NovelToon NovelToon
Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Kau Curi Suamiku, Ku Curi Suamimu

Status: tamat
Genre:Mafia / Balas Dendam / Selingkuh / Saling selingkuh / Tante / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hany Honey

Niken menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan perempuan yang lebih dewasa, istri orang, dan tetangga dari suaminya. Bukan Niken saja yang melihat adegan panas Reyfan, sang suami bersama Zahra, selingkuhannya. Melainkan ada seseorang lagi yang melihat adegan panas mereka. Hans, suami dari Zahra ternyata menyaksikan semua itu di belakang Niken yang sedang memergoki Reyfan bercinta dengan Zahra di Bengkel milik suaminya.

Hans menangkap tubuh Niken yang lemas karena melihat pergulatan panas Reyfan dan Zahra.
"Jangan menangis, manusia laknat seperti mereka jangan ditangisi!"
"Om Hans?"
"Kita balas perbuatan mereka!"
"Caranya?"
"Kita selingkuh!"

Niken setuju dengan Hans, mereka membuat suatu perjanjian perselingkuhan. Bagaimana kisah Niken dan Hans? Apa mereka terjebak perasaan saat membalas perlakuan pasangan mereka? Apalagi Hans yang sudah lama jatuh hati pada Niken, sejak Hans melihat Niken pertama kalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Niken membuka ponselnya, ia melihat postingan Story suaminya yang sedang berada di pantai. Ia yakin paling sedang bersama selingkuhannya itu. Tak lama kemudian, Hans masuk ke dalam, dan menunjukkan foto yang ia lihat di story Zahra.

“Sepertinya istriku sedang bersama suamimu?” ucap Hans dengan menunjukkan fotonya.

“Sama fotonya, di tempat yang sama,” ucap Niken.

“Keren ya, mereka seperti mau publik tahu hubungannya? Istriku gak berubah, masih saja sama!”

“Masih saja sama gimana, Om?”

“Ya dia kalau selingkuh terang-terangan. Tapi, kali ini dengan orang dekat, yaitu tetangganya sendiri, yang tak lain suamimu,” ucap Hans.

Sebetulnya Niken ingin menangis, tapi ia tidak mau terlihat lemah. Ia sudah berniat membalas perbuatan suaminya itu, jadi dia tidak mau cengeng lagi dan emosi saat berhadapan dengan suaminya.

“Kenapa om gak ceraikan dia?” tanya Niken.

“Belum saatnya, aku masih mikir anakku, nanti kalau sudah keterlaluan aku baru bertindak,” ucap Hans.

“Om mencintainya?”

“Dulu, tapi setelah aku tahu dia selingkuh dengan Ustad, dan alasannya dia lebih bagus keimanannya dariku, aku menjadi jijik dengannya! Bayangkan, kalau laki-laki punya iman, tidak akan mau berbuat  mesum dengan istri orang, kan? Apa bedanya dengan diriku? Oke aku gak kenal agama, aku seperti ini, bahkan aku memiliki bisnis ilegal yang mungkin menentang hukum dan agama. Aku tidak mengenal Tuhan, Niken. Tapi istriku yang taat bukannya menuntunku, dia malah cari yang taat dengan cara gila seperti itu!”

“Ini sungguh aneh!”

“Ya aneh, di luar nalar!”

“Kalau mau selingkuh ya selingkuh saja, gak usah cari yang beriman! Mau sama yang beriman sekalipun, namanya selingkuh ya dosa, zina kan?” ujar Niken.

“Itu orang yang pemikirannya jauh, kalau pemikirannya begitu ya susah? Aku bosan berdebat dengan Zahra, dia ceramah ini itu soal agama, tapi nol di mataku, karena dia mengkhianati pernikahan. Jujur meskipun duniaku gelap, aku sama sekali gak pernah ada niatan untuk selingkuh, dan aku selalu marah saat mendengar Zahra selingkuh, aku selalu datangi laki-laki yang selingkuh dengan Zahra, bahkan aku pernah membunuh salah satu selingkuhan Zahra!”

Mata Niken mendelik, mendengar Hans pernah membunuh selingkuhan Zahra. Mungkin saja sudah habis kesabaran Hans, jadi sampai membunuhnya.

