Nathan merasa dirinya tidak normal. Sudah banyak gadis yang dia pacari mulai dari lokal, sampai internasional. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang bisa membuatnya bergairah. Sampai akhirnya, orang tua Nathan memaksanya menikah dengan wanita pilihan mereka.
Sayangnya, takdir membawa Nathan bertemu dengan Sheren, gadis malang yang dikhianati pacar dan kakak tirinya saat baru kembali dari luar negeri. Akibat jebakan ibu tiri Sheren, membuat pertemuan pertamanya dengan Nathan harus berakhir dengan cinta satu malam.
Akankah Sheren benar-benar menjadi penyembuh untuk kelainan Nathan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HTI | Bab 13
Sheren dan Nathan saat ini sedang berada di halaman belakang rumah Nathan. Setelah apa yang Nathan katakan pada ibunya, Sheren begitu marah pada laki-laki itu. Dia sudah membayar 50 Dolar padanya, tetapi Nathan malah membuka rahasia mereka.
“Sebenarnya apa sih yang kamu mau?” tanya Sheren dengan kesal. Dia melipat kedua tangan di dada, menatap Nathan sambil memicingkan mata.
Nathan menahan tawa sambil menunduk, dia sangat suka ekspresi wajah Sheren yang terlihat kesal seperti saat ini. Baginya, Sheren semakin terlihat cantik dan menarik.
“Bukankah kamu juga sudah menerima uang dari ibuku? Apakah itu kurang? Jangan coba-coba memerasku atau pun memanfaatkanku, karena aku bisa saja menghancurkanmu!” lanjut Sheren yang masih menatap Nathan dengan kesal.
“Aku tidak menyangka jika sekretarisku segalak ini. Padahal, malam itu kamu duluan yang menggodaku,” balas Nathan.
“Iya ... malam itu kalian sengaja menjebakku, 'kan? Kamu dan ibu tiriku telah bersekongkol untuk merusak masa depanku. Karena kalian takut jika Kenzo akan kembali padaku, kalian takut karena Kenzo hanya mencintaiku bukan Scarlett.” Sheren setengah berteriak. Dia masih sakit hati karena kekasihnya mendadak berubah jadi suami dari kakak tirinya.
Wanita itu merasa dikhianati oleh semua orang, tapi dia tahu bahwa Nathan hanyalah laki-laki yang dibayar. Dia pikir Nathan pasti tidak tahu apa-apa tentang Kenzo dan Scarlett.
“Nona Sheren, apakah Kenzo adalah kekasihmu?” tanya Nathan yang tiba-tiba merasa tidak suka dengan nama Kenzo.
“Sudah kuduga kamu pasti tidak tahu apa-apa tentang mereka. Ya, wanita yang telah membayarmu itu adalah ibu tiriku, ibu dari Scarlett yang telah dihamili oleh Kenzo. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena saat itu aku berada di luar negeri. Saat aku kembali semuanya telah berubah,” jawab Sheren.
Wajah wanita itu seketika berubah murung. Pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasih dan saudaranya membuat kesedihan itu terlihat jelas di wajah Sheren yang selama ini tidak pernah Nathan ketahui.
“Bagaimana kamu bisa melalui semua ini dengan biasa saja? Bukankah seharusnya kamu marah kepada mereka?” tanya Nathan semakin penasaran.
“Karena aku ingin membuktikan kalau aku bisa bahagia tanpa mereka. Lagi pula, sepertinya aku dan mereka sekarang sama saja. Aku sudah kehilangan harga diriku di tangan giigolo sepertimu!” Tatapan tajam Sheren kembali tertuju pada Nathan. Meski dia tidak rela kehilangan mahkota di tangan laki-laki seperti Nathan, tapi toh nasi telah menjadi bubur.
“Aku akan bertanggung jawab, karena aku baru pertama kalinya mendapat pelanggan yang masih suci sepertimu,” balas Nathan.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Seseorang itu adalah Nyonya Lita yang sedari tadi sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara sang putra dengan sekretaris barunya.
Wanita itu merasa heran dengan sikap Nathan. Kenapa Nathan menyebut sekretarisnya sebagai pelanggan? Apakah mereka benar-benar sudah melakukan hubungan suami istri?
Jika memang benar mereka sudah melakukan hubungan itu, maka Nathan benar-benar sembuh sekarang, dan Sherenlah yang menjadi obat penawar untuk putranya itu. Sebagai orang tua, tentu saja Nyonya Lita sangat bahagia jika memang benar bahwa Sheren adalah obat penyembuh untuk Nathan.
Keluarga Nathan sudah dibuat malu karena skandal yang dilakukan oleh Selena, dan sekarang Nyonya Lita meyakini bahwa Sheren akan menjadi penyelamat untuk keluarga mereka. Dengan tidak sabar, wanita itu memanggil Nathan dan Sheren untuk segera masuk ke rumah.
“Mama kenapa sih, kita kan masih mau ngobrol?” tanya Nathan setelah masuk rumah.
“Bukankah tadi kamu bilang ingin menikahi sekretarismu?” Mama Nathan balik bertanya.
Nathan dan Sheren saling pandang. Lalu, Sheren menjawab, “Nyonya itu hanya bercanda, lagi pula kami harus segera kembali ke kantor, benar 'kan, Pak Nathan?”
Nathan yang mendapat ancaman lewat tatapan mata Sheren itu, langsung menyahut, “Iya, Ma. Kami harus segera kembali untuk melaporkan isi rapat tadi kepada Pak Winata.”
“Tumben sekali panggil Papa dengan sebutan nama,” gumam Nyonya Lita.
Sheren menajamkan pendengarannya, sepertinya dia tadi mendengar kata 'Papa' disebut oleh Nyonya Lita.
“Sheren, ayo kita kembali ke kantor!” ajak Nathan sembari merangkul lengan sekretarisnya itu.
Sheren mengerutkan dahinya, tentu saja dia protes dengan perlakuan Nathan itu. “Bapak tidak usah pegang-pegang tangan saya, ya!” bisik Sheren dengan nada mengancam.
Helaan nafas berat terdengar keluar dari hidung Nathan. Dengan perlahan laki-laki itu melepaskan tangannya dari lengan Sheren.
“Tapi, kalian jadi menikah, 'kan?” tanya Nyonya Lita. Wanita itu mendadak berubah pikiran dan melupakan bibit, bebet, bobot yang sudah dia bahas sebelumnya. Semua itu karena dia sudah mendengar bahwa Sheren adalah obat penawar untuk kelainan yang diderita oleh Nathan.
***
Udah panjang nih, kembang kopinya jangan lupa 🥰🥰💋💋