Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Hari ke hari dagangan Zahra semangkin rame, itu tidak luput dari bantuan kedua sahabatnya yang selalu mempromosikan dagangan Zahra.
Kini Zahra membuka sebuah toko yang tidak jauh dari rumah kontrakannya, dia kini mempunyai dua orang karyawan untuk membantu pekerjaannya.
Hari hari Zahra di sibukan dengan kuliah, mengurus Kenzo dan mengurus toko, toko on line, dan menulis novel on line.
Tidak ada hari untuk bersantai buat Zahra, dia butuh biaya untuk menyambung hidup, kuliah kedua adiknya dan Kenzo yang semangkin besar, dan akan butuh biaya saat dia sekolah nanti.
Ingin rasanya dia mengeluh, tapi mau mengeluh sama siapa, Sering di hina, di benci dengan perbuatan yang tidak pernah dia lakukan seperti sore itu, dia di datangi oleh ibu ibu.
"Dasar perempuan murahan...." bentak Ibu ibu saat Zahra lagi mempacking barang jualanya.
"Ada apa Bu... datang datang marah marah..?" tanya Zahra sopan.
"Ngak usah sok polos kamu, mentang mentang cantik suami orang kamu rayu!" marah ibu ibu itu.
Deg...
Hati Zahra sakit di katain penggoda, sama sekali zahra tidak pernah menggoda suami orang.
"Kapan Saya menggoda suami Ibu.. kenal juga ngak saya sama suami Ibu"
"Halah.... ngak usah bohong kamu, anak saya juga kamu goda, kamu porotin duit nya!!" kesal si Ibu satunya.
"Ya Allah Bu... saya ngak pernah merayu suami Ibu dan anak ibu, di sini saya cuma jualan bukan menggoda siapa pun" kesal Zahra.
"Apanya yang ngak merayu, tuh... banyak laki laki di dalam toko kamu!" ketus Ibu ibu.
Zahra hanya bisa mengelus dada, ingin marah, berteriak, sekaligus malu, banyak orang yang melihat ke arah tokonya.
"Ibu salah paham bu... saya jualan pakaian laki laki di dalam sana, kalau Ibu tidak percaya lihat saja sendiri" kesal Zahra.
"Mah... mama... apa apaan sih... malu maluin aja!!" kesal Bapak bapak datang melerai sang istri.
"Apa yang malu maluin, papa yang malu, berselingkuh sama perempuan itu!!" marah istrinya.
"Kapan papa selingkuh, dan dapat hasutan dari siapa mama!!" bentak Bapak Itu.
"Jangan ngeles terus Papa, klau papa ngak selingkuh mana mungkin si lilis yang toko di sebrang sana ngadu sama mama!!" teriak si Ibu.
"Ooo... si Lilis yang ngadu ke Mama..." Bapak itu manggut manggut.
"Kenapa papa diam, benarkan...!" marah istrinya.
"Dengar ya mah... kemaren Papa beli baju di sini, karena kata orang orang pakaian di sini bahannya bagus, dan murah, jadi papa coba beli di sini, itu baju gamis yang mama pakai kemaren papa beli di sini, bukan kah mama bilang bajunya bagus enak di pakai, harganya murah, bukan begitu!" tanya si bapak.
Si ibu lansung mengangguk.
"Kemaren juga yang melayani papa juga bukan mbak ini, tapi ada pelayan laki laki dia" terang Si bapak.
"Tau nih mama... ikut ikutan nyerang kak Zahra" omel anak laki laki si ibu satu lagi.
"Kamu juga kenapa mau di goda sama dia, duit kamu habis kan sama dia!!" omel Ibu yang satu.
"Ya iyalah duit aku abis Bu, namanya aku belanja ya di bayar lah, mana ada orang habis belanja duitnya utuh!" kesal anaknya, anak yang sepantaran Zahra itu jadi malu, gara gara ibunya mengamuk ngak jelas sama Zahra.
"Makanya klau ada apa apa nanya dulu, bukan main serang orang aja, klau papa mau selingkuh dari dulu bu, ngapain sama gadis bau kencur ini!" kesal Bapak itu pulang dengan muka masih emosi.
"Minta maaf sama Zahra Bu..." omel anaknya.
Mau tidak mau ibu ibu itu minta maaf sama Zahra, ada sedikit ngak enak hati dan malu, sudah menyerang Zahra tanpa tau kebenaranya.
Bersambung....