Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Kedatangan Tamu
Malam berganti pagi …
Sivanya buka matanya ternyata sudah pukul 7 pagi, dia melangkahkan kaki keluar kamar namun yang dia temui cuma pak Totong, bu Jum tak tahu pergi kemana.
“Sarapan dulu nona Siva lalu mandilah” Kata pak Totong
“Iya pak, maaf merepotkan bapak” Ucak Sivanya
Hanya senyuman yang pak Totong berikan. Setelah makan Sivanya bergegas mandi, lalu selesai mandi Sivanya mendengar keributan dari luar. Dan benar tebakannya hanya ibu mertuanya, yang suka sekali mencari gara-gara dengan dirinya.
“Heh Sivanya keluar kamu sekarang” Teriak Rina
“Ada apa rebut-ribut di sini ?” Tanya Pak Totong
“Diam kamu ! aku tak punya urusan dengamu” Jawab ketus Rina
“Heh bu Rina ada apa sih sampai rebut-ribut di depan rumah bu Jum ?” Tanya tetangga yang mendengar teriakan Rina
“Heh, Sivanya perempuan ular keluar sini kalau berani” Ucap Rina
“Apa-apaan sih ibu ini, belum puas ibu menyakiti diriku sampai datang ke sini ?” Tanya Sivanya
“Apa maksudmu memfitnah diriku ?” Tanya Rina
“Fitnah apa bu ?, aku saja baru bangun tidur” tegas Sivanya merasa bingung
“Heh, tadi pagi aku bertemu dengan bu Jum di tukang bubur di depan rumah dia menyebarkan gossip bahwa aku telah mengusir kamu dam membuat kamu di talak Juna” Ucap Rina
“Emang kenyataannya begitu kan ?, dari awal ibu memang tidak suka padauk sampai menghalalkan segala cara untuk membuat kami berpisah ?” Ujar Sivanya
“Aku menalakmu karena kamu tidak bisa memberikanku anak laki-laki, aku ingin anak laki-laki Sivanya” Tambah Arjuna tiba-tiba
Deg…
Sivanya yang mendengar itu, hatinya merasa sakit begitu tega suaminya memperlakukan seperti itu. Dia menghapus air matanya.
“Lihat saja kamu mas akan ku balas perlakuan kamu dan keluargamu” Ucap Sivanya dalam hati
“Kenapa diam mbak ? Malu yah ?” Tanya Mayang
“Bua tapa aku malu ?, justru kalian yang harusnya malu” Ujar Sivanya
“Kamu da ibu adalah perempuan apa kalian malu menjadi perempuan ?, apa kalian bisa memilih menjadi laki-laki atau perempuan ?, pikiran kalian sudah tidak bisa berfikir jernih” Tambah Sivanya dengan nada tinggi
“Sudahlah memang dasar kamunya yang gak bisa memberikanku anak laki-laki tak usah banyak bicara” Kata Juna
“Kamu pikir kamu sudah layak menjadi suami ?, nafkah tak seberapa namun banyak nungtut pintar-pintarlah bersyukur tidak semua orang bisa di percayakan yang maha kuasa untuk memiliki anak” Timpal bu Jum tiba-tiba
Bu RT dan para tetangga mengiyakan ucapan bu Jum, mereka lalu menyerang balik ibu mertua, suami dan adik iparnya Sivanya.
“Sudahlah bu Jum kamu sendiri tidak punya anak, apa kamu mandul ?” Sindir Rina
“Hahaha, kamu tidak tahu siapa aku Rina ?” Tanya bu Jum
“Aku tidak bersama anak-anakku bukan berarti aku tak punya anak, tapi bisa ku patikan kamu akan menyesal sudah memperlakukan Sivanya seperti ini”Jawab bu Jum
“Menantu miskin, perempuan ular seperti dia aku tidak membutuhkannya. Lagian aku sudah memiliki calon untuk anakku Juna” Ketus Rina
“Kita lihat saja Rina siapa yang pada akhirnya akan mengemis minta rujuk” Sindir bu Jum sambil melirik Juna
Perasaan Sivanya merasa aneh dari ucapan bu Jum dan pak Totong seperti mengetahui sesuatu tentangnya.
“Seperti mereka tahu bahwa aku bukan orang tak punya, yang bisa buat apa saja untuk membalaskan dendam sakit hatiku cukup dengan menelpon keluargaku” Gumam Sivanya dalam hati
“Sudahlah bu, mas bawa ibu pulang. Kamu uruslah surat perceraian kita, aku akan menandatanganinya” Lirihku Sivanya sambil berlalu meninggalkan mereka.
\*\*\*\*\*
Setelah itu para ibu-ibu gossip pindah ke warung Rina untuk menggosip lagi.
