Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. cemburu
Valerie mengambil duduk dihadapan dilan, wanita itu menatap dua orang yang tengah dihadapannya itu kesal.
"AAAAAA GUE GAK TERIMA," umpat Valerie kesal ketika melihat Jean dan Shena tengah duduk berhadap hadapan di kantin kantor.
"AAAAA,"
"Gak nyangka kalau Davin bisa dapetin istri yang stresss kayak gini," dilan sedari tadi fokus menatap wanita dihadapannya itu.
"Apasi pak, gausa sok kenal deh," omel Valerie sebal.
"Apasi apasi. kamu itu ngapain teriak teriak, jangan bikin saya malu," kata dilan.
"Bapak pindah aja duduknya kalau malu,"
"Kamu lihatin apa, kenapa daritadi lihat kesama terus? lihatin Jean sama Shena?" tanya dilan.
"Kalau iya kenapa,"
"Bapak ngapain si ngajakin ketemuan di kantin, bapak mau modus kan sama saya. Ngomongnya belajar, padahal bapak pengen kantin date kan sama saya,"
"Bapak naksir sama saya? "
"Gak usah ke PD an kamu,"
"Aku aduin ke Davin ya,"
"Gak usah aneh aneh, saya gak mau berurusan sama suami kamu," ucap dilan.
"takut pak?" Valerie menaikkan alisnya
"Bapak takut sama Davin? "
"Awas aja kalau saya dipecat cuma gara gara fitnah gak jelas yang kamu buat,"
"Pindah tempat aja kita pak, jangan ngobrol di kantin. Mata saya sakit tau gak duduk disini,"
"Jangan lihatin kesana terus kalau gak mau mata sakit"
"Siapa suruh lihatin kesana terus,"
"Kok bapak nyalahin saya,"
"Terserah saya dong. Mata juga mata saya,"
"Males juga saya ngasih tau kamu, gak ada gunanya,"
"Davin kok bisa betah nikah sama perempuan modelan kamu,"
"Padahal seumur hidup itu lama banget,"
"Maksut bapak apa? "
"Kamu beneran cemburu sama Shena? "
Valerie menganggukkan kepalanya.
"gue yang kenal jean dari lama, tapi dia gak pernah tuh nyuapin gue," ucap valerie
"Ya harusnya kamu cukup sadar diri aja. Berarti kamu gak special bagi Jean, makannya dia gak mau nyuapin kamu,"
"Perasaan masih cantikan gue, iya kan pak."
"Kenapa dia lebih naksir sama Shena,"
"Lama lama gue males kalau ke kantin,"
"Kalau Davin sama cewek lain. kamu bakalan cemburu kayak gini juga?" tanya dilan.
"Nggak, malah seneng banget kalau Davin punya perempuan lain selain gue,"
"Wajar gak si pak kalau aku dukung suami sendiri pacaran sama perempuan lain? "
"Kurang baik apa coba saya sebagai istri,"
"Di dunia ini jarang banget Lo pak ada istri yang dukung suaminya buat selingkuh,"
"Aneh. sumpah kamu aneh banget,"
"Kamu sehat gak si val? " tanya dilan.
"Kalau gak sehat, kasian kan temen gue dapetin perempuan streesss,"
"Yakali udah pelukan berkali kali tapi gak ada rasa sama Davin? "
Valerie reflek membulatkan matanya. "Bapak tau darimana?"
"Apa? "
"Bapak gak usah sok tau ya, saya gak pernah tuh pelukan sama Davin,"
"Davin sendiri yang cerita,"
"Fak,"
"Davin........" Valerie menghentak hentakkan kedua kalinya di lantai kesal.
"Pelukan sama suami sendiri itu hal yang wajib. Gak usah malu,"
"Diem, gak usah bahas itu. Aku gak suka,"
"Udah la pak, to the point' aja. Bapak ngapain ngajakin saya kesini,"
"Mau saya ajarin input faktur, kerjain yang bener. awas salah," ucap dilan sembari membuka laptop yang ia bawa.
"Ngapain belajar di kantin, kenapa gak di dalam aja. Aneh banget,"
"Bosen saya di dalam, makannya saya ngajakin kamu belajar di kantin aja. Sekalian ngehirup udara luar," kata dilan.
"Makannya bapak buruan punya cewek, biar gak bosen,"
****
19.30
"Val, pulang bareng sama gue," Zico memegang pergelangan tangan Valerie.
"Pulang aja duluan, kerjaan gue masih banyak,"
"Lo itu cuma anak magang, udah la. Gak ada deadline buat kerjaan Lo itu," ucap Zico.
"Gue anterin,"
"Sekarang udah malam, sekalian gue pengen tau rumah Lo,"
"Nanti gue anter jemput setiap hari juga gapapa. biar Lo gak kehabisan uang cuma buat pesen taksi onlen setiap berangkat kerja,"
"Gue udah bilang gak mau,"
"Tapi gue maksa. Gue khawatir sama Lo,"
"Gak perlu khawatir sama gue, gue udah sering pulang malam,"
"Gue punya deadline sendiri buat ngerjain tugas ini," kata Valerie.
"Kalau kamu mau pulang, pulang aja. Valerie biar lembur, saya yang suruh dia ngerjain tugas itu," ucap laki laki dari belakang sana.
Zico reflek melepaskan cengkraman tangannya, laki laki itu mundur selangkah.
Zico meneguk salivanya ketakutan "Saya pergi dulu pak," ucap Zico lalu beranjak pergi.
Davin berjalan ke arah istrinya, memegang pergelangan tangan wanita itu. "Diapain kamu sama dia? "
Valerie menggelengkan kepalanya. "Cuma di cengkram aja," kata Valerie.
"Bilang ke saya kalau dia macam macam sama kamu,"
"Kalau bukan karena janji saya ke kamu, udah saya pecat dia," kata Davin.
"Beresin semuanya, kita pulang,"
"Pulang aja duluan, gue masih betah disini,"
"Udah malam sekarang,"
"Kerjaan gue masih banyak,"
"Bisa dilanjut besok," Davin merapikan kertas kertas yang ada di meja istrinya itu, dan menutup laptop Valerie.
"Davin.....gue kan udah bilang.....,"
"Ayo pulang,"
"Gue bisa naik taksi,"
"Pulang sama saya," Davin menekankan ucapannya.
"Davin kenapasi maksa banget. Gue udah bilang gak mau pulang,"
"Mau tidur disini? "
"Maksutnya Lo pulang aja duluan, gue mau pulang nanti,"
"Gak, pulang sekarang,"