Tamara Lourine Aditama, biasa dipanggil dengan Tama.Seorang gadis yang lemah lembut dan cerdas.
walaupun selalu di kucilkan oleh keluarganya dan tidak pernah di anggap sebagai keluarga Aditama, akan tetapi Tamara selalu menjadi anak yang ceria dan tidak menyimpan dendam.
Suatu ketika Tamara di fitnah,oleh adik kembarnya Tamariska. Dia merasa iri dengannya, di fitnah dan terusir dari rumahnya, menjadi terluntah-luntah, namun karena sikapnya yang baik hati dan suka melakukan kebaikan maka iyapun lantas menuai kebaikan itu dengan di tolong oleh Sesilia seorang anak yatim piatu yang pernah di bantu Tamara, Sesilia mengajak Tama untuk tinggal dirumah kontrakannya itu.
bersama temannya, seusai pulang sekolah Tamara bekerja. akan tetapi adiknya masih selalu menganggu dan meneror hidupnya, membuatnya bergenti dari pekerjaannya dan di fitnah berulang kali.
Mampu kah Tamara menemukan kebahagiaannya ?
mampukah Tamara bertahan untuk menghadapi semuanya ?
Yuk ikut kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hulwund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja Part time
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Seperti biasa, setelah pulang sekolah Tamara segera berangkat menuju tempat kerja part time nya di sebuah restoran. Menjelang malam hari di waktu makan malam, restoran tempat ia bekerja selalu ramai pengunjung. Tamara pun sibuk melayani semua pengunjung dengan penuh semangat dan bibir yang selalu tersenyum ramah, membuat karyawan lain pun ikut bersemangat dan tersenyum. Sampai tiba-tiba dia di suruh temannya untuk mengantarkan makanan ke meja didalam ruangan VVIP.
"Tamara tolong kamu segera mengantarkan pesanan ini ke ruang VVIP" perintah temannya.
"siap kak segera laksanakan" jawab Tamara dengan penuh semangat
Tamara langsung melaksanakan apa yang di perintahkan , kini Tamara sudah sampai di meja itu lalu segera menata makanan dan minuman yang mereka pesan , tak lama kemudian dua orang yang memesan meja itu pun akhirnya tiba.
"Loh Pak Robi, bukankah itu putri kembarmu yg sulungmu?" tanya seorang teman pak robi sambil menunjuk ke arah Tamara yang sedang menyajikan makanan
" mana Pak Bernadus?" tanya Pak Robi kaget dan tak percaya dengan ucapan Pak Bernadus
" itu yang sedang menyajikan makanan di ruang VVIP yang kita pesan dan sekarang dia sedang menyajikannya" tunjuk pak Bernadus ke arah Tamara
" Tamara sedang apa dia di sini dan untuk apa dia bekerja ?" guman Robi dalam hati
"Dasar anak kurang ajar, benar-benar bikin malu orang tua saja dia!" geram pak Robi sambil berjalan cepat menghampiri Tamara
Tanpa aba-aba Robi pun menarik tangan Tamara dan menariknya menjauh dari meja dan memaksanya untuk di ikut pulang ke rumah
" Loh Pak Robi mau ke mana? Ini meetingnya belum di mulai?" tanya rekan bisnisnya dengan kebingungan
"Maaf Pak Bernadus, sepertinya meeting kita di malam ini kita harus menundanya sampai besok saja Pak, saya ada urusan keluarga yang sangat penting" jawab Pak robi sambil berusaha menahan kekesalannya
Robi pun melangkahkan kakinya sambil menarik tangan Tamara, ia tak perduli lagi dengan keadaan sekitarnya, dan yah.... Sekarang mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung restoran itu.
"maaf Pak permisi, kenapa anda menarik tangan salah satu karyawan saya?" tanya owner restoran yang melihat kejadian itu dan segera menghampiri mereka
"tolong minggir, ini masalah pribadi keluarga saya!" ucap Robi dengan tegas
" Tamara kamu mengenal pria ini?" tanya Owner restoran itu kepada Tamara karena ia takut karyawannya di ganggu orang jahat
" iya Bu, maaf Bu ni ayah saya"
Mendengar jawaban dari Tamara akhirnya, si owner pun tak berani berkata apa-apa lagi. Robi pun bergegas menarik tangan Tamara dan membawanya ke parkiran dan memaksanya untuk segera masuk ke dalam mobilnya agar mereka pulang ke rumah.kemudian Robi pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke tempat tujuan. Dan hanya butuh beberapa menit saja mereka pun telah sampai di rumah.
"turun kamu!" sentak Robi
Robi menyuruh Tamara turun dan ia menarik tangan Tamara masuk ke dalam rumah.
"Loh ada apa ini pak?"
" tolong beritahu dan ajari dia untuk tahu menjaga nama baik keluarga kita Ma! Seru Robi sambil menghempaskan tangan Tamara di ambang pintu
"Astaghfirullah hal adzim.....! Ada apa ini sebenarnya Pak?" tanya Debora terkejut mendengar ucapan suaminya
" mending kamu tanya sendiri pada anak pembuat malu ini, benar-benar bikin malu keluarga saja" ucap Pak Robi geram yang sudah di liputi amarah yang mengebu-ngebu.
" Tama sebenarnya apa yang terjadi sama kamu ? Apa yang kamu lakukan sampai membuat Papa kamu marah?" tanya Debora kepada anaknya Tamara
Tamara pun lantas tak berani menjawab apa pun, ia hanya terdiam sambil menangis
"Mama tahu nggak apa yang dia lakukan di luar sana ?"
"memang apa yang dia lakukan di luar sana pak?"
"dia bekerja sebagai waiters di restoran Xy, restoran yang ternama di kota ini Ma!" jelas Robi
"Apa? Kamu jangan bercanda deh Pa, mana mungkin sih Tama dia melakukan hal memalukan itu" bantah Debora
" kalau Papa nggak lihat langsung, mungkin Papa juga nggak akan pernah percaya, tapi ini papa melihatnya langsung dengan mata kepala papa sendiri Ma"
" benar begitu Tama?" tanya Debora mencoba bersabar
"iya Ma, memang aku kerja di restoran Xy itu Ma" jawab Tamara lirih