NovelToon NovelToon
BENCI JADI CINTA

BENCI JADI CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Menikah di usia muda sungguh bukan keinginan ku. Namun aku terpaksa harus menikah di usia muda karena perjanjian kedua orang tuaku.
Aku dengannya sekolah di tempat yang sama setelah kami menikah dan hidup bersama namun rasa ini muali ada tapi kami tidak saling mengungkapnya hingga suatu hari terjadi sebuah kecelakaan yang membuat kami.... ayo simak lanjutan ceritanya di novel Benci jadi cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Kekesalan Lidia

Bel sekolah berbunyi, para murid disekolah semuanya memenuhi kantin. Seorang gadis yang duduk dimeja paling sudut matanya menelisik kesemua arah.

Sesekali gadis itu mengalihkan matanya melihat kemeja yang ditempati oleh dua pemuda tampan namun tidak setampan Rangga.

"Lo lihat apa sih?" tanya gadis yang duduk bersama dengan gadis yang tidak beralih melihat kearah dua pemuda tampan tadi.

"Arjuna." Sahut gadis itu, matanya tetap tidak berpindah pada kedua pemuda itu.

"Arjuna?" sentak kedua teman yang duduk disampingnya. "Lo,lo pada kenapa sih, kok sampai segitunya terkejut.

"Iyalah, masa sih teman gue yang cantik, sexi dan wangi seperti bidadari suka sama si Arjuna," wajar kalau Dina terkejut saat Lidia menyebutkan nama Arjuna, karena Arjuna di sekolahnya sangat jelek, berkulit hitam, rambut kribo dan gigi matik.

"heu eu, kesambet Lo kali." Timpal Leni lagi karena mengira temannya suka sama si Arjuna.

"Kalian kali yang kesambet, maksud gue Arjuna ku, itu lihat, leleh hati ayang mas." Lidia menunjuk kearah dua pemuda yang sedang menikmati es teh di depan kantin.

"Oh...kirain lo suka sama si ar..." kata-kata Dina terhenti karena seseorang.

"Eh yayang, lo manggil gue ya, kenapa, kangen ya, memanglah orang setampan gue banyak yang kangenin." Dengan pedenya Arjuna datang memanggil yayang pada Lidia. Arjuna mengedip-ngedipkan mata pada gadis itu.

"Yayang, yayang, yayang gigi lo, sana jauh-jauh, jijik gue lihat gigi metik lo." Titah Lidia menggelitik dirinya seperti orang jijik.

Dina, Leni dan semua yang melihatnya tertawa melihat Lidia dan Arjuna.

"Yayang kok gitu sih sama Abang, padahal Abang langsung datang saat kamu sebut nama tadi." Arjuna masih senyam-senyum pada Lidia menunjukkan gigi metiknya.

"Hahaha...makan tuh Arjuna." Ledek Dina dan Leni.

"Abang, ukh...mau muntah gue, pergi gak Lo." Lidia sudah melepaskan sepatunya ingin melemparkan Arjuna.

"Iya, iya, Abang pergi, bay...bay yayang, muach." Arjuna yang sudah sedikit jauh melambaikan tangan dan membuat kiss bay pada Lidia.

Sedangkan Dina dan Leni serta yang lain yang berada di kantin itu sudah terbahak-bahak tertawa hingga perut mereka terasa sakit.

"Hahaha, seharusnya Lo bersyukur dicintai oleh Arjuna Lo. Hahaha." ledek Leni membuat wajah Lidia memerah.

"Lo mending diam, sebelum gue tabok!" hardik Lidia membuat Leni dan Dina senyap tanpa berani membuka suara lagi. Begitu juga dengan murid yang lain.

"Hei, bro itu Mak lampir kenapa?" tanya Ilham yang baru bergabung diantara Rangga dan Azam.

Ilham yang baru aja sampai disana heran melihat wajah Lidia memerah karena kesal.

"Lo sih lambat, tadi Mak lampir digoda oleh si Arjuna, aku sama Rangga hampir sesak nahan tawa, pokoknya ngakak banget deh." jelas Azam pada Ilham.

