NovelToon NovelToon
Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Can I Dream Of Something Beautiful? (STRAIGHT STORY)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Mengubah sejarah / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Littlesister

Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka

Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alasan Penyekapan

Sebelum kejadian disekapnya Gina, Gina menelepon Sandra untuk mengajaknya pergi quality time berdua. Sudah lama mereka tidak meluangkan waktu hanya untuk mereka berdua.

"San, lo ada waktu hari ini? Gue kepikiran buat kita pergi berdua aja. Udah lama kan kita nggak jalan bareng?" tanya Gina

"Berdua aja? Sounds good! Kamu mau ke mana?" antusias Sandra.

"Gue udah bikin list-nya. Kita makan cantik dulu di kafe, terus lanjut shopping, photo booth, spa, dan terakhir piknik. Lo setuju?" sambung Gina.

"Kamu serius bikin agenda segitu lengkap? Aku nggak bisa nolak sih. Oke, kita jalan." balas Sandra.

Di ruang tamu, Sandra mendekati Damar yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Ia ragu-ragu sebelum akhirnya berbicara.

"Mas, aku mau ngomong sebentar." ucap Sandra.

"Apa? Cepetan, aku lagi sibuk." timpal Damar.

"Aku mau pergi hari ini, quality time sama Gina. Kita udah lama nggak jalan berdua, jadi aku pikir ini waktunya yang pas." jujur Sandra.

"Pergi? Kemana aja kalian?" tanya Damar.

"Kita mau makan di kafe, shopping, terus mungkin ke spa. Nggak ada yang aneh-aneh, kok." jelas Sandra.

"Kenapa harus hari ini? Aku juga butuh waktu sama kamu, Sayang. Kamu tahu kan aku nggak terlalu suka kamu banyak keluar tanpa aku?" balas Damar.

"Mas, ini cuma sehari. Aku janji nggak lama-lama dan bakal kabarin kamu terus. Gina juga udah ngatur semuanya. Aku nggak enak kalau nolak." jujur Sandra.

"Oke. Tapi ingat, jangan sampai kelamaan. Dan jangan lupa lapor aku di mana pun kamu berada." Damar mengizinkan Sandra pergi.

"Thank you, Mas. Aku janji nggak akan ngecewain kamu." ucap Sandra seraya keluar rumah.

Gina dan Sandra duduk di sebuah kafe yang estetik. Mereka memesan menu brunch dan minuman segar. Sambil menunggu pesanan, mereka berbincang santai.

"Kafe ini bagus banget, Na. Kamu jago banget milih tempat." puji Sandra.

"Thanks. Gue pikir ini cocok buat kita. Kadang perlu kan merasa fancy sedikit?" balas Gina.

"Setuju. Rasanya kayak keluar dari rutinitas. Kamu bener-bener ngerti cara bikin hari ini spesial." ucap Sandra.

Selanjutnya, Gina dan Sandra memasuki sebuah butik. Mereka mencoba berbagai pakaian dan sesekali bercanda.

"San, lo harus coba ini. Warna ini pasti cocok sama lo." ucap Gina.

"Kamu ini kayak personal stylist aku. Oke, aku coba." Sandra memasuki ruangan untuk berganti pakaiannya.

"Gimana, bagus gak?" tanya Sandra.

"Bagus, langsung bawa ke kasir aja" jawab Gina.

Mereka pun membawa pakaian yang mereka masing-masing beli ke kasir, kemudian membayarnya. Setelah ini, mereka masuk ke dalam booth kecil untuk berfoto bersama. Mereka berpose lucu dan menggemaskan.

"Pose satu kali yang normal, ya. Setelah itu, bebas!" ucap Gina.

"Oke. Tapi jangan heran kalau pose aku nanti aneh-aneh." jelas Sandra.

Setelah itu, mereka pergi ke salon terdekat. Mereka berbaring di kursi pijat, menikmati momen santai bersama. Gina berbicara pelan.

"San, gue kangen banget momen kayak gini. Rasanya kayak kita balik ke masa dulu." jujur Gina.

"Iya, Na. Aku juga. Kadang aku lupa kalau kita punya hak buat menikmati hidup seperti ini." timpal Sandra.

