NovelToon NovelToon
Red-Eye Detective Agency

Red-Eye Detective Agency

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:633
Nilai: 5
Nama Author: Khairatin Khair

Di tahun 70-an, kota ini penuh dengan kejahatan yang berkembang seperti lumut di sudut-sudut gedung tua. Di tengah semua kekacauan, ada sebuah perusahaan detektif swasta kecil tapi terkenal, "Red-Eye Detective Agency," yang dipimpin oleh Bagas Pratama — seorang jenius yang jarang bicara, namun sekali bicara, pasti menampar logika orang yang mendengarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khairatin Khair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Pagi itu, sinar matahari mulai menembus jendela kantor Red-Eye Detective Agency, memecah keheningan di ruang kerja mereka yang penuh dengan arsip dan catatan. Setelah pelarian mereka dari vila semalam, Bagas dan Siti langsung kembali ke kantor untuk menganalisis selembar kertas dengan tulisan tangan dan simbol aneh yang mereka temukan di ruang bawah tanah.

Bagas membuka laci mejanya, mengambil kaca pembesar, lalu memeriksa simbol di kertas itu dengan seksama. Simbol itu berbentuk lingkaran dengan garis-garis yang membentuk pola seperti jaring, di tengahnya terdapat sebuah mata yang tampak mengawasi. Kata-kata di bawahnya tertulis dalam kalimat singkat yang misterius: “Bayangan bergerak dalam senyap, tak pernah terlihat, namun selalu mengawasi.”

Siti duduk di seberangnya, menatap kertas itu dengan alis berkerut. “Pak Bagas, simbol ini terlihat seperti tanda organisasi rahasia. Ini mungkin semacam lambang kelompok Bayangan.”

Bagas mengangguk. “Aku pikir begitu. Setiap organisasi yang bekerja di balik layar biasanya memiliki simbol yang hanya dikenali oleh anggotanya.”

Siti berpikir sejenak, lalu mengambil beberapa dokumen lama dari tumpukan arsip. “Saya ingat pernah melihat sesuatu yang mirip. Kita punya catatan lama tentang organisasi-organisasi bayangan yang beroperasi di kota ini, mungkin kita bisa mencocokkannya dengan simbol ini.”

---

Mencari Jejak di Arsip Lama

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam membolak-balik dokumen dan mencocokkan setiap catatan dengan simbol di kertas itu. Siti memeriksa lembaran-lembaran yang sudah mulai menguning, berisi laporan penyelidikan tentang organisasi-organisasi yang pernah dibubarkan di kota beberapa tahun lalu. Namun, tidak ada satu pun yang benar-benar cocok dengan simbol yang mereka temukan.

Sampai akhirnya, Siti menemukan sebuah dokumen dari tahun 1950-an yang mencantumkan informasi tentang sebuah organisasi rahasia yang dikenal dengan nama Ordo Mata Senja. Organisasi ini dikenal sebagai kelompok yang sangat tertutup, beroperasi di bawah tanah dan diduga terlibat dalam beberapa aksi yang mengendalikan ekonomi dan politik kota pada masa itu.

“Lihat ini, Pak,” kata Siti sambil menyerahkan dokumen itu kepada Bagas. “Ordo Mata Senja… mereka dikenal memiliki pengaruh besar dan beroperasi dalam kerahasiaan tinggi, persis seperti yang kita duga tentang kelompok Bayangan.”

Bagas memeriksa dokumen itu, lalu melihat bahwa simbol organisasi tersebut hampir serupa dengan simbol yang ada di kertas dari vila. “Ini mirip. Mungkin Bayangan adalah penerus dari Ordo Mata Senja, atau bahkan organisasi yang sama dengan nama baru.”

Siti mengangguk, menyadari besarnya kemungkinan tersebut. “Kalau begitu, ini berarti kita berhadapan dengan organisasi yang punya akar kuat. Mereka mungkin telah menyiapkan jaringan mereka jauh sebelum kita menyelidiki kasus ini.”

Bagas termenung sejenak. “Dan jika benar mereka adalah Ordo Mata Senja, ini akan lebih rumit dari yang kita bayangkan. Kelompok ini tidak hanya menyimpan rahasia, tapi mereka juga mungkin punya hubungan dengan para pejabat dan pengusaha besar di kota ini.”

---

Pertemuan Tak Terduga

Saat mereka masih asyik menyelidiki, terdengar suara ketukan di pintu kantor. Bagas dan Siti saling berpandangan, merasa aneh karena tidak ada janji temu di pagi hari. Bagas berdiri dan membuka pintu dengan hati-hati, berjaga-jaga dari kemungkinan bahaya.

