windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalan nya, dia akan menghadapi beberapa tokoh hebat di dunia persilatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Aliran putih 2
“memang nya apa yang akan terjadi tetua,” tanya Purwati ketua perguruan camar es.
“Nusantara saat ini memang kelihatan sangat tenang purwati, tapi dibalik ketenangan itu ada sesuatu yang sangat berbahaya yang mengintai kita semua. Saya pun belum tau siap mereka dan bagaimana kekuatan mereka” ujar ki gundala.
“apakah sebegitu berbahaya nya mereka tetua, dan apa yang menjadi incaran mereka,” tanya purwati lagi.
“sampai saat ini saya belum bisa meraba sebesar apa kekuatan mereka, tapi sewaktu saya mencoba untuk masuk ke dimensi tanah, saya sempat bentrok dengan orang berkerudung hitam” lanjut ki gundala.
“terus bagaimana ketua”
“kami bertarung imbang,tapi dia memiliki ilmu segel yang belum bisa saya pecahkan sehingga portal menuju dimensi tanah yang saya ciptakan tertutup. Saya mencoba membuka berkali – kali tapi tidak bisa juga terbuka. Pria asing tersebut sempat mengancam saya, bahwa kami akan bertarung kembali di nusantara. Dan dia mengaku pengawal ke dua puluh organisasi puncak mahameru.” Jawab ki gundala.
“saya belum pernah mendengar nama organisasi tersebut tetua. Kalau yang tetua hadapi pengawal ke dua puluh sejajar dengan tetua, lantas bagaimana dengan pimpinan nya, tidak bisa saya bayangkan tetua” ujar purwati.
“hmmm, benar, itu yang saya pikirkan. Dengan kekuatan kalaupun seandai nya seluruh pendekar terbaik di nusantara baik hitam maupun putih di gabung kan, rasa nya belum mampu menyaingi kekuatan mereka.” Keluh ki gundala.
“maka nya, atas perintah guru saya ki semar, saya mendidik seorang anak muda yang memiliki tubuh empat unsur. Dimana pemilik tubuh empat unsur tersebut, memiliki kelebihan menyerap seluruh tenaga dalam di alam ini dengan daya tampung yang tak terbatas” lanjut ki gundala.
“hebat,” decak purwati kagum.
“Tapi sayang nya, pemilik tubuh tersebut juga memiliki kelemahan, jika dia tidak bisa melawan iblis hati di setiap unsur yang dia miliki, maka dia akan menjadi iblis haus darah yang akan menghancurkan dunia, tidak ada yang akan mampu mencegah nya" lanj”t ki gundala.
“ini seperti semacam pisau bermata dua tetua”
“benar”
“kalau boleh saya menerka, apakah pemuda itu keponakan saya windu pamungkas, tetua?” tanya purwati.
“benar, harus nya dia sudah berada di sini purwati” jawab ki gundala.
“hmm. Mungkin ada kendala sedikit tetua” sambut purwati.
“oh iya, di sini selurh perwakilan undangan sudah hadir tetua, besok acara pertemuan akan diselenggarakan, tapi ada sedikit kendala”
“apa itu purwati?”
“semenjak songgogeni berkuasa, dia sudah merasa hebat dengan sokongan ki buru reksa, dia bertindak semena – mena apalagi terhadap aliran putih, yang saya takutkan nanti para pendekar aliran putih akan memberontak” ujar purwati.
“hmm, songgogeni dan destra arya sama – sama memiliki watak yang tidak baik, itu karena mereka dibesarkan oleh ayah nya di lingkungan aliran hitam, dia juga akan runtuh nanti nya oleh keponakan mu purwati” jawab ki gundala.
“apakah windu akan menghidupkan kembali kerajaan jaya dipa tetua”
“itu salah satu tugas awal nya, untuk menyatukan seluruh pendekar berbagai aliran, dia harus memiliki wadah”
“benar tetua”
“siapa saja yang sudah hadir purwati”
“kami hanya mengundang sepuluh perguruan terbaik tetua, untuk perguruan yang lain, mereka sepakat dengan hasil pertemuan nanti nya”
“yang sudah hadir yaitu tetua ki kusumo dari perguruan tapak api, tetua bandu wongso dari perguruan elang sakti, tetua abimanyu dari perguruan banyu biru, tetua arya guna dari perguruan tombak sakti,tetua eka laya dari perguruan watu geni, tetua sukesiwati dari perguruan Padma kencana, tetua bodhisatya dari perguruan bhodisatwa, tetua surya yudha dari perguruan gunung suralaya, dan tetua baru karna dari perguruan giri manik. Semua nya sudah lengkap tetua” jawab purwati.
