NovelToon NovelToon
The Warrior Queen

The Warrior Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Imelda Savitri

Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.

Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Ketika Katrina terlarut dalam bacaannya tiba-tiba saja pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. "Nyonya, makan malam sudah siap" Ucap Simon. Membuat Katrina tersadar dari bacaannya "Ya aku akan segera turun"

.

.

.

Saat sampai di ruang makan Katrina nampak memicingkan matanya ketika meliha tiga anak kecil sudah duduk di kursi meja makan. Dua anak laki-laki dengan rambut berwarna silver dan satu anak perempuan dengan rambut nya panjang berwarna orange persis seperti warna rambut miliknya.

Katrina semakin mempercepat langkahnya hingga ia sampai di meja makan dan bisa melihat dengan jelas rupa dari ketiga anak itu dengan jelas. "Selamat datang ibu, ayo duduk Helena sudah tidak sabar makan roti selai coklat kacang buatan ibu yang enak" Sapa Helena yang memiliki rambut orangs bagaikan warna langit ketika matahari terbenam dengan warna mata silvernya. "Helena?" Batin Katrina menebak jika anak perempuan dengan penampilan yang baru ia lihat itu adalah putrinya.

Lalu ia melihat dua putra kecilnya yang sama-sama memiliki rambut berwarna silver, letak perbedaan mereka hanya di warna iris mata mereka saja. Katrina ingat dengan jelas warna mata mereka dimana Henry memiliki warna mata silver sama dengan Helena dan Harrison yang memiliki iris mata berwarna hijau sama seperti Katrina. Tapi yang baru saja ia lihat adalah warna rambut mereka bertiga yang rupanya bukan berwarna hitam.

"Rambut kalian? Apa kalian baru saja mengecat warna rambut kalian?" Tanya Katrina mulai duduk di kursinya. "Ini warna rambut asli kami bu" Jawab Harrison. "Mengecat? Mengecat itu apa bu?" Tanya Henry bingung dengan satu kata yang tidak ia ketahui artinya. "Mewarnai. Apa kalian mewarnai warna rambut kalian sebelumnya?" Tanya Katrina lagi setelah meralat kata-katanya.

"Ya, ini warna asli rambut kami bu. Maaf karena menyembunyikannya selama ini" Balas Harrison. "Bagaimana cara kalian mewarnainya?" Tanya Katrina lagi. "Dengan larutan air dicampur arang" Jawab Harrison. "Hah?" Katrina mengerutkan dahinya.

"Kami menggunakan larutan air arang yang kak Henry buat bu ditambah kami juga tidak pernah mencuci rambut kami dengan bersih sebelumnya" Timpal Harrison.

"Kenapa kalian menyembunyikan warna rambut kalian?" Tanya Katrina, sontak Harrison dan Helena nampak tertunduk melihat ke bawah. "Karena kami benci dengan rupa kami yang mirip dengan Duchess dan Duke" Ucap Henry menjawab pertanyaan Katrina dengan tegas. Henry melihat raut wajah Katrina yang nampak sendu merasa sedih mendengar ucapa mereka. "Tapi sekarang kami sudah tidak memikirkan hal itu lagi. Sekarang sudah ada kau Katrina" Timpal Henry membuat Katrina menatap Henry dengan lekat, begitupun Harrison dan Helena yang langsung mendongakkan kepalanya menoleh ke arah Henry.

"Aku sudah tidak peduli dengan hal itu lagi" Ucap Henry lagi. "Aku juga bu" Celetuk Harrison "hmm, iya aku juga bu" Timpal Helena. "Biarlah rupa kami seperti mereka, setidaknya kami sekarang sudah jadi anakmu, Katrina" Ucap Henry mewakili kedua saudaranya membuat hati Katrina berbunga-bunga.

"Kalian....membuat ku semakin menyaki kalian!" Pekik Katrina lalu bergerak dan memeluk mereka satu persatu.

