NovelToon NovelToon
I LOVE YOU, KANARA

I LOVE YOU, KANARA

Status: tamat
Genre:Kontras Takdir / Diam-Diam Cinta / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.

Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.

Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.

Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Habis mengantar Kanara ke kamar tamu, wanita bernama Yara tadi keluar.  Kanara menatap kamar tamu yang sangat besar. Kamar berlatar putih dengan interior mewah. Di sisi ruangan kamar ada rak buku yang tersusun banyak sekali buku. Kanara heran kenapa di dalam kamar tamu ada buku sebanyak itu, tapi kemudian dia berpikir kemungkinan besar pemilik rumah ini gemar membaca.

Kanara menghela nafas panjang. Pandangannya beralih ke putranya yang tertidur pulas di atas ranjang. Ia tersenyum kemudian. Akhirnya mereka berhasil kabur. Dia berharap anak buah Damian tidak pernah menemukan mereka. Walau laki-laki tadi bersikap sangat dingin padanya, setidaknya dia tidak di usir malam ini. Karena dia tidak tahu harus mencari penginapan terdekat di mana. Kanara juga berterimakasih sekali kepada adik dari pria itu yang menyambutnya dengan positif.

"Aku berharap Damian tidak pernah menemukan kami." gumam Kanara kemudian. Sesaat kemudian ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Habis mandi dan mengeringkan rambut, ia langsung naik ke kasur, tidur di sebelah putranya. Sudah jam dua dini hari, hanya tersisa beberapa jam dia tidur karena dirinya berencana akan keluar dari rumah ini pagi-pagi sekali.

"Mama ..."

Pukul enam pagi, Kanara mendengar suara suara putranya memanggil. Wanita itu membuka mata perlahan.

"Hm?"

"Bian haus,"

Perkataan tersebut langsung membuat kantuk Kanara hilang dan wanita itu cepat-cepat mengganti posisi menjadi duduk.

"Bian haus?" Ia bertanya lagi memastikan kalau yang dia dengar betul atau tidak. Ketika putranya menganggukkan kepala, Kanara turun dari tempat tidur.

"Ayo ikut mama, kita cari minum."

Wanita itu menarik tangan sang putra keluar kamar. Rumah masih sepi. Belum ada satupun orang yang bangun. Dapur pun masih kosong. Sebenarnya dia tidak enak masuk sembarangan ke dapur orang walau hanya ingin meminta air putih. Tapi demi putranya, Kanara mengabaikan segala rasa malunya.

"Duduk di sini," ia menggendong Bian dan mendudukkannya di kursi.

Lalu mata Kanara mulai mencari-cari di mana letak gelas untuk mengisi air minum. Cukup lama ia mencari dengan teliti tapi belum ketemu-ketemu juga.

"Mama, Bian haus bangeet," rengek Bian lagi.

"Iya sebentar ya sayang mama lagi cari gelas."

Pandangan Kanara berhenti ke lemari yang tertempel di dinding atas kulkas. Ia pun berjalan ke arah lemari tersebut dan membukanya. Begitu melihat gelas-gelas dengan berbagai macam tipe tertata rapi di sana, Kanara bernafas lega.

"Dapat,"

Ia lalu berjinjit berusaha menggapai gelas yang terletak di sana. Setelah berusaha keras, akhirnya jemarinya dapat menyentuh benda tersebut. Ya ampun, kenapa barang ini harus di letakkan paling atas sih? Memangnya mereka tidak kesulitan ambilnya? Kanara masih tidak habis. Apa karena mereka tinggi? Terutama pria dingin itu.

Saat Kanara mau mengambil salah satu dari gelas di atas, tangannya tak sengaja menyenggol gelas yang lain. Hampir saja gelas yang dia senggol itu jatuh kalau seseorang di belakangnya terlambat sedikit saja.

Ya, ada yang berdiri di belakangnya. Orang itu tampaknya jauh lebih tinggi dari dia. Sudah pasti seorang laki-laki.  Pria itu terlalu dekat, hingga Kanara bisa merasakan tubuh pria itu yang menempel di belakangnya. Awalnya Kanara mengira pria itu adalah seorang pelayan rumah ini, namun saat pria itu bersuara, Kanara langsung mengenali suaranya.

"Kalau pendek jangan memaksa mengambil barang di ketinggian."

Suara itu ...

Kanara merutuk dalam hatinya. Lagi-lagi dia harus berhadapan dengan laki-laki galak itu. Tapi apa katanya, pendek? Kesal juga Kanara di katain pendek sama laki-laki itu. Tinggi badannya 161 cm, tergolong cukup tinggi untuk ukuran perempuan asia. Pria itu saja yang terlalu tinggi.

"Ini." Brandon mengambil gelas yang hampir jatuh tadi dan memberikannya ke Kanara.

Kanara berbalik. Tubuh Brandon masih dekat sekali dengannya. Dia merasa aneh. Berdiri sedekat ini dengan wanita yang bukan adiknya, biasanya membuatnya langsung risih dan berusaha untuk menjauh secepat mungkin, tapi wanita ini tidak membuatnya merasa risih. Aneh, ini pertama kalinya dia tidak risih dengan wanita yang berdiri sedekat ini dengannya. Bahkan sekilas wanita ini tampak familiar.

"Te-terimakasih." gumam Kanara. Tiba-tiba dia merasa malu karena kedapatan masuk ke dapur pria itu tanpa ijin. Bahkan sembarangan membuka-buka lemari.

"A ... Aku, pu-putraku haus ja-jadi aku ..."

