Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Sangat Licik
Ansel melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota Jakarta yang cukup lenggang malam ini. Wajahnya menyiratkan sebuah kemarahan yang sangat besar, tetapi masih mencoba untuk menahan emosinya. Pemuda itu memutar gas motornya dan semakin mempercepat laju motornya agar segera sampai di tempat tujuan.
Sebuah kabar yang diterimanya dari Hendri melalui panggilan telepon benar-benar membuatnya sangat marah. Salah satu anggota Black Wolf sekaligus sahabatnya, yaitu Aza, telah diserang oleh geng motor musuh mereka. Seperti mereka sengaja mencari di saat salah satu anggota inti Black Wolf sedang sendiri agar lebih mudah menyerangnya.
Dari penuturan sepupu sang istri dalam panggilan telepon tadi, Aza yang sedang sendirian menuju basecamp tiba-tiba dihadang oleh mereka. Tentu Aza sangat kewalahan karena kalah jumlah sangat banyak, hingga hampir kalah. Kebetulan saat itu Hendri yang juga akan ke basecamp melihat itu dan langsung menghubungi Ansel serta anggota Black Wolf yang lainnya. Kemungkinan besar saat ini Hendri masih berusaha menolong Aza melawan geng motor musuh.
" Awas saja kamu, Randi! Aku tidak akan mengampunimu malam ini " geram Ansel dengan gigi yang saling menggeletuk karena emosi yang tertahan.
Tanpa bertanya pun, Ansel sudah tahu jika yang menyerang Aza itu adalah geng motor yang dipimpin oleh adik tirinya, yaitu The Tiger. Hanya geng motor itu saja yang berani mengusik dan melawan mereka, itu tentu saja karena keberadaan Randi yang selalu ingin menjatuhkannya. Sayangnya, sang ayah tidak mengetahui hal tersebut dan hanya tahu jika adik tirinya itu ada anak yang baik serta tidak pernah neko-neko.
Sudah berulang kali Ansel mencoba memberitahukan jika Randi tidak ada bedanya dengan dirinya, sama-sama anak geng motor dan berandalan. Namun, Papa Carlos tetap tidak percaya dan sudah dibutakan dengan sikap munafik dari adik tirinya itu.
Terkadang, Ansel berpikir jika sang ayah sudah diguna-guna oleh ibu tirinya yang merupakan iblis berbentuk manusia itu. Bukan tanpa alasan, itu semua karena hanya Mama Sisil dan Randi yang percaya oleh ayahnya. Bahkan dia yang merupakan anak kandungnya pun selalu dianggap pembohong dan disalahkan setiap terjadi pertengkaran diantara mereka.
" Aku harus lebih cepat! " ucap Ansel semakin menambah kecepatan motornya.
.
.
.
Hingga tak sampai sepuluh menit kemudian, Ansel sudah sampai di tempat yang beritahukan oleh Hendri. Di sana anggota Black Wolf dan The Tiger sedang saling bertarung dengan jumlah yang seimbang. Terlihat juga Aza yang terluka cukup parah telah diamankan di pinggir jalan bersama anggota Black Wolf yang lain.
Melihat itu, tentu emosi Ansel semakin terpancing. Dengan cepat, Ansel langsung turun dari motornya dan melemparkan helm yang dipakainya. Tujuan utamanya tentu saja sang adik tiri yang sedang bertarung dengan Remon.
Bugh.
Ansel menendang tubuh Randi dari samping dengan cukup kuat hingga terhuyung. Dia memberikan kode pada sang sahabat untuk menyingkir dan dia yang akan menghadapi adik tirinya itu.
" Wah, wah.. Akhirnya datang juga. Aku kira Abang akan sibuk dengan kakak ipar dan membiarkan Black Wolf aku habisi " ucap Randi dengan senyum yang meremehkan.
Tanpa membalas atau menanggapi ucapan itu, Ansel memilih untuk langsung menyerang dengan membabi buta. Dia harus memberikan pelajaran pada Randi agar tidak berani mengusiknya lagi.
