NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Setelah Tara, Ibu Tara dan Pak William mengambil persenjataan di dalam gudang, mereka pun berjalan ke pintu depan. "Haaahh" Ibu tara menarik nafas dalam, "Kau siap?" lanjutnya bertanya ke tara. Tara mengangguk, lalu mereka melihat ke arah pak william. "Akuu Akuuu bisa dibilang tidak siap hehehe" ucap pak william. Ibu Tara membuka perlahan pintu rumahnya. Sunyiii.... lalu ia melangkah keluar sambil memberi kode ke tara agar tidak ikut keluar. Hari sudah gelap. Pak william melihat ke arah jam tangannya, " Ini sudah jam 10.30 malam, apa zombie juga tidur?" tanya pak william ke tara yang berdiri tepat di depan pak william. Tara hanya melirik pak william lalu melihat ke arah ibunya yang berjalan keluar. Ibu tara terus berjalan perlahan, satu langkah... dua langkah.... tiga langkah.... empat langkah.... Lalu ibu tara tiba-tiba berhenti membuat tara juga seketika berhentikan nafasnya. Ibu tara melihat ada seseorang diseberang rumah mereka. Ia terus memperhatikan pergerakan tetangganya itu. Tara terus melihat ibunya lalu melihat ke arah ibunya lihat, kearah rumah tetangganya. Ia melihat apa yang ibunya lihat. Ibu tara perlahan mundur, ia menyadari bahwa seseorang yang ia lihat dirumah ibu bukan manusia lagi. "ada apa haaah?" tanya pak william panik. ibu tara masuk dan menutup pintu. Tara melihat ibunya seperti meminta penjelasan. "mereka sudah menjadi zombie, pergerakan mereka sangat aneh. Tapi tidak bisa dipastikan, karena hanya bayangan saja yang terlihat." kata ibu tara. "Yaa Tuhan, bagaimana ini? ucap pak william. ia panik "Mari beranggapan itu zombie. Ini untuk keselamatan kita juga." kata tara. "apa sebaiknya kita keluar dari halaman belakang?" tanya ibu tara, tara menggelengkan kepalanya mengatakan tidak. "sebaiknya sebisa mungkin kita tidak mengeluarkan suara sedikit pun." lanjut tara Ibu tara menggangguk dan bersiap-siap untuk membuka pintu lagi. Pak william menyeka keringat di wajahnya. "aku sangat takut" ucapnya ke tara. Tara menepuk bahu pak william sambil mengangguk.

____

MEREKA KELUAR RUMAH

Mereka berjalan perlahan keluar dari rumah. Ibu tara berjalan didepan diikuti tara dibelakangnya dan pak william di belakang tara. Mereka berjalan tanpa suara. Dipinggir jalan didepan rumah mereka mendengar suara jari arah kiri rumah, sementara mereka akan berjalan ke arah kanan rumah. Mereka berhenti saat mendengar suara itu, suara teriakan. Pak william menarik tara dan ibu tara ke semak-semak untuk bersembunyi. Tiba-tiba para zombie dengan jumlah belasan berjalan menuju ke arah sumber suara. Ada juga zombie yang berjalan melewati mereka. Pak william terus membuat kode untuk diam. Ibu tara melihat para zombie yang lewat. Ia mengenali semua zombie itu. Yaa itu para penduduk perumahan. Setelah beberapa menit mereka sembunyi, pak william melihat ke arah zombie yang melewati mereka dan berdiri untuk pergi dari semak-semak itu. Ibu tarapun berdiri sambil memgang tangan tara, menuntun tara untuk pergi dari semak-semak itu juga. Mereka berjalan pergi dari situ dengan langkah cepat tetapi tanpa mengeluarkan suara. Mereka terus berjalan dan tara melihat ke arah salah satu rumah. Ia melihat ada anak kecil yang menatap mereka dari jendela. Ia melihat aneh ke arah anak kecil itu. Tara berhenti, ibunya heran dan melihat tara. Ia juga melihat ke arah tara melihat. " Yaa Tuhan, apa mereka juga berubah menjadi zombie" bisik ibu tara ke arah tara. " aku rasa mereka bukan zombie" jawab tara berbisik juga. "apa yang kalian lakukan, ayo kita pergi." ucap pak william terus berjalan. Tara merasa tidak tega meninggalkan mereka. Ia berjalan ke arah rumah itu. Tetapi si anak menggelengkan kepalanya. Tara menghentikan langkahnya. "aku rasa dia sedang tidak baik-baik saja." ucap ibu tara. "apa kita membawanya saja?" lanjut ibu tara. tara melihat ke arah ibunya dan mengangguk. Mereka berjalan ke dalam rumah. Pak william merasa takut lalu mengikuti tara dan ibunya." Aaaaahhh" ucap pak william kesal. Saat mereka mencoba membuka pintu, anak itu sudah membuka pintu. Tara dan ibunya heran. Pak william