Setelah acara haru itu, kini mereka kembali fokus hendak akan makan malam. Katrina melihat menu makanan mereka malam ini. Hanya ada roti dengan selai buatannya dan secangkir susu yang terisi di gelas mereka masing-masing. Ya, selama ini mereka hanya memiliki roti dengan selai buatan Katrina saja. Itu saja sudah membuat para penghuni kediaman itu senang hanya memakan roti itu saja.

Katrina tiba-tiba berdiri dari kursinya membuat ketiga anaknya menatapnya dengan heran. "Apa ibu tidak akan makan?" Tanya Harrison "Eh, ibu mau kemana?" Tanya Harrison lagi ketika melihat Katrina berjalan menjauh dari meja makan.

Ketika netra matanya melihat susu seketika ia teringat dengan kumpulan kacang hijau di dapur. Segera Katrina beranjak dari kursinya dan berjalan menuju dapur. Adolft, Amy dan Anna yang tengah menyantap roti mereka dengan bahagia sontak terkejut ketika menemukan kedatangan Katrina yang Tiba-tiba.

"D-duchess apa ada yang anda butuhkan?" Tanya Adolft "Aku ingin membuat sesuatu yang enak" Ucap Katrina. "Adolft, bisa tolong ambilkan aku susu dan gula" Ucap Katrina dan Adolft pun tanpa banyak bicara segera pergi mengambil bahan yang dipinta Duchess.

Katrina mengambil panci lalu ia juga mengambil kacang hijau. Hampir saja ia salah ambil jenis kacang karena di dunia ini listrik belum di temukan, jadi orang-orang menggunakan lilin atau mengandalkan cahaya bulan sebagai penerangan.

Setelah mengambil kacang tanah cukup banyak karena Katrina berniat akan membagikan hasil makanan buatannya pada seluruh penghuni kediaman ini juga. Lalu ia mulai mencuci kacang hijau itu.

Setelah dicuci bersih, Katrina memasukkan air secukupnya ke dalam panci lalu memasukkan seluruh kacang hijau yang telah di cuci kedalam panci. Ia meminta bantuan Amy untuk menghidupkan api.

Sambil menunggu kacang hijaunya menjadi lembut Katrina memilih duduk di salah satu kursi yang ada di dapur sambil berbincang-bincang bersama Amy dan Anna. Ketiga anak kembarnya datang tak berapa lama sambil membawa roti isi selai. "Ibu, kau belum makan malam. Makanlah ini" Ucap Harrison memberikan roti yang ada di tangannya. "Punya ku juga bu, ini jauh lebih enak" Timpal Helena tak mau kalah dari kakaknya.

"Iya terima kasih" Katrina menggigit sedikit roti mereka berdua. "P-punyaku jauh lebih besar, cepatlah makan atau kau akan sakit nantinya" Ucap Henry menyodorkan roti milik nya ke mulut Katrina dengan malu-malu.

"Terima kasih Henry" Ucap Katrina di sela-sela mengunyah roti milik Henry yang ia gigit sedikit. Rona pipi di Henry terlihat dan ia langsung membuang muka takut ibunya sadar dengan ekspresi memalukan wajahnya.

.

.

.

"A-apa?! J-jadi anda adalah pengasuh sekaligus pelayan pribadi Duchess Luxio?" Pekik Katrina tiba-tiba. Seketika ia langsung menutup mulutnya karena bisa-bisanya ia ceroboh dengan mengatakan pertanyaan seperti itu yang membuatnya terlihat seperti bukan Duchess yang sebenarnya.

Waktu mereka berbincang-bincang, Amy mengucapkan rasa syukur karena nyonya nya telah banyak berubah serta mengatakan jika ia merasa bisa mati dengan tenang setelah melihat perubahan sikap Luxio yang berbeda jauh dengan dirinya yang masih kecil hingga beberapa minggu yang lalu. Serta pengakuannya bahwa ia adalah pengasuh sekaligus pelayan pribadi dari Duchess Luxio yang sontak membuat Katrina terkejut.

"Apa maksud anda nyonya?" Tanya Amy dengan raut wajah penuh tanya. "Aaarrgg cerobohnya aku!" Batin Katrina, bisa-bisa nya ia ceroboh seperti itu. Apa ia juga harus memberitahukan hal sebenarnya pada Amy?

