Apa jadi nya, jika hidup mu yang datar dan membosankan tiba-tiba berubah berwarna. Semua itu, karena kehadiran orang baru.
Alin yang sudah lama di tinggal Mama nya sedari kecil, menjadi anak yang murung dan pendiam. Hingga tiba suatu hari, sang Papa membawa Ibu Tiri untuk nya.
Bagaimana kah sikap Ibu Tiri, yang selalu di anggap kejam oleh orang-orang?
Akan kah Alin setuju memiliki Mama baru?
Jawaban nya ada di novel ini.
Selamat membaca... 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Alin, kenalkan. Ini calon Mama baru untuk mu. Nama nya Aisyah." Ucap Papa nya Alin saat itu.
Alin begitu terkejut, selama ini Papa nya tidak pernah membawa wanita ke rumah. Tidak juga dekat dengan wanita manapun.
Padahal Yang menyukai Papa nya sangat lah banyak. Alin sampai tidak sanggup menghitung wanita-wanita yang selalu mencari perhatian dari nya dan Papa nya.
Dan tiba-tiba, ia di perkenalkan dengan seorang wanita yang akan menjadi Mama baru nya. Sungguh membuat Alin tidak baik-baik saja.
Mama kandung nya, sudah lama tiada. Mama nya Alin meninggal saat melahirkan nya. Papa nya bahkan sudah lama melajang. Hingga hari ini, semua begitu mengejutkan bagi Alin.
Alin yang masih duduk di kelas enam Sekolah Dasar, sedikit mengerti tentang Papa nya yang butuh pendamping.
Hanya saja, apa yang tampak di depan nya saat ini, semua tidak masuk akal. Alin tidak bisa mencerna nya dengan baik.
Wanita yang akan menjadi Ibu Tiri nya, bukan hanya gendut. Ia juga cupu. Apakah Papa nya sudah kehilangan selera terhadap wanita, sehingga akan menikahi badak bercula dua.
"Papa yakin akan menikahi nya?" Tanya Alin saat itu, ketika Aisyah sudah pulang.
Tidak ada sambutan hangat dari Alin. Ia masih belum bisa membaur dengan orang asing.
"Iya. Papa udah serius kok dengan Aisyah. Pasti pilihan Papa tidak akan salah."
"Tapi, Pa. Mengapa harus yang segendut itu? Papa itu sangat tampan. Banyak yang mengejar cinta Papa. Jadi, mengapa dengan wanita seperti itu Papa akan menikah."
"Karena dia lah, yang telah mencairkan hati Papa yang sudah lama beku. Aisyah, seorang wanita yang lemah lembut. Ia tidak pernah berkata kasar, lagi berbuat hal yang tidak baik."
"Dimana Papa bertemu dengan beliau?"
"Saat itu, Papa tidak sengaja akan terjatuh ke jurang. Aisyah menolong Papa dengan sebelah tangan nya. Ia terlihat begitu kuat."
"Pa, apa Papa nggak malu? Masak iya, Papa yang di tolong. Di mana-mana tu, Pria yang menolong wanita."
"Ya jadi gimana? Namanya juga takdir. Aisyah itu,,,,"
"Kata Papa dia lembut. Tapi kok,,"
"Cara bicara nya begitu santun. Ia selama ini bekerja sebagai Guru di yayasan yatim piatu."
"Aneh."
"Apa nya yang aneh?"
"Emang Papa kok bisa hampir masuk ke jurang? Dan, kok bisa juga ketemu sama dia? Mungkin dia sengaja itu. Supaya Papa mau membalas budi nya."
"Budi siapa? Papa nggak punya teman yang bernama Budi."
"Apaan sih Pa."
"Jadi, gimana? Kamu mau kan nerima Aisyah sebagai Mama tiri kamu."
"Pa, apa nggak ada wanita cantik lain? Minimal nggak gendut gitu?"
"Sayang, nggak boleh loh mandang orang lain dari fisik nya. Apalagi pake bilang gendut."
"Tapi kan memang gendut. Kalau gendut yang biasa entah. Ini tu, gendut banget, Pa."
"Hmm,, Papa sudah jatuh cinta pada nya."
"Terserah Papa deh. Toh, Papa cuma mau ngasih tahu aku. Bukan mau minta persetujuan."
"Berarti Yes?"
"Hmm,,"
"Terima kasih Alin sayang. Papa yakin kamu nggak akan menyesal. Aisyah sangat keibuan."
"Cocok sih."
"Iya. Memang cocok dia jadi Ibu sambung untuk mu."Ucap Papa nya Alin dengan berapi-api.
Alin tidak menyangka jika selera Papa nya bisa berubah. Padahal mendiang Mama nya Alin sangat lah cantik.
Entah ada apa dengan Papa nya hingga bisa menjadi berubah selera.