segera masuk takut para zombie melihat mereka. "apa kau sendiri anak kecil" tanya pak william Anak itu hanya diam, tara dan ibunya segera masuk dan menutup pintu. Anak itu menunjuk ke arah tangga tanpa mengeluarkan sepatah kata. Pak william merasa aneh dan berjalan ke arah tangga. "apa kau tak mengenalnya" tanya tara ke ibunya. "Tidak" ucap ibu tara. Pak william terus berjalan menaiki anak tangga, anak kecil itu mengikuti pak william. Tara dan ibunya juga mengikutinya. tiba di lantai atas anak itu berlari kecil mendahului pak william. Ia menuju sebuah kamar. Pak william melihat ke arah tara dan ibunya. Ibu tara seperti bersiap dengan tongkat golf nya. Tara mengambil posisi dengan tongkat yang sudah diasah ujungnya. Anak itu menggelengkan kepalanya lalu melambaikan tangannya. Mereka binggung dengan sikap anak kecil itu. Anak kecil itu berlari mengambil kertas di dalam lemari dekat tangga. Ia menulis "AYAHKU SEDANG SAKIT" "jadi zombie seperti orang-orang diluar sana?" tanya pak william spontan. "TIDAK, TADI AYAHKU PULANG KERJA, TETAPI KAKINYA BERDARAH. AYAH BILANG DIA SEDANG SAKIT DAN AKU TIDAK BOLEH MEMBUKA PINTU KAMARNYA SAMPAI AYAH KELUAR SENDIRI" Tulis anak itu panjang lebar. Mereka mulai ketakutan. Tara berjongkok di depan anak kecil itu. "Namamu siapa? Apa kau hanya bersama ayahmu disini?" tanya tara. Anak itu mengangguk. "Apa kau tidak bisa berbicara?" Tanya tara lagi. Dijawab anggukan oleh anak itu juga. Tara tersenyum. "Namamu siapa?" tanyanya lagi. "AKU SHONE, UMURKU 4 TAHUN. AYAHKU EDWARD. IBUKU SUDAH LAMA MENINGGAL, SAAT IBU MELAHIRKAN AKU. AKU SAYANG AYAH DAN IBU :)" TULISNYA DENGAN SENYUMAN. Tara mengelus kepalanya. "Apa kau mau ikut dengan kakak? kita pergi dari sini. Disini sudah tidak aman." ucap tara. "KEMANA?" tulis shone. "PERGI DARI KOTA INI, KE TEMPAT PALING AMAN." jawan tara. "AYAHKU? APA DIA IKUT?" tanya shone lagi. Tara melihat ke arah ibunya. "Kita periksa keadaan ayahnya dulu" jawab ibu tara. Ibu tara memegang gagang pintu. "Apa sebaiknya aku yang periksa" ucap pak william ketakutan. Ibu tara hanya diam dan mulai memutar gagang pintu. Pintu kamar terbuka perlahan, Ibu tara melihat ayah shone sedang berdiri dengan wajah seperti zombie dan mengeluarkan suara aneh. Ia segera menutup pintu dan melihat ke arah pak william yang berdiri dibelakangya. Pak william melotot seperti meminta penjelasan. "No... Kita harus pergi dari sini. Dia.... Diaaa bukan manusia lagi." ucap tara sambil berjalan ke arah tara. "Ya Tuhan, Ayo kita pergi" ucap pak william berjalan menuju ke bawah. "Ayo ikut kakak." kata tara. Anak itu terdiam memanyunkan bibirnya. Ia menunjuk ke arah pintu kamar ayahnya berada. "Nak, apa kau sudah melihat orang diluar sana?" tanya ibu tara. Shone anak perempuan itu mengangguk. "Ayahmu sudah seperti mereka." ucap ibu tara. "Kau tak harus mengatakan itu." ucap tara ke ibunya agak kesal. "Kau mau melihat keadaan ayahmu? setelah itu ikutlah dengan kakak." ucap tara dengan lembut, yang dijawab anak itu dengan anggukan. Ibu tara melihat tara bangga."Ternyata anakku sudah dewasa, Tara-mu sudah dewasa ayah tara. Apa kau melihatnya?" ucap ibu tara pelan, sambil melihat punggung tara. Tara menuntut shone ke pintu kamar, membuka perlahan pintunya. Ia membuka sedikit pintu itu, lalu mereka bisa mengintip ayah shone. Shone mulai menangis tersedu-sedu dalam diam, tara yang menyadarinya menutup pintu dan memeluk shone. "Semua akan baik-baik saja, menangislah." ucap tara memeluk shone. Ibu tara melihat tara penuh rasa bangga, sampai ia meneteskan air mata. Tara yang melihat ibunya langsung menjauhkan pandangannya, begitu juga dengan ibu tara, ia segera menyeka air matanya. "Ayo kita pergi" ucap tara sambil menuntut shone. Mereka berjalan menuruni anak tangga, shone melihat ke arah kamar ayahnya seperti mengucapkan perpisahan. Pak william melihat mereka turun, ia sedang berdiri di depan jendela depan. Ia sudah mematikan semua lampu agar zombie itu tidak melihat mereka. "Kenapa gelap?" tanya tara. "sstttt... lihat" jawab pak william sambil menunjuk ke arah luar. Mereka melihat ke luar rumah dan ternyata