NovelToon NovelToon
Jejak Tanpa Nama

Jejak Tanpa Nama

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyy93

Jejak Tanpa Nama mengisahkan perjalanan Arga, seorang detektif muda yang berpengalaman dalam menyelesaikan berbagai kasus kriminal, namun selalu merasa ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya. Suatu malam, ia dipanggil untuk menyelidiki sebuah pembunuhan misterius di sebuah apartemen terpencil. Korban tidak memiliki identitas, dan satu-satunya petunjuk yang ditemukan adalah sebuah catatan yang berbunyi, "Jika kamu ingin tahu siapa yang membunuhku, ikuti jejak tanpa nama."

Petunjuk pertama ini membawa Arga pada serangkaian kejadian yang semakin aneh dan membingungkan. Saat ia menggali lebih dalam, ia menemukan sebuah foto yang tampaknya biasa, namun menyembunyikan banyak rahasia. Foto itu menunjukkan sebuah keluarga dengan salah satu wajah yang sengaja dihapus. Semakin Arga menyelidiki, semakin ia merasa bahwa kasus ini lebih dari sekadar pembunuhan biasa. Ada kekuatan besar yang bekerja di balik layar, menghalangi setiap langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuka Pintu yang Tertutup

Arga tidak bisa menahan rasa cemas yang menggerogoti dirinya setelah percakapan dengan Budi. Semua informasi yang ia dapatkan semakin membebaninya, seolah-olah ada sebuah beban besar yang harus ia pikul sendirian. Proyek Helios, yang semula hanya tampak sebagai sebuah teka-teki besar, kini terbuka sedikit demi sedikit, memperlihatkan sisi gelapnya yang mengerikan. Ada teknologi yang bisa mengubah tatanan dunia, dan di baliknya, terdapat pihak-pihak yang sangat berkuasa dan berbahaya. Arga tahu, semakin ia menggali, semakin besar risikonya.

Namun, Arga tidak bisa mundur. Ia sudah terjerat terlalu jauh dalam jaringan ini, dan satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengungkap semua yang tersembunyi di balik Helios. Jika proyek ini benar-benar seperti yang diceritakan Budi—sesuatu yang bisa mengendalikan banyak aspek kekuatan global—maka kebenaran ini harus dibongkar, tidak peduli berapa banyak nyawa yang terancam. Arga percaya, jika ia bisa mengungkap ini, ia bisa menghentikan sebuah ancaman besar yang bahkan pemerintah sendiri belum tentu sadar.

Pagi itu, setelah semalaman tidak bisa tidur, Arga memutuskan untuk melakukan langkah berani. Ia kembali menghubungi Icha. Percakapan mereka sebelumnya semakin memperjelas bahwa proyek Helios melibatkan lebih banyak pihak penting daripada yang ia duga. Namun, yang masih menjadi misteri adalah apa yang sebenarnya terjadi di balik layar, bagaimana teknologi tersebut bisa digunakan, dan siapa yang benar-benar mengendalikan proyek ini. Semua pertanyaan itu berputar-putar di pikirannya, dan ia merasa semakin terperangkap.

"Icha, aku butuh bantuan lagi," ujar Arga begitu telepon tersambung. "Aku ingin tahu lebih banyak tentang Jendral Arief Satria. Apa kau bisa mencari tahu bagaimana dia terlibat dalam proyek Helios?"

Icha terdiam sejenak. "Kamu tahu itu bukan hal mudah, kan? Jendral Satria bukan hanya orang penting, dia sangat dilindungi. Jika kamu mencoba mendekatinya secara langsung, kamu bisa berakhir dalam masalah besar. Banyak yang sudah mencoba sebelumnya dan gagal."

"Aku tahu," jawab Arga tegas. "Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku harus tahu siapa yang terlibat dalam proyek ini, terutama dia. Dia mungkin kunci dari semua ini."

Icha menghela napas panjang. "Baiklah. Aku akan coba gali lebih dalam, tapi jangan terlalu berharap banyak. Jangan sampai kamu terjebak dalam permainan ini lebih jauh, Arga. Mereka tidak main-main."

