NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:116.3k
Nilai: 4.3
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Contohnya hari ini, Rama pun tau jika Darren sedang memberinya pelajaran, tapi Riana seakan tidak takut pada Darren, ia justru lebih ke sedikit melawan.

Seumur Rama bekerja di sini, baru Riana saja yang bisa bernegosiasi dengan Darren, biasanya jangankan untuk bernegosiasi, mendengar suara Darren saja para karyawan sudah bergetar.

Beberapa saat kemudian Darren bangkit dari tempat duduknya. "Aku mau turun sebentar, ada sesuatu yang tertinggal di dalam mobil," ucap Darren pada Rama.

"Apa aku saja yang mengambilkannya Pak," Rama menawarkan.

"Tidak perlu, lanjutkan saja pekerjaanmu," jawab Darren.

Lalu Darren pun ingin membuka pintu, dan di saat yang bersamaan Airin pun masuk untuk memberikan berkas yang tadi ia foto copy.

Karena sama-sama tidak tahu, jadilah keduanya bertabrakan, bahkan Riana menabrak tubuh Darren, tapi Darren yang tidak siap, seketika oleng karena tak mampu menahan tubuh Riana, hingga akhirnya ia pun terjatuh dengan Riana tepat ada di atasnya.

"Ya Tuhan!!"

"Astaga!!"

Teriak Darren dan Riana bersamaan.

Rama yang mendengar bunyi gedebum pun seketika berdiri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Astaga... Rama cepat tolong aku, kenapa kau malah diam saja!!" teriak Darren dengan sesak nafas karena tubuhnya tertimpa Riana

"B-baik Pak," Jawab Rama.

Rama pun segera berlari untuk menolong Darren.

"Astaga ... Aku akan mati kerena wanita ini," umpat Darren, saat Rama berhasil menolongnya.

"Kau ini seperti banteng. Tubuhku rasanya ingin remuk."

"Maaf Pak, saya tidak tahu kalau ada Bapak di depan pintu," ucap Riana.

"Lain kali ketuk pintu kalau ingin masuk, jangan main nyelonong aja!!"

"Dari tadi saya masuk tanpa ketuk pintu Pak, Bapak aja yang tiba-tiba ada di depan pintu," kilah Riana.

"Berhenti membantah. Semakin hari kau semakin membuatku hampir gila."

"Aku akan mati muda kalau aku lama-lama bekerja di sini," ucap Riana dalam hati.

"Pak ... Tolong tenang dulu, jangan marah-marah. Bapak itu kalau nggak marah kelihatan manis Pak, sumpah. Tapi kalau marah-marah, Bapak sangat jelek Pak, sumpah."

"Diam!!!!" teriak Darren kesal.

Riana segera menunduk.

Darren melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya. "Cepat buatkan kopi," titah Darren.

"Tapi--"

"Cepat!!" teriak Darren.

"Iya Pak." Riana pun segera pergi ke pantry untuk membuat kopi, meski masih ada sesuatu yang ingin dia tanyakan tadi.

Beberapa saat kemudian Riana pun datang membawa kopi untuk Darren dan Rama.

"Saya tidak tahu, selera kopi yang Bapak suka, jadi saya buat sesuai insting saya aja."

"Kamu nggak meludah di kopi saya kan??" tanya Darren saat Riana meletakkan kopi yang ia bawa tadi.

Riana mendengus kesal.

Harusnya bosnya itu berterima kasih padanya, bukannya malah curiga.

"Atau jangan-jangan kamu kasih garam??"

Karena kesal Riana pun mengambil gelas itu, lalu ia pun meminumnya sedikit.

"Nah, ini sangat enak, tidak ada rasa garam, apa lagi bakalan mati keracunan."

"Heiii, ini kopiku. Lancang sekali kamu meminumnya," ucap Darren ketus.

