**Prolog**
Di bawah langit yang kelabu, sebuah kerajaan berdiri megah dengan istana yang menjulang di tengahnya. Kilian, pangeran kedua yang lahir dengan kutukan di wajahnya, adalah sosok yang menjadi bisik-bisik di balik tirai-tirai istana. Wajahnya yang tertutup oleh topeng tidak hanya menyembunyikan luka fisik, tetapi juga perasaan yang terkunci di dalam hatinya—sebuah hati yang rapuh, terbungkus oleh dinginnya dinding kebencian dan kesepian.
Di sisi lain, ada Rosalin, seorang wanita yang tidak berasal dari dunia ini. Takdir membawanya ke kehidupan istana, menggantikan sosok Rosalin yang asli. Ia menikah dengan Kilian, seorang pria yang wajahnya mengingatkannya pada masa lalunya yang penuh luka dan pengkhianatan. Namun, di balik ketakutannya, Rosalin menemukan dirinya perlahan-lahan tertarik pada pangeran yang memikul beban dunia di pundaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon d06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Rosalin kembali sadar namun di mana ini jelas ini bukan kamarnya, kamar siapa ini dia belum pernah melihatnya kamar itu terlihat sederhana namun sangat nyaman terdapat lukisan bunga rose yang sangat indah.
Saat Rosalin mengedarkan pandangannya dia melihat seseorang yang sedang berdiri di balkon dia mengenakan jubah yang menutupi sebagian wajahnya dan menghadap pada dirinya
Dari rambut yang tergerai Rosalin yakin itu seorang wanita, perlahan wanita itu mendekati nya
Tubuh Rosalin terasa kaku saat wanita itu tepat berada di hadapannya dan mengangkat tangannya, Rosalin menutup matanya karena takut
Namun sentuhan lembut yang terasa di pipinya membuat matanya kembali terbuka
“belajarlah dari masa lalu, jangan hidup di masa lalu, cobapah hiduplah di masa sekarang dengan lebih baik”
“Aku hanya takut”
Rosalin takut semua akan kembali terulang seperti kehidupan sebelumnya
Dia tidak berani menghadapi semua masalah yang datang di dalam kehidupannya.
“jangan terus menghindari masalah dalam hidupmu, hadapi dengan kemampuan yang kamu miliki, masalah tidak akan pergi hanya karena kamu mengabaikannya”
Benar, jika saja dulu Rosalin menghadapi semua masalahnya, jika saja Rosalin mencari solusi dari setiap masalah, pasti semuanya akan baik-baik saja, dirinya terlalu takut hingga terus menghindar.
Jika saja dia berani mengambil keputusan di saat dirinya di remehkan dan tidak diperlakukan dengan baik, jika saja dia berani meninggalkan suaminya dan mencari kebahagiaan lain di luar sana.
Jika saja dia berpikir dirinya akan baik-baik saja jika sendirian, Rosalin benar-benar menyesal, kenapa dulu dia bodoh dengan berpikir tidak akan sanggup hidup sendirian di dunia ini, toh dengan ada suaminya pun hidupnya tidak sebaik dan sesempurna itu
Tapi rasa sakit yang Rosalin rasakan saat melihat wajah Kilian, sama seperti rasa sakit saat melihat suaminya mengkhianati dirinya, bagaimana bisa dia hidup dengan rasa sakit yang terus teringat di benaknya.
Seolah mengetahui isi pikiran Rosalin, wanita itu kembali berbicara.
“Hari ini mungkin seseorang meninggalkanmu, namun esok, mungkin juga datang seseorang yang lebih baik.
Setiap luka akan sembuh, setiap kehilangan akan tergantikan, dan setiap yang patah akan tumbuh.”
“Kamu ingin melihat sesuatu, ayo biar aku tunjukan.”
Sesaat setelah wanita itu menjentikkan jarinya saat itu juga mereka sudah berada di rumah seseorang, rumah itu terlihat seperti rumah yang ia tempati dulu bersama suaminya.
Ternyata benar saja, Rosalin melihat suaminya hidup dengan bahagia, mereka terlihat seperti keluarga yang sempurna, seorang ayah yang ceria sedang bermain bersama anak-anaknya dan juga istrinya yang tetap terlihat cantik walau sudah mempunyai 2 anak
Ibu mertua yang juga terlihat bahagia bersama cucu dan menantunya, semuanya terlihat sempurna sampai Rosalin tidak bisa membendung air matanya.
Bagaimana bisa orang-orang yang menyakitinya tetap hidup dengan bahagia, tanpa beban sedikitpun, bagaimana bisa mereka tidak mendapatkan balasan dari setiap perbuatannya, bagaimana bisa dirinya dilupakan semudah itu, seolah setiap pengorbanannya tidak ada artinya.
“Tidak ada alasan untuk dirimu terus memikirkan masa lalu Rosalin, itu hanya akan membuang waktumu, kamu akan terus merasa sedih, dan mereka? Tentu saja mereka akan hidup seperti itu, tanpa mengingat mu sedikitpun”
Tiba-tiba saja wanita itu menghilang dari pandangannya dan di gantikan dengan suara seseorang yang terus memanggilnya.
***
Dan ternyata itu hanya mimpi, namun dengan mimpi itu sekarang dirinya bisa mengambil keputusan.
...***...
Dukungan dari kalian sangat penting bagi saya
Terimakasih karena telah menjadi pembaca di cerita silhoute of love ❤️
Semoga cerita ini sesuai selera dan ekspektasi kalian
semoga ceritanya sering update