“memang kekuatan kita dari aliran putih tak cukup kuat, sekalipun bersatu dengan aliran hitam, rasa nya sangat meragukan untuk sekedar mengimbangi kekuatan misterius yang mengintai nusantara” keluh ki gundala.
“mereka harus mendalami ilmu mereka, saat ini kalau di lihat dari kekuatan tenaga dalam, murid ku adalah pendekar terkuat aliran putih, tapi, ego yang tinggi membuat aliran putih hancur. Itulah sebab nya aku tidak pernah mau ikut aliansi aliran putih, aliansi yang sebelum nya hanya bertujuan untuk gagah – gagahan antar ketua perguruan, sangat disayangkan” lanjut ki gundala.
“hal ini memang sangat disayangkan tetua, kami terlalu sombong dengan kekuatan yang dimiliki, tapi tidak mampu menumbangkan hegemoni aliran hitam selama ini” ujar purwati.
“mudah – mudahan murid ku nanti nya mampu membuka mata mereka semua” harap ki gundala.
---
Sementara itu, windu yang sudah sampai di gerbang perguruan camar es mendapatkan kendala untuk masuk ke perguruan.
“siapa kau anak muda” tanya seorang pria yang menjadi kepala keamanan dari pertemuan tersebut.
Pria tersebut adalah murid pertama ki kusumo dari perguruan tapak api. Karena merasa perguruan yang sebanding dengan perguruan camar es membuat murid perguruan tapak api kadang – kadang menjadi sombong dan arogan.
“maaf kang, saya windu anak ayu galih adik seperguruan dari bibi purwati” jawab windu.
“heh, kamu masih mau pura – pura ya, tidak seorang pun murid dari perguruan camar es yang mengenalmu, kalau ibumu berasal dari perguruan ini tetntu mereka mengenalmu?, jangan – jangan kau mau mengacau pertemuan ini ya ? “ujar pria tersebut.
“sudah lah kang cokro, usir aja pemuda tak tau diri ini” ujar seorang pria di samping nya.pria yang bernama cokro ini langsung tersulut amarah.
“hmm.. saya juga ingin mencoba kepandaian pemuda sinting ini” jawab cokro.
Tak lama kemudian cokro langsung menyerang windu dengan serangan pembuka berupak tendangan lurus disertai angin tenaga dalam yang cukup besar, pukulan dan tendangan secara bertubi – tubi yang dikeluarkan cokro diladeni dengan mudah oleh windu. Windu yang dari awal tidak ingin membuat masalah membuat nya lebih banyak menghindar, hal ini malah membuat cokro makin marah. Dia langsung mengeluarkan ajian tapak api tingkat dari perguruan nya.
Melihat ini salah seorang murid dari perguruan camar es langsung menghadang dengan pukulan es abadi tinkat awal, blaaarr.
Suara ledakan terdengar cukup keras, cokro terpelanting lima tombak kebelakang, sedangkan murid perguruan camar es yang menghadang tadi terhuyung mundur empat langkah, dari ini terlihat bahwa tenaga dalam cokro masih berada dibawah sang murid perguruan camar es.
“terima kasih saudari yang sudah sudi turun membantuku “ ujar windu yang berterima kasih.
Sang perempuan murid perguruan camar es yang berusia sekitar tiga warsa lebih ini tak menjawab, dia malahan memandang ke arah cokro sambil berkata,
“sudah cukup sikap arogan mu cokro, sudah beberapa waktu ini kulihat kau selalu membuat masalah, kau terlalu tidak memandang kami sebagai tuan rumah” tegur sang murid perguruan camar es.
“jika kau masih penasaran dengan ku, setelah pertemuan ini silah kau mencariku dan kita buat pertarungan yang adil” lanjut sang murid dengan sikap ksatria.
Cokro terdiam, dari benturan tadi dia juga akan berpikir ulang untuk bertarung dengan wanita didepan nya. Cokro hanya mendengus keras serta memutar wajah nya serta pergi beranjak dari tempat tersebut.