Larasati berjalan dengan lemah menuju kamarnya,dia tidak menyangka kalau suami nya memiliki kelainan seperti itu. Pantas saja suaminya tidak pernah menyentuh nya sama sekali Selama menikah dengan nya, dia pikir karena pernikahan mereka merupakan perjodohan.
Saat berjalan mendekati kamar nya,laras mendengar suara yang tidak pernah dia dengar sebelum nya. Suara papa David,papa dari suami nya Sandres. Memang tidak baik untuk nya mengintip papa mertuanya ,tapi suara papa mertuanya yang mendesah dan seperti menikmati sesuatu membuat nya semakin penasaran.
Laras celingukan melihat keadaan disekitar nya,kemudian dia membuka sedikit pintu kamar milik papa mertua nya hingga dia melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh papa mertua nya itu.
Mata laras membulat sempurna,dia melihat papa mertua nya sedang menatap bingkai foto didepan nya sambil menikmati pergerakan dari alat yang melekat diatas bagian inti miliknya. Alat itu menyerupai milik kewanitaan,bergerak ke atas dan kebawah seperti s
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Sandres tidak pernah mencari tau lagi ,dia takut mendengar nama mafia. Dia jadi berpikir kalau dirinya hanya sebuah kesalahan dari kedua orang tua nya, apalagi ucapan David yang menyatakan dirinya tetap anak nya . Makanya dia tetap berada disisi David selama nya, dia ngak mau meninggalkan papa nya yang sudah sangat berjasa selama ini.
David memberikan seluruh berkas pada semua orang yang berada disana,dia menjelaskan beberapa yang harus diperbaiki dan segera kirim ke email nya tau melalui asisten nya saja. Setelah mengatakan hal itu,David berjalan dengan cepat keluar dari ruangan rapat tanpa perduli semua nya yang ada disana.
Kepala nya memikirkan apa yang dilakukan oleh Laras selama menunggu nya rapat,dia jadi ingin tau kegiatan laras selama di ruangan nya. Dengan langkah tegap nya,dia sudah berada didepan ruangan nya sambil menenangkan dirinya .
"Ha...ha...."
Suara tawa dan seseorang berbicara membuat nya mengernyitkan dahi nya ,David yang penasaran langsung membuka pintu dan masuk. Dia melihat wajah Laras yang sudah tertawa sambil mengusap sudut mata nya yang sudah berair,dia juga melihat seseorang berseragam OB disamping Laras.
"Eh....papa,sudah selesai rapat nya ?" tanya Laras tanpa malu ,dia menatap ke arah David dengan tatapan bingung tapi masih ada sisa tawa nya di bibir nya .
"Hmmm....ini Venna ya,dia bekerja disini sebagai Cleaning service" ucap Laras tanpa di tanya oleh David karena tatapan David terus mengarah pada wanita disamping Laras
Tadi nya Laras masih sibuk memainkan ponsel nya, tapi tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat dua orang sudah berdiri didepan pintu membuat kedua nya terkejut karena keberadaan Laras didalam sana . Mereka memberikan hormat dan mengatakan kalau mereka ingin membersihkan ruangan pak David,yang mereka tau kalau David sedang rapat sehingga salah satu dari mereka harus membersihkan ruangan itu sebelum pak David datang .
Laras malah mengajak nya untuk duduk menemani nya, karena menurut Laras kalau ruangan itu sudah cukup bersih dan rapi jadi ngak perlu di bersih kan lagi. Sehingga mereka dekat,awalnya Venna merasa canggung apalagi dia tidak mengenal siapa Laras. Tapi sikap Laras yang ramah dan baik,membuat nya menjadi nyaman dan menceritakan semua mengenai kehidupan nya.
Venna menceritakan mengenai anak nya yang masih kecil,yang sudah pandai berbicara dan berjalan walaupun terjatuh berkali-kali. Dia menceritakan semua itu hingga akhirnya Laras merasa lucu, saat melihat video anak Venna yang berjalan dan jatuh juga foto-foto nya saat tidur membuat Laras ingin segera memiliki anak .
David yang tadi nya hanya diam saja dengan wajah dingin nya ,sehingga membuat Venna ketakutan dan akhirnya berdiri dengan wajah yang sudah menunduk. Laras yang merasakan kalau Venna mulai ketakutan,kini menatap ke arah David dengan tatapan datar.
