NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: ririen curiens

Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.

Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya

Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.

Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.

Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diruang meeting

Setelah seminggu berlalu, Melin kembali mendapatkan sebuah proyek dari Pak Alex. Kali ini bersama sebuah tim. Melin cukup lega karena yang mengerjakan bukan hanya dia namun Pak Alex rekan bisnisnya ikut andil dalam proyek ini.

Pagi-pagi sekali Melin bersiap berangkat ke kantor karena meeting akan dimulai jam delapan pagi. Melin kini hanya tinggal sendiri disebuah rumah kontrakan karena Rossa sudah menikah enam bulan lalu.

Jalanan pagi ini sangat macet tidak seperti biasanya. Jalanan padat merayap akhirnya membuat Melin terlambat sampai dikantor. Dia harus berlari dari parkiran menuju ke lantai dua tempat meeting pagi ini.

Sesampainya didepan ruang meeting, Melin berhenti sejenak. Nafasnya yang masih terengah-engah dan kakinya yang masih gemetaran membuat dia semakin gugup. Dia karyawan baru namun sudah dipercaya Pak Alex untuk ikut mengerjakan beberapa proyek. Setelah menarik nafas dalam-dalam Dia akhirnya masuk kedalam ruang meeting.

"Maaf Pak, Saya terlambat," ucap Melin sambil menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa Mel, Meeting belum dimulai. Duduklah," jawab Pak Alex.

Disaat Melin mulai duduk, sebuah ketukan pintu membuat semua mata tertuju ke pintu.

Dua orang pria mulai masuk, dan dibelakangnya disusul pria tampan dengan kulitnya putih. Melin terperangah, Dia terkejut ketika klien Pak Alex kali ini adalah Johan, suami pura-pura Melin.

"Selamat Pagi Pak/Bu. Maaf kita terlambat," ucap Johan.

"Oh.... tidak kok, kita juga baru masuk keruangan ini. Silahkan duduk, mari kita mulai meeting ini," Sahut Pak Alex.

Melin yang terkenal periang, tiba-tiba menjadi pendiam, hingga Pak Alex berulang kali menggoda Melin.

Pak Alex mempresentasikan idenya didepan Johan dan rekannya. Melin sangat kagum dengan Pak Alex. Meskipun masih rencana namun beliau bisa merencakan anggaran biaya yang akan dikeluarkan.

Johan dan rekannya menyetujui ide Pak Alex, namun Johan meminta untuk melihat lokasi bersama agar desain bisa disesuaikan. Pak Alex menunjuk Kevin namun Kevin meminta seseorang untuk menemaninya.

Kevin akhirnya menunjuk Melin karena Melin yang mengerti tentang arsitektur.

"Tapi Pak, jangan saya. Mungkin yang lain saja," sahut Melin.

"Iyah benar, kamu saja," sahut Johan dengan tatapan tajam.

Pak Alex tersenyum menatap Melin dan Johan. Pak Alex seakan mengerti dengan maksud Johan.

Melin hanya mampu menghela nafas panjang. Setelah rapat selesai, Dia meminta Pak Kevin untuk mengajak rekan kerja yang lain. Namun justru Pak Kevin semakin penasaran dan menolaknya.

Sementara itu Johan dan rekan kerjanya pergi meninggalkan kantor Pak Alex.

"Pak.... Pak..... tunggu. Wanita tadi sangat familiar, seperti pernah bertemu," ucap rekan kerja Johan.

"Ah.... bapak mungkin salah. Tapi saya sebenarnya juga merasa seperti itu."

"Ah.... bisa saja Pak Johan ini."

Setelah meeting selesai Melin merasa bingung, hingga Dia menelpon Rossa dan menceritakan kejadian hari ini kepada sahabatnya itu.

Selama ini hanya Rossa yang tahu tentang rahasia pernikahan Melin.

...****************...

Pagi ini Pak Kevin dan Melin berangkat dari kantor dan menuju lokasi yang akan dibangun gedung perkantoran di daerah Jogja. Melin mengira akan berangkat berdua dengan Pak Kevin namun sesampainya di bandara Mereka bertemu Johan karena mereka memang akan berangkat bersama.

Astaga, kenapa harus ada Pak Johan. Harusnya kita bertemu dilokasi pembangunan saja, gumam Melin.

Meskipun selama perjalanan mereka hanya diam saja, namun Johan sesekali menatap Melin. Dia begitu penasaran dengan Melin.

Sesampainya dilokasi proyek mereka berjalan beriringan sambil melihat-lihat lokasi. Pak Kevin yang sedang asyik mengobrol dengan rekan kerja Johan. Membuat Melin berjalan dibelakang sedirian.

