NovelToon NovelToon
Afsheera Azalea Mayesha

Afsheera Azalea Mayesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Izarr_14

Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Trauma

Didalam kelas sudah dimulai jam pertama guru menjelaskan materi pagi ini, tiba-tiba tanpa permisi felix, gabriel dan darren masuk ke dalam kelas menuju kursi mereka masing-masing.

Memang tidak ada sopan santunnya namun guru yang melihat tidak berani menegur mereka, karena tau siapa mereka semua.

Namun dari pojok kelas lea memperhatikan semuanya dan merasa sedikit aneh kenapa diantara mereka tidak ada denzel.

"Kemana dia? Kok gak sama yang lainnya, apa dia marah karena gue tampar kemarin tapi gak kok kan emang dia yang salah bukan gue siapa suruh cium bibir perawan gue ini tanpa izin gue, enak aja", gumamnya sendiri namun ternyata terdengar oleh ara yang duduk didepannya.

"Apa le? Lo ngomong apa tadi?", kata ara yang merasa lea berbicara sesuatu.

"Gak ada", jawabnya datar.

"Yee dia yang ngomong tadi, tiba-tiba bilang gak ada aneh lo", kata ara dan kembali menghadap ke depan untuk fokus lagi dengan apa yang disampaikan oleh guru yang ada didepan sana. Sedangkan lea hanya memutarkan matanya.

______________________

Di rooftop rayyan berdiri disamping denzel, sedangkan denzel tetap diposisi semula dia pertama.

"Gue mau bicara hal yang penting sama lo", kata rayyan memulai percakapan.

Mereka berbicara tanpa berhadapan satu sama lain, tapi menghadap kedepan sana.

"Hmm", jawab denzel datar.

"Lo tau kan tentang kejadian beberapa waktu lalu yang sempat menimpa lea bahkan membuatnya dalam bahaya?", kata rayyan lagi. Sedangkan denzel menaikkan sebelah alis matanya dan perlahan menatap rayyan yang juga sedang melihat ke arahnya.

"Untuk itu gue dan kak arkan ingin membahas ini sama lo, gue yakin lo tau siapa aja yang udah melakukan ini sama lea dan untuk itu sepertinya penting untuk kita bahas", kata rayyan dengan nada yang cukup tenang menjelaskan.

"Kapan?", kata denzel to the point.

"Malam ini, lokasinya bakal gue share ke lo nanti", kata rayyan lalu di angguki denzel tanda setuju setelah itu rayyan melangkahkan kaki meninggalkan rooftop.

Tinggallah denzel sendiri disana dirinya mengeluarkan rokok untuk dirinya hisap karena sekarang dirinya butuh sesuatu untuk menenangkan pikiran sejenak. Banyak hal yang di pikirkan denzel saat ini terutama terkait wanitanya.

Tak lama suara hp denzel berbunyi..

Tut...

Tut..

Tut..

"Hm", kata denzel.

"Tuan muda ada yang ingin saya sampaikan", kata sekretaris sekaligus tangan kanan denzel dari seberang sana.

"Katakan". Jawab denzel.

"Tuan muda gudang persenjataan kita yang ada di italia sedang mengalami masalah tuan", Kata asisten denzel, memang pusat klan mafia denzel sejak awal sudah ada di italia bahkan untuk markas besarnya juga berpusat disana.

"Siapkan penerbangan besok pagi" perintah denzel.

"Baik tuan muda". Balasnya Lalu denzel mematikan panggilan tersebut.

Setelah melakukan panggilan itu denzel berjalan ke arah bangku sofa lalu mendudukkan dirinya disana sambil memejamkan matanya.

Dirinya masih memikirkan masalah semalam saat bersama dengan lea, dia tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya namun denzel takut kalau lea akan semakin menjauh darinya tentu hal itu akan membuat denzel tidak lagi berbaik hati jika hal itu sampai terjadi, denzel tidak akan sanggup bila harus dijauhi wanitanya karena baginya cukup 3 tahun berpisah.

Saat ini sudah menunjukkan jam istirahat, lea dan kedua sahabatnya berjalan dilorong kelas menuju kantin untuk berburu makanan karena saat ini perut mereka sudah meronta-ronta meminta diberi makan.

"Yana lo ya yang pesen makanan", kata ara kepada yana.