"Ini sebagai pembuktian kalau aku tidak melakukan apa yang Bapak tuduhkan."

"Kamu--" Darren masih ingin berucap, tapi ponselnya tiba-tiba saja berdering.

Darren terlihat serius berbicara pada seseorang yang menghubunginya, ia bahkan sampai tidak sadar meminum kopi bekas Riana tadi.

Rama ingin memberi tahu, tapi karena Bosnya sedang serius, ia pun mengurungkan niatnya. Pria itu justru malah mengulum senyum.

Darren terlihat manggut-manggut, lalu tak lama ia pun mematikan ponselnya. "Kenapa kamu masih berdiri di situ? Kamu saya bayar di sini buat bekerja, bukan buat berdiri," ucap Darren pada Riana.

Riana pun berbalik hendak ke mejanya, tapi belum sempat ia duduk Darren kembali memerintah.

"Aku ingin makan martabak, cepat cari martabak sekarang!!" ucap Darren, dan membuat Riana seketika berbalik badan.

"Bapak nggak lagi mimpi kan??" tanya Riana heran.

"Kamu kira saya lagi tidur!!"

"Mana ada martabak disiang bolong begini. Setau saya, martabak adanya di malam hari Pak," protes Riana.

"Heii, ini di kota, bukan di perkampungan. Semua pasti ada. Pokoknya saya nggak mau tau, kamu harus dapat, kalau enggak, kamu jangan pulang. Pokoknya kamu harus cari sampai dapat."

"Ya Tuhan ...," gerutu Riana. Seumur hidup baru ini lah dia menemukan manusia menyebalkan seperti Bosnya ini.

Meski kesal tapi tetap saja Riana pergi, meski harus terus menggerutu sepanjang jalan.

Setelah kepergian Riana, kedua sudut bibir Darren mengembang sempurna. Dia baru sadar ternyata asik juga mengerjai sekertarisnya ini.

Sampai jam makan siang habis, Riana belum juga datang, sehingga Darren dan Rama menghadiri rapat tanpa kehadiran Riana.

"Dia memang Bos gila, pantas saja tidak ada sekertaris yang betah bekerja dengannya. Kalau begini, aku pun bisa gila di buatnya!!" Riana menghentak-hentakkan kakinya saat sudah sampai di lobi kantor dengan menenteng martabak yang di minta Bosnya yang gila.

Kesal sekali rasanya, bisa-bisanya dia meminta hal yang di luar nalar.

Demi martabak yang di minta Bosnya, dia harus mendatangi tukang martabak yang belum buka lapak, tapi Riana memintanya untuk membuatnya dua porsi saja, dan Riana harus membayar dengan mahal martabak itu.

Kebetulan saat Riana sampai, Darren baru keluar dari ruang meeting dan masuk ke dalam ruangannya.

"Ini martabak yang Bapak minta. Sekarang aku minta ganti rugi tiga ratus ribu," ucap Riana saat meletakkan martabak di atas meja Darren.

"Tiga ratus ribu?? Apa kau mau memerasku?" tanya Darren kaget.

"Kenapa saya harus memeras Bapak?? Harganya memang segitu." Riana ngotot.

"Memang kamu pikir saya bodoh? Mana ada martabak semahal ini!!" tunjuk Darren.

"Demi martabak yang Bapak minta, saya harus memaksa tukang martabak untuk membuatnya, tapi dia minta dua ratus ribu, sedangkan yang seratus ribu untuk ongkos berkeliling mencari martabak tersebut," ucap Riana kesal.

"Harusnya kalau mahal jangan di beli."

"Kalau aku tidak membelinya, Bapak melarangku pulang sampai aku mendapatkannya. Cepatlah kembalikan uangku," kata Riana dengan tidak sabar.

"Aku tidak punya uang kes, nanti saja kalau gajian, sekalian di transfer," ujar Darren santai.

