Karena hutang ayahnya, Ervina terpaksa menikah dengan seorang CEO yang terkenal dingin, kejam dan tak tersentuh. Kabarnya sang CEO tidak bisa melupakan mantan istri pertamanya.
Narendra Bimantara, Seorang CEO yang membenci sebuah pernikahan karena pengalaman buruk di masa lalu. Namun, karena putri semata wayangnya yang selalu meminta Ibu, Naren terpaksa menikahi Ervina sebagai pelunas hutang rekan kerjanya.
Namun, Naren tak pernah berfikir menjadikan Ervina istri sungguhan, dia berfikir akan menjadikan Ervina baby sister putrinya saja.
Dan membuat perjanjian pernikahan dengan Ervina.
Ikuti kisah IPHMDK
karya Roro Halus.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roro Halus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Amarah Naren
"Tuan Naren dan Mas Bagas akan ke Milan untuk urusan kerja, Nyonya!"
Deg!
"Milan?" gumamnya.
Dada Ervina kembali mencelos saat mengetahui suaminya pergi ke luar negeri bahkan sebelum bertemu dengan dirinya sejak pernikahan.
Yah, walaupun bukan istri yang dia mau, setidaknya bertemu barang sekali atau dua kali, atau paling tidak pamit terlebih dahulu pada Calisha.
Bagaimana jika Calisha bertanya dimana Daddynya?
Ervina terus melanjutkan memasaknya tanpa sepatah katapun lagi, begitu juga Bi Arum yang pasti mengetahui isi hati Ervina.
Ervina memasak sup iga merah dengan lauk berkedel kentang kesukaannya, dia ingin Calisha merasakan masakan kesukaannya sebagai bentuk pengenalan agar lebih dekat lagi dengan putri kecilnya.
Setelah selesai Ervina meletakkan makanan di meja makan dan naik untuk membangunkan Calisha.
Makan siang di waktu sore itu penuh kebahagiaan saat Calisha sangat menyukai masakan Ervina dan tak bisa berhenti makan.
"Wow, masakan Mommy Na luar biasa, koki kalah, Mom!" peliknya.
"Benarkah?" tanya Ervina.
Calisha mengangguk dengan semangat, "Benar, Mommy Na! Calisha mau makan masakan Mommy terus rasanya! Wow, enak sekali!" serunya.
Hati Ervina diliputi kebahagiaan karena putri kecilnya itu mampu membasuh sesak yang ditimbulkan Daddy gadis didepannya itu.
"Pasti Daddy suka juga dengan masakan Mommy Na!" ucap Calisha.
Ervina hanya bisa tersenyum masam, "Benarkah?" tanya Ervina.
"Pasti Mommy Na, ini enak sekali!" jawab gadis kecil itu penuh semangat menyenangkan hati Mommynya.
"Ya sudah, setelah makan Calisha mandi dengan Mommy Na, setelah itu kita belajar, oke?" ucap Ervina.
"Siap, Mommy!" ucap Calisha penuh semangat.
Walaupun suaminya tak menginginkan Ervina, namun hadirnya gadis kecil itu benar-benar bisa menghapus kesepian dan kesedihan Ervina.
Hari-hari Ervina dihabiskan untuk mengurus Calisha dengan sepenuh hatinya, memandikan, menyiapkan makanan, bekal, mendandani, mengajari Calisha, semua di handle Ervina seorang.
Calisha begitu senang hingga tidak bersedih saat tau Daddynya keluar negri untuk bekerja, karena ada Ervina yang selalu menyayanginya.
Hingga tiga minggu sudah berlalu, kedekatan antara Ervina dengan Calisha terjalin semakin erat, dan selama itu juga tak terlihat tanda-tanda Naren pulang.
Saat ini, Ervina masih di tempat tunggu sekolah Calisha, menunggu sang putri untuk pulang,
"Mommynya Calisha ya?" sapa salah seorang ibu muda disana.
Ervina menganggu, "Iya, Mom!"
"Oh, masih muda sekali! Pintar sekali gadis sepertimu mencari umpan! Apa kau peliharaan Tuan Naren?" sinisnya.
Deg!
Peliharaan?
'Dia pikir diriku ini kucing, bisa dipelihara begitu saja!' kesal Ervian.
"Maksud Mom apa ya? Saya tidak mengerti!" jawab Ervina dengan polosnya.
Pasalnya Ervina memang tidak mengerti dengan keculasan orang di depannya itu, tiba-tiba menyapa dan bicara yang aneh.
"Sok polos! Pantas saja Tuan Naren suka yang polos-polos, Ups!" ucapnya sambil tertawa merendahkan, "Enak sekali ya, modal murahan bisa jadi nyonya besar!" lanjutnya.
Deg!
Kali ini Ervina tau kemana arah pembicaraan ibu-ibu julid didepannya itu, 'Enak sekali bicaranya tuh bibir, modal murahan apaan! Dipegang laki aja belum!' batinnya.
"Mommy kali dulu yang modal murahan makanya menuduh saya begitu, kalau saya sih Alhamdulillah gak modal muarahan, Mom!" jawab Ervina dengan santai.
"Mommy Na!" pekik Calisha sambil berlari bersama dengan Ervina yang baru saja menyelesaikan ucapannya pada ibu-ibu julid itu.
