NovelToon NovelToon
BAD HUSBAND

BAD HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nunna Zhy

🔥Bocil dilarang mampir, dosa tanggung masing-masing 🔥

———

"Mendesah, Ruka!"

"El, lo gila! berhenti!!!" Ruka mendorong El yang menindihnya.

"lo istri gue, apa gue gak boleh pakek lo?"

"El.... kita gak sedekat ini, minggir!" Ruka mendorong tubuh El menjauh, namun kekuatan gadis itu tak bisa menandingi kekuatan El.

"MINGGIR ATAU GUE BUNUH LO!"

———

El Zio dan Haruka, dua manusia dengan dua kepribadian yang sangat bertolak belakang terpaksa diikat dalam sebuah janji suci pernikahan.

Rumah tangga keduanya sangat jauh dari kata harmonis, bahkan Ruka tidak mau disentuh oleh suaminya yang merupakan Badboy dan ketua geng motor di sekolahnya. Sementara Ruka yang menjabat sebagai ketua Osis harus menjaga nama baiknya dan merahasiakan pernikahan yang lebih mirip dengan neraka itu.

Akankah pernikahan El dan Ruka baik-baik saja, atau malah berakhir di pengadilan agama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nunna Zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Sejak kapan lo ada disini?" Ruka kaget saat melihat Diego berdiri di depannya.

"Gak mungkin kan Diego ada disini sejak tadi? Kalau dia sudah ada disini sejak tadi, berarti...." Ruka menggeleng ribut, "Gak mungkin, Diego gak mungkin ada disini sejak tadi!"

Diego melirik sekilas ke arah El yang masih berdiri tak jauh, lengannya terlipat santai di depan dada sambil memandang mereka berdua. Suasana yang tadinya ringan berubah tegang dalam sekejap.

"Kita perlu bicara," ujar Diego serius. "Sekarang."

Ruka mengerutkan kening, bingung. "Tentang apa? Lo gak bisa nunggu sampai nanti?"

"Enggak. Ini penting."

El menyeringai kecil, menyelipkan kedua tangannya ke saku celana. "Kalau lo mau ngobrol sama dia, inget batasan, sayang!" bisiknya pelan, namun cukup keras untuk sampai ke telinga Diego. Ucapannya diiringi senyum yang penuh arti sebelum ia melenggang santai, meninggalkan Ruka dan Diego dalam keheningan yang canggung.

Diego mendesah panjang, mencoba meredam emosinya. "Ruka, lo—"

"Jangan dengerin orang gila kayak dia," potong Ruka cepat, melambaikan tangan seolah mencoba mengusir bayangan El. Dia memaksa senyum, meskipun dalam hati ikut merasa risih. "Ayo, lebih baik kita ngobrol di taman aja. Udara di sana lebih enak."

Diego menatapnya sejenak, lalu mengangguk tanpa banyak protes. "Baiklah."

Mereka berjalan menuju taman sekolah, melewati jalan setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Suara gemerisik daun yang tertiup angin menemani langkah mereka. Ruka merasa gugup, tapi dia berusaha menyembunyikannya di balik sikap santai.

Setelah tiba di bangku kayu di bawah pohon besar, Diego berhenti dan menatap Ruka dengan serius. "Ruka, gue cuma mau tahu satu hal."

"Apa itu, Di?" Ruka menarik napas dalam-dalam, mencoba menyiapkan dirinya.

"Ada hubungan apa lo sama berandal itu? Kenapa gue lihatnya kalian makin dekat dan akrab?" Diego menggenggam tangannya sendiri, seolah sedang menahan sesuatu.

Ruka terdiam, tenggorokannya serasa tercekat. Kata-kata Diego menembus seperti panah tepat di hatinya. Dia tahu pertanyaan itu sudah lama mengganjal pikiran Diego, tapi mendengarnya diucapkan langsung membuatnya merasa seperti ditelanjangi.

"Gak ada yang serius antara gue dan El," kata Ruka pelan, berusaha menjaga nadanya tetap stabil. Tapi matanya tak berani menatap langsung ke Diego. "Kita berdua hanya..." dia menghentikan kalimatnya, memalingkan wajah. Tatapannya jatuh pada rerumputan yang bergoyang pelan ditiup angin. "...hanya sebatas kenal saja."

"Yakin?"

Ruka mengangguk mantap. "Iya, yakin." Tapi hatinya terasa berat. Ruka berbohong lagi. Bagaimana dia bisa berkata jujur soal pernikahannya dengan El? Tentang semua kekacauan yang mengikat mereka?

"Kalau memang gak ada apa-apa, kenapa lo selalu ada di dekat dia? Bahkan, lo kayak... lo kayak ngelindungin dia. Itu gak biasa, Ruka. Lo biasanya lebih tegas sama berandalan kayak dia."

Ruka tersentak. Kata-kata Diego benar, terlalu benar. Tapi dia tidak mungkin mengaku. Bukan sekarang, dan mungkin tidak pernah. "Diego, ini cuma kebetulan aja. El itu bukan siapa-siapa buat gue. Gue cuma... gue cuma gak mau masalah aja."

Diego memperhatikan Ruka dalam-dalam, mencoba mencari kebohongan di balik kata-kata itu. Namun, dia tahu Ruka terlalu pintar menyembunyikan sesuatu. Akhirnya, dia menghela napas lagi, kali ini lebih panjang, sebelum berbalik perlahan.

"Gue cuma gak mau lo nyesel berhubungan dengannya nanti, Ruka," katanya pelan, "Karena gue tahu lo lebih dari ini. Lo gak layak buat terjebak dengan berandal itu."