"Gue aja", kata lea memotong kata yana sebelum menjawab pertanyaan dari ara.

Lea melangkah pergi menuju stand makanan sedangkan ara dan yana mencari meja yang kosong.

Brak..

"Aduh sttt..", lea meringis kesakitan karena tangannya terkena kuah bakso yang dipegang orang didepannya.

Disana heboh dari suara siswa dan siswi yang melihat kejadian itu dikantin.

"Opss, sorry gue gak sengaja kena ya?", kata ayunda dan diiringi tawa renyah oleh cika yang ada di sampingnya.

"LO!!!", kata lea dengan suara yang terdengar dingin dan datarnya serta tegas karena menahan amarahnya.

"Yap benar ini gue, lo lupa? Oo tentu tidak kan? kita hanya beberapa hari tidak bertemu jadi gak mungkin kan lo lupa sama gue?",

"Oo iya nama lo lea kan? Jadi gimana sakit gak? Maaf ya gue gak sengaja", sambungnya lagi.

"Apa masalah lo sama gue?", tanya lea dengan tatapan tajamnya.

"Masalah gue? Masalah gue adalah lo, jauhi denzel dan jangan pernah deket sama dia", Ayunda berkata seakan-akan denzel adalah miliknya.

"Lo siapanya? Pacar? Atau tunangannya?", kata lea tenang namun menantang saat ini lea lupa dengan perih yang ada ditangannya.

Ayunda yang mendengar itupun terdiam karena dia tau bahwa dirinya bukan siapa-siapanya denzel, hanya saja dia sudah lama menyukai denzel namun tiba-tiba ada yang dekat dengan denzel mebuat dia tidak terima.

"Lo diam kan? gak perlu jawab karena jelas gue tau jawabannya. Jadi gak perlu merasa memiliki kalau nyatanya lo memang bukan pemiliknya", jelas lea tenang lalu tersenyum miring melihat ayunda diam bak patung didepannya, setelah itu lea melangkah kan kaki keluar dari sana dirinya tentu tidak mood lagi untuk makan.

Lea mengirimkan pesan pada kedua sahabatnya bahwa tidak jadi ikut makan bersama mereka dan memberi alasan sakit perut ingin ke toilet.

Lea berjalan dengan pandangan kosong, seakan ada beban berat yang mengganggu pikirannya.

Sampai tiba dirinya diatas rooftop tanpa di sadari. Dirinya terus berjalan sampai ke pembatas rooftop.

Denzel yang memang masih disana sejak pagi tadi pun membuka matanya, dirinya tidak tidur namun hanya memejamkan matanya. Dirinya mendengar suara langkah kaki yang masuk kesana.

Denzel terus memerhatikan lea yang ternyata masuk kesana dengan tatapan kosongnya, denzel menatap bingung ke lea yang tidak menyadari kehadirannya disana denzel bingung apa yang sudah terjadi pada lea.

"Lea...", kata denzel lembut kepada lea, denzel berdiri menghampiri lea yang sedang bermenung disana bahkan tidak menghiraukan panggilan darinya.

"Lea, lo gak papa", kata denzel lagi sambil memegang bahu lea sedangkan sebelah tangannya mengepalkan tangannya sangat erat.

Saat ini dirinya tau bahwa trauma lea sedang kambuh, dan dirinya tau pasti terjadi sesuatu yang membuat trauma yang sudah lama tidak kambuh ini kembali lagi.

"Lea!!!", bentak denzel menyentakkan tangan lea hingga menghadap ke arahnya.

"Lea sadar le, lo kenapa? Ada apa coba cerita sama gue", kata denzel dengan nada yang sedikit keras dari biasanya.

Lea memang memiliki trauma seperti rasa panik yang berlebihan selain itu dirinya juga memiliki trauma berat bahkan dapat mengganggu kejiwaannya jika ada yang men triger rasa traumanya itu.

Lea yang mendengar suara denzel lalu menatap dalam mata denzel, tak ada rasa apapun yang dirakan oleh denzel dari tatapan itu saat ini, hanya ada kekosongan.

"Shit, le coba bilang sama gue lo kenapa hah", tanya denzel kembali dengan nada yang sama.

"D..e..n..z..e..l"

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Shinichi Kudo
Membuat saya ketagihan
Scar
Terhibur sekali!
Starling04
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!