Sementara Rangga hanya mengangguk saja tanpa ekspresi.

Lidia beranjak dari tempat duduknya, kakinya melangkah kearah meja yang di duduki tiga pemuda tampan yang tidak lain Rangga, Azam dan Ilham.

Lidia langsung duduk di kursi kosong disebelah Rangga. "Ayang kok Lo diam aja sih lihat gue diledek oleh mereka." Lidia merengek bergelayut manja di lengan Rangga.

"Lalu apa hubungannya sama gue?" ucap Rangga sembari memindahkan tangan Lidia di lengannya.

Rangga sangat risih dengan tingkah dan sifat Lidia. Rangga sedikitpun tidak melirik kearah Lidia. Lelaki tampan itu tetap menatap lurus kedepan.

"Harusnya Lo marahin lah mereka, masa sih pacarnya diledekin Lo diam aja." Lidia masih merengek.

"Ck, percaya diri sekali Lo, kapan gue bilang Lo pacar gue?" ucap rangga kesal. Bisa-bisanya Lidia mengakui kali dirinya pacar Rangga, padahal tidak pernah bilang suka padanya.

"Bro, aku ke kelas duluan." Rangga langsung bangkit dari tempat duduknya tidak peduli dengan Lidia.

"Ayang, kok Lo ngomongnya gitu sih?" Lidia sungguh sangat malu tidak di akui oleh Rangga.

"Hahaha, ayang, marahin mereka lah." Ulang Azam mengejek Lidia. "gue 'kan pacar Lo, mimpi kali." sambung Ilham lagi.

Lidia sungguh tidak punya muka lagi berada di depan dua cowok tampan itu. Lidia mengepal kedua tangannya , dia sungguh sangat malu pada Ilham dan Azam.

Lidia menghentakkan kakinya, Lalu pergi dari hadapan Azam dan Ilham. Jangan ditanya lagi, betapa malunya Nadia.

"Lihat saja nanti aku akan mendapatkan mu, Rangga." Gumam Lidia sembari melangkah pergi.

Disisi lain seorang wanita turun dari pesawat, di ikuti oleh seorang gadis dibelakangnya. Wanita yang tidak lain adalah Azuhra dan Nana.

Keduanya berjalan keluar dari area bandara, disana seorang lelaki yang sebaya dengannya sudah menunggunya sejak dari tadi.

Lelaki yang bernama Wawan langsung menghampiri saat melihat wanita yang ditunggunya sedang berjalan kearahnya.

"Selamat datang di Indonesia Bu Azuhra." Ucap Pak Wawan sembari meraih koper yang dibawa oleh Azuhra.

"Iya Pak Wawan," jawab Azuhra sambil mengayunkan langkah kakinya keluar.

Azuhra sudah sangat pasif berbahasa Indonesia karena dia sering di Indonesia ketika suaminya masih hidup. Rena juga bisa berbahasa Indonesia tapi hanya sedikit, berbeda dengan Nana, Nana tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi gadis gembul itu mengerti jika orang berkata.

Pak Wawan menatap gadis yang berjalan disisi Azuhra. "Oh, ya, ini putriku, namanya Nana." Azuhra mengenalkan Nana pada Pak Wawan, kerena melihat Pak Wawan menatap bingung pad Nana.

"Saye Nana, Pak cik." Nana juga memperkenalkan dirinya.

"Nama saya, Wawan," sahut Wawan juga memperkenalkan dirinya pada Nana.

"Bagaimana perusahaan pusat?" tanya Azuhra sama Pak Wawan sembari berjalan menuju mobil.

"Perusahaan berjalan lancar, saya memimpinnya sesuai amanat dari Ibu Zuhra." Jawab Pak Wawan.

Pak Wawan adalah orang kepercayaan Azuhra dan almarhum suaminya, Pak Wawan diberi amanat untuk memimpin perusahaan pusat sementara, karena Azuhra disibukkan dengan kilang makanan di Negerinya.

Azuhra hanya sesekali saja ke perusahaan pusat itu pun jika ada kendala.

