NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian yang Saling Menguntungkan

Dengan membuang jauh rasa malu, serta rela merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan Bisma, Winda meminta laki-laki asing yang baru dia temui itu agar bersedia menikahinya. Bukan tanpa alasan Winda melakukan hal itu, tapi karena sang ibu yang barusan telepon mengatakan jika semua sudah siap dan Winda juga Leon tinggal terima beres saja.

Sebenarnya, Winda sudah mencoba mengatakan pada sang ibu, jika saat ini hubungannya dengan Leon sedang tidak baik. Sengaja Winda hanya mengatakan seperti itu karena dia tak ingin membuat sang ibu ikut bersedih. Winda juga berharap, sang ibu akan memberinya waktu untuk menyelesaikan terlebih dahulu masalah yang ada dan tak melanjutkan niatnya untuk mempersiapkan pernikahan Winda.

Akan tetapi, yang terjadi justru tak seperti yang Winda harapkan. Sang ibu tak mau mendengar apa pun alasan Winda. Bahkan, ibunya malah bersedia mencarikan suami pengganti untuk Winda jika memang Leon tidak mau menikahinya.

"Tidak bisa, Neng! Kamu harus tetap menikah karena semuanya sudah siap. Jika memang Leon tidak mau menikahimu secepatnya, anak teman Ibu pasti mau menikahimu karena sudah lama Asep suka padamu."

"Hah? Kang Asep? Tidak, Bu! Winda tidak mau menikah dengan dia!" tolak Winda sembari bergidik ngeri sendiri.

"Apa Ibu tidak tahu kalau Kang Asep itu pacarnya banyak?" lanjut Winda bertanya.

Tentu saja Winda menolak karena kabar buruk tentang kelakuan Asep, sudah menyebar ke mana-mana. Asep si tukang bawa anak gadis orang ke tempat-tempat hiburan di kota. Asep, si tukang mabuk-mabukan. Dan Asep yang lari dari tanggung jawab ketika salah seorang gadis yang dikencani positif berbadan dua.

"Itu hanya rumor, Neng. Kamu jangan percaya!" sanggah sang ibu. "Yang ngejar si Asep memang banyak, Neng, tapi tidak ada yang ditanggapi sama dia. Karena, ya, itu tadi, Neng. Asep hanya cinta sama kamu."

"Tidak, Bu! Pokoknya kalau sama Kang Asep, Winda tidak mau!"

"Kalau kamu tidak mau menikah dengan si Asep, baiklah, Neng. Tidak mengapa, tapi kamu harus tetap menikah karena usiamu itu sudah —"

"Iya, Bu, iya. Winda tahu. Tidak usah Ibu lanjutkan," sergah Winda yang sudah sangat paham jika sang ibu pasti akan mengatakan bahwa dirinya sering dijadikan bahan gunjingan orang-orang di kampung karena belum juga menikah padahal sudah lama dia diwisuda hingga sang ibu sering merasa malu dan enggan keluar rumah.

Ya. Winda sampai melupakan hal itu saking fokus dia bekerja demi mensejahterakan lelaki yang selama ini menjadi harapannya. Lelaki itu bukannya menepati janji seperti yang Winda impikan, tapi malah menghancurkan harapannya.

"Winda akan segera pulang dan bawa calon menantu buat Ibu," pungkas Winda sembari menatap Bisma yang sedang berusaha membujuk Arsen.

"Kamu nggak lagi demam, 'kan?" Sentuhan reflek tangan Bisma di kening Winda, berhasil membuyarkan lamunan gadis itu.

Ya. Bisma sempat bengong cukup lama tadi setelah mendengar permintaan Winda yang tiba-tiba. Lalu, tangan lelaki itu terulur untuk meraba kening Winda karena Bisma mengira jika saat ini pastilah si Winda sedang mengigau sehingga berbicara ngaco.

"Sa-saya ... saya baik-baik saja, Mas. Dan apa yang saya katakan barusan itu, benar adanya," kata Winda gugup sembari menepis tangan Bisma.

"Apa kamu pikir, saya mau melakukan apa yang kamu katakan barusan?" Bisma menatap Winda sembari memicingkan mata.

"Ya, saya sangat yakin. Anda pasti bersedia menikahi saya. Karena Anda akan mendapatkan keuntungan banyak jika menikahi saya."

"Percaya diri sekali kamu!" cibir Bisma. "Memangnya, apa keuntungan saya?"

"Karena saya masih gadis. Sementara Anda sudah duda dan memiliki anak," jawab Winda, membuat Bisma tersenyum masam. Entah apa arti senyum laki-laki itu, hanya Bisma sendiri yang tahu.

"Saya juga wanita yang mandiri dan nggak bergantung pada laki-laki. Sehingga Anda tidak perlu khawatir karena saya tidak akan merepotkan dan menambah beban hidup Anda," lanjut Winda.