Tak lama seseorang dari belakang memberikan satu botol air mineral. Spontan Melin menengok kebelakang. Wajah tampan Johan membuat Melin terpesona.

Melin tersenyum indah, keduanya saling menatap.

"Panas ya, dilokasi proyek," ucap Johan.

"Iyah Pak," ucap Melin.

"Nama panjang Mbak Mel siapa?. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Melin terdiam sesaat, Dia bingung harus menjawab apa, hingga Johan mengulangi pertanyaannya.

"Hai, kenapa diam?"

"Oh Iyah. Mungkin perasaan Pak Johan saja."

Handphone Johan tiba-tiba berdering. Johan akhirnya mengangkat sebuah panggilan Video. Melin yang berjalan disamping Johan mendengar beberapa percakapan dari seorang wanita.

Wanita itu juga sempat mengatakan jika merindukan Johan. Melin yang mendengar perkataan itu akhirnya mempercepat langkah kakinya. Namun baru beberapa langkah Johan menarik tangan Melin dan menutup teleponnya.

"Hai tunggu," ucap Johan.

"Aku tidak mau mengganggu Pak Johan yang sedang menelepon. Tolong lepaskan Pak," jawab Melin.

"Apa kamu cemburu?"

"Ha? untuk apa?"

"Nama kamu Melin Dwi Setya, Benarkan?"

"Bukan. Sepertinya Pak Johan salah orang."

Melin akhirnya berlari menghampiri Kevin dan rekan kerja Johan. Sementara itu, Johan hanya berdiri sambil menatap Melin.

Apa mungkin aku salah orang, tapi kamu mirip sekali dengan Melin, gumam Johan.

1
Rifah
hahahahaha jadi ikutan bayangin, bikin ngakak aja thor
Kadek Bella: lanjut thoor
Ririen Curiens: jangan dibayangin kak, bahaya hihihi
total 2 replies
Ddek Aish
buang semua rasa itu Mel agar tidak merasakan sakit hati
Husna Hasna
bagus banget ceritanya..
Husna Hasna: Iy sma2 kak.. kak kpan up lgi...??
Ririen Curiens: terimakasih kak, atas dukungannya
total 2 replies
Rifah
ah kelamaan, langsung sosor aja hihihi
Ririen Curiens: waduh bahaya
total 1 replies
Rifah
belum kok, mereka kan masih pdkt. Ayo turun Johan biar melin juga tahu jika kamu suka
Ririen Curiens: sabar kak, setelah ini
total 1 replies
Ma Em
Pak Johan selagi Melin pingsan tuh lihat tanda yg ada dileher Melin kalau ada berarti benar itu Melin istrinya pak Johan
Ririen Curiens: oh siap kak
total 1 replies
Ririen Curiens
jangan pasrah gitu tah kak, hihihi
terimakasih dukungannya kak
Rifah: bukan pasrah si kak, cm geregetan aja /Smile/
total 1 replies
Rifah
Udah mel kasih tahu aja siapa kamu biar dia nggak nyebelin lagi
Ririen Curiens: sabar kak, 😂
total 1 replies
Ma Em
Melin kenapa kamu tidak mau pak Johan tau bahwa kamu istrinya atau Melin mau memberi pelajaran dulu sama pak Johan karena sakit hati karena habis nikah langsung ditinggal begitu saja .
Ririen Curiens: masih trauma kak/Silent/
total 1 replies
Rifah
nyebelin banget ema
Rifah
udah deh, kasih tau aja. kasihan juga sama pak johan
Ririen Curiens: sabar yah kak, abis ini kyaknya
total 1 replies
Rifah
Sepertinya Pak lana belum cerita ke pak Johan. jangan dulu lah
Ririen Curiens: tunggu selanjutnya ya kak
total 1 replies
Rifah
tak mau kalah ni mas Fathur
Rifah
sama mas Fathur aja biar Johan cemburu
Ma Em
Johan belum menyadari bahwa yg jadi sekertaris nya itu adalah istrinya sendiri makanya Johan kalau sehabis nikah dulu kenali dulu istrimu agar tdk lupa jgn malah langsung ditinggal pergi
Ririen Curiens: Iyah kak, terimakasih sudah mendukung kak
total 1 replies
Rifah
lo kan ketahuan, sukurin ditampar emaknya
Rifah: Iyah kak, salah sendiri dulu ditinggal sekarang nyariin.
lanjutkan jangan lama2 updatenya kak
Ririen Curiens: biar tahu rasa kak
total 2 replies
Rifah
wah nekat sekali pak Johan
Rifah
latah sih pak johan
Rifah
greget sama ema
Rifah
maksa banget sih, tp perginya sama Ema
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!