Disaat hampir tiba dimobil, ponsel Azuhra berdering, Azuhra segera meraih ponselnya.

"Assalamualaikum, Kak." Terdengar sapaan dari seberang telepon.

"Waalaikumsalam, ada apa Andi?" tanya Azuhra setelah menjawab salam dari Andi.

"Kah Zuhra sudah sampai dimana?" tanya Andi. Andi menelpon Azuhra karena berencana menjemputnya di bandara tadi.

"Saya sudah di bandara, ada apa ya?" tanya Azuhra lagi.

"Apa perlu aku jemput?" tanya Andi diseberang sana.

"Eh tak payah, Pak Wawan sudah disini." tolak Azuhra tidak mau merepotkan Pak Andi karena sudah dijemput oleh Pak Wawan.

"Baiklah kalau begitu, Nati kami kerumah Kakak, Asalamualaikum." Pak Andi mengakhiri teleponnya.

Setelah telepon di akhiri, Azuhra dan Nana langsung masuk kemobil. Pak Wawan yang sudah standby dibalik kemudi, langsung menjalankan mobilnya menuju rumah mewah Azuhra dan suaminya dulu.

Sementara di Negeri seberang, seorang gadis cantik dengan motor gedenya masih unggul di depan. Gadis yang bernama Rena itu memang sangat pandai dalam hal balapan.

Namun disaat hampir mencapai garis finish, tiba-tiba motor lawan menyalip motor Rena, hingga membuat Rena hilang kendali dan DHUUM....

Bersambung.

1
Irni Yusnita
bagus ceritanya 👍
ReogKhentir
Terima kasih sudah memberikan karya terbaikmu thor hingga tamat........ menantikan karya karya berikutnya semoga lebih gereget lagi dari yang sebelumnya...... tetap semangat untuk selalu berkarya semoga sukses selalu
Pelangi Senja: amin,terimakasih kak.
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
dah tamat Thor ,,gak nunggu baby lahir??
Pelangi Senja: lahirannya di lain kali aja kak. hehehhe
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
sepertinya si Dina itu anak dari salah satu pembantu atau anak buah nyonya Azuhra deh ,,dia tadi langsung bilang apa Rena adalah anak nyonya
Dewi @@@♥️♥️
tiba² tadi ada Riko ,,siapa itu Riko ya??
Dewi @@@♥️♥️
Alhamdulillah akhirnya Rena selamat
ReogKhentir
Bikin kesal terus....... motong akhir bab pasting ngatung bikin kesel sama penasaran...... semoga lancar selalu updatenya dan selalu diberikan nikmat kesehatan
Amin Srgfoo
Lidia hamil ditinggal kabur Marco biar tau rasa
Dewi @@@♥️♥️
ayo abang Rangga cepetan tolongin istrinya
Wiwik widyawati
selamatkan rena thor
Naura (Nara)
semangat thor
Dewi @@@♥️♥️
masih anak SMA tp otaknya dah kriminal bgt nih , Lidia, Dina dan Marco
ReogKhentir
Jangan langsung cuci tangan kau Dina....... rencana busuk apa lagi yang akan dilancarkan Lidia beserta Marco terhadap Rena..... jangan sampai kau akan malu sendiri nanti Lidia karena ada yang angkat bicara persoalanmu pada acara HUT waktu itu beserta rencana busuk mu Lidia
Dewi @@@♥️♥️
Lidia gak kapok² juga ternyata
Dewi @@@♥️♥️
Dina apa Dini temannya Lidia ? kadang Dina kadang Dini
ReogKhentir
Yang dinanti akhirnya muncul jua..... semoga sehat dan selalu diberikan nikmat kesehatan
Pelangi Senja: amin.makasih kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjuf
Reni Anjarwani
doubel up thor
ReogKhentir
Sudah gendong ke kamar mandi lantas bersihkan tubuh bareng.......
Dewi @@@♥️♥️
akhirnya Rangga dan Rena unboxing ,,,ada untungnya juga pengaruh obat itu,,sehingga Rangga dan Rena semakin dekat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!