David tau laras tidak menyukai sikap nya hingga akhirnya dia menampilkan wajah nya dengan senyuman dibibir nya ,hingga membuat Laras merasa bingung dan ikut tersenyum.
"Terima kasih karena sudah menemani Laras,duduk lah lagi " ucap David dengan senyuman tipis dibibir nya .
Venna menjadi merasa canggung hingga akhirnya Laras berdiri dan menarik ponsel milik Venna,dia mendekati David dan menunjukan layar ponsel Venna yang berisi video dan foto anak nya Venna yang cantik dan lucu. Apalagi Venna suka sekali memberikan aksesoris yang cantik dan lucu -lucu pada rambut anak nya, sehingga terlihat semakin menggemaskan .
"Lihat lah pa,dia cantik kan. Lucu lagi,dia anak nya mbak Venna" jelas Laras dengan semangat nya .
Venna masih terdiam,dia tidak berani menatap ke arah David. David sudah terkenal akan sikap dingin dan berwibawa nya sehingga membuat semua orang merasa takut,apalagi dia pernah melihat kemarahan David saat dia baru saja bekerja. Saat itu salah satu karyawan sudah membuat kesalahan yang membuat rugi perusahaan,dia memakai dana perusahaan tapi tidak mau mengaku hingga David mencari bukti nya dan melempar karyawan nya itu keluar dari perusahaan nya dengan bantuan sekuriti dan dilihat oleh seluruh karyawan.
Saat itu wajah David tidak terlihat ramah seperti saat ini ,malah mata nya seperti bersinar mengeluarkan api membuat semua orang takut . Tidak pernah ada yang melihat senyuman dibibir David seperti sekarang,makanya Venna merasa tak percaya akan hal ini .
"Kamu ingin punya anak seperti ini ?" tanya David dengan nada ramah nya membuat Venna semakin terkejut saja.
Laras yang masih menatap ke arah ponsel Venna hanya mengangguk,dia bahkan ingin anak yang banyak agar tidak kesepian seperti mama dan papa nya yang hanya memiliki dirinya dan Karin. Jika dia pergi kesini dan Karin ke perusahaan yang lainnya ,dia bisa memastikan kalau papa dan mama nya pasti kesepian . Dia ngak mau mengalami hal itu,makanya dia ingin anak yang banyak sekali.
"Kau bisa membuat nya nanti setelah kau menikah,sekarang kita harus pergi " ucap David yang menyadarkan Laras,wajah nya sudah memerah .
"Hmmm....Venna, sekali lagi terima kasih sudah mau menemani Laras " ucap David dengan ramah dan sopan.
"Sama-sama pak" jawab Venna,dia masih terlihat takut tapi wajah David sangat terlihat tampan sekali saat tersenyum seperti ini.
Laras tersenyum dan berjalan mendekati Venna,dia memberikan ponsel Venna kemudian memeluk nya . Membuat Venna mau pun David terkejut, sikap Laras seperti ini sama seperti Senna dulu. Sedangkan Venna, dia tidak menyangka kalau laras mau memeluk orang bawahan seperti nya karena dia yakin Laras bukan wanita biasa-biasa saja.
"Mbak Venna,bisa kah kita berteman? Aku ingin meminta pendapat mbak nanti saat aku hamil dan punya anak " tanya Laras yang masih memeluk tubuh Venna.
Tatapan mata Venna mengarah pada David,dia melihat David menganggukan kepala nya sehingga Venna juga melakukan hal yang sama. Dia sudah mendapat persetujuan dari David,dia ngak mau nantinya David menyalahkan nya begitu saja.
"Ya...Aku akan mengajarkan ibu Laras nanti,kabari saja aku . Kan nomor ku sudah ada pada bu Laras" jawab Venna dengan gugup.
"Kenapa memanggilnya ibu lagi? Kan sudah aku bilang,panggil Laras saja mbak " ucap Laras yang sudah melepaskan pelukan nya ,dia menatap ke arah Venna dengan tatapan lembut dan wajah yang cemberut membuat Venna tertawa kecil.
"Saya rasa saya ngak pantas memanggil anda dengan sebutan nama " ucap Venna yang merasa ngak enak hati pada David,karena tadi nya dia berpikir kalau Laras hanya seseorang yang ingin bekerja di perusahaan ini saja dan tidak mengenal David.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