Arga mengangguk meskipun Icha tidak bisa melihatnya. Ia tahu risikonya semakin besar, tetapi saat ini ia merasa tak ada jalan lain. Ia tak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang diam saja saat dunia mereka hancur karena keserakahan dan kekuasaan. Ia ingin menjadi bagian dari solusi, meskipun itu berarti ia harus berhadapan dengan kekuatan yang lebih besar darinya.

Beberapa jam kemudian, Arga menerima pesan singkat dari Icha. "Aku menemukan sesuatu. Ada sebuah acara tertutup di sebuah resort mewah di luar kota. Jendral Satria dikabarkan akan hadir di sana, bersama beberapa pengusaha besar lainnya, termasuk Leonardo Aditya. Aku rasa ini kesempatanmu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut."

Arga merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Ia tahu ini adalah kesempatan yang sangat langka, dan jika ia tidak memanfaatkannya, ia mungkin tidak akan mendapatkan petunjuk lagi. Ia harus pergi ke tempat itu, bahkan jika itu berarti berisiko besar. Ia tidak bisa menunda lebih lama lagi. Helios semakin mendekat, dan ia harus siap dengan segala konsekuensinya.

Beberapa jam kemudian, Arga sudah berada di luar kota, menuju resort mewah yang dimaksud Icha. Sepanjang perjalanan, ia mempersiapkan dirinya untuk menghadapi segala kemungkinan. Ia menyusun rencana bagaimana caranya bisa mendapatkan informasi tentang Helios, dan bagaimana caranya untuk tetap aman jika keadaan menjadi lebih buruk. Namun, di dalam dirinya, ia tahu satu hal—apa pun yang terjadi, ia tidak bisa mundur sekarang.

Resort itu terlihat sangat mewah, dengan gerbang tinggi yang menghalangi pandangan orang luar. Beberapa mobil mewah parkir di luar, dan di dalamnya, suasana tampak sangat tertutup dan terjaga ketat. Arga merasa cemas, tetapi juga penuh tekad. Ia tahu ia tidak bisa tampil mencolok, jadi ia mengenakan pakaian yang tidak terlalu mencuri perhatian—sebuah jas hitam sederhana, dan kacamata hitam yang membuatnya tampak lebih seperti pengunjung biasa.

Setelah melewati pemeriksaan ketat, Arga berhasil masuk ke dalam area resort. Suasananya sangat tenang, hampir seperti tempat yang terisolasi dari dunia luar. Di sekitar kolam renang, beberapa pengusaha dan pejabat terlihat berbicara dengan santai, sementara di salah satu sisi, terdapat ruang pertemuan yang terhalang oleh tirai besar. Arga bisa merasakan ketegangan yang ada di dalam ruangan itu, meskipun suasana di luar terkesan santai.

Ia menyusuri koridor resort dengan hati-hati, mengamati setiap orang yang lewat. Tidak lama kemudian, ia melihat seseorang yang mengenalinya dari kejauhan. Jendral Arief Satria. Pria bertubuh tegap dengan seragam militer yang sangat mencolok itu sedang berbicara dengan beberapa orang di sudut ruangan. Di sampingnya, Arga melihat sosok yang sangat familiar—Leonardo Aditya.

Arga merasa matanya terbelalak, jantungnya berdetak cepat. Ini adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Ia harus mendekat, mencari tahu lebih banyak. Namun, ia juga harus berhati-hati. Setiap gerakan bisa jadi akan menarik perhatian mereka, dan jika itu terjadi, Arga tahu, tidak ada jalan keluar.

Dengan langkah hati-hati, Arga mendekati ruang pertemuan itu. Dari kejauhan, ia bisa mendengar percakapan yang sedang berlangsung—bahkan beberapa kata-kata yang jelas terdengar, meskipun ia tidak bisa mendengarnya sepenuhnya. Namun, ia tahu, setiap informasi yang bisa didapatkan di sini adalah kunci untuk membuka lebih banyak pintu yang selama ini tertutup rapat.

Namun, tanpa disadari, Arga tidak sendiri. Seseorang memperhatikannya dari balik bayang-bayang, dan ia tahu, jika ia tidak berhati-hati, semuanya bisa berakhir buruk. Tiba-tiba, ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya.

---

1
La Otaku Llorona <33
Tungguin lama-lama juga bikin kangen 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!