Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 8
Erika duduk di meja dengan perasaan tak menentu, ia melihat nomor Grace yang sama sekali tidak mengangkat panggilan darinya.
"Tidak biasanya wanita itu datang siang." Gumam Erika.
Erika memiliki kebiasaan, ia akan menunggu Grace datang ke kantor dan mereka akan masuk bersama-sama.
"Erika."
Terdengar panggilan Grace kepada Erika, dengan sedikit kesal Erika berbalik dan hendak mengomeli Grace. Tapi tatapan matanya seketika membulat tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.
"Grace?" Erika memastikan jika wanita yang ada di depan matanya adalah Grace bukan orang lain.
"Iya ini aku, maaf yah membuatmu menunggu lama." Grace tersenyum, ia bertindak seolah ia tidak tahu tentang perselingkuhan antara Erika dan Jimmy.
"Tunggu, apa maksudnya ini? Kenapa kau berpakaian seperti itu." Erika sedikit meninggikan nada bicaranya, ada nada marah dari ucapan Erika.
Grace tersenyum, "Aku hanya ingin mencoba hal baru." Jelas Grace.
"Grace, untuk apa kau mencoba hal baru. Kau sudah sangat cantik dengan tampilan mu yang biasa, jika kau berpakaian seperti ini. Orang-orang pasti akan menganggap dirimu sebagai wanita murahan." Ucap Erika.
Grace tersenyum, ia sama sekali tidak menjawab ucapan Erika. Dengan langkah santai Grace berjalan melewati Erika, yang membuat gadis itu marah dan berjalan mengikuti Grace.
"Grace, pokoknya aku enggak suka dengan tampilan mu saat ini."
Grace hanya diam dan tidak menanggapi, hingga langkah Grace terhenti saat matanya melihat Jimmy yang sedang duduk dan memainkan handphone.
"Sayang." Panggil Grace dengan berjalan ke arah Jimmy.
Mendengar panggilan dari Grace, Jimmy nampak bosan. Ia dengan enggan melihat ke arah Grace, tapi tatapan matanya seketika membulat sempurna saat melihat wanita cantik di depan matanya.
"Grace?" Jimmy memastikan jika wanita di depannya adalah Grace.
"Iya ini aku, kenapa? Apa aku jelek?" Tanya Grace dengan nada sedih.
Melihat kecantikan Grace yang luar biasa, membuat Jimmy tidak bisa mengalihkan pandanganya dari Grace. Ia bahkan sama sekali tidak melirik Erika dan terus fokus pada Grace.
Grace tersenyum, lalu ia memilih untuk berjalan pergi meninggalkan Jimmy yang terus menatapnya tanpa henti.
"Mas.." Erika langsung memanggil Jimmy saat melihat Grace yang sudah pergi menjauh.
Sadar dengan panggilan Erika, Jimmy langsung tersenyum dan melihat ke arah Erika.
"Ada apa, Erika?" Tanya Jimmy.
"Enggak!" Erika kesal dan marah dengan sikap Jimmy, ia lalu berjalan pergi meninggalkan Jimmy sendirian.
Grace berjalan ke meja kerja miliknya, tidak sedikit orang yang terus menatapnya dan mengangumi kecantikan Grace yang tersembunyi selama ini.
"Grace." Terdengar panggilan dari Rima.
"Iya?"
"Gimana, apa si Jimmy itu terkejut?" Tanya Rima.
Grace tersenyum dan menganggukkan kepalanya, mendengar hal itu Rima sangat puas.
Di saat keduanya tengah mengobrol, Bos besar tiba-tiba datang bersama dengan Jimmy.
Lion melihat setiap karyawan yang tengah fokus bekerja, begitu juga dengan Grace. Ia tidak terlalu memperhatikan Lion yang tengah mengawasi setiap pekerjaan mereka.
Mata Lion langsung berfokus pada satu wanita, seorang wanita yang sangat tidak asing baginya. Langkahnya mulai berjalan pada sosok Grace yang terus fokus pada layar laptop.
Hingga mata Lion bisa melihat dengan jelas wajah wanita di depannya, "Siapa nama mu?" Tanya Lion.
Mendengar pertanyaan dari atasannya, Grace dengan sopan langsung berdiri dan memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama saya Grace Frishandika." Grace tersenyum dengan lembut.
Melisa wajah Grace yang sangat ia kenal, Lion seketika tersenyum.
"Apa kau mengingat ku?" Tanya Lion.
Pertanyaan Lion membuat Grace bingung dan heran, ia merasa tidak pernah bertemu dengan Lion sebelumnya.
"Tentu saja saya ingat, anda adalah Pak Lion atasan saya." Jawab Grace dengan senyuman jujur.
Mendengar hal itu Lion tersenyum, lalu ia memberikan isyarat kepada Grace untuk kembali melanjutkan pekerjaannya.