Di luar berdiri seorang pria berusia sekitar lima puluhan, dengan jas sederhana dan wajah yang tampak tegang. Tanpa basa-basi, ia memperkenalkan dirinya sebagai Hendra, seorang mantan pejabat yang kini menjadi informan bagi pihak-pihak yang memiliki masalah dengan hukum di kota itu.

“Saya dengar Anda menyelidiki soal Bayangan,” ujar Hendra langsung, tatapannya serius dan penuh kewaspadaan.

Bagas menutup pintu dan mengajak pria itu duduk. “Benar. Tapi bagaimana Anda bisa tahu soal itu?”

Hendra tersenyum kecil, meski senyum itu terlihat getir. “Karena saya pernah terlibat dengan mereka. Dulu, saya pikir mereka hanya kelompok kecil yang mencari keuntungan lewat kerja sama ilegal. Tapi semakin lama saya bersama mereka, saya menyadari bahwa Bayangan mengendalikan banyak hal di kota ini — ekonomi, politik, bahkan media.”

Siti yang duduk di samping Bagas menatap Hendra penuh minat. “Jadi, Anda tahu siapa Bayangan?”

Hendra menggeleng. “Tidak. Tidak ada yang pernah tahu siapa sosok di balik Bayangan. Dia bisa jadi satu orang atau sekelompok orang. Tapi saya tahu satu hal: mereka memiliki cara untuk menghancurkan siapa pun yang menghalangi mereka.”

Bagas menatap Hendra tajam. “Lalu kenapa Anda datang ke sini? Anda tak takut mereka akan menemukan Anda?”

Hendra menarik napas panjang, tampak pasrah. “Saya sudah terlalu lelah hidup dalam ketakutan. Bayangan pernah menghancurkan hidup saya, dan sekarang, saya hanya ingin memberi informasi yang bisa membantu menghentikan mereka.”

Hendra kemudian merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah amplop yang tampak tua. Ia meletakkannya di meja, tatapannya penuh arti. “Ini adalah dokumen rahasia tentang beberapa pejabat yang dulu terlibat dalam kelompok ini. Mereka adalah orang-orang yang dulunya berurusan dengan Ordo Mata Senja. Jika kalian ingin tahu siapa saja yang mungkin menjadi bagian dari Bayangan sekarang, ini bisa jadi petunjuk awal.”

Bagas mengambil amplop itu dan menatap Hendra. “Terima kasih. Kami akan memastikan ini digunakan sebaik-baiknya.”

Hendra berdiri, memasang senyum tipis namun tampak lelah. “Hati-hati, Pak Bagas, Bu Siti. Sekali kalian terlibat dengan Bayangan, mereka tak akan membiarkan kalian pergi.”

Bagas dan Siti saling berpandangan ketika Hendra pergi, menyadari bahwa mereka kini memegang kunci yang bisa membuka lebih banyak rahasia tentang kelompok yang telah lama mengendalikan kota dari balik layar.

---

Petunjuk Baru

Setelah Hendra pergi, Bagas membuka amplop itu dan menemukan daftar nama serta catatan-catatan transaksi rahasia yang menghubungkan beberapa tokoh penting di kota dengan Ordo Mata Senja, yang kemungkinan besar merupakan cikal bakal dari kelompok Bayangan. Di antara nama-nama tersebut, ada beberapa pejabat pemerintahan, pengusaha besar, bahkan tokoh media yang dikenal luas.

Siti membaca daftar itu dengan tatapan tak percaya. “Pak, ini berarti beberapa tokoh paling berpengaruh di kota ini mungkin adalah anggota atau sekutu Bayangan.”

Bagas mengangguk, matanya penuh kewaspadaan. “Kalau kita berhasil membongkar jaringan mereka, ini akan jadi skandal besar. Tapi risikonya juga sangat besar. Mereka takkan tinggal diam jika mengetahui kita memiliki informasi ini.”

Siti menatap Bagas, sedikit khawatir namun juga penasaran. “Lalu apa rencana kita selanjutnya, Pak?”

Bagas menghela napas panjang. “Kita akan mulai dengan nama-nama ini. Kita cari tahu siapa yang masih aktif terlibat dan siapa yang mungkin bisa kita ajak bicara. Namun, kita harus ekstra hati-hati. Bayangan mungkin sudah mengawasi gerak-gerik kita.”

Mereka kini memegang kunci untuk mengungkap organisasi Bayangan, namun juga sadar bahwa ini bisa menjadi perangkap yang siap mengakhiri langkah mereka kapan saja.

---

1
Delita bae
saya mampir 👋jika berkenan mampir juga🙏
Luzor
Keren sekali thor, jarang sekali ada cerita tentang detektif, ditengah gempuran fantasy Timur dan System-system.

Semangat.
خيراة.: terima kasihh banyakk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!