Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seratus Juta Dolar
"Seratus juta dolar?!" Nero terkejut melihat nominal yang di berikan Nyonya Besar. "Anda gila?!" Nero menatap ponselnya lalu beralih menatap wanita yang berdiri di hadapannya.
Bukan hanya Nero yang terkejut tapi juga Glamour tak kalah terkejut. Namun tidak dengan Damon, pria itu tetap memasang wajah dingin dan datar.
"Kenapa Anda terkejut? Bukankah uang sebanyak itu tidak ada artinya untukmu?!" Nyonya Besar tersenyum meledek. Ia sengaja memberikan harga sangat mahal karena yakin kalau Damon tidak akan mampu membayarnya.
Nero geram, sudah mengepalkan tangan, karena wanita ini berusaha memeras. Ia hendak melangkah maju, memberikan pelajaran kepada wanita itu, tapi secara mendadak mengurungkan niat kala mendengar intruksi dari Damon.
"Nero, berikan uang itu kepadanya!" tegas Damon pada asistennya itu.
"Tapi, Boss..." Nero hendak protes pada Damon, tapi urung saat melihat tatapan tajam Damon yang begitu mengerikan.
Satu hal yang paling tidak Damon sukai di dunia ini adalah ketika ada orang yang meremehkannya.
Glamour terkesiap mendengar ucapan Damon. Sesaat kemudian hatinya menghangat karena berpikir jika pria di hadapannya ini adalah dewa penyelamatnya yang akan membawanya pergi dari lingkungan berbahaya itu.
Nero mentransfer uang tersebut ke rekening Nyonya Besar.
"Sudah aku transfer!" kata Nero, ketus.
Kedua mata Nyonya besar membulat sempurna. Tidak menyangka jika pria itu sanggup membeli Glamour dengan harga fantastis. Tahu begini ia akan memberi harga yang lebih tinggi.
"Jika dia tidak perawan, maka bersiaplah kau akan kehilangan otak dan kedua bola matamu!!" desis Damon kepada Nyonya Besar dengan tatapan dingin dan tajam.
Nyonya Besar tersenyum kecut mendengar pernyataan mengerikan yang keluar dari mulut pria tersebut. Tapi, ia tidak takut dengan ancaman itu karena ia berpikir kalau Damon tidak mungkin melakuka hal gila itu. Mengeluarkan otak dan kedua bola matanya. Cih!!! Memangnya dia ini siapa? Mafia? Begitu kiranya kalimat yang terlontar di dalam hati Nyonya Besar sembari menatap remeh pada Damon dan Nero.
"Anda tenang saja, Tuan. Selama 15 tahun aku menjaganya, memastikannya agar tidak tersentuh oleh pria mana pun," kata Nyonya Besar tersenyum tipis seraya melirik Glamour yang tampak menundukkan kepala. "Sekarang dia sudah menjadi milikmu," Nyonya Besar menarik tangan Glamour kasar, kemudian mendorongnya ke arah Damon.
Glamour terkejut, dan tubuhnya pun membentur dada bidang Damon.
Bruk!
Damon menahan nafas, sejenak ketika gadis itu menubruk tubuhnya. Ada desiran aneh di dalam dada ketika melihat manik biru nan indah itu.
"Ma-maaf," kata Glam mendongak, menatap pria itu dengan tatapan takut, lalu segera menggeser posisi agar tidak terlalu dekat dengan Damon.
Nero terkejut ketika melihat bossnya diam saja ketika gadis itu menabrak badan Damon. Biasanya Damon akan menyingkirkan setiap wanita yang berdekatan dengannya, tapi kali ini ia melihat sesuatu yang beda dari bossnya.
*
*
Glamour meremas kedua tangannya secara bergantian ketika ia sudah duduk di dalam mobil mewah milik Damon. Ia duduk di jok depan tepat di samping Nero yang mengemudikan mobil.
"Tuan ..."
"Kau tidak diizinkan bersuara, jadi tutup mulutmu!" kata Nero, tegas dan dingin memotong ucapan Glamour.
Huh!
Glamour akhirnya menggigit bibir seraya memendam ketakutannya karena berada di situasi yang begitu menegangkan dan mencekam. Di dalam mobil mewah itu terasa seperti di area pemakamanan. Mengerikan!
Glamour bergidik ngeri.
"Aku rasa sebentar lagi akan ngompol. Ya, tuhan, aku tidak bisa lagi menahan pipis," rengek Glam di dalam hati seraya meremas kedua tangannya, dan menekuk jari-jari kakinya.
Glamour sampai dendam kesumat sm di nenek lampir Toro yg tega menjualnya pd sang nyonya....
Smg setelah glamour hati damon terketuk punya rasa iba dan kasian terhadap glamour menolong mempertemukan kedua org tuanya....
lanjut thor....