Mereka duduk di atas tikar piknik di taman. Makanan dan minuman ringan tertata rapi di depan mereka. Gina mengeluarkan kamera polaroid untuk mengabadikan momen.

"Ini hari yang sempurna, San. Gue seneng banget bisa habisin waktu kayak gini sama lo." jelas Gina.

"Gue juga, Na. Kamu selalu bikin aku merasa dihargai." balas Sandra.

"Kayaknya Damar nggak keberatan, ya? Gue kira dia bakal ngelarang lo." tanya Gina.

"Aku harus kasih pengertian dulu. Tapi untungnya dia ngizinin. Mungkin karena dia tahu ini penting buat aku." jawab Sandra.

"Syukurlah. Lo butuh ini, San. Hidup lo itu berat, dan lo jarang banget kasih waktu buat diri lo sendiri." balas Gina.

Gina mengeluarkan kamera polaroid dan memfoto Sandra yang sedang tertawa. Mereka saling bertukar giliran memotret momen-momen seru. Gina memposting foto mereka di Instagram. Tak lama, banyak komentar masuk.

Di postingan Gina, komentar dari teman-teman mereka bermunculan.

Raffi:

"Senang lihat kalian happy. Momen kayak gini harus sering-sering nih."

Leo:

"Seru banget kelihatannya. Jangan lupa ajak gue next time, ya!"

Langit:

"Quality time itu penting. Kalian keren banget!"

Dimas:

"Gina dan Sandra, bak model! Sandra memang cantik, tapi Gina nggak kalah memesona."

Tio:

"Susah milih mana yang lebih cantik. Tapi gue rasa Gina lebih punya pesona. Hehe."

Gina menutup ponselnya dengan wajah risih. Sandra menyadari perubahan ekspresi Gina.

"Na, kamu nggak perlu dengerin komentar yang bikin kamu nggak nyaman. Fokus aja sama momen kita hari ini." ucap Sandra.

"Iya, lo bener, San. Hari ini harus jadi hari yang spesial, dan gue nggak mau hal kecil kayak gitu ngerusaknya." balas Gina.

Mereka pun kembali menikmati piknik mereka, meninggalkan semua komentar negatif di belakang.

Di balik pepohonan tak jauh dari tempat piknik, Damar dan teman-temannya, termasuk Dimas dan Tio, berdiri mengawasi Sandra dan Gina. Mereka membawa kamera jarak jauh untuk memantau tanpa terlihat.

"Damar, lihat tuh. Sandra sama Gina bener-bener nikmatin waktu mereka. Kayaknya mereka nggak sadar kita di sini." ucap Dimas.

"Lo cemburu, Mar? Atau lo cuma penasaran apa yang mereka omongin?" sambung Tio.

"Gue cuma mau pastiin. Gue nggak suka kalau istri gue terlalu bebas. Apalagi sama Gina. Lo tahu kan Gina selalu punya cara buat bikin Sandra lebih percaya diri." cemas Damar.

"Yah, tapi gue lihat mereka cuma ngobrol santai. Lagian, lo sendiri yang ngizinin Sandra pergi, kan?" sindir Dimas.

"Ya, tapi gue harus tetap tahu apa yang mereka lakuin. Gue nggak mau ada hal-hal di luar kendali gue." balas Damar.

Damar terus mengawasi dengan wajah serius, sementara teman-temannya sesekali tertawa melihat betapa santainya Gina dan Sandra menikmati piknik.

"Gue akui, sih. Gina itu keren. Dia selalu kelihatan percaya diri. Tapi gue heran kenapa dia nggak pernah kasih kesempatan buat cowok-cowok kayak kita." jelas Tio.

"Jangan coba-coba deketin Gina. Lo udah lihat gimana dia sama temen-temennya. Lo cuma bakal bikin masalah kalau lo masuk ke lingkaran mereka." balas Damar.

"Eh, tapi gue penasaran, Mar. Kalau lo nggak ada, lo yakin Sandra nggak bakal lebih deket sama Gina dan yang lainnya?" goda Tio.

"Sandra istri gue. Dia tahu batasannya." jawab Damar.

Saat Sandra dan Gina sedang duduk santai sambil menikmati makanan di piknik, tiba-tiba Damar dan teman-temannya, Dimas, dan Tio, muncul membawa keranjang makanan kecil.

