Arabela, terpaksa harus berlapang hati menerima kenyataan pahit. Perempuan cantik itu harus rela meninggalkan sang kekasih demi menuruti perintah keluarga untuk menikah dengan kakak ipar nya sendiri.
Adila, kakak kandung Arabela meninggal karena melahirkan seorang putri, hingga keluarga memutuskan untuk menikahkan arabela dengan Vano Herlambang,
bagaimana kisah Arabela dengan Vano? apakah mereka menemukan kebahagiaan atau sebaliknya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 kedatangan orang lama
Vano cukup terkesima menyaksikan pemandangan di depan mata . Ara yang begitu lihai dan cekatan mengurus Alana, dalam sekejap bayi yang masih merah tersebut langsung diam dalam gendongan nya
" Cup cup sayang mama kenapa? Kaget ya, Alana haus mau minum susu " Ara mendudukkan bokong nya di sofa lalu membuka botol yang berisi susu tersebut
" MasyaAllah anak pintar, minum susu nya pintar ya , Alana mau bobok lagi ya sayang" Ara tidak lagi menghiraukan Vano yang dari tadi belum berkedip melihat ke arah nya.
Satu dua detik Ara menegak kan kepala nya dan langsung saja kedua mata mereka bertemu sejenak namun kedua nya langsung menghindar setelah itu
" Mas Vano pasti mengingat mbak Dila, andai mbak Dila yang ada disini, aku pastikan kalian adalah keluarga terbahagia saat ini" Ara bergumam di dalam hati
" Dia ibu yang baik untuk alana " Vano pun berbisik di dalam hati nya " Dila sayang ku, kamu tidak perlu kwatir lagi di atas sana, karena Alana sudah berada di tangan orang yang tepat, Ara adik mu"
" Ekhm saya akan keluar dan bersiap untuk ke kantor, pagi ini kita tidak akan sarapan bersama. Jadi jangan tunggu saya , karena saya buru buru " Vano melangkahkan kaki nya untuk keluar
" Lebih baik tanamkan kebiasaan baik dan bagus saat Alana sedini mungkin di dalam rumah ini . Salah satu nya sarapan bersama, jika besok besok mas merasa terburu buru harus nya mas bersiap lebih cepat " ujar Ara sambil menidurkan Alana di atas kasur
" Baiklah , untuk selanjutnya tidak akan terjadi lagi" Vano keluar dari pintu kamar
" Ohh ya saya tidak terbiasa bersiap siap sendiri, karena biasanya ada Dila yang selalu mengurus semua nya termasuk pakaian yang akan saya pakai tiap hari ke kantor " Vano menghentikan langkah nya dan melihat Ara, setelah itu baru Vano benar benar keluar
" Apa maksud nya bicara seperti itu , hmmmm apa dia meminta ku untuk menyiapkan semua kebutuhan nya seperti yang mbak Dila lakukan?" Ara menggelengkan kepala bingung atas apa yang ia dengar kan dari Vano
***
" Turut berdukacita mas Vano , semoga Dila tenang di sana dan mendapat tempat terindah di surga nya Allah" seorang perempuan cantik mendatangi kantor nya Vano
" Amiinn Terimakasih Tika , kapan kamu sampai di Indonesia" tanya Vano kepada Cantika yang biasa nya di Paris
" Setelah mendapatkan kabar mengenai Adila aku langsung pulang mas" Tika meletakkan sesuatu di atas meja
" Aku terkejut dan shock karena berita tersebut mas " sambung Tika kemudian
" Terimakasih Tika, Dila pasti bahagia melihat kamu ada di sini sekarang. Sahabat nya yang sudah lama menetap di luar negeri sekarang sudah ada di sini " Tika adalah teman nya Dila semenjak masa perkuliahan
" Iya mas, aku pun Sama merindukan Dila tapi seperti nya Allah lebih merindukan dan menyayangi nya " tentu saja dengan wajah yang di sedih sedihkan
" Kali ini aku tidak akan nyerah mas, aku akan merebut hati mu . Cukup sudah aku menetap beberapa tahun terakhir di luar negeri sekarang tidak lagi . Kamu akan menjadi suami ku segera ' ujar Tika di dalam hati, tanpa ia ketahui jika lelaki yang di hadapan nya tersebut sudah menikah kembali dengan Ara adik nya Dila.
