Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 SANGAT MANIS.
Embun yang sudah berbaring di atas tempat tidur, melihat suaminya yang keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lelah.
" Mas kenapa? ko wajah mas kaya lelah gitu " Tanya embun
Afkar duduk di ujung tempat tidur " Bagaimana tidak lelah, sedari tadi mas bulak balik ke kamar mandi " Keluh afkar.
Afkar terbaring dengan menggunakan paha embun menjadi bantalan " Apa ini adalah hukuman dari anak kita? "
Embun tersenyum. Embun sebenarnya merasa tidak tega melihat afkar bulak balik ke kamar mandi.
" Yang sabar ya mas. Nanti juga mual mualnya akan berhenti sendiri " Kata embun dengan lembut.
Elusan tangan embun membuat afkar merasa ngantuk. seketika afkar tertidur dengan pulas nya, padahal barusan masih ngobrol dengan embun.
Embun menggelengkan kepalanya pelan dengan bibir yang tersenyum " Alhamdulillah ya Allah. Aku di berikan suami yang sangat baik dan juga pengertian seperti mas afkar " Gumam embun dalam hati.
Tidak ingin membangunkan afkar, embun pun memilih untuk tidur dengan posisi duduk.
KEESOKAN HARINYA.
Mulai pagi ini embun sudah tidak di ijinkan untuk pergi bekerja bahkan untuk ikut campur urusan dapur pun embun sudah tidak di perbolehkan. Semua itu titahan dari afkar.
Afkar tidak ingin istri dan calon anaknya nanti kenapa-kenapa apa lagi kandungan embun yang lemah membuat afkar harus lebih berhati-hati lagi.
Di meja makan embun memakan makanan yang di sehat dan baik di konsumsi oleh ibu hamil, tidak lupa segelas susu ibu hamil dan vitamin yang lainnya juga.
Embun membuang nafasnya pelan. Embun yang hamil tapi semua orang yang repot.
Termasuk mamah dan papah yang terus menanyakan keadaan embun.
‘’ Mas. Aku ini hanya hamil, bukan menjadi orang sakit ‘’ Keluh embun yang merasa tidak nyaman ‘’ Tidak hanya mas. Mamah dan papah pun ikut memperlakukan aku sebagai orang sakit ‘’
Embun memanyunkan bibirnya, rasanya embun bukan menjadi orang yang sedang hamil melainkan seperti orang yang sedang sakit keras.
‘’ Ini semua demi kebaikan kamu, embun. ingat pesan dokter, jika kamu dan anak kita harus banyak istirahat dan tidak boleh melakukan hal yang berat-berat ‘’ Afkar mengelus kepala embun dengan lembut.
Kali ini afkar benar-benar memperlakukan embun dengan sangat lembut bahkan seperti tuan putri.
Tidak hanya perlakukan afkar yang berubah menjadi sangat perhatian, tapi afkar juga dengan telaten menyuapi embun.
‘’ Mas, mas juga ikut makan. Dari tadi aku terus yang makan ‘’
‘’ Iyah sayang ‘’
Embun langsung membulatkan kedua matanya ketika afkar memanggilnya dengan kata sayang. Apa embun mimpi? Pasalnya ini pertama kalinya afkar memanggil dirinya dengan kata sayang.
‘’ Mulai sekarang, mas akan memanggil kamu dengan sebutan sayang. Jadi kamu harus terbiasa ‘’ Kata afkar seolah tau apa yang di pikirkan oleh embun.
Embun memakan makanannya bulat-bulat, embun berasa mimpi ‘’ Apa aku sedang bermimpi ‘’ Gumam embun dalam hati.
‘’ Sudah, wajah nya tidak perlu kaget begitu. Mas tau, kamu merasa heran kan ‘’
‘’ Hm… Ini pertama kalinya mas memanggil aku dengan sebutan sayang ‘’ Kata embun.
Afkar mengusap wajah embun dengan lembut ‘’ Sudah aku bilang, jika aku ingin membuktikan kepada kamu jika aku benar-benar serius ingin hidup bersama kamu dan juga anak-anak kita kelak ‘’ Kata Afkar ‘’ Tidak apa-apa kan jika aku memanggil kamu dengan sebutan sayang? ‘’
Embun menggelengkan kepalanya ‘’ Tidak apa-apa mas, aku suka ‘’ Ucap embun tersenyum lembut.
‘’ Terimakasih ‘’ Kata afkar dengan tulus.
Usai sarapan, afkar langsung pamit untuk pergi ke kantor. Afkar tidak bisa cuti karena ia memiliki proyek besar di kantor.
Toh embun juga tidak masalah jika afkar masuk kerja, malah embun senang jika afkar pergi bekerja dengan begitu embun bisa melakukan apapun yang ingin ia lakukan.
Setelah kepergian afkar. Embun duduk di taman belakang sambil memetik bunga ‘’ Mbak, bolehkah aku meminta tolong? ‘’ Tanya embun.
‘’ Tolong carikan pot bunga yang cantik, aku mau menaruh bunga-bunga ini di pot tersebut ‘’ Pinta embun yang langsung di anggukan oleh mbak.
Sedari dulu, embun memang sangat suka dengan yang namanya bunga. Apa lagi bunga mawar dan bunga lili.
‘’ Non, maaf. Sepertinya di gudang tidak ada pot bunga ‘’ Kata mbak.
Embun sedikit berfikir ‘’ Oh begitu ya, yasudah gak apa-apa. Nanti siang aku akan pergi membelinya ‘’ Ucap Embun.
‘’ Baik non ‘’ Jawab Bibi.
Embun kembali fokus ke bunga-bunga yang sudah ia petik, rasanya sangat sayang sekali jika bunga-bunga ini di abaikan begitu saja.
Tidak ingin membuat bunga yang ia petik layu. Embun langsung meminta pelayan untuk mengambilkan ember atau tempat yang bisa menjaga kesegaran bunga.