Ruka hanya diam, membiarkan kata-kata Diego menggantung di udara. Ada rasa kesal yang menyeruak ketika Diego melabeli El dengan istilah 'berandal'. Meskipun El memang tidak sempurna, Ruka tahu bahwa ada sisi lain dari lelaki itu yang tidak pernah orang lain lihat.

***

Di rumah, El berdiri di depan cermin kamarnya, mencoba melepas seragam sekolahnya dengan gerakan hati-hati. Punggungnya terasa nyeri, dan saat kemejanya berhasil terlepas, terlihat memar biru kemerahan menghiasi kulitnya. Dia mengerutkan alis, menatap pantulan tubuhnya di cermin sambil menghela napas panjang.

"Sial... udah lama gak seberantakan ini," gumamnya, menyentuh memar itu dengan ujung jarinya. Rasa sakitnya membuatnya meringis, tapi El hanya mendecak sebal. Bertarung untuk mempertahankan nama geng, memang bukan hal baru baginya, tapi kali ini ada rasa yang berbeda—seperti beban tambahan yang datang bersamaan dengan semua itu.

Dia mendengar suara pintu depan terbuka. Langkah kaki yang dia kenal baik terdengar mendekat ke arah kamar.

"El!" suara Ruka memanggil, terdengar setengah panik. Tanpa mengetuk, gadis itu mendorong pintu kamar terbuka, dan pandangannya langsung jatuh pada punggung El yang penuh memar.

"Lo ngapain masuk aja, gak tahu sopan santun ya?" El mencoba bercanda, tapi nada suaranya terdengar lelah.

Ruka tidak menjawab. Matanya terpaku pada memar di punggung El, dan tanpa berkata apa-apa, dia melangkah masuk lebih jauh, menutup pintu di belakangnya.

"Lo kena pukul, ya?" tanyanya tajam.

El mengangkat bahu, menyeringai kecil sambil berbalik. "Cuma bonus kecil dari tadi siang. Gak usah lebay, Ruka." El kembali menaikkan kemejanya menutupi luka memar di punggung.

Namun, Ruka malah mendekat, memelorotkan kembali baju seragam El, "gue lihat!" pintanya, tak bisa ditolak. Ruka meneliti luka itu lebih dekat. "Lo gak bisa terus-terusan kayak gini, El. Berantem setiap hari cuma bikin lo rusak sendiri."

"Gue udah rusak dari dulu, Ruka. Lo tahu itu."

"Jangan bercanda soal itu." Ruka membuka kotak p3k dan menarik El ke tempat tidur. "Duduk. Gue obatin."

El terdiam, menatap Ruka yang sibuk menuang cairan antiseptik ke kasa. Ada sesuatu dalam gerakan gadis itu yang membuat dadanya terasa hangat—seperti perasaan aneh yang sulit dia jelaskan.

"Lo gak perlu repot-repot. Gue bisa urus sendiri."

Ruka mendengus. "Diam. Ini bukan soal lo bisa atau gak. Ini soal lo selalu sok kuat dan gak peduli sama diri sendiri."

El menahan diri untuk tidak tersenyum. Saat Ruka mulai menggosokkan cairan antiseptik itu ke memarnya, dia meringis kecil, tapi tidak protes. Sentuhan tangan Ruka terasa hangat, bahkan di atas rasa nyeri yang menusuk.

"Lo peduli banget ya sama gue," goda El, mencoba meringankan suasana.

Ruka menghentikan tangannya sejenak, menatap El dengan serius. "Lo pikir gue bakal diam saat lo butuh bantuan? Gue manusia El, punya rasa empati juga."

"Baguslah, sering-sering aja lo empati sama gue."

Bugh!

Reflek, tangannya memukul punggung El yang luka, membuat lelaki itu meringis kesakitan. "Anjir, udah berapa kali lo geplak gue hari ini?"

"Kenapa emang? Mau minta gue bonusin?"

Bersambung....

———

Hai hai, thanks yg udah baca sampai bab ini, yg baper sama El dan Ruka, jgn lupa like, komen dan kasih vote ya.

1
🌛Dee🌜
😲
Surinten wardana
Aigu Ruka serem juga y Klw marah
Nunna Zhy: iya, jiwa bar-bar nya lgsg nongol
total 1 replies
🌛Dee🌜
😄
hasatsk
karya yang luar biasa.karakter 2 orang yang keras kepala dan ego yang tinggi...di satukan dalam pernikahan...penasaran akhir cerita nya...
Nunna Zhy: keduanya sm2 batu, bikin seru tiada hari tanpa ribut 🤭 wkwwk
total 1 replies
🌛Dee🌜
👍👍👍
🌛Dee🌜
🫣
🌛Dee🌜
😲
Surinten wardana
Pasti si riko deh pasangannya hana🤣🤣🤣🤣
Nunna Zhy: wah kok tau?
total 1 replies
🌛Dee🌜
eh jgn terlalu kejam dg 🤭😂🤣
Nunna Zhy: hehehe, Zhy suka yg kejam2 soalnya 🤭
total 1 replies
🌛Dee🌜
👍
Surinten wardana
Ke gep dah
Nunna Zhy: /Tongue/
total 1 replies
🌛Dee🌜
🤭
🌛Dee🌜
👍
🌛Dee🌜
😲
🌛Dee🌜
👍
🌛Dee🌜
🫶
🌛Dee🌜
🤭
🌛Dee🌜
🤍
🌛Dee🌜
😄
🌛Dee🌜
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!