NovelToon NovelToon
ALLETHA

ALLETHA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lembayung Senjaku

Alettha gadis 16 tahun yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA itu nampak diam termenung, wajah cantiknya masih terlihat kesedihan yang mendalam.

Kehilangan Ayahnya membuat gadis itu begitu frustasi dan begitu sedih, belum lagi semua aset kekayaan ayahnya kini sudah di ambil alih oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Alettha Kinaya Ayu, harus meneruskan hidup nya berapa dengan ibu tiri dan kakak tiri nya yang kurang menyukai nya itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.

Yuk mampir di cerita pertama ku semoga kalian suka❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Senjaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertarik

 Arsya nampak diam diatas balkon kamar nya menatap Alettha yang sedang menyiram tanaman tanaman mawar milik Mona.

" Kenapa aku jadi tertarik pada gadis itu?." Batin Arsya terus memperhatikan gerak gerik gadis belia di bawah nya itu.

Arsya tidak menyukai wanita karena bagianya wanita tidak ada yang baik. Mereka hanya gila akan ketampanan dan juga kekayaan yang di miliki setiap pria.

Entah apa sebab dari ketidak sukanan Arsya itu, pemikiran buruk tentang wanita dan rasa benci nya terhadap Mona ibu kandung nya sendiri itu .

Arsya mengisap dalam rokok yang bersemayam di jemari nya itu.

Arsya tidak begitu menyukai rokok hanya saat saat pikiran nya sedang lelah dan terlalu banyak yang dia pendam maka rokok adalah candu untuk nya menghilangkan beban .

Alettha yang merasa di amati kemudian mengakat wajahnya dan mata nya beradu langsung dengan mata tajam milik Arsya yang diam memerhatikan nya.

" Menyebalkan, pria gila itu lagi. " Decak Alettha sebal mengalihkan pandangan mata nya .

" Kenapa kau seperti itu, pergi dari hadapanku menggangu saja." Seru Arsya dengan keras membuat Alettha bergidik dan langsung pergi dari taman.

Alettha buru buru masuk kedalam rumah sembari mulut nya tak henti menyumpahi si tuan muda yang arogan itu.

" Sedari tadi aku yang disana, kenapa dia mengomel." Gumam Alettha sebal.

 Bik Kariyah yang melihat Alettha kesal kemudian menghampiri gadis cantik itu.

" Ada apa neng?".

Seketika Alettha menatap bik Kariyah dengan tatapan terkejut.

" Bibik...aku fikir siapa tadi?." Ucap nya terkejut.

Bik Kariyah hanya tersenyum melihat tingkah Alettha .

" Neng Alettha kenapa?, kok ngomong sendiri sih?".

Alettha diam

" Gpp bik, Alettha hanya lelah saja." Dusta nya.

Bik Kariyah mendekati Alettha mengelus lembut rambut panjang gadis remaja itu dengan penuh kasih sayang.

" Seandainya tuan tidak menikah lagi , pasti neng Alettha jauh lebih bahagia dan jauh lebih baik dari hari ini."

Alettha diam menatap dalam bik Kariyah yang sudah seperti keluarga baginya.

" Bibik jangan bilang begitu, aku bahagia dengan keadaan yang sekarang kok . Dari pada aku ikut bersama dengan mama dan kak Silvia."

Tak terasa air mata bik Kariyah menetes begitu saja.

" Bibik kok nangis, sudah lah bik aku gak mau mengingatkan masa masa dulu lagi Alettha harus bisa bangkit sendiri sekarang bik."

" Iyaa neng, semoga neng Alettha selama nya bahagia."

***

Arsya nampak sibuk dengan laptop nya sedari tadi

" Kepala ku bisa pecah jika begini terus.." Ucap nya kesal.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi tapi Arsya masih enggan turun untuk sarapan. Pekerjaan yang di kirim oleh Mona terus mengganggu nya.

Meski masih 20 tahun tapi Arsya begitu mahir menguasai bidang bisnis yang sudah dia geluti sejak SMA itu, bahkan dia termasuk CEO muda di perusahaan kakaknya Debri Wijaya.

Berbanding terbalik dengan Arkha yang lebih memilih menggeluti dunia perdokteran sama seperti ayahnya Muklis Wijaya, namun kedua anak itu tetap memiliki nilai penting di setiap perusahaan yang berdiri di keluarga Wijaya .

Arsya yang sibuk dengan laptop nya sedang kan Arkha setelah sarapan dia meminta Alettha menemani nya di belakang rumah, melihat hampir bunga bunga mawar koleksi Mona.