“Gak usah kaget, aku hanya membunuh bisnisnya, orangnya belum! Biar saja biar hidup sengsara dulu!”

“Tapi itu juga gak baik, Om? Namanya membunuh rezeki orang?”

“Ya kan dia punya akal, kalau dia pandai berbisnis, bisa bangkit lagi seharusnya? Sudah jangan bahas itu, ayo ikut om!” ajak Hans pada Niken.

Digamitnya tangan Niken, lalu Hans bawa ke ruangan yang berisi banyak sekali alat-alat olah raga seperti di tempat fitnes.

“Ini mau apa, Om?”

“Kau pengin seksi tubuhnya, kan? Ganti bajumu, ini mungkin pas ukurannya,  ganti dulu kita olah raga sore sebelum kamu pulang,” perintah Hans.

“Ini mau olahraga? Harus pakai baju ketat gini?” tanya Niken.

“Harus! Biar kamu sehat, bugar, tubuhmu seksi, terawat, dan pikiran kamu juga fresh! Kamu kerja pakai otak, jadi butuh otak yang fresh setiap hari. Ayo buruan!”

Niken menggelengkan kepalanya, ada-ada saja yang Hans lakukan untuk dirinya. Namun mau bagaimana lagi, ia hanya menuruti Hans. Hari pertama menjadi tawanan Hans. Hans benar-benar memperlakukan dirinya dengan baik, tak ada sentuhan fisik, dia tidak melakukan hal macam-macam, hanya mengobrol, makan bareng, dan sore ini olah raga bersama.

“Kau cantik, Niken. Kenapa Reyfan tega melakukan itu padamu? Kurang apa kamu? Zahra memang cantik, tapi dia kelakukannya seperti dajal! Tidak menghargai suaminya, hanya karena masih belum mau ibadah dengan baik,” batin Hans dengan mencuri pandang pada Niken.

Niken sudah mengganti bajunya dengan pakaian olahraga yang Hans berikan tadi. Hans langsung mengajak Niken untuk melakukan pemanasan, peregangan otot, supaya saat nanti olahraga tidak cedera otot.

“Minum suplemen ini dulu sebelum kita mulai, Nik.” Hans memberikan sebuah botol shaker pada Niken, yang berisi minuman seperti susu.

“Diminum, Om?” tanya Niken.

“Diguyurin ke rambut, buat mandi, Nik,” jawab Hans asal ceplos.

“Dasar!” tukas Niken.

“Lagian dikasih minuman pakai tanya ini diminum? Kadang kau lucu, Nik?”

Tidak Niken sangka, ternyata Hans humoris juga. Setelahnya Hans mulai mengajak Niken olahraga. Hans ingin tubuh Niken menjadi indah, supaya ia tidak insecure lagi. Dengan telaten Hans melatih Niken, mengolah tubuh Niken dengan gerakan yang ringan dulu.

“Bagaimana, paham?” tanya Hans.

“Iya, aku akan coba lakukan sendiri,” jawab Niken.

“Hati-hati, pelan-pelan saja,” tutur Hans dengan sabar.

Niken benar-benar seperti memiliki mentor yang sangat sabar mengajari dirinya yang awam dengan alat-alat olahraga itu. Niken semakin menikmati kegiatan menjelang sorenya itu.

“Huh! Capek juga ya om?”

“Ya namanya olahraga? Apa kau tidak pernah olahraga?”

“Ya pernah. Aku juga sering ikut kelas senam aerobic, tapi itu dulu, Om. Sebelum marak orang-orang pada live saat lagi senam. Kemarin sempat ikut kelas senam aerobic lagi, tapi kalau lagi senam di depan, belakang, samping kanan, samping kiri, handphone semua pada on, pada live. Kan aku jadi kena, dan otomatis aku ikut kerekam? Aku senam untuk sehat, bukan untuk pamer, ya sudah aku tinggalin lagi, aku gak ikut senam lagi,” jelas Niken.

“Iya, memang zaman sekarang begitu,” ucap Hans membenarkan.

“Makanya aku lebih memilih senam di rumah sekarang, Om. Tapi ya kalau aku ingat, kalau aku niat juga, kadang kalah sama malas, kalah sama pengin rebahan atau halu,” ucap Niken.

