NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Beda Hati

Takdir Cinta Beda Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zahrotul Wulandary

Khalisa harus menelan pil pahit kala calon suaminya malah menikahi sahabatnya sendiri disaat pernikahan mereka hanya 1 minggu lagi. Sakit hati tentu saja Ia rasakan tapi karena tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan Ia akhirnya menerima tawaran Paman nya yang seorang Direktur sebuah rumah sakit untuk menjadi relawan di daerah terpencil.

Bertahun-tahun Ia menjadi relawan dan setelah semuanya selesai Ia memutuskan untuk pulang dan melepas rindu dengan keluarga nya. Namun, bukannya melepas rindu setelah pulang Ia malah harus menghadapi Arkana Xander Walton akibat perjodohan gila yang diatur keluarga nya.

" Tanda tangani kontrak itu! "

" Lebih baik batalkan saja pernikahan ini jika harus terikat kontrak. Aku tidak berminat untuk bermain dengan sesuatu yang sakral. "


Bagaimana kisah ke-dua nya yang harus bersatu disaat hati keduanya berbeda. Sanggup kah Khalisa hidup bersama Pria kejam nan gila seperti Arkan atau Ia akan menyerah.

Mari simak cerita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahrotul Wulandary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naomi

Tubuh Khalisa terasa tersetrum saat sesuatu yang kenyal juga lembab menyentuh bibir nya secara tiba-tiba. Ia ingin menjauh namun tengkuk lehernya ditahan oleh tangan kekar Suaminya sehingga Ia tidak dapat bergerak sedikit pun.

Tubuhnya menegang. Pikiran nya kosong meresapi apa yang tengah terjadi. Arkan melepas ciuman nya lalu mengusap lembut bekas air mata Istrinya yang masih mengalir. Senyuman tipis terbit di bibirnya saat melihat bibir itu sedikit bengkak karena ulahnya.

" Jangan pernah mengatakan ingin meninggalkan Ku karena Aku tidak akan pernah mengizinkan nya. " Katanya lembut menatap penuh pada sorot merah Istrinya.

Khalisa tidak dapat merespon apapun selain membalas tatapan Suaminya yang lembut?

" Perempuan itu bukan siapa-siapa apalagi seperti yang Kamu katakan. Dia hanyalah orang yang Aku bawa karena telah menyelamatkan Ku. Aku tidak akan pernah menikah lagi karena Kamu adalah yang pertama dak terakhir. " Katanya membuat Khalisa menelan ludah mendengar nya.

" Menyelamatkan? " Ucap Khalisa bingung.

Namun Arkan hanya tersenyum dan mengecup dalam kening Istrinya. Hatinya sakit karena lagi-lagi membuat Istrinya menangis untuk kedua kalinya. Ia tidak sanggup melihat nya dan tidak pernah mau melihat nya.

" Mari beristirahat. "

Aaaakh

Khalisa berteriak ketika tubuhnya tiba-tiba terasa melayang. Tangannya memeluk erat leher Suaminya lantaran takut terjatuh. Belum habis kecanggungan nya karena ciuman tadi dan sekarang Ia digendong yang membuat nya benar-benar mati kutu.

" Tidak. Ini tidak benar. Lepaskan! " Khalisa memberontak namun Suaminya malah memeluknya semakin erat.

" Kenapa? " Tanya Arkan saat mereka berada di dalam lift.

" Ini dosa! Cepat lepaskan Aku. "

" Kita Suami Istri dan Aku berhak atas tubuh Mu. Dosa? Kurasa lebih tepatnya adalah pahala. " Arkan tersenyum miring melihat Istrinya diam karena tidak dapat menolak lagi.

Diam-diam Khalisa mendumel dalam hati karena kalah berdebat dari Pria kejam seperti Suaminya. Tubuhnya diletakkan dengan begitu hati-hati di atas kasur. Keduanya saling bertatapan dan Khalisa dapat merasakan ketulusan dari tatapan itu. Sepertinya Ia sedikit percaya dengan ucapan Papanya. Tapi Ia tidak akan luluh semudah itu.

