NovelToon NovelToon
Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Ku Luluhkan Hati Suamiku, Dengan Doa Sepertiga Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda sri ana

Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.



Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14.

Setelah bertemu dengan dua sahabatnya, Dewa pun kembali ke apartemennya setelah menghilangkan suntuk karena kedatangan mamanya tadi siang. untuk membahas tentang perceraiannya dengan Laila, padahal Dewa sendiri masih belum memikirkan itu, apalagi ia sudah buat kontrak pernikahan dengan Laila untuk satu tahun ke depan. sedangkan ini baru berjalan 2 bulan dan pasti nya masih ada 10 bulan lagi yang akan mereka lewati,apa lagi pernikahan mereka terjadi atas dasar perjodohan antara dua keluarga, membuat Dewa yang saat itu sangat marah pada sang papa karena tanpa persetujuannya langsung disuruh menikah dengan orang yang sama sekali tidak ya kenal, sama sekali.

Biar urusan perpisahan dan perceraian itu menjadi urusan dirinya sendiriz karena Dewa tidak ingin orang tuanya mencoba ikut campur urusan rumah tangga yang baru berjalan dua bulan setengah. Hanya Allah yang tahu, apa yang akan terjadi dengan pernikahan mereka terpisah kah, atau bertahan untuk selamanya.

Saat membuka pintu apartemen Dewa pun mengitari kedua matanya melihat seluruh apartemen, mencari Laila namun batang hidungnya pun tidak kelihatan sama sekali,seperti apartemen tidak berpenghuni.

"Ke mana wanita, itu tadi aku pergi dia lagi menyusun sayuran di kulkas,sekarang tidak ada,apa jangan-jangan dia keluar ya, tapi ke mana, tadi sudah berbelanja." gumam dewa.

Ngapain sih Dewa kamu nanyain perempuan itu, biarkan saja dia mau pergi ke manapun dan keluar tadi kayaknya gue salah makan sesuatu, soalnya tiba-tiba gue malah khawatirkan. biarkan aja dia pergi asalkan dia tidak kenapa-napa aja dan pulang ke apartemen aja udah sangat bersyukur."ujar Dewalah dengan pelan, yang tadinya khawatirkan Laila, kini menepis rasa itu, namun tanpa dewa sadari perasaan dan rasa untuk Laila sudah tumbuh di hati Dewa, tampak ia sadari dan dia Dewa pun sudah mulai tergantungan dengan keberadaannya Laila. namun saat perasaan itu mulai ada, Dewa langsung menepisnya,seolah-olah dia tidak pernah memperdulikan keberadaan Laila, orang yang tidak ada pun ia cari.

Setelah itu pun Dewa masuk ke dalam kamar, namun sebelum masuk ia pun berhenti di depan pintu kamar Laila yang tertutup rapat ia mau mengetuk pintu kamar wanita tersebut namun, ragu dan tak jadi lalu masuk kembali ke kamar pribadinya sendiri.

Di dalam kamar Laila sedang bersantai, sambil memainkan handphonenya me-scroll medsos, karena jarang-jarang membuka akun pribadi Laila, entah itu Facebook IG ataupun yang lain.

Saat Laila sedang melihat IG tak lama kemudian masuk notif dari aplikasi WhatsApp nomor baru." assalamualaikum,buk Laila. begitulah kira kira isi pesan tersebut, membuat dahi laila mengkerut,mencoba berpikir siapakah yang mengirim pesan tersebut kepada dirinya, soalnya nomor handphonenya tidak semua orang ia berikan, hanya beberapa orang saja,yang memiliki nomor handphonenya ,karena dia paling tidak suka sama nomor baru yang mengganggu dirinya, membuat Laila risih.

" Waalaikumsalam siapa ya?"

Setelah membalas pesan tersebut, Laila pun pergi ke kamar mandi untuk membuang air kecil,dan meletakkan handphonenya di atas kasur begitu saja. Dan tak sampai 1 menit handphone Laila berdering kembali.menandakan pesan dari nomor baru tersebut masuk.

Sedangkan orang yang diseberang sana menanti-nanti balasan pesan dari wanita tersebut,namun tak kunjung dibalas hingga beberapa saat kemudian.

.

Sedangkan di tempat lain seorang pria lagi menunggu balasan dari seseorang.

" Kenapa gak di balas lagi ya sama Laila, di liat saja juga gak. ya udah deh nanti siapa tahu dibalas kalau nggak dibalas biar aku chat lagi ,sampai dia membalasnya pesan dariku."

