Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Saat sudah sampai tujuan, queena langsung turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih pada Vincent.
Namun Vincent langsung turun dari mobil dan memegangi lengan queena.
"Ada apa om? Om mau ongkos? Nanti aku bayar, sekarang aku harus menyelamatkan kakak dulu" kata queena yang ingin melepas kan genggaman Vincent.
"Aku ikut, ini terlalu berbahaya untuk mu" kata Vincent dengan wajah datar nya.
Queena membiarkan Vincent ikut dengan nya, ia juga takut. Setidak nya jika ada Vincent Disana, pasti Vincent akan membantu memberantas orang yang telah menculik kakak nya itu.
Pria bertopeng itu berdiri tepat di belakang flora yang di ikat di kursi. Ia menodongkan pisau ke leher flora.
"Lepaskan kakak ku!" teriak queena pada penjahat itu
"Kenapa dia malah bersama Vincent" batin pria bertopeng itu.
Pria bertopeng itu tak mau mengambil resiko, jadi dia kabur berlari secepat mungkin....Vincent sudah mencoba mengejar nya tapi mata Vincent terkena debu karna pria itu melemparnya ke arah Vincent.
Queena mencoba melepaskan tali yang melilit lengan sang kakak, namun tali itu sangat kuat.....Tak lama kemudian, Vincent kembali dan membantu queena melepas kan ikatan itu.
"Kakak...." queena langsung memeluk erat flora yang terlihat sangat lemas.
"Kakak baik baik aja dek...." kata flora yang mencoba menenangkan queena
"Maaf, aku tak berhasil menangkap penjahat nya" kata Vincent.
"Terimakasih banyak atas bantuan anda pak" kata flora dengan sopan. Lagi lagi ia di buat heran kenapa adik nya selalu bersama dengan bos nya itu.
"Ayo masuk ke dalam mobil, kita harus segera ke rumah sakit" kata Vincent.
"tidak perlu pak, tolong antarkan saja kami ke rumah" kata flora.
"Nggak! Ayo om bawa kakak ku ke rumah sakit aja" kata queena
"Queen, berhenti berbicara santai pada pak Vincent" kata flora mengingatkan.
"Tidak masalah" kata Vincent pada flora, ia sudah tak mempermasalahkan queena berbicara santai pada nya. Justru itu membuat Vincent nyaman.
"Tuh kak dengerin.....pak Vincent aja ga mempermasalahkan hal itu kok" kata queena ngeyel.
Queena memang anak kekinian, jadi terkadang obrolan nya terdengar kurang sopan. Queena hanya berbicara formal saat ia membicarakan hal serius saja.
"Sekali lagi terimakasih pak, tapi tolong antarkan saya ke rumah saja. Saya hanya butuh istirahat dan menenangkan diri" kata flora.
"Tidak, ini menyangkut perusahaan juga. Kamu tidak boleh terlalu lama cuti, jadi saya harus segera membawa mu periksa agar secepat nya bisa kembali bekerja. kami tahu, kamu sangat di andalkan di perusahaan. Jadi tolong kerja sama nya"
"Baik pak, terimakasih. Dan maaf karna telah merepotkan Anda" kata flora yang sudah tak bisa menolak permintaan atasan nya itu.
"Ayo kak naik" kata queena menuntun flora.
Sesampai nya di rumah sakit, dokter segera memeriksa keadaan flora karna permintaan Vincent....Vincent juga investor terbesar di rumah sakit itu, jadi semua orang tentu sangat mengenal dan mematuhi perintah vincent.
Setelah pemeriksaan dokter segera menjelaskan pada queena. Bahwa kakak nya hanya mengalami shock ringan saja, dan perlu beristirahat.
Vincent tak tanggung tanggung, setelah mengantar mereka ke rumah sakit, Vincent juga mengantar mereka pulang ke rumah.
"Tapi bukan kah kejadian ini sangat janggal, pria bertopeng itu menculik flora, namun dia tak meminta tebusan apapun....pria itu malah kabur begitu saja" kata Vincent sembari mengendarai mobil nya
"iya juga ya om, kenapa dia gak minta uang tebusan, dia juga gak ngapa ngapain kakak" ucap queena.