"Hei, kalian di sini juga? Kok nggak ngajak-ngajak kita?" sapa Damar.

"Mas? Kok kamu di sini? Bukannya kamu bilang ada urusan tadi pagi?" tanya Sandra.

"Urusan udah selesai, jadi aku pikir kenapa nggak gabung sama kalian? Aku bawa makanan juga buat nambahin bekal kalian." jawab Damar.

"Eh, ya nggak apa-apa sih. Tapi... kalian yakin nggak keberatan nimbrung di acara kita?" sambung Gina.

"Kenapa harus keberatan? Justru lebih seru kalau rame, kan?" timpal Tio.

"Tenang aja, Na. Kami cuma pengen bikin suasana makin hidup. Nih, gue bawa camilan favorit kalian." ucap Damar.

Suasana menjadi agak canggung karena kehadiran Damar dan teman-temannya. Tio berusaha mencairkan suasana dengan bercanda.

"Eh, kalian berdua ini serius kayak model piknik di iklan-iklan. Serasi banget. Kalau gue jomblo terus, salahin aja karena nggak ada yang kayak kalian." Tio berusaha mencairkan suasana.

"Ah, lebay banget. Kita cuma pengen nikmatin hari ini, kok." jelas Sandra.

"Iya, Tio. Lo terlalu banyak nonton drama romantis, nih." sambung Gina

Akhirnya suasana mencair. Mereka mulai bercanda dan memotret momen kebersamaan. Tio mengambil banyak foto dan mempostingnya di Instagram.

Postingan Tio berupa foto-foto kebersamaan mereka di piknik, termasuk foto candid Gina dan Sandra. Komentar positif mulai bermunculan.

@dimas_123:

"Seru banget tadi! Next time ajak gue lagi, dong!"

@pratamadamar_:

"Day well spent. Thanks, guys!"

@ginaaa_beauty:

"Thank you buat momen serunya hari ini. Kalian luar biasa!"

@sayank.nyabee:

"Waah, siapa tuh? pdkt-an ya?"

Namun, di tempat lain, Raffi, Leo, dan Langit melihat foto-foto itu di Instagram dan mulai merasa kurang nyaman.

"Kok rasanya aneh ya, Raff? Temen-temen kita jadi deket banget sama gengnya Damar." tulis Leo.

"Ya, gue ngerti sih apa yang lo rasain. Gue juga agak risih. Tapi selama mereka nggak berbuat yang nggak-nggak, gue rasa kita nggak perlu terlalu khawatir." balas Raffi.

"Gue cuma nggak pengen ada yang ngeganggu hidup mereka. Tapi gue nggak bisa selalu ada buat ngejaga." sambung Langit.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di malam hari, Gina membuka Instagram untuk mengecek notifikasi. Ia melihat pesan dari Tio di DM.

"Hai, Na. Thank you banget buat hari ini. Seru banget bisa gabung sama kalian." tulis Tio.

"Iya, Tio. Sama-sama. Tapi lain kali, bilang dulu kalau mau nimbrung, ya. Biar nggak kaget. Hehe." balas Gina.

"Oke, noted. By the way, lo tuh keren banget, lho. Gue salut sama lo. Cantik, pintar, percaya diri. Gue kadang mikir, kok lo bisa sesempurna itu?" puji Tio.

"Aduh, Tio. Jangan lebay, deh. Gue biasa aja kok." sambung Gina.

"Nggak, serius. Gue beneran kagum sama lo. Gue yakin, banyak orang yang juga mikir hal yang sama." kagum Tio.

Percakapan terus berlanjut hingga akhirnya Gina mulai merasa nyaman. Setelah beberapa kali bertukar pesan, Tio meminta nomor WhatsApp Gina.

"Na, boleh minta nomor lo? Gue lebih suka ngobrol lewat WA. DM gini kadang suka lama balesnya." tanya Tio.

"Yaudah, gue kasih. Tapi jangan spam gue, ya. Hehe." jawab Gina.

Di hari berikutnya, Tio mulai mengirim pesan ke Gina secara rutin. Ia terus mencoba menjadi teman yang perhatian, tetapi perlahan menunjukkan ketertarikannya.

