Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 32 PIL AJAIB YANG TERAKHIR
Rasa sakit yang sangat luar biasa membuat penjahat itu kehilangan keseimbangannya dan jatuh tidak sadarkan diri.
"Hebat sekali," ucap petugas Nia yang melihat itu.
Setelah mengalahkan kedua penjahat itu Adrian berjalan menuju ke rumahnya dan mendapati seorang polisi wanita yang sedang terluka.
"Nona, apa yang anda lakukan di sini?" tanya Adrian.
Polisi wanita itu adalah petugas Nia. Sambil memperkenalkan diri petugas Nia mulai menceritakan yang terjadi kepada Adrian hingga dirinya bisa sampai di tempat ini.
Adrian juga langsung memahami apa yang telah terjadi. Ternyata kedua orang sebelumnya yang dia hajar sedang mencari petugas polisi di depannya ini.
"Pantas saja kedua penjahat barusan mencari anda," ujar Adrian.
"Ya, berkat bantuanmu mereka berhasil di kalahkan, dan aku bisa selamat," balas petugas Nia sambil memegangi pergelangan tangannya.
"Bagaimana jika petugas Nia masuk ke dalam rumah, biar aku bantu mengobati lukanya?" tawar Adrian.
"Tidak perlu, aku bisa mengurus diriku sendiri, terimakasih atas bantuannya, aku pergi dulu," jawab petugas Nia.
Namun baru mencoba untuk melangkah tubuh Nia malah sempoyongan tidak kuat. Luka yang di deritanya juga mulai memberikan rasa sakit yang luar biasa.
Adrian juga langsung reflek menangkap tubuh petugas Nia yang akan jatuh.
"Petugas polisi ini ternyata sangat cantik, hari ini aku beruntung sekali terus bertemu wanita cantik," pikir Adrian.
"Sudah jangan memaksakan diri, sebentar lagi akan hujan, aku tidak bisa membiarkan seorang wanita terluka begitu saja," ujar Adrian kepada petugas Nia.
Seketika juga terdengar suara guntur dan angin mulai bertiup kencang.
"Baiklah," balas petugas Nia.
Petugas Nia juga merasa bahwa akan segera hujan dan dirinya juga sangat kesusahan untuk berjalan, jadi lebih baik dirinya singgah sebentar sambil memulihkan tubuhnya.
Adrian mulai membantu memapah petugas Nia berjalan masuk ke dalam rumah nya. Di dalam rumah Adrian juga membantu petugas Nia untuk duduk di sofa.
Kebetulan pada saat itu Ranti pemilik rumah tempat Adrian menyewa sedang tidak berada di rumah. Jadi di rumah itu hanya ada Adrian dan petugas Nia saja.
Adrian segera mengambil segelas air putih dan meletakkannya di atas meja.
"Tampaknya luka petugas Nia cukup parah," ujar Adrian.
"Ya kamu benar, tanganku sepertinya retak," balas petugas Nia.
Nia sekarang merasakan selain tangannya yang sakit tapi juga sekujur tubuhnya terasa remuk akibat di tabrak motor.
Adrian mengeluarkan pil ajaib terakhir miliknya dan berniat untuk memberikannya kepada petugas Nia.
"Kamu minumlah obat ini," ujar Adrian memberikan sebuah pil berwarna emas ke tangan petugas Nia.
"Apa ini?" petugas Nia tampak terkejut melihat pil aneh di tangannya.
"Jangan khawatir, setelah meminumnya tubuh petugas Nia akan terasa lebih enak," ujar Adrian.
"Apa kamu yakin?" tanya petugas Nia.
Tentu saja petugas Nia merasa ragu karena pil yang di pegang nya terlihat begitu aneh dan baru pertama kali dia melihatnya. Pil itu berbentuk bulat dengan ukuran sebesar bola kelereng dan memiliki bau yang harum.
"Tenang saja, itu bukan racun, aman bila di minum," ujar Adrian.
Karena tubuhnya terasa semakin sakit, petugas Nia juga hanya bisa meminum pil obat yang di berikan oleh Adrian.
Namun setelah petugas Nia menelannya sesuatu yang luar biasa pun terjadi. Tubuh Nia mulai terasa hangat dan kulitnya seolah mulai mengencang. Rasa sakit yang sebelumnya dia rasakan perlahan mulai menghilang entah kemana. Sekumpulan energi mulai masuk ke dalam dirinya secara terus-menerus.
"Ini...?" petugas Nia seolah tidak percaya dengan yang dia rasakan.
"Tubuhku bahkan jauh lebih nyaman dari sebelumnya," ujar Nia.
"Sebenarnya pil apa yang kamu berikan kepadaku barusan?" tanya petugas Nia.