Katrina pun memilih memberitahukannya saja, lagipula ia tidak mau selalu hidup dengan di sangka sebagai orang lain. "Begini Amy, aku sebenarnya bukan Duchess Luxio yang sebenarnya" Ungkapnya. Amy tampak membelalakkan kedua matanya dengan raut wajah penuh tanya.

Katrina akhirnya menceritakan semua kejadian dimana ia pertama kali masuk ke dalam raga Luxio Maximillian Ashley sejak beberapa hari yang lalu. Amy mendengarkan semua cerita dari Katrina tanpa menyela dan dengan raut wajah yang berubah-ubah sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya ketika mendengar hal yang tak terduga yang keluar dari mulut Katrina.

"Jadi nyonya Katrina, dimanakah jiwa asli Duchess Luxio?" Tanya Amy. "Aku benar-benar tidak tahu kemana perginya jiwa nya. Amy, apa Luxio dulu pernah bermain-main dengan ilmu ataupun sihir yang berhubungan dengan jiwa?" Tanya Katrina.

"Tidak pernah nyonya, yang saya tahu selama masih menjadi pelayan pribadi nya, Duchess Luxio dari sejak kecil sudah sangat mencintai Duke Ashley dan selalu sibuk mempercantik diri agar dilirik oleh Duke. Hidupnya tidak pernah jauh dari pusaran hal yang berkaitan dengan Duke Ashley" Jelas Amy.

"Jika Amy benar-benar mengenal Duchess Luxio dengan baik, mungkin dia tahu tentang kekuatan penyembuh yang dimiliki Harrison" Batinnya.

Terima kasih sudah membaca cerita Author sampai pada episode kali ini. Doakan saja ya Author bisa beli hp baru biar bisa lebih mudah nulis novel The Warrior Queen ini. Jujur banget Author kesusahan menulis cerita dengan hp mini plus penyimpanan dikit punya emak Author😭 Doakan ya teman-teman.

Oke cukup sekian dari Author. Author Ucapakan SELAMAT HAPPY NEW YEAR TEMAN-TEMAN🙌😀

1
ika yanti naibaho
semangat kak
Lucy: iya, makasih /Determined/
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Orang Awam
chapter 1 aja udah asik gimana chapter selanjutnya
Lucy: asik banget😁
total 1 replies
Lyvia
henry belajar gombalin ibunya 🤣🤣
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren dan seru👍👍👍
Lucy: Terima kasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
ika yanti naibaho
Luar biasa
Lucy: terimakasih sudah baca kak
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Medeia
aku selalu baca dengan perasaan, sampai ikut terbawa suasana
Lucy: makasih udah baca kak/Smile/
total 1 replies
Yuni Alyssa
semoga duke melihat dengan mata sendiri kelicikan selirnya wkwkwk
Sribundanya Gifran
lanjut
Vivi❄️❄️
biarkan saja si dulu menyadari kebenaran yg sebenarnya tuh mata nya buta banget ga bisa lihat salah n benar
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
Lucy: Duke kena penyakit mata
eh gak sih, tapi hati nya yg kena penyakit mata
total 1 replies
Rina Yuli
yang ada lu yang diguna-guna ama selir lu duke
Lyvia
kau akan menyesal duke tlah menyia2kan anak n istrimu hnya krna mmbela selir licikmu
Sribundanya Gifran
ke kerajaaan tetanggga aja
lanjut thor
Lyvia
bagus bget ceritanya 😍
Lucy: Terima kasih kakak🥰
total 1 replies
Lyvia
lagi thor 😄
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Yuni Alyssa
duke bodoh ga bs liat yg licik siapa 😏😏😏
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...
Lucy: menyesal banget/Facepalm/
total 1 replies
Yuni Alyssa
ayo karina kamu pasti bisa sukses .... dan dpt jodoh yg lebih baik lg .... anak2mu pasti jadi anak yg luar biasa .... ah duke macam sampah bgtu biarkan saja 😂😂🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!