“Mulai sekarang, kamu gak boleh ninggalin kegiatan penting satu ini. Kamu harus olahraga, aku jamin kamu akan memiliki tubuh yang bagus, kamu mau Reyfan tertarik kamu lagi, kan?”

“Gak jaminan, Om,” ucapnya dengan nada rendah nyaris menyerah.

“Ya sudah, niatkan saja kamu ingin sehat, ingin memperbaiki tubuh kamu, supaya kamu pede, iya begitu, kan?”

“Gak untuk Om?”

“Aku malah maunya kamu yang gini, Nik?” ucap Hans.

“Gini gimana? Orang jelek gini kok?”

“Ya aku maunya begini, aku mencintaimu apa adanya,” ucap Hans tulus.

Niken tersenyum getir, di saat suaminya mengolok-olok tubuhnya yang tidak bagus, justru suami dari selingkuhan suaminya menginginkan dirinya yang apa adanya seperti ini.

“Kalau keringatnya sudah lumayan hilang, kamu boleh mandi. Aku sudah suruh bibi siapkan baju untuk mandi,” ucap Hans.

“Terima kasih ya, Om,” ucap Niken.

“Sama-sama, Nik.” Ucapnya dengan mengacak-acak rambut Niken, lalu membawa Niken ke dalam pelukannya.

“Aku sayang kamu, Nik,” bisik Hans.

Niken hanya diam, menikmati pelukan Hans yang begitu hangat, dan tulus. Sehari besama Hans membuatnya nyaman. Bahkan tekadnya semakin bulat untuk berselingkuh dengan Hans.

1
Ayu Ronggo
cerita bagus megandung air mata dan kecewa
Seli Telik
emosi gue sumpah untuk belom ada suami Masi jomblo😆
Seli Telik
ya ngak apa apa embat aja suami sarapan sampai mba punya anak😂
Reni Setia
makasih untuk karya novelnya
Bunda
nyimak 🙏🏻
Nur Aulia
nikennya terlalu egois
desi
kayak lagu rumput tetangga lebih mengoda 🤦yang penting balas jangan kasih ampun
Nur Aulia
Zahra ga bersukur punya suami mapan,,malah mau yg bau oli sama besi
Ervina T
Luar biasa
Ervina T
Lumayan
niktut ugis
si Hans rada aneh tidak mau menceraikan Zahra dengan alasan anak² atau ada alasan lain nya tp ya jgn tolol jg lah Hans...Niken jg suami dah celup² dg perempuan lain msh mau d ajak hub badan jgn alasan kewajiban istri nti kena penyakit baru tau rasa. Zahra itu rajin celap celup sana sini nah sekarang celupan jg San si Rey. kok kesan nya si Hans & Niken bodoh bgt ya
Sulis Tiana
bikin hans kecelakaan saja biar niken tahu rasanya ditinggalin oleh org yg bner2 tulus sm dy,,,bikin hans koma klo perlu
niktut ugis
Hans tidak cinta dengan Zahra tapi kok pny anak banyak sampai 3
niktut ugis
klu Niken sampai setuju ajakan Hans artinya sebelas duabelas dg Rey & Zahra kelakuannya tapi kembali lagi saat hati sudah di lukai sedalam dalamnya kadang logika hanya di penuhi cara membalas kembali
Sri Watampone
bagus ceeitax & mudah dimengert,,semangat Kaki.🤗💪💪🥰🥰
Ade Jayanti
baru baca di 2025 tapi koq makin d baca cerita nya makin aneh. kayak ada tolol2nya gitu..ini emang fiksi sih tapi masa ada sih laki2 yg sudah di injak harga diri sama egonya masih bertahan.
Hany Honey: iya Kak ada kok laki tolol macam Hans. nyata di dunia ini ada. istrinya dah selingkuh sana sini masih bertahan. padahal suami kaya loh kak.
total 1 replies
Rini Maryani
lanjut
Hany Honey: lanjutannya di cerita nya dewa ya kak. judul nya Aku bisa membuatmu jatuh cinta tuan
total 1 replies
Rini Maryani
heeeh niken jual mahal belagu
lidya makadada
Luar biasa
dian hr
duh sebel klo baca bahasa anaka kecil yg cadel,biasa aja sih biar gk pusing.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!