"Bapak ... Itu uang terakhirku untuk makan selama setengah bulan ke depan, kalau Bapak tidak membayarnya, aku tidak bisa makan."

"Dramatis sekali. Hanya uang tiga ratus ribu saja" cibir Darren.

"Bapak bisa berkata seperti itu, karena tidak pernah berada di posisiku. Aku bahkan rela berjalan kaki pulang pergi agar uang itu cukup sampai setengah bulan ke depan. Aku bahkan tidak makan siang demi mengirit, dan sekarang gara-gara Bapak uangku habis, tapi Bapak tidak mau menggantinya. Kenapa Bapak sangat jahat ... Huaaaaa." Riana menangis sesegukan sembari menutup wajahnya.

"Astaga.. Aku hanya bercanda, diamlah. Kau ini seperti bayi saja," omel Darren, tapi Riana tidak perduli dan masih tetap menangis.

Darren pun menghubungi Rama. "Cepat kemari, berikan wanita ini uang satu juta. Kupingku bisa tuli kalau dia terus menangis," ucap Darren.

Tak lama Rama pun masuk ke ruangan Darren dan cukup heran saat melihat Riana yang saat ini masih sesegukan.

Rama pun memberikan uang pada Riana. Riana hanya mengambil tiga lembar sesuai harga yang tadi ia sebutkan.

"Ambil saja semuanya, Pak Darren sudah memberikannya." Rama menyodorkan semua uang itu untuk Riana.

"Tidak usah, aku hanya mengambil hakku saja, aku tidak mau mengambil yang bukan uangku," ucap Riana sembari kembali ke kursinya.

***

Sore hari saat jam pulang kantor, Darren memutuskan akan pulang lebih awal dan tidak lembur seperti biasanya karena tubuhnya terasa sangat lelah hari ini.

"Lifnya penuh, badan kamu kelebihan berat, nggak muat buat di sini."

Darren melihat Riana yang mundur dan tak jadi masuk lift karena di larang oleh beberapa karyawan wanitanya.

Saat Riana berjalan menuju tangga darurat, tiba-tiba Darren memanggilnya.