"Jangan bicara lagi, putramu menunggumu untuk minum." Brandon memotong ucapan Kanara, menunjuk dengan dagu ke bocah yang sedang menunggu wanita itu memberinya minum.

Kanara merutuk dirinya sendiri lalu cepat-cepat menuangkan air di gelas yang ia pegang dan meminumkannya ke Bian. Brandon memperhatikan mereka dari tempatnya berdiri. Sekarang ia mengamati anak kecil itu.

Semalam ia tidak terlalu memperhatikan bocah tersebut, tapi pagi ini entah kenapa ia merasa bocah itu mirip seseorang? Dan ada perasaan aneh dalam hatinya ketika melihat bocah itu, entah perasaan aneh seperti apa, dia juga bingung.

"Sa-saya minta maaf sudah masuk tanpa ijin ke dapur anda." wanita itu sudah berdiri di depan Brandon lagi, minta maaf dengan bahasa yang baku.

Brandon tidak tersenyum, wajahnya datar namun ia juga tidak mempermasalahkan masalah wanita ini masuk ke dapurnya tanpa ijin. Apalagi alasan wanita itu untuk memberi anaknya minum.

Brandon memang kesal pada wanita ini sedari pertama mereka bertemu. Ketika buggati barunya harus masuk bengkel gara-gara di tabrak motor bututnya, lalu mereka bertemu lagi dengan cara yang tidak terpikirkan oleh Brandon.

Wanita gila mana coba yang berani masuk diam-diam ke dalam bagasi mobilnya membawa anak yang masih kecil coba? Memangnya dia tidak punya mulut untuk meminta tolong? Brandon bukanlah orang sekejam itu yang akan membiarkan seorang wanita dan anak kecil di jalanan gelap sendirian. Masuk ke dalam bagasi mobil itu berbahaya karena udaranya kurang. Kalau terjadi sesuatu pada mereka, tentu Brandon yang akan diperiksa.

Laki-laki itu kesal karena itu. Juga merasa perempuan ini sedikit aneh. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Entah apa itu tapi Brandon tidak akan gampang percaya dengan orang asing. Dia berharap setelah ini ia tidak akan berurusan dengan wanita ini lagi.

"Kau akan segera pergi saat matahari terbit kan?" pria itu angkat suara. Ia masih pria yang dingin seperti tadi malam. Caranya tampak jelas kalau ia sedang mengusir mereka dari rumah ini dengan cara halus.

Kanara terdiam sebentar lalu menganggukan kepala. Dia adalah wanita yang tahu diri. Pria ini pasti tidak menyukai kehadiran dia dan putranya. Dia juga tidak seharusnya menumpang di rumah ini lagi.

"Mm, kami akan pergi habis ini. Te-terimakasih sudah mengijinkan saya dan putra saya beristirahat di sini semalam."

Brandon tak membalas perkataan Kanara, pria itu hanya melewati, mengisi air putih di gelasnya lalu keluar dari dapur,  berlalu begitu saja meninggalkan Kanara dan Bian.

1
Nono Davidson
Sangat Menarik
Umi Syafaah
Luar biasa
Trie Handayani
ape ni ,sedihnya
𝓛𝖊𝖊𝖈𝖍𝖞𝖗𝖆
😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐣𝐦𝐧 𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐟𝐢𝐚 𝐭𝐫𝐢𝐚𝐝 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐬𝐭𝐢 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝟏 𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐞𝐝𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐮𝐝𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐭𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭, 𝐣𝐝 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐤𝐞 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥, 𝐚𝐝𝐚 𝐥𝐨𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐠𝐤 𝐦𝐬𝐮𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠𝐞𝐭𝐚𝐧, 𝐤𝐫𝐧 𝐠𝐤 𝐬𝐢𝐧𝐤𝐫𝐨𝐧 𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐣𝐮𝐝𝐮𝐥 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐚𝐥𝐮𝐫, 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐧𝐚𝐦𝐚𝟐 𝐝𝐠𝐧 𝐯𝐢𝐬𝐮𝐚𝐥 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐩𝐨𝐤𝐨𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐝𝐞𝐡... 𝐲𝐚 𝐚𝐪 𝐭𝐚𝐮 𝐬𝐢𝐡 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐠 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐲𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐝𝐫 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐩𝐚𝐩𝐮𝐧 𝐲𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 😊😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐥𝐧𝐣𝐭𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫? 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐠𝐞𝐡 𝐚𝐪 😊😊😊
Siti Sopiah
bangang betul si kanara ni
Siti Sopiah
kau akan mati di tangan Damian limey .bagus Brandon tak payah susah2 menghancurkan limey.dia dah mencari jln kematian nya sendiri
Siti Sopiah
jangan heran Damian dunia ciptaan Tuhan ini indah.hanya kau sj yg tak tau .asyik terperangkap dlm dunia mu yg hitam.buka mata dan midamu niscaya kau akan menemukan kebahagiaan mu
Siti Sopiah
bagus Damian lebih cepat kau bergerak gegabah.lebih cepat' kau mampus
Alona Luna
kak Mae.
wahyu widayati
keren
Anonymous
/Good//Good//Good//Good/
🌟 Dauzz🇲🇨
aku malah dukung kanars sama Damian
🌟 Dauzz🇲🇨
ini tokoh utama pria nya Damian apa Brandon
Siti Sopiah
semoga selamat nggak ketemu lagi sama manusia iblis
🌟 Dauzz🇲🇨
suka ceritanya
😘
di awal cukup puas
reiar sekar
emosional banget baca kisah Brandon, sampe ga rela kalo tamat plis 😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!