Tika sudah sangat lama menginginkan Vano, bahkan dulu sebelum Vano dan Dila menikah. Tika sempat menarik perhatian bryan namun sayang Vano sama sekali tidak melirik nya sedikit pun .
Patah hati terbesar Tika adalah saat Vano dan Adila menikah. Bahkan saking sakitnya Tika tidak menghadiri acara pernikahan Vano dan Dila dengan alasan sakit.
" Mas , ayok makan dulu sudah waktu nya makan siang , Jangan terlalu di paksa kan mas " Tika seperti nya tidak ingin membuang buang waktu untuk mengambil hati nya Vano.
" Saya belum lapar, jika kamu ingin makan, silakan" Vano kembali fokus ke laptop nya. Bukan nya Vano tidak tahu apa yang di rasakan oleh Tika kepada nya hanya saja Vano memilih seperti orang bodoh dan pura pura tidak tahu hal tersebut.
" Tapi mas, mari makan siang bersama atau aku akan menyuapkan mas " Tika bahkan sekarang sangat berlebihan dengan membawa makanan tersebut di meja kerjanya Vano dan berniat untuk menyuap kan Vano seperti anak kecil saja
" Tika maaf, saya lagi sangat sibuk dan tidak ingin makan . Jika kamu sudah tidak ada kepentingan lagi , boleh keluar, maaf saya bukan nya mengusir hanya saja saya benar benar sangat sibuk dan butuh fokus untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk semenjak Dila tiada " ujar Bryan melihat Tika yang lagi salah tingkah
" Apa aku terlalu memforsir, baiklah dari pada mas Vano nanti ilfil dengan ku lebih baik aku keluar dari ruangan ini " di dalam hati Tika
" Baiklah mas, jangan lupa untuk makan ya mas, saya pamit bye mas Vano " Tika mengundurkan diri untuk pamit . Bryan hanya mengangguk tanpa menjawab dengan satu kata pun
Tok
Tok
Tok
Ruangan kerja Vano di ketok
" Masuk " ujar Vano dari dalam ruangan
" Pak "
" Andre kau telah kembali" Vano melirik siapa yang datang
" Sudah pak, sebelum nya saya turut berduka cita atas apa yang terjadi dengan ibu Dila pak, semoga buk Dila tenang di sisi terbaik Allah aaaminn" ujar Andre yang baru saja kembali dara negara Malaysia untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan di sana
"Aaaminn terimakasih Andre, bagaimana hasil nya yang kau kerjakan selama di sana?" Vano menanyakan hasil dari Malaysia
" Semua nya sudah saya kirim kan lewat email bapak " jawab andre
" Baiklah, ada sesuatu yang harus kau ketahui Andre " Andre adalah asisten pribadi nya Vano. Yang memiliki kepribadian yang hampir sama dengan Vano jika di kantor.
jika di kantor Vano di kenal dengan bos yang kaku, dingin dan kejam tapi lain jika sudah di rumah dengan Dila dan keluarga nya. Vano akan berubah menjadi humble , hangat dan humoris tapi tidak dengan sekarang. Setalah kepergian Dila Baik di kantor maupun di rumah Vano tetap menjadi beruang kutub yang dingin sama dengan Andre sang asisten
"Tentang apa ya pak?" Tanya Andre kepada Vano
" Saya sudah menikah kembali dengan Ara , adik nya Dila . Belum banyak yang mengetahui pernikahan ini karena kami melangsungkan pernikahan di bandung tepat di malam ke tujuh Dila meninggal " ujar Vano menceritakan kepada Andre karena bagaimana pun Andre akan banyak terlibat dalam kehidupan nya untuk kedepannya
"baik pak, apa saya harus membuat acara untuk memperkenalkan nyonya Ara kepada karyawan dan para kolega kita pak?" Tanya Andre memastikan