Bisma manggut-manggut sambari mengusap-usap rahangnya yang berbulu rapi, membuat Winda yang tengah menatapnya sempat terpesona dan hilang fokus dengan tujuannya semula.

"Astaghfirullah ... nih mata dan otak, kenapa bisa kompak banget. Tidak-tidak! Aku tidak boleh mengaguminya."

"Oh, ya, Mas. Selain itu, saya sudah memiliki tempat tinggal di kota saya," lanjut Winda setelah tersadar dari lamunan.

"Jadi, Anda nggak perlu pusing memikirkan tempat tinggal jika Anda menginginkan untuk menetap di kota saya. Saya bahkan bisa membantu Anda membiayai Arsen jika Anda bersedia tinggal di sana. Tapi, jika Anda tidak mau tinggal di Bandung karena pekerjaan Anda di kota ini, saya tetap tidak akan merepotkan Anda karena saya bisa cari pekerjaan di sini."

"Ck! Kejauhan kamu mikirnya. Saya saja belum memutuskan —"

"Tapi saya sangat yakin jika Anda pasti akan setuju untuk menikahi saya, Mas," sahut Winda, membuat Bisma menatapnya dengan tajam.

"Ayolah, Mas ... pikirkan kembali," pinta Winda kemudian dengan melembutkan suaranya.

"Bukan hanya keuntungan itu saja yang akan Anda dapatkan, Mas, tapi Anda juga nggak perlu pusing memikirkan keinginan Arsen. Bukankah putra Anda itu menginginkan Ibu?" desak Winda kembali dengan membunuh rasa malunya.

Biarlah, Winda sudah tak lagi peduli jika Bisma mengganggap dia sebagai wanita yang nggak bener. Hanya satu tujuan Winda, yaitu pulang dengan membawa calon suami sehingga sang ibu tak perlu lagi merasa malu terhadap para tetangga. Selain itu, Winda juga tidak mau dijodohkan dengan sembarang orang meski dia juga belum tahu benar siapa Bisma.

Setidaknya, Winda tahu jika Bisma adalah Ayah yang baik. Dan seorang Ayah yang sayang pada anaknya, pastilah dia juga lelaki yang bisa menyayangi istrinya. Begitulah penilaian Winda terhadap Bisma setelah dia melihat sikap lelaki itu terhadap Arsen meski sikap Bisma terhadapnya sangatlah tidak baik.

"Kamu ini kenapa, sih, ngebet banget pengin nikah?" tanya Bisma kemudian yang tak habis pikir dengan permintaan Winda.

"Atau, kamu ingin balas dendam pada mantan kekasihmu yang sudah membuat kamu patah hati dengan menunjukkan bahwa kamu juga bisa secepatnya menemukan penggantinya?"

Winda menggeleng. Wajah yang tadinya penuh pengharapan pada Bisma itu, kini berubah menjadi murung dan terlihat putus asa.

"Saya bahkan sama sekali nggak pernah berpikir untuk balas dendam pada laki-laki brengsek itu," balas Winda tak bersemangat.

"Kalau saja Ibu belum menyiapkan pernikahan untuk kami, saya juga nggak bakalan mempermalukan diri saya di hadapan laki-laki yang belum saya kenal seperti Anda, Mas," lanjutnya yang kini tertunduk dalam.

Hilang sudah si Winda yang tadi begitu menggebu-gebu dan penuh percaya diri, mendesak agar Bisma bersedia menikahinya. Berganti dengan Winda yang terlihat sangat rapuh dan penuh keputusasaan.

Bisma terdiam. Winda pun tak lagi bersuara. Sementara Arsen yang sedari tadi menjadi pendengar setia dan tak begitu mengerti dengan apa yang dibicarakan kedua orang dewasa itu, hanya bisa menatap Winda dan Bisma secara bergantian.

"Ayah —" Suara kecil Arsen, mengurai keheningan yang sejenak tercipta.

"Kenapa Ayah nggak mau menerima Bunda Winda? Bukankah, Bunda Winda terlihat tulus sayang sama Arsen? Lalu, Bunda seperti apa lagi yang Ayah cari?"

Bisma menghela napas panjang. Untuk mencari wanita yang bisa menjadi Ibu buat Arsen, banyak hal yang harus dia pertimbangkan. Bukan hanya sekadar yang terlihat tulus seperti apa yang Arsen pikirkan saat ini.

"Pokoknya, Arsen maunya Bunda Winda, Ayah," lanjut Arsen yang kembali merajuk, membuat Bisma memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Mas. Gimana kalau kita buat perjanjian yang saling menguntungkan?"

bersambung ...

***

Maaf, yah, kemarin libur tanpa pemberitahuan 😁🙏

Buat yang udah kasih vote-nya ke Winda, mksh banyak 🤗

Yuk, yang belum. Kasih vote-nya buat si Winda, ya.

Mode malak, kambuh 🤭

Sambil nunggu si Winda up kembali, mampir dulu di karya temanku, yuk

1
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!