NovelToon NovelToon
Penyesalan Sang Suami Jahanam

Penyesalan Sang Suami Jahanam

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Permainan Kematian
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lyoralina

Semua yang masih bersama memang pasti seakan tiada artinya. Penyesalan akan terasakan ketika apa yang biasa bersama sudah HILANG.
Andrian menyesali segala perbuatannya yang sudah menyiksa Lasya, istrinya. Sampai akhir dia di sadarkan, jika penyelamat dia saat kecelakaan adalah Lasya bukan Bianka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyoralina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

••

Hari pernikahan semakin dekat, bahkan bisa tinggal menunggu jam saja. Sedangkan perkataan wanita di salon tadi membuat Lasya merasa gusar.

Pria mokondo? Tukang selingkuh?

Spekilulasi-spekulasi itu terbang memutar di dalam pikirannya. Seakan seperti burung yang tidak mau pergi.

Anggapan tentang pria baik pilihan papa-nya tidak tau kenapa mulai luntur.

Dia takut, jika pria yang akan dinikahinya ini adalah salah satu pria yang di katakan wanita tadi.

" Bagaimana ya? Bagaimana kalau pria yang aku nikahi ini tidak baik? Bagaimana kalau pria itu tukang gonta-ganti wanita?"

Lasya yang tidak tenang mengigit ujung kukunya dengan mondar-mandir.

Sungguh otaknya terasa berasap sekarang.

Lasya menggeleng pelan. Dia mengusap tangannya sendiri dengan hati yang mencoba dia taklukkan.

" Tenang! Aku tidak mungkin menikah dengan pria seperti itu. Aku sangat yakin, papa memilihkan pria terbaik untukku. Lagian papa juga bilang kalau calon suamiku seorang Ceo. Tidak mungkinkan, seorang bermartabat gonta-ganti wanita! Apalagi mokondo! Itu semua tidak mungkin."

Lasya mengangguk yakin. Ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.

Dia berhasil! Perasaan gundah gulana ini sekarang sirna karena kekuatan hatinya.

Tok..

Tok..

" Lasya.. sayang."

Suara mama Danita terdengar. Terlihat pintu juga mulai terbuka.

Perempuan paruh baya dengan pakaian tidur di tubuhnya itu tersenyum dan berjalan perlahan mendekati Lasya.

Lasya pun seketika duduk di kasur.

" Kamu belum tidur?" Tanya mama Danita. Dia dengan lemah lembut mendudukkan dirinya juga di kasur dekat sang putrinya.

" Belum mengantuk. Mama sendiri kenapa jam segini kesini?"

Mama Danita menggerakkan tubuhnya, melihatkan jika dia sedang tidak tenang.

" Ma.. kenapa?" Tukas Lasya dengan suara lembut.

" hah.." mama Danita menghela napas pelan. " Besok adalah hari pernikahan mu. Mama masih tidak menyangka jika ternyata secepat ini kamu akan memiliki kehidupan yang baru. Mulai besok kamu juga akan ikut dengan suamimu. Di sini hanya akan ada mama dan papa saja."

" Ma... mama sedih!" Lasya menjadi sedih. Perasaan berat meninggalkan ke dua orang tuanya sangat terasa. Bibirnya langsut mengkerut sedih.

" Ma, jangan bersedih." Lasya memeluk mama-nya.

Mama Danita mengusap tangan Lasya, menikmati sisa-sisa waktu bersama yang tinggal singkat.

" Mama jangan sedih. Nanti aku akan mengajak suamiku sering-sering ke sini. Kami akan sering mengunjungi kalian." Kata Lasya sambil memeluk mama.

" Ya mama akan sangat senang jika kalian sering main ke sini. Tapi kalau tidak bisa mama juga tidak akan mempermasalahkan. Suamimu adalah pria pekerja keras. Dia juga penguasaha yang hebat. Dia akan sangat sibuk."

' Benarkah?' Lasya bergumam di dalam hati. Menanyakan akan kebenaran ucapan yang mama.

" Yang penting kamu bahagia. Mama hanya ingin kamu bahagia dengan suami-mu. Dengar!" Mama Danita sedikit menjauhkan wajahnya. Melihat ke arah Lasya yang masih diam.

" Iya ma. Aku pasti akan sangat bahagia. Apa mama lupa siapa yang memilihkan suami untukku." Lasya mengatakan dengan senyuman yang indah di wajahnya.

" Papa! Papa lah yang memilihkan suami untukku. Papa pasti tidak akan salah." Sambung Lasya.

Mama Danita terkekeh pelan. " Kamu ini ada-ada saja."

" Kan memang benar. Papa pasti akan memilihkan ku pria yang tampan, baik hati, kaya raya." Lasya mengangkat wajahnya. Seolah dia membanyangkan bagaimana gambaran pria ini.

" Kamu yakin tidak mau melihat foto calon suamimu?" Tanya Mama Danita. Berulang kali dia menawarkan kepada putrinya ini. Tapi Lasya terus saja menolak.

" Tidak. Lagian untuk apa. Besok aku sudah bertemu dan bersanding dengan dia."

Malu-malu sendiri Lasya membayangkan pernikahannya esok.

" Hah..putriku." mama Danita kali ini memeluk Lasya lebih dulu. Dia memeluknya erat, melampiaskan setiap kesempatan yang masih di milikinya.