Wajah cantik gadis itu begitu indah dan sulit di lupakan meski masih belia bahkan kecantikan mengalahkan wanita wanita yang selalu bermain dengan nya, sungguh Arkha begitu mengagumi pelayan ibu nya itu.

" Jatuh cinta pada pandangan pertama , apa mungkin secepat itu aku menaruh hati pada gadis ingusan ha ha ha..." Gelak tawa Arkha membuat Alettha heran.

" Apa dia gila?." Batin Alettha mengalihkan pandangan nya dari Arkha.

Alettha merasa hidup nya sedang tidak baik baik saja, di satu sisi dia harus menghadapi sikap dingin dan arogan yang selalu di berikan oleh Arsya dan di sisi lain dia harus menghadapi tingkah aneh dan plot twist dari Arkha.

" Tuhan mengirimkan ku 2 manusia aneh yang akan menghiasi hari ku." Gumam Alettha cukup lirih.

Arsya mengambil kamera yang dia bawa sedang tadi kemudian mengarahkan nya ke arah Alettha yang sibuk dengan bunga bunga.

Mengambil potret gadis cantik itu dengan senyuman, tanpa polesan dan perawatan namun gadis itu bisa memilih kulit putih bersih dan wajah yang begitu menawan hati. Rambut hitam lurus Sepinggan yang selalu dia Cepol asal membuat nya semakin cantik.

" Andai dia tahu, jika mawar mawar itu kalah cantik dan indah di bandingkan dirinya." Ucap Arkha memandang setiap potret Alettha.

Gadis itu nampak sibuk tanpa sadar ada seseorang yang sedang memotret nya diam diam dan tersenyum , sedangkan di atas balkon Arsya nampak memperlihatkan tingkah adik kembaran nya itu.

" Astaga ini baru satu hari dia bertemu dengan gadis itu, apa dunia nya akan berubah dengan semua tentang gadis itu. Dasar playboy.." Gumam Arsya mengambil sebuah apel yang sengaja di letakan di balkon kamar nya.

Tersenyum sinis menatap Arkha yang masih sibuk dengan kamera nya itu.

Tanpa aba aba Arsya langsung melempar apel itu tepat di atas kepala Arkha dan langsung membuat sang empu menjerit kesakitan dengan apa yang di lakukan oleh saudara kembar' nya itu.

" Akh....Anjirrr ....sialan Lo...". Pekik Arkha kesal menatap dan mengumpat akan tingkah Arsya yang menggangu nya memotret Alettha.

" Heee cabul, target baru ha..." Seru Arsya menatap acuh Arkha yang mengeluh kesakitan itu sembari menyandarkan kedua sikut nya pada ujung tralis balkon kamar.

Alettha hanya diam memerhatikan tingkah aneh kedua saudara kembar itu, senyum tipis nampak terukir dari bibir merah muda Alettha melihat Arkha yang menahan sakit dan Arsya yang merasa tanpa salah.

Ujung mata Arsya mencuri pandang ke arah Alettha yang berdiri di antara bunga bunga mawar yang sedang mekar dan sesekali angin datang menerpa nya.

" Bukan urusan loh, ikut campur aja urusan orang. " Pekik Arkha kesal kemudian pergi berlalu meninggalkan Arsya dan Alettha yang kembali sibuk dengan bunga bunga nya.

Arsya menatap Alettha yang nampak canggung.

" Anak kecil, jauh jauh Lo dari Arkha. Gak usah sok kecantikan dan kecentilan jadi orang." Ucap Arsya begitu menohok.

Alettha hanya diam dan mengumpat setiap ucapan Arsya yang selalu memandang nya rendah.

Awal yang masih baru namun kedua saudara itu sudah mulai tertarik dengan gadis belia yang memiliki nasib kurang beruntung itu, takdir baik atau buruk yang tuhan takdir kan untuk nya.

Alettha yang kadang diam diam menghapus air matanya dan menahan Isak tangis nya menahan sesak di dada nya, gadis belia yang harus nya menikmati masa remaja dan kasih sayang dari orang tua nya.

Alettha tidak bisa menikmati itu semua. Terkadang dia selalu menyalahkan Tuhan karena memberikan nya sebuah takdir yang tidak seindah remaja remaja seusianya.

Namun jika ada pelangi setelah hujan maka akan ada sebuah kebahagiaan di setiap kesedihan dan rasa sakit.

1
La Otaku Llorona <33
Menyentuh hati ❤️
run away.┲﹊
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Lembayung Senja: Masya Allah makasih kak💪❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!