Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. REGEN KEMBALI
Beberapa hari kemudian Regen sudah kembali memulai aktivitasnya sebagai CEO Aditama grup. Terlihat mobil Regen sudah memasuki area kantor. saat Regen sudah turun dari dalam mobil, semua Para karyawan karyawati yang kebetulan hadir di sana, berbaris menyambut kedatangan Regen.
Evi sangat bahagia mendengar kabar dari Januar, kalau saat ini Regen sudah dapat memulai aktivitasnya lagi sebagai Pimpinan Aditama group. Keduanya mempersiapkan sambutan untuk CEO Aditama Group.
" Selamat datang kembali Tuan Regen. " ucap Evi sambil memberi salam kepada Regen yang baru memasuki kantor Aditama.
Regen mengembangkan senyumanya menyambut salam dari Evi. Januar juga tidak mau ketinggalan dari Evi. Saat Januar memberi salam kepadan Regen, Alven tiba tiba main menghampiri Regen dan ikutan memberi salam.
Padahal saat Regen berada di rumah sakit, Aven sama sekali tidak pernah menjenguknya. Regen selalu mengambut salam dari Alven dengan senyuman merekah di bibirnya.
Mata Evi memicing melihat Alven yang tiba tiba muncul di sana
"Wah, senang Tuan Regen kembali dapat memimpin perusahaan ini. "ucap Alven sambil mengembangkan senyuman.
" Ye, illeh. Cari muka bangat sih. Padahal dia sama sekali tidak peduli akan kondisi Tuan Regen selama berada di rumah sakit." gunam Evi yang dapat bsi dengar oleh Regen.
Regen berlalu, dari kerumunan para karyawan karyawati yang bekerja di Aditama group. Yang menyempatkan waktu mereka menyambut Regen di kantor Aditama Group.
Regen berjalan memasuki ruang kerjanya. Diikuti oleh Januar dari belakang.
EVi juga masuk ke ruang kerjanya dan langsung memulai pekerjaannya. Apalagi dia hari ini ingin cepat pulang, karena sudah memiliki janji dengan Tamara.
Evi berjanji, kalau dirinya akan datang ke rumah Tamara untuk menemui sang keponakan yang ingin menagih janjinya. Sebelumnya Evi berjanji membelikan mainan untuk sang keponakan.
" Lebih baik aku cepat mengerjakan pekerjaanku. lebih cepat lebih baik, agar aku bisa lebih cepat pulang dan menemui Cia." gumam Evi Seraya mengotak-atik laptop miliknya.
Sementara di ruang kerja Regen, tampak Januar dan Regen membicarakan sesuatu hal yang sangat penting. Hingga ruang kerja Regen pun dikunci dari dalam.
"Ada apa? Apa yang ingin kamu bicarakan kepadaku, sehingga kamu sampai Mengunci pintu ruang kerjaku? sepenting Apa itu Januar? tanya Regen menatap Januar dengan raut wajah keheranan.
Kemudian Januar pun memberitahu sesuatu hal yang ia rencanakan untuk membantu Tamara. karena sepertinya Alven dan Soraya, sudah melangkah lebih jauh, mereka telah menemui salah satu pengacara untuk dapat merebut rumah yang ditempati Tamara.
Kemudian Januar pun berterus terang, apa yang Januar dan Evi lakukan kepada Alven selama Regen di rumah sakit. Yang membuat Alven akan merasakan sakitnya seperti yang dirasakan oleh Tamara.
Regen benar-benar terkejut, saat Januar memberitahu hal yang sebenarnya tentang Alven. Ia tidak menyangka teman masa Sma-nya itu sanggup melakukan hal sekeji itu terhadap mantan istrinya.
Bahkan ia tega meninggalkan Tamara dengan putrinya tanpa memberikan nafkah sama sekali untuk putrinya.
Regen berjanji pada dirinya sendiri, Ia ingin membantu dan membahagiakan wanita yang telah menolongnya dari jurang maut.
"Jika Alven tidak bisa membuat kamu bahagia, aku berjanji dan bersumpah akan membuatmu bahagia. " gumam Regen di dalam hati. Ia dapat membayangkan kebaikan dan ketulusan Tamara saat membantu dirinya ketika Regen mengalami kecelakaan
Apalagi setiap hari Tamara selalu setia menjenguk Regen selama berada di rumah sakit. Putrinya Cia juga Sepertinya begitu menyayangi Regen. membayangkan raut wajah polos bocah kecil itu, Membuat Regen mengembangkan senyumnya. Ingin rasanya Regen segera bertemu dengan bocah kecil yang menggemaskan itu.
"Jamu tenang saja Januar, aku akan membuat Alven menyesal telah menyia-nyiakan wanita sebaik Tamara. Dia telah membuang Permata demi imitasi. Biarkan saja Alven melakukan apa saja semaunya. kita lihat saja sampai di mana kemampuannya. Aku juga yakin hubungannya dengan Soraya tidak akan berjalan langgeng. Karena aku tahu persis siapa Soraya. "ucap Regen membuat Januar benar-benar terkejut.
"Apa?
"Jadi kamu sudah lama mengenal Soraya? tanya Januar penuh selidik.
"Iya, tapi aku memilih pura-pura tidak mengenalnya. Dia juga demikian."
"Kenapa seperti itu?
Alven menghela nafas panjang, perlahan Ia pun menceritakan masa lalu Soraya. yang ternyata Soraya memiliki hubungan dengan rekan bisnis Regen.
Ternyata rekan bisnis Regen itu sudah memiliki Seorang Istri. Tetapi Soraya terlanjur hamil, pria itu tidak bersedia menanggung jawabpi apa yang telah ia lakukan terhadap Soraya. Karena pria tidak ingin bercerai dengan istrinya. Dia begitu sayang dan mencintai istri dan anak anaknya
Sehingga Kim Liu memilih untuk meninggalkan Soraya. Jadi janin yang ada di kandungan Soraya itu bukanlah benih Alven, tetapi benih dari Kim Liu, pengusaha kaya yang berasal dari Tiongkok." Regen memberitahu rahasia besar Soraya kepada Januar.
Tetapi Regen meminta kepada Januar, untuk tidak memberitahu Alven saat ini. Biarkan Alven sendiri yang mengetahuinya, tanpa harus mereka yang memberitahu.
Awalnya Regen yang terkejut, tentang apa yang dilakukan oleh Alven terhadap Tamara. Saat ini justru Januar yang terkejut mendengar kenyataan yang sebenarnya tentang Soraya istri dari Alven saat ini. Wanita yang membuat Alven meninggalkan Tamara dan juga Cia.
" Waduh, lelaki bejat Bertemu dengan wanita bejat juga." ucap Januar sambel terkekeh mendengar penuturan dari Regen.
"Makanya kalau masalah dirinya ingin merebut rumah yang ditempati Tamara, kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah mengatur strateginya. Aku yakin setelah mengetahui hal yang sebenarnya, Alven akan benar-benar menyesal telah meninggalkan wanita berhati malaikat seperti Tamara.
Januar menganggukkan kepalanya. Setelah selesai berbicara panjang lebar dengan Regen Januar meninggalkan ruang kerja Regen menuju ruang kerjanya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA BARU EMAK
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