" Lalu....Lalu untuk apa Perempuan itu disini? " Khalisa merasa gugup karena jarak kedua nya yang sangat dekat bahkan telapak tangan nya berada didada Pria itu guna menahan agar tidak semakin dekat.

" Menjadi Pelayan di rumah ini. "

🥜🥜

Lukas membawa Perempuan yang datang bersama mereka ke halaman samping tempat dimana kamar Pelayan berada. Pria itu harus mengamankan Perempuan ini dan memberinya peringatan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan di mansion ini.

" Ini kamar Anda dan tugas Anda akan dijelaskan oleh Zerald. Jangan pernah masuk ke ruang utama tanpa izin dari Tuan. " Peringat Lukas memberikan Perempuan itu agar diurus oleh Kepala Pelayan di Mansion ini.

" Jelaskan semua peraturan di rumah ini kepadanya, Zerald. "

Pria paruh baya yang berusia setengah abad dan menjabat sebagai Kepala Pelayan itu mengangguk tanda mengerti. Lukas meninggalkan keduanya dan membiarkan Zerald yang mengambil alih.

Melihat Pria yang menjadi Asisten Tuannya menjauh. Zerald mulai menilai Perempuan didepannya dari atas hingga bawah. Di Mansion ini siapa yang tidak tau bagaimana tegasnya Kepala Pelayan itu dalam bersikap kepada para Pelayan dibawahnya. Apalagi jika menyangkut Tuan rumah dimana Tuan Muda mereka yang menderita OCD. Setiap barang dirumah ini wajib dibersihkan setiap hari dari yang terlihat sampai tidak terlihat oleh mata. Jika satu debu saja terlihat maka Zerald tidak akan segan memarahinya dengan kejam.

" Di mana Tuan Arkan berada Tuan? Dan siapa Perempuan yang menggunakan pakaian tertutup tadi. "

Tatapan Zerald menajam mendengar nama Tuannya disebut. Berani sekali Perempuan itu menanyakan Tuan rumah dengan begitu lancang.

" Ini kamar Anda dan tugas Anda adalah membersihkan ruang tengah bersama 3 Pelayan lainnya. " Zerald mulai menjelaskan tugas Perempuan itu dan mengabaikan pertanyannya. Bahkan Kepala Pelayan itu tidak bertanya siapa namanya karena menurut nya Perempuan yang dibawa Tuan Lukas ini terkesan mencurigakan.

" Maksud Anda? " Perempuan yang bernama Naomi itu bingung. Bukankah Ia dibawa karena diajak untuk tinggal bersama Tuan Arkan. Lalu kenapa dirinya disuruh bersih bersih.

" Anda dilarang untuk naik ke lantai tiga dan mendekati Tuan juga Nyonya Muda. Jam 05.00 Pagi Anda harus sudah bangun karena tepat jam 07.00 pagi semua pekerjaan di ruang tengah harus sudah selesai. Semua Pelayan di larang berada di bangunan utama saat jam 21.00 malam. Jangan datang ke area makan jika Nyonya dan Tuan ada disana. Patuhi semua peraturan yang ada di sini maka Anda akan aman. " Zerald lagi-lagi mengabaikan pertanyaan Naomi.

Merasa diabaikan Naomi menunduk sedih apalagi saat sadar jika dirinya dibawa ternyata untuk menjadi Pelayan dikediaman Pria itu. Naomi sedih karena Ia pikir saat Ia melihat rumah yang begitu megah dihadapannya, dirinya diajak tinggal bersama Pria yang ditolong nya. Bukan di kamar Pelayan namun di kamar yang dekat dengan Pria itu.

Mendengar panggilan Nyonya yang tersemat pada Perempuan berpakaian tertutup tadi membuat Naomi sadar jika Pria yang Ia kira masih lajang ternyata sudah mempunyai Istri. Sebenarnya Ia sudah curiga saat Perempuan itu mencium tangan Tuan Arkan dan Tuan Arkan yang memeluk nya.