"Oh iya kak, coba ceritain kronologi nya"
"Sekitar jam 6 pagi, kakak ingin masak sarapan untuk kita, namun tiba tiba ada yang membekap kakak dari belakang. Lalu, kakak pingsan. Setelah itu, kakak tidak ingat apa pun" jelas flora.
"Mencurigakan" kata queena.
Tepat saat itu mereka pun kini sudah sampai di depan rumah, queena langsung membantu flora turun dari mobil dan menggandeng nya.
"Ayo om, masuk dulu.....Om pasti laper kan? Belum sarapan?" tanya queena, karna memang saat itu masih jam 9 pagi.
"Tidak terimakasih, aku harus segera ke perusahaan" kata Vincent pamit, ia langsung pergi karna memang ia ada meeting pagi ini.
"Dek, kenapa si kamu tu selalu ngomong santai sama pak Vincent?" tanya flora saat sudah di dalam rumah.
"Gatau kak, nyaman aja gitu....aku suka, apalagi kalo bikin dia kesel" kata queena .
"Dek.....kamu ini, memang gak pernah berubah" kata flora menggelengkan kepala.
"Hari ini aku izin sekolah kak, lagian ini kan udah siang" kata queena.
"Maaf ya dek, gara gara kakak. Kamu jadi bolos".
"kakak.....aku bersyukur banget aku masih bisa nolongin kakak, aku juga bersyukur ada om tadi" kata queena yang sedikit trauma saat ia tahu kakak nya menghilang.
"Tapi apa yang di katakan pak Vincent itu ada benarnya juga dek, kenapa dia culik kakak....dia juga punya no kamu, tadi kakak denger dia telpon kamu"
"Udah lah kak, gausah dipikirin. Aku mau masak dulu, kakak tunggu di sini aja" kata queena mengalihkan pembicaraan.
Flora sedikit heran, karna tak biasanya queena seperti ini. Setiap ada masalah, queena pasti selalu mencari sampai akar nya, namun kali ini queena seperti tidak penasaran siapa yang telah menculik kakak nya itu.
"Nanti aku harus menemui om Raiden, aku harus pastikan dia atau bukan orang nya" batin queena. Ia sudah menduga bahwa ini ulah paman nya,, Raiden.
Queena segera menyelesaikan masak nya, ia membawa makanan itu ke ruang makan. Dan langsung memakan nya bersama flora.
"Kak, Reina bilang hari ini ada kerja kelompok. Jadi kayanya aku bakal ke rumah Reina buat ngerjain tugas. Gak apa apa kan kak?" ucap queena berbohong.
"Iya, lagipula kakak sudah lebih baik. Kamu hati hati ya" kata kakak nya.
...****************...
"Kenapa belakangan ini anda suka sekali mengendarai mobil sendiri pak?" tanya Willy. Karna Vincent sangat tidak suka mengendarai mobil sendiri, namun entah kenapa belakangan ini Vincent selalu menyendiri. Biasanya Willy selalu ikut kemana pun Vincent pergi.
"Kerja kan saja pekerjaan mu" kata Vincent dingin.
Willy hanya menatap Vincent tanpa menjawab sepatah kata pun, Vincent yang merasa jawaban nya kurang tepat pun kembali memberi Willy jawaban.
"kau terlalu banyak pekerjaan, jadi aku harus mengurus kehidupan pribadi ku sendiri. Tak perlu mencemaskan ku" lanjut Vincent.
"Satu lagi, tetap pertahankan cara bicara mu ketika di kantor. Aku atasan mu" kata Vincent.
"Baik, bapak Vincent yang terhormat, sebaiknya anda juga memperlakukan ku selayak nya asisten" kata Willy yang mengoreksi ucapan Vincent tadi.
"Ish kau ini!"
"bapak Vincent, mohon maaf. Ini jam kerja,, jadi berhenti berbicara santai kepada saya, asisten anda yang sangat patuh ini.
Vincent bersiap akan melemparkan buku ke arah Willy, namun Willy dengan cepat keluar dari ruangan Vincent..... begitulah cara mereka bercanda.