"Na, lo sibuk nggak hari ini? Gue pengen ngajak lo makan bareng, sekalian ngobrol santai." tawar Tio.

"Aduh, Sorry. Gue nggak bisa. Banyak kerjaan hari ini. Mungkin lain kali." jawab Gina.

"Yakin? Gue cuma pengen ngajak lo santai sebentar. Lo pasti capek kalau terus-terusan kerja." sambung Tio.

"Thanks, Tio. Tapi gue beneran nggak bisa. Gue janji, kalau ada waktu, gue kabarin, deh." balas Gina.

Gina mulai merasa bahwa perhatian Tio terlalu berlebihan, tetapi ia tidak ingin bersikap kasar. Namun, di sisi lain, Tio semakin yakin bahwa ia bisa mengambil hati Gina.

Suatu hari, Tio mengajak Gina berbicara serius di sebuah kafe. Gina akhirnya setuju untuk bertemu karena ingin menjelaskan posisinya.

"Na, gue jujur aja, ya. Gue suka sama lo. Gue rasa lo udah tahu itu dari cara gue selama ini." jujur Tio.

"Tio, gue hargai perasaan lo. Tapi gue nggak bisa nerima lo lebih dari sekadar teman." jawab Gina.

"Kenapa, Na? Apa gue nggak cukup baik buat lo? Gue udah ngelakuin semua buat bikin lo nyaman." tanya Tio.

"Tio, ini bukan soal lo baik atau nggak. Gue cuma nggak punya perasaan yang sama. Lo temen yang baik, tapi gue nggak bisa lebih dari itu." jelas Gina.

"Yaudah. Kalau itu keputusan lo, gue terima. Tapi gue masih mau jadi temen lo, Na." balas Tio

"Tentu. Gue nggak mau hubungan kita jadi aneh cuma karena ini." ucap Gina.

1
,
meninggalkan atau melepaskan itu maksudnya kak/Scowl/
,: ok kak
Little Sister: menanggalkan berarti melepaskan /Smile/
total 2 replies
,
halo aku mampir nih thor
I'm your.hero
waah ada kesalahpahaman nih, di antara Sandra dan Damar, kira-kira gimana ya cara mereka berbaikan kembali?
IamEsthe
Maaf koreksi untuk dialog tag nya ya. Syarat menulis dialog tag yg benar itu diawali tanda petik dua (") dengan huruf kapital di awal kalimat dan diakhiri dg tanda koma (,), titik (.), seru (!), tanya (?) sebelum ditutup dengan tanda petik dua (").

Misal.
"Aw, rasanya nyeri sekali. Walaupun ini bukan yang pertama kali, tetap saja rasanya sakit. Dia terlalu kasar di atas ranjang," ucap Sandra bla bla bla.
Little Sister: Ayooo, kita saling belajar bersama- sama. Yuk, Baca sekarang! Jangan lewatkan episode selanjutnya, jika kamu menyukai karya ini tolong tinggalkan like, komentar dan subscribenya yaaaa 🫶✨
IamEsthe: sama2. mari saling belajar ya.
total 3 replies
Devv
lanjut thorr
Devv
mampir kakk
Tomat _ merah
semangat thor
mmpir juga ke ceritaku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
Yoona
semangat ya💞💞
I'm your.hero
jangan jangan tio bakal ngerebut Gina dari Leo nih /Brokenheart/
Yoona
semangat terus ya 💞💞
yanah~
kasian Sandra 😔
yanah~
Mampir kak 🤗💪
seftiningseh@gmail.com
aku mampir semata terus
tolong mampir lah ke beberapa novel aku
misal nya istri kecil tuan mafia
I'm your.hero
ditunggu episode selanjutnya
binavebi
kasian sama sandra pdhal Karana uang nya kurang doang sampe harus dipukulin ~🙂
binavebi
oke aku udah mampir kak, semngat kak buat cerita nya 🔥✨/Determined/
Little Sister: terima kasih 🫶
total 1 replies
I'm your.hero
si damar nih ciri-ciri orang yang pengen dikirimkan santet
I'm your.hero
kak update lagi dong, ditunggu episode selanjutnya
Yoona
semangat nulis nya
Yoona
aku mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!