Naomi tersenyum kecut. Ia yang berpikir akan diratukan dirumah besar ini ternyata hanya menjadi seorang Pelayan. Apa ini balasan yang Ia dapat setelah menolong Pria itu.

" Seragam Anda sudah tersedia didalam lemari. Silahkan istirahat. " Zerald meninggalkan Naomi yang masih menunduk. Sepertinya Ia harus mengawasi Perempuan itu karena mungkin mempunyai niat tertentu pada Tuan Muda nya.

🥜🥜

Naomi sudah rapi dengan pakaian berwarna hitam mirip gaun sebatas paha dengan renda putih dileher juga dibawah gaun. Dengan senyuman manis dibibir nya, Perempuan itu berjalan menuju area dapur guna untuk mendapatkan makanan karena Ia merasa lapar.

Aroma makanan yang menggugah hidungnya membuat perutnya semakin lapar. Melihat bagaimana para Koki menghidangkan makanan ke atas piring membuat Naomi ingin segera mencicipi nya. Ia belum pernah melihat mencicipi makanan seperti ini dan sekarang Ia ingin mencobanya.

" Apa yang Kau lakukan! " Sentak Kepala Koki saat melihat seorang Pelayan dengan lancang ingin mencicipi makanan yang mereka buat untuk Tuan Muda mereka.

Naomi yang terkejut menjatuhkan sendok ditangannya sampai berbunyi keras.

" Ma-maaf. " Ucapnya menunduk saat ditatap tajam oleh Kepala Koki.

Melihat waktu yang tersisa 5 menit sebelum makan malam dimulai membuat Kepala Koki marah karena makanan yang hendak dicicipi Pelayan itu adalah hidangan terakhir yang menjadi favorit Tuan mereka.

" Usir Pelayan rendahan ini! " Bentaknya membuat tubuh Naomi semakin bergetar ketakutan.

Tubuhnya dengan cepat diseret sampai membuat beberapa Pelayan yang masih bertugas mencibir akan keberanian Pelayan baru itu.

" Buat makanan baru sekarang! Kita tidak punya banyak waktu. " Titahnya kepada Asisten Koki yang bertugas.

" Tapi kita tidak punya waktu lagi. Makanan itu setidaknya membutuhkan 30 menit untuk membuat nya. " Ucap salah satu Asisten Koki membuat Kepala Koki mendesah gusar.

" Tuan dan Nyonya Muda sudah berada di area makan. " Kata Pelayan yang tadi ikut menyeret Naomi.

Perasaan takut mulai menghinggapi setiap orang. Menu makan Tuan mereka sudah terjadwal dan jika ada satu yang kurang maka tamat riwayat mereka. Awalnya mereka cukup lega karena Tuan mereka tidak pulang selama hampir 1 bulan membuat mereka tidak terlalu sibuk menyiapkan makanan karena sang Nyonya memilih untuk makan di dalam kamarnya itupun hanya dengan 2 menu. Untung Nyonya mereka tidak terlalu pilih-pilih dalam hal makanan.

Tapi sekarang Tuan mereka telah pulang, artinya peraturan lama akan kembali berjalan tapi sekarang malah dikacaukan oleh seorang Pelayan.

🥜🥜

Mengenakan hijabnya dengan cepat, Khalisa membuka pintu kamarnya saat dirasa ada yang mengetuknya dari luar.

" Mari makan malam dibawah. Aku dengar Kau tidak pernah menginjak area itu selama tinggal di sini. " Khalisa cukup terkejut saat tau jika yang mengetuk pintu nya adalah Suaminya sendiri.

Khalisa cukup terpana dengan Arkan yang hanya mengenakan kaos juga celana panjang yang semakin menambah kadar ketampanan nya.