Ervina ikut menyongsong putrinya sambil merentangkan tangannya menerima pelukan sang putri, "Sayangnya Mommy!"
Grep!
"Bagaimana sekolahnya, Sayang?" tanya Ervina.
Calisha tampak mengangguk, "Gampang Mommy, putrimu ini sangat pandai berkat Mommy!" jawab Calisha dengan bangga.
Hal itu membuat Ervina gemas dan mencubit hidung snag putri, "Gemasnya, Ayo pulang!" ajak Ervina.
Kemudian Ervina dan Calisha bergandengan menuju mobil yang sudah menunggu sejak tadi, meninggalkan para ibu-ibu yang tertawa menertawakan ibu julid yang kena mental oleh ucapan Ervina.
'Rasain! Enak aja bilang modal murahan, Tuan Naren aja gak berniat menikmati aku!' batin Ervina sambil memasuki mobil.
"Mommy Na, jangan dekat-dekat dengan mommy nya Edward, dia itu suka banget dengan Daddy!" ucap Calisha
"Oh ya? yang baju pink itu Mommynya Edward?" tanya Ervina.
Calisha mengangguk, "Iya Mommy Na, dia selalu cari perhatian dan sok baik dengan Calisha kalau Daddy jemput Calisha!" adunya kemudian mendekati Ervina dan berbisik, "Bajunya juga sexy-sexy, Mom! Baju belum jadi sudah dipake!"
"Bufssss!" tawa Ervina tertahan karena bisikan Calisha, "Tidak boleh bicara seperti itu, Calisha, bukan baju belum jadi itu, mungkin selera tantenya emang baju seperti itu!" jawab Ervina.
"Calisha tidak suka, Edward juga jahat sama Calisha, Calisha maunya Mommy Na, aja!" jawab Calisha.
"Iya, Mommya Na seorang untuk, Calisha!" ucapnya.
Calisha kembali tersenyum dan memeluk Ervina kembali selama perjalanan pulang.
Sesampainya di Mansion, Ervina dan Calisha langsung naik ke lantai dua seperti biasa, berganti pakaian dan bermain dengan Calisha.
"Mommy, mandi bareng Calisha yuk!" ajak Calisha.
Ervina mengangguk, "Mommy ambil baju dulu di kamar Mommy, oke?" jawab Ervina.
"No, Mommya! Calisha ada baju cantik untuk Mommy Na pakai ... Calisha ingin lihat seseorang pakai gaun itu!" ucap Calisha.
Ervina kemudian mengangguk, "Baiklah, ayo mandi!"
Dan Ervina mandi bersama Calisha sambil bercanda gurau, mandi bersama sudah sering Ervina dan Calisha lakukan sambil Ervina mengajari banyak hal pada putrinya itu, karena ada beberapa pembelajaran yang Daddynya tak mungkin bisa jelaskan terutama hal perempuan.
Setelah itu, Calisha dengan handuk kecil di tubuhnya berjalan menuju almari pakaian dan memilih baju untuknya, kemudian membuka sebuah kotak dan memberikan dress putih sederhana namun membuat Ervina langsung jatuh cinta.
"Bagus sekali bajunya!" ucap Ervina.
"Mommy pakai ini, dan Calisha pakai baju yang sama dengan Mommy Na!" ucapnya sambil menunjukkan baju putih yang hampir sama.
"Baiklah, hari ini kita kembaran!" seru Ervina.
Setelah selesai berganti pakaian, Ervina memilih turun ke dapur seperti biasa untuk memasak makanan Calisha dengan hati yang berbunga karena baju yang sangat indah kembaran dengan putrinya itu!
Namun, siapa sangka bersamaan dengan Ervina turun dari tangga, masuk seorang laki-laki berbadan besar, tegap, tampan, bak dewa Yunani, namun memiliki aura dingin menyeramkan.
Deg!
'Siapa ini?' batin Ervina.
Begitupun Narendra yang mematung melihat Ervina, bukan karena terpesona oleh kecantikan istrinya, namun karena baju yang dikenakan Ervina.
'Baju itu!' batin Naren seketika mendidih amarahnya.
"LANCANG!" teriaknya sambil berjalan cepat menuju Ervina dan dengan cepat meriah rambut panjang Ervina yang tergerai.
Srak!
"Auuu, S—sakit! Anda siapa? L—lepaskan!" pekik Ervina sambil memegangi rambutnya yang diseret oleh Naren.
"TIDAK TAU DIRI! KAU HANYA AKU BELI UNTUK JADI BABY SISTER ANAKKU! KAU TAK PUNYA HAK ATAS BARANG-BARANG DIRUMAH INI!" teriak Naren tanpa melepaskan rambut Ervina sedikitpun.
"T—Tuan Naren? M—maafkan saya —"
"SIAPA YANG MENGIZINKANMU MEMAKAI BAJU ITU!"
Bersambung....
Jahat banget Mas Naren ya, ngomong baik-baik bisa gak sih?
NICU (neonatal ICU) itu buat bayi baru lahir berusia 0-28 hari
kalo naren O, istrinya A: anak anaknya mungkin O dan A
kalo naren O, istrinya B: anak anaknya mungkin O atau B
lanjut Thor aku br comeback ke noveltoon LG setelah lama ku abaikan.heee