" Laila Laila, entah kenapa saat bertemu denganmu perasaan yang dulu hambar ini menjadi sedikit berwarna karena melihat dirimu, apapun akan kulakukan untuk mendapatkan dirimu, karena ku yakin kamu saat ini masih sendiri belum mempunyai pasangan ataupun mempunyai suami. aku yang dulu tidak pernah tersentuh dengan yang namanya wanita kini mulai tertarik kepada dirimu walau pertama kali berjumpa." laki-laki tersebut lalu mengingat pertama kali ia bertemu dengan Laila di sekolah untuk pertama kali dia menjadi guru.

Flashback on

Saat itu di sebuah ruangan sekolah dasar,lagi mengadakan rapat antar guru yang membahas tentang olimpiade yang akan diadakan di sekolah tersebut bagi masing masing guru.

" Assalamualaikum selamat pagi bapak ibu guru terimakasih telah berkenan kumpul untuk di aula sekolah kita ini, untuk membahas olimpiade berbagai mata pelajaran yang akan kita lakukan di antara sekolah yang berada di kawasa ibu kota ini. nah besar harapan saya supaya ibu dan bapak mau ikut dan mau memberikan apresiasi kepada anak yang berprestasi di kelas masing-masing untuk mengikuti olimpiade yang akan mendatang,  diselenggarakan pada satu bulan lagi, supaya mempersiapkan mulai dari sekarang." ucap kepala sekola tersebut kepada guru guru yang kumpul di ruang an itu termasuk Laila,citra dan Ayuk,tiga sekawan itu. Beserta guru-guru lainnya yang mengikuti rapat tersebut.

"Oh ya ,saya lupa memberitahu kan kepada bapak-bapak dan ibu-ibu guru sekalian, kalau sekolah kita ada kedatangan guru baru, mungkin beliau sebenarnya ia akan sampai saya akan memperkenalkan kepada bapak dan ibu semuanya." lanjut pak kepala sekolah memberi informasi kalau ada guru barunya akan masuk di sekolah mereka, dan guru-guru pada heboh siapakah orang itu, wanita kah atau pria sudah tuakah atau muda namanya juga guru, kalau mendapatkan berita baru pasti selalu heboh menggunjing sana menggunjing sini mencari tahu.

" Eh,kira kira siapa ya guru baru itu,jadi penasan deh." kata guru A

" Iya bener itu cowo apa cewe ya, kalau cowok dan masih muda akan gue gebet dia, kalau belum punya pasangan."Tawa guru yang masih muda itu.

"Ya udahlah kita tunggu saja nanti kan dia akan muncul sendiri jadi, nanti kita juga tahu setiap sendiri bagaimana orangnya." ucap guru yang sedikit lebih tua untuk mendiamkan teman sebaya gurunya agar tidak lagi heboh.

Sedangkan Laila, Citra ,dan Ayu hanya menggelengkan kepalanya saja, melihatnya tingkah guru kecentilan tersebut.cmereka lah nggak pernah peduli siapa guru baru tersebut, wong bukan uang bukan urusan mereka kok malah menghibahkan orang yang belum ada.

"Is,kok bisa-bisanya ya guru-guru centil itu, menggibah guru baru yang belum kelihatan batang hidungnya, dia cewek atau cowok kah ini mau langsung diembat aja, kalau iya dia cowok kalau dia perempuan mau diembat juga apa, jeruk makan jeruk dong nanti jadinya." ucap citra yang kesal pada guru centil itu.

"Udahlah nggak usah di dengerin omongan orang,itu biarkan aja orang itu mau ngapain, mendingan kita diem,gak usah ikut ikutan,mendingan diam saja." Ujar Laila yang menghentikan mengerutu citra, sedangkan Citra hanya mengangguk-anggukkan dan mengikuti ucapan Laila untuk tidak berbicara berbicara. Dan tak lama kemudian masuklah seorang pria tampan tinggi dan gagah namun dengan wajah yang sangat dingin dengan aura yang sangat kuat. Dengan setelan kemeja warna biru,dan kain celana warna hitam,serta sepatu pantofel yang sangat mengkilap.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,selamat masuk pak Gibran" ucapkan kepala sekolah langsung menyalaki pria itu,dan memeluk tubuhnya, setelah itu mengenalkan beliau kepada seluruh guru, yang sedang memandang guru baru tersebut dengan pandangan terpesona, karena wajah serta postur tubuh guru yang bernama Gibran tersebut membuat mereka terpanah,karna ketampanannya, apalagi guru-guru centil yang tadi berbicara mereka langsung kegirangan dengan tatapan matanya tak lepas dari guru baru tersebut. Begitu juga dengan Citra dan Ayu namun, tidak dengan Laila ia hanya menundukkan pandangannya ketika melihat guru baru tersebut, bagaimanapun juga ia adalah wanita yang sudah bersuami,tidak pantas melihat yang bukan muhrimnya.