••

Jam bergulir dengan begitu cepat. Malam yang petang kini sudah berganti menjadi pagi yang terang.

Keluarga Lasya, hari ini sudah bersiap-siap. Papa Edwin terus saja mengoceh. Dia meminta seluruh pelayan di rumahnya segera menyiapkan perlengkapan Lasya untuk menikah.

" cepat cuci mobilnya dengan sangat bersih. Pastikan jangan sampai ada debu sedikit saja." Kata papa Edwin.

" Dan kamu, tugasmu menghias mobil. Hias mobil pengantin dengan hiasan yang sangat bagus. Kalau perlu minta yang lain membantu juga."

" Baik tuan."

" Oh ya, beri Lasya makanan dan minuman. Dan buah juga.. putri ku tidak boleh sampai kelaparan. Berikan padanya juga susu. Dia harus sehat."

" Baik tuan."

" Cepat kalian bergerak. Kenapa masih diam di sini."

Para pelayan langsung membubarkan diri. Tapi sepertinya papa Edwin masih belum tenang juga.

Mama Lasya yang melihat suaminya mondar-mandir langsung mendekat.

" Pa.." mama Danita mengusap bahu suaminya. Dia mengusapnya dengan pelan.

" Papa makan dulu gih. Papa dari tadi belum sarapan tau."

" Aku masih kenyang. Apa lagi ya? Aku harus memastikan jika pernikahan Lasya tidak ada kekurangan." Papa Edwin memijat pangkal hidungnya.

" Sudah pa. Semua sudah di siapkan. Papa sudah menyuruh orang untuk mencuci mobil hingga 3 kali tau."

Kening papa Edwin berkerut, dia menatap mama Danita dengan raut terkejut.

" Benarkah?" Balasnya.

" Hem benar! Kamu terlalu tegang. Lebih baik kamu tenangkan dirimu dulu. Ayo makan, aku akan menenamimu makan."

Mama Danita menggandeng tangan papa Edwin begitu saja ke arah meja makan. Di sana sudah ada makanan yang sebenarnya sudah sangat terlambat di makan. Bahkan pelayan sampai harus menghangatkan makanan ini lagi.

" Duduk dan makan. Jangan tegang, kalau kamu tegang nanti malah kacau."

Mama Lasya mengambilkan makanan untuk suaminya.

" Ini, ayo makan." Kata mama Lasya.

Papa Edwin melihat piring yang sudah berisi makanan. Tiba-tiba saja dia juga teringat sesuatu.

" Apa Lasya sudah makan?"

" Sudah. Aku melihatnya sendiri." Balas mama Lasya. Dia sudah terlebih dulu menyantap makanan. Menunggu suaminya hanya akan membuatnya mati kelaparan.

" Hah.. aku benar-benar gugup. Aku sampai tidak merasa lapar sama sekali." Kata papa Edwin.

" Ya aku mengerti. Tapi lebih baik sekarang kamu makan. Jangan sampai nanti kamu pingsan."

" Apa aku di matamu selemah itu."

Mama Lasya mengedikkan bahunya, memasukkan makanan ke dalam mulutnya lagi dengan tenang.

Gugup! Sejujurnya sekarang Lasya merasa sangat gugup.

Sentuhan demi sentuhan riasan yang menghiasi wajahnya ini semakin menambah rasa takutnya.

' Aku benar-benar tidak menyangka. Hari ini aku benat-benar menjadi pengantin.'

Lasya menatap dirinya sendiri di kaca. Gaun putih ini yang akan menjadi saksi perjalanan pernikahannya.

" Anda sangat cantik." Puji MUA.

" Terimakasih." Jawab Lasya. Dia tidak bisa merangkai kata-kata, dirinya sudah di ambil penuh dengan rasa gugup.

Tok..

Tok..

" Apa sudah selesai?" Mama Danita datang lagi ke kamar. Wanita paruh baya ini juga sangat cantik dengan menggunakan dress polos berwarna putih. Senada dengan gaun Lasya.

" Sudah. Pengantin sudah siap." Jawab MUA.

" Wah cantiknya calon pengantin."

Lasya jelas saja tersipu malu ketika mama-nya menggoda. Ingin bersikap biasa pun rasanya jelas tidak bisa.

" Terimakasih ma."

" Kalau sudah selesai kita berangkat sekarang ya. Papa mu sudah mendapatkan telepon dari calon suamimu."

Lasya mengangguk. Dia berdiri dengan hati-hati dengan di bantu mama-nya dan juga MUA.

Langkahnya sudah bergerak maju. Menuruni anakan tangga bersiap menuju mobil.

1
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich ko ngilang yaa
Tirah Suranti
Ada lanjutannya gak ..ko ngilang yaa
Lyoralina: udah up looo... baca lagi yuk
total 1 replies
Herul anam
huh belum apa " dah bersambung
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich
Lyoralina: udah, sambung yuk... lanjut terus gas pokonya
total 1 replies
minsook123
Langsung kebawa suasana.
Yuuko Ichihara
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Lyoralina: utututu🤣
total 1 replies
Eulalia
Selesai baca, aku langsung dapet mood bagus. Terima kasih thor!
Lyoralina: terima kasih kembali syg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!