******

******

1
Yani Cuhayanih
sepertinya aku pengen getok kepala rendy dengan palu pak hakim di pengadilan agama....rendy tak tahu begitulah ...
Margo Kabul
update nya terlalu pendek thor
Yuli Ana
gk akan susah kok nyeraiin randi. langsung aja kepengadilan agama. gugat cerai. bilang aja disana randi udh gk ngasih nafkah, randi udh selingkuh. bhkan udh nikah tanpa seijin riana. udh gampang tr prosesnya. kalau randi gk dtang waktu sidang malah bagus. cpt selesai.
Kayla Manis: lagian Rendi jg LG dipenjara...
Kayla Manis: bener. tinggal datang aja ke kantor urusan agama ... beres sendiri kok
total 2 replies
Ani
cantik itu butuh perhatian yang paling penting dananya juga tidak sedikit
Aqil Aqil
dasr buaya buntung.
Sunaryati
Cari pengacara yang bisa mempercepat perceraian tanpa persetujuan Rendi
Uthie
dasar laki 😏😏😏😜
Memyr 67
𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝘁𝗼𝘅𝗶𝗰 𝗶𝘁𝘂 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻
Memyr 67
𝗸𝗲𝘀𝗲𝗹 𝘆𝗮 𝗿𝗲𝗻? 𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁? 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘁𝗮𝘂 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗮𝗷𝗮, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝘆𝗮?𝗱𝗮𝗵 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗮 𝗮𝗸𝗵𝗹𝗮𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶, 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗱𝗶𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗻𝘁𝗮𝗸.
Memyr 67
𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗱𝗶𝘁𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀𝗶 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮? 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗮𝘆𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶. 𝗽𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗶𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗻𝗮𝗻𝗴𝗶𝘀 𝗺𝗲𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗿𝗮𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝘀𝘂𝗮𝗺𝗶 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴𝗻𝘆𝗮. 𝗺𝗮𝘀𝗮 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗯𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝘁𝗲𝗴𝗮 𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗮? 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗻𝗴𝗮𝗰𝗮 𝗱𝗶𝗮, 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮 𝗻𝗴𝗮𝘁𝗮𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗵𝗮𝗻𝗮, 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗽𝗲𝗱𝘂𝗹𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗮𝘀𝗮𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗻𝗮.
Memyr 67: 𝘀𝗮𝗸𝗶𝗻𝗴 𝗴𝗲𝗺𝗲𝘀𝘆𝗻𝘆𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗱𝗮𝗰𝗵. 𝘀𝗼𝗿𝗿𝘆 𝘁𝗵𝗼𝗿
Rishalin: Riana Kak, bukan Hana 🤭
total 2 replies
Surya Matanari
mantap
Memyr 67
𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴. 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗸𝗹𝗼𝗽. 𝘀𝗲𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗱𝗶𝗿𝗶. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝗮𝗽𝗲𝘀 𝗮𝗷𝗮 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮, 𝘀𝗲𝗰𝗲𝗿𝗱𝗮𝘀 𝗶𝘁𝘂 𝗻𝗶𝗸𝗮𝗵𝗶 𝗰𝗼𝘄𝗼𝗸 𝘀𝗲𝗴𝗼𝗯𝗹𝗼𝗴 𝗿𝗲𝗻𝗱𝗶.
Ambo Nai
thor biar si Rendi sama sijalang merasakan dinginnya penjara.dan buat si jalang itu ke guguran.
Memyr 67
𝗺𝗵 𝗺𝗵 𝗺𝗵. 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶𝗶𝗶𝗶, 𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗻𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵𝗻𝘆𝗮. 𝗽𝘂𝘀𝗶𝗻𝗴 𝗻𝗶 𝗼𝘁𝗵𝗼𝗿.
Amazing Grace
habis cerai Riananya jangan jadi pelakor ya author biarin Darren sama si amira
Amazing Grace
si Darren sama aja kayak si Randi laki laki menjijikan,amit amt,mudah mudahan keduanya ketularan HIV biar tau rasa
Memyr 67
𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗸𝗼𝗸 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸, 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴. 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝘀𝗼𝗺𝗯𝗼𝗻𝗴, 𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵 𝗹𝗮𝗴𝗶. 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻 𝘀𝘂𝗱𝗮𝗵 𝘁𝗮𝘂 𝘀𝗲𝗴𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻, 𝗶𝘁𝘂 𝗰𝗲𝘄𝗲𝗸𝗻𝘆𝗮 𝗮𝗿𝘃𝗶𝗻 𝘆𝗴 𝗯𝗼𝗱𝗼𝗵, 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗼𝗯𝗮 𝗺𝗲𝗺𝗶𝗸𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻.
Memyr 67
𝗺𝗮𝗺𝗽𝘂𝘀𝘆𝘆 𝘃𝗶𝗸𝗮. 𝗺𝗮𝗸𝗮𝗻 𝘁𝘂, 𝗵𝗮𝘀𝗶𝗹 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗵𝗶𝗻𝗮 𝘀𝗲𝗺𝗯𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻. 𝘀𝗼𝗸 𝗽𝗮𝗹𝗶𝗻𝗴 𝗰𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸.
Memyr 67
𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗲𝗽𝗶𝘀𝗼𝗱𝗲, 𝗿𝗶𝗮𝗻𝗮 𝗺𝗹𝗮𝗺𝗮𝗿 𝗸𝗲 𝗽𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗿𝗲𝗻. 𝗮𝗾 𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝗯𝗿𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗸𝗲𝘁𝗮𝘄𝗮 𝗶𝗻𝗶. 𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗮𝘆𝗮𝗸 𝗮𝗽𝗮𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗵 𝗮𝗾.
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!