“Apa bener kamu sudah menyiapkan calon untuk Juna ?” Tanya salah satu ibu-ibu
“Iya dong, sudah cantik kaya mana pewaris tunggal perusahaan papanya. Juna saja yang bodoh dulu tidak mau tapi sekarang gak papa yang penting wanita ular itu sudah di talak” Ucap Rina
“Bakalan jadi oaring kaya ini mah kamu, Rina secarakan calon menantu barumu orang kaya” Sambung yang lainnya
Terdengar dari warung itu sangat senang sekali beberapa kali Sivanya melihat dari jendela kamarnya, ia sangat membanggakan calon istri baru mas Juna.
“Ya tuhan kuatkanlah aku, aku sungguh bodoh bagaimana bisa aku membuang keluargaku demi laki-laki berengsek seperti Arjuna” Lirih Sivanya
*****
Waktu begitu cepat, ke esokan paginya Sivanya melihat bu Jum dan pak Totong sibuk sekali membersihkan dan merapikan rumah, serta menyiapkan beberapa kue-kue serta makanan yang lumayan banyak. Banya kelanjaan dari pasar, seperti akan meyambut tamu istimewa saja.
“Bu, ini banyak sekali makanannya ?” Tanya Sivanya
“Iya nak, akan ada tamu penting datang ke sini. Kamu siap-siap dandan yang cantik yah nak” Jawab bu Jum
“Sudah tidak usah di pikirkan, nona Sivanya bersiap saja” Tipal pak Totong
Sivanya yang kebingungan akhirnya memutuskan untuk mandi dan berpakaian yang rapi, walau bagaimana pun dia sudah menumpang di rumah bu Jum dan pak Totong. Dan mereka juga selalu membantunya saat dia ke susahan anggap saja dia sedang membalas budi mereka.
Jika tamu mereka datang dia bisa bantu-bantu untuk melayani makan dan minum untuk mereka, sehingga bu Jum dan pak Totong tidak perlu lagi repot-repot mengurus bagian dapur. Setelah selesai besiap bu Jum meminta Sivanya mengambilkan kue bronis pesanan bu Jum pada bu Iis, rumahnya bersebelahan dengan mas Juna.
“Bisakan nak ?” Tanya bu Jum
“Tentu bu, aku sudah tidak ada urusan dengan mereka” Jawab tegas Sivanya
Sivanya keluar dari rumah bu Jum, bisik-bisik para tetangga ini tidak bisa menghindar namun aku berjalan seolah tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Beberapa ibu-ibu sengaja membesarka volume suaranya agar Sivanya mendengar bahwa mas Juna akan menikah dengan anak orang kaya pewaris tunggal.
“Cih, aku saja pewaris Atmaja grup tidak sombong” Ucap Sivanya sambil terus berjalan
Akhirnya Sivanya sampai dan langsung mengambil pesanan bronis pesanan bu Jum. Tiba-tiba Mayang keluar dan menghadang jalannya.
“Hai mbak ?, gimana rasanya akan menjadi janda ?” Tanya Mayang menyindir
“Sudahlah minggir sana, aku sedang malas berdebat aku buru-buru bu Jum sedang menungguku” Ketus Sivanya
Tiba-tiba dari dalam warung Rina dan Juna keluar dan langsung menyindir Sivanya.
“Perempuan miskin sepertimu gak usah sombong, memangnya apa yang kamu punya untuk di banggakan ?” Tanya Rina
“Uang saja bergantung pada aku mana mungkin setelah ini akan menerima nasib baik” Tambah Juna
Sivanya yang tak mau ambil pusing serta malas menanggapi ucapan calon mantan suaminya dan mertuanya memilih pergi. Sivanya tak mau ambil pusing serta malas menanggapi ucapan mereka memilih pergi dari sana. Dia muak dengan mereka rasanya dadanya sangat sakit jika harus mendengarkan ucapan busuk mereka.
“Heh, di ajak bicara malah pergi dasar manusia aneh kamu mbak” Teriak Mayang
Sivanya sudah tidak tahan lagi
“Kalin pikir kalian siapa memperlakukanku seperti ini ?, ingat yah mas kamu dulu yang mengejar aku bukan aku yang meminta di nikahi tapi kamu yang ngebet” Tunjuk Sivanya penuh amarah pada Arjuna
“Satu lagi, kalian gak tahu siapa aku sebenarnya mas ?. Berpikirlah dua kali untuk menjelek-jelekkan aku lagi karena akan ku pastikan kamu akan menyesal” Ucap Sivanya penuh penekanan.
Setelah mengatakan itu semua Sivanya berlalu meninggalkan mereka, biarkan saja mereka berkelahi dengan pikiran mereka masing-masing.
“Aku tahu mas Juna pasti penasaran karena dia cukup tahu ada sesuatu yang menutup tentang jati diriku sebenarnya namun sejak dulu tak bisa dia raih” Ucap Sivanya dalam hati
“Apa yang di maksuda Sivanya ?” Tanya Juna merasa kebingungan.