"Baiklah bapak-bapak ibu-ibu perkenalkan ini dia guru baru kita. Namanya pak Gibran Pratama beliau adalah guru baru yang akan mengajar di sekolah kita jadi saya mohon untuk menerimanya dengan baik di sekolah ini bagaimana kita seperti biasanya."

"Silakan pak Gibran apa yang mau disampaikan lagi kepada guru-guru di sini,siapa tahu ada yang mau bak Gibran ngomongin lagi di persilahkan.."

"Selamat siang bapak ibu guru tadi bapak kepala saya sudah mengenalkan nama saya bukan dan apabila bapak dan ibu ada yang bertanya tentang diri saya dipersilakan " ucap Gibran dengan wajah datar, namun tidak mengurangi ketampanan,dan kharisma dalam tubuhnya. Dan semua guru tentu senang dan bisa bertanya-tanya.

"Pak pak saya boleh tanya bapak kenapa mau jadi guru di sekolah ini." tanya salah satu guru yang kecentilan, serta dengan senyuman manis yang ia tampilkan pada guru baru tersebut, karena sejak awal Gibran masuk ia sudah terpesona dengan ketampanannya.

"Baik bagus sekali pertanyaan dan akan saya, jadi saya kenapa mau jadi guru di sini karena itu adalah impian saya sejak kecil menjadi guru karena saya senang dengan keramaian anak-anak dan saya senang berkumpul dengan orang-orang disini."Itulah jawaban dari Gibran,jawab pertanyaan dari guru tersebut tanpa senyuman sama sekali di wajahnya. Sedangkan yang bertanya tadi hanya tersenyum-senyum saja mendengar jawaban pak Gibran.

"Kalau ada yang mau dipertanyakan lagi silakan saya masih mau membuka pertanyaan untuk yang masih penasaran dengan saya."

"Pak pak saya mau tanya apakah bapak masih single atau sudah punya pasangan."

"Baiklah ini pertanyaan terakhir yang akan saya jawab , jadi saya masih single belum punya pasangan sama sekali ,dan saya berusia 28 tahun ."itu saja yang dapat diberikan kepada guru-guru tersebut yang berada di depannya namun, pandangan mata Gibran tertuju pada wanita yang menundukkan kepalanya sadari awal ia masuk ke dalam ruangan tersebut, Gibran jadi penasaran kepada wanita itu,ada gerangan apa wanita itu tidak menatap dirinya, tidak seperti guru-guru lain yang begitu antusias melihat dirinya, apalagi dengan wajah tampan gagah walaupun tanpa senyuman sedikitpun di wajahnya, membuat menjadi penasaran akan perempuan tersebut.

"Ibu dan bapak guru, sekarang boleh kembali ke ruangan guru masing-masing, karena jam pelajaran juga akan segera dimulai." Tutur pak kepala sekolah, pada guru-guru itu.

Lalu mereka pun membubarkan diri dari ruangan tersebut satu persatu menuju luar ruangan begitupun dengan Laila Citra dan Ayu. Gibran yang masih berada di ruangan tersebut pun menoleh ke arah wanita yang menunduk tadi, dan kini pun ia dapat melihat dengan jelas wajah wanita tersebut, membuat Gibran menjadi terpanah melihat wajah Laila yang natural ,cuman dengan polesan bedak dan lip gloss di wajah dan bibirnya yang natural tersebut. Sampai pandangan tubuh Laila hilang di balik pintu.

"Oh itu toh wanita yang tadi menunduk, sungguh-sungguh cantik, namun tidak terpesona dengan ketampanan ku di mata nya, sungguh wanita sholehah dan wanita limited edition, semoga aja dia masih single supaya bisa aku mendekati." lirih Gibran dengan senyum tipis.

Begitulah yang ada di fikiran Gibran setelah itu pun Gibran melanjutkan obrolan dengan kepala sekolah di sana.

1
Eeris Punde
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!