"Itu adalah pil ajaib yang aku buat sendiri," jawab Adrian.
"Bagaimana sekarang, tubuhmu sudah tidak sakit lagi bukan?" sambung Adrian bertanya balik.
"Ya, rasanya sangat nyaman, pil ajaibmu benar-benar ajaib," Jawab petugas Nia.
"Akan tetapi tulang tanganmu yang retak tidak dapat di sembuhkan dengan pil ajaib itu," ujar Adrian.
Benar saja yang di katakan Adrian, petugas Nia merasakan tangannya masih sakit walaupun seluruh tubuhnya sudah sangat nyaman.
"Tapi tenang saja, aku masih cara lain untuk menyembuhkannya," ujar Adrian.
"Menyembuhkan...?" ulang petugas Nia.
Kemudian Adrian duduk di sebelah petugas Nia dan langsung meraih pergelangan tangan Nia yang retak.
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya petugas Nia.
"Aku akan memijatnya," jawab Adrian.
Adrian mulai menyentuh pergelangan tangan petugas Nia. Sekilas cahaya keemasan terlintas di matanya. Adrian mulai memijit pergelangan tangan petugas Nia secara perlahan-lahan.
"Ini akan sedikit sakit di awal, namun hanya sebentar petugas Nia harus menahannya," ujar Adrian.
Energi spiritual mulai mengalir dari telapak tangan Adrian dan masuk ke pergelangan tangan petugas Nia. Adrian tampak fokus dengan matanya mengikuti setiap gerakan tangannya.
"Ah..." petugas Nia mulai merasakan sakit dan memicingkan matanya.
Seperti yang di katakan oleh Adrian, rasa sakit itu hanya sebentar saja dan kini malah berubah menjadi rasa hangat yang sangat nyaman.
Energi spiritual terus mengalir tanpa henti dan membuat kejadian luar biasa yang tidak di ketahui oleh petugas Nia. Tulang yang retak sebelumnya perlahan-lahan mulai menyatu kembali dengan sangat rapat seperti sebelumnya.
Petugas Nia terus memperhatikan Adrian yang sedang tampak serius sedang memijat nya. Seketika juga petugas Nia merasakan suatu perasaan yang tidak bisa di jelaskan. Hatinya menjadi berdebar tidak karuan.
Entah itu dari pengaruh pil ajaib yang memiliki unsur pemikat atau karena hati petugas Nia yang tersentuh karena kebaikan Adrian dan ketampanannya.
"Sudah selesai," ujar Adrian.
"Kamu sudah bisa menggerakkan tanganmu seperti biasanya," ujar Adrian.
Petugas Nia mulai menggerakkan tangannya dan tidak merasakan sakit sedikitpun.
"Wah hebat sekali, tangan ku sudah sembuh," ujar petugas Nia.
Adrian tampak mengusap keringat dingin di keningnya dan menghela nafas panjang-panjang.
Petugas Nia melihat Adrian sangat serius memijatnya, sebenarnya Adrian sendiri sedang menahan pandangannya. Karena ketika Adrian menggunakan kekuatan matanya untuk memijat tangan petugas Nia, seketika mata Adrian juga menembus pakaian yang di kenakan oleh petugas Nia.
Alhasil Adrian melihat dua buah dada yang sangat menonjol dalam jarak yang begitu dekat dan itu sangat menyiksa batinnya.
Harus Adrian akui tubuh petugas Nia begitu indah dengan perut tanpa lemak karena sering berolahraga.
"Adrian terima kasih sekali atas bantuan mu ini," ujar petugas Nia.
"Petugas Nia jangan sungkan," balas Adrian.
"Ehem, kamu bisa memanggilku Nia saja," ujar petugas Nia.
"Nia, baiklah," balas Adrian.
"Aku ingin bertanya mengapa kedua orang tadi menyerang mu?" tanya Adrian.
Kemudian petugas Nia mulai menceritakan bahwa kemungkinan kedua orang tersebut di bayar oleh seseorang untuk membunuhnya. Tugasnya sebagai polisi membuat banyak orang jahat tidak suka kepadanya. Di tambah lagi dirinya telah banyak menjebloskan banyak orang jahat tanpa pandang bulu.
"Kalau begitu ceritanya, kamu harus lebih berhati-hati kedepannya," ujar Adrian.
"Ya, aku mengerti," balas petugas Nia.
"Karena aku sudah sembuh dan hari juga sudah malam, aku harus segera kembali," sambung Nia.
Namun belum sempat Nia bangun dari Sofanya, hujan mulai turun dengan sangat deras.
"Tampaknya Nia harus menunggu sebentar lagi, hujannya begitu deras sekali di luar," ujar Adrian.
"Ya tampaknya aku harus menunggu," balas Nia sambil tersenyum.