Perkelahian pun tidak dapat dihindarkan lagi, kedua saudara itu saling menyerang. Ansel tidak peduli lagi jika sosok yang mungkin akan dihabisinya itu memiliki hubungan darah dengannya. Bukan dia yang memulai, adik tirinya itulah yang selalu mengusik dan ingin menjatuhkannya. Padahal dulu dia adalah orang terdepan yang selalu menjaga Randi sebelum tahu jika sosok wanita yang melahirkan adik tirinya itu adalah pembunuh sang ibu.
Bugh, bugh, bugh.
Ansel terus memberikan pukulan dan tendangan tanpa ampun pada tubuh Randi. Kemampuan bela dirinyanya yang lebih tinggi tentu saja membuat adik tirinya itu kewalahan. Tak akan dia biarkan Randi berhasil memberikan satu pukulan pun pada tubuhnya. Bahkan rencananya dia akan mengirim adik tirinya itu ke rumah sakit dalam waktu yang lama.
" Kurang ajar! Aku tidak akan membiarkan Abang menang lagi dariku! " umpat Randi yang sudah hampir kalah.
Tiba-tiba, Randi mengeluarkan sebuah pisau ta-jam dari dalam jaketnya. Dan, Ansel yang melihatnya pun langsung berjaga-jaga. Akan sangat bahaya melawan Randi yang menggunakan senja-ta ta-jam, sedangkan dirinya menggunakan tangan kosong.
" Sial, sepertinya dia memang sudah merencanakan semua ini. Aku harus lebih berhati-hati " batin Ansel berjaga-jaga.
Benar saja, Randi langsung menyerang Ansel dengan menggunakan pisau itu. Sebisa mungkin Ansel menghindar agar tidak terkena sabetan senja-ta ta-jam itu dan mencari celah untuk merebutnya.
" Kalian bantu gue! " perintah Randi pada anggota The Tiger yang lain.
Tiga orang mendekat dan langsung menyerang Ansel bersamaan. Keadaan langsung berbalik, Ansel merasa kewalahan harus menghadapi empat orang sekaligus dengan senja-ta ta-jam.
" Cih, sangat licik! " ucap Ansel menatap sang adik tiri dengan penuh kebencian.
Jelas Randi sengaja merencanakan ini semua dengan menggunakan anggota Black Wolf sebagai pancingan untuknya. Andai saja bukan karena ada anggotanya yang terluka, maka dia tidak akan meladeninya. Benar-benar sangat licik, ibu dan anak memang sudah diciptakan menjadi manusia yang licik.
Srettt.
Pisau yang berada di tangan Randi berhasil mengenai lengan Ansel yang seperti cukup dalam. Darah segar rembes keluar dari jaket yang dikenakan oleh Ansel. Tak hanya itu, salah satu dari mereka pun menendang kaki Ansel hingga tersungkur.
Brugh.
" Sshhh, awsh.. " desis Ansel menahan rasa sakit yang luar biasa.
Mendengar desisan Ansel itu, tentu membuat Randu dan ketiga anggota The Tiger merasa senang.
" Gimana, Bang? Sakit? " tanya Randi tersenyum licik.
" Bang-sat! Kamu benar-benar licik! " umpat Ansel yang tentu tidak terima.
Ansel berusaha untuk bangkit, tapi malah dua orang dari mereka menahan tubuhnya. Sedangkan Hendra dan Remon yang melihat itu tentu ingin menolong Ansel, tetapi mereka masih menghadapi lawan mereka masing-masing.
" Maaf, Bang, tapi aku harus memang melawan Abang kali ini " ucap Randi mengayunkan pisau di tangannya ke arah Ansel.
Masih berusaha melawan dan melepaskan diri, tapi kedua tangan dan kakinya terkunci. Apalagi tubuhnya pun semakin melemas karena semakin banyaknya darah yang keluar dari lengannya.
" ANSEL!! " teriak Hendri dan Remon bersamaan.
***
Kira-kira apa yang akan terjadi pada Ansel?
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/