" Aku lebih senang makan di kamar. "

" Akan Ku hancurkan area itu jika Kau tidak menyukai nya. "

Kapan Ia mengatakan tidak menyukai area makan di Mansion ini. Ruangan dengan meja panjang juga hidangan yang sangat banyak diatasnya membuat Khalisa terkesima saat pertama kali melihatnya.

Melihat raut wajahnya serius Suaminya, Khalisa akhirnya mengganggu saja dari pada Pria itu beneran menghancurkan nya. Dari yang Ia lihat sejauh ini, Pria yang menjadi Suaminya itu akan melakukan apa yang telah Ia katakan. Khalisa jadi cukup ngeri mendengar nya.

Lagi-lagi hidangan yang sangat banyak dihidangkan diatas meja panjang itu membuat Khalisa berpikir siapa yang akan menghabiskan seluruh makanan itu. Mereka hanya berdua dan tidak mungkin memakan semuanya. Sepertinya Ia harus memberitahu Kepala Koki untuk tidak memasak begitu banyak makanan ke depan nya. Terlalu menyia-nyiakan makanan pikir nya.

Khalisa mengambilkan nasi untuk Suaminya sebelum duduk karena ini merupakan salah satu tugasnya sebagai seorang Istri.

" Mau lauk apa?" Tanya nya namun Pria itu hanya diam memperhatikan setiap hidangan yang tersaji.

Grep

" Duduk! " Katanya menahan tangan sang Istri.

Khalisa bingung, apa Ia melakukan kesalahan. Wajah Suaminya memerah dengan rahang mengetat. Khalisa mendadak sedikit takut melihatnya. Apa ada yang salah sampai membuat Pria itu terlihat marah.

Tidak lama kemudian Kepala Koki bersama Asisten nya datang ke area makan dan segera menunduk. Khalisa lagi-lagi bingung dan bertanya ada apa.

" Kau tau kesalahan apa yang Kau perbuat? " Nada suara Arkan memberat dan penuh penekanan membuat Kepala Koki juga Asisten nya merasa ketakutan bukan main.

" Ma-maaf Tuan. Hidangan favorit Anda sudah selesai Kami buat namun seorang Pelayan dengan lancang telah mencicipi nya."

Brak

Tubuh ketiga Pria yang tidak lagi muda itu terlonjak kaget saat meja makan dipukul dengan keras. Tapi mereka lebih kaget lagi saat tangan seseorang menyentuh kulit Tuan mereka secara langsung. Tangan itu adalah tangan Khalisa yang mengenggam telapak tangan Suaminya meskipun sedikit canggung.

" Jangan marah-marah di depan makanan. Pilih salah satu makanan yang ada di atas meja saja, oke? " Khalisa berbicara begitu lembut untuk meredakan emosi Suami nya. Dan itu berhasil dengan Arkan yang balas mengenggam tangannya.

Sekuat tenaga Arkan menahan emosinya agar tidak membuat Istri nya takut. Ia yang terbiasa dengan kesempurnaan dan kebersihan tidak akan pernah menerima kesalahan apapun.

Para Koki yang melihat keberanian Nyonya baru mereka yang mengambil kan makanan untuk Tuan mereka yang terobsesi dengan kebersihan mendadak takut bukan main. Takut jika piring itu dilempar ke lantai. Tapi anehnya hal itu tidak terjadi. Tuan mereka malah menerima nya begitu saja bahkan tidak ada tanda-tanda penyakit nya akan kambuh setelah disentuh orang lain.

" Tidak apa Kepala Koki. Terima kasih untuk makanannya. Anda bisa beristirahat. " Ucap Khalisa tak lupa dengan senyuman nya.

Ucapan beribu terima kasih mereka ucapkan pada Nyonya baru mereka yang berhasil membuat Tuan mereka menurut tanpa ada perkataan apapun. Sepertinya kehadiran Nyonya baru di rumah ini akan membawa kelegaan bagi mereka yang harus menghadapi amarah Tuan mereka seperti tadi.

" Terima kasih Nyonya. "

1
Omer zayn
ceritanya bagus.. mana cerita selanjutnya???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!