zombie berkeliaran di luar rumah. Mereka menunduk takut para zombie itu melihat mereka. "Bagaimana ini? Aku rasa kita tidak usah keluar dulu." ucap pak william takut. Keringat sudah membasahi wajah dan bajunya. "Tidak bisa, Adik tara sedang menunggu kami disekolahnya." Ucap Ibu Tara. "Kita harus menjemputnya, jangan sampai ia tertangkap." Ucap tara pula "Apa kalian sudah gilaa? Ini sudah malam dan juga kalian lihat diluar sana, ada banyak sekali zombie." ucap pak william terdengar kesal. "Jika kau ingin berdiam disini, silahkan pak william." ucap ibu tara jutek. Pak william kesal, ia tidak habis pikir dengan majikannya itu. "Kami tidak bisa berdiam diri disini pak, kami harus mencari jack dan ayah." jelas tara. "kalian akan menjemput mereka? apa kalian tahu dimana mereka? apa mereka selamat dari serangan zombie-zombie itu?"serang pak william dengan beberapa pertanyaan. "jack disekolah, ia sedang bersembunyi disana. Kita harus segera kesana, ia sekarang pasti sangat ketakutan."ucap ibu tara. "kalian sekarang harusnya menyelamatkan diri dan pergi dari kota ini. Kenapa harus mencari orang yang belum tentu dia itu selamat." ucap pak william "Cukup cukup,kau tidak harus ikut dengan kami pak." tara menatap pak william dengan tatapan tajamnya. Pak william hanya diam dan mengerutkan dahinya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Disaat mereka beradu argumen, shone mendengar suara dari arah belakang rumah. Ia pergi ke belakang, Ia berhenti melihat seseorang berdiri di jendela dapur. Ia bersembunyi,ia melihat ke arah tara dan terus memperhatikan bayangan seseorang tersebut. Tara melihat shone tidak ada disampingnya. Ia melihat shone sedang mengawasi seseorang diluar jendela. "Heiii" ucap tara. Shone meletakkan jari-jarinya dibibirnya menyuruh tara untuk diam. Tara melihat ke arah jendela dan jelas itu adalah zombie. "Ada apa?" tanya pak william agak keras dan membuat zombie yang berada diluar memutar-mutar kepalanya mencari arah suara itu. Zombie itu juga melihat ke dalam rumah. Tetapi karena rumah yang gelap ia pun terus diam. Mereka yang berada di dalam rumah tiba-tiba terdiam. Mereka pergi ke ruang tv yang berada ditengah. Mereka menyusun strategi bagaimana keluar dari rumah itu. "aku rasa kita keluar dari pintu belakang saja." ucap tara "Kau tak lihat ada zombie disana?" ucap pak william sambil menunjuk ke arah zombie yang masih di dekat jendela. "Kita harus membunuhnya." ucap tara lagi. pak william mengangguk. "Sebisa mungkin kita jangan mengeluarkan suara" lanjut tara lagi. Mereka bersiap keluar dari pintu belakang, Pak william membuka pintu belakang dengan perlahan, lalu tara keluar. Ia memegang pisau di kedua tangannya. Ia melangkah, terus melangkah dan kriikk.... langkah kakinya terdengar, zombie itu memutar badannya. Pak william menutup pintu. Dan tara memotong leher zombie itu, darah bercucuran. Kepala zombie itu lepas dari badannya. Pak william membuka pintu dan melihat badan dan kepala zombie itu terpisah. Tara masuk kedalam lalu membuka keran air, membasuk wajahnya karena wajahnya terkena percikan darah zombie itu. Ia juga membasuh pisaunya. "Ayo pergi" ucap ibu tara. mereka berjalan dari pintu belakang rumah. Berjalan sembunyi agar zombie tidak melihat mereka. Mereka sembunyi disamping mobil ayah shone. Karena hari sudah larut malam, mereka berjalan dengan sangat pelan sambil mengendap-endap. Hingga akhirnya mereka sudah keluar dari perumahan itu. Ada banyak zombie diluar sana. Di jalan raya mereka hanya melihat beberapa zombie. Mereka terue berjalan ke arah kota yang tidak terlalu jauh dari perumahan. "aku rasa sebaiknya kita tidak melewati jalan kota." ucap tara "lalu?" lajut ibu tara "ikuti aku saja" ucap tara "aku rasa kita berpisah disini saja"ucap pak william. "what" tanya ibu tara. "Aku tidak ingin pergi ke kota itu, disana pasti banyak zombie" ucap pak william lalu pergi. Pak william melihat ada mobil pintunya terbuka tetapi tidak melihat seorang pun disana. Pak william lalu menghidupkan mobil itu dan pergi dari sana. "Ayoo" ucap ibu tara Tara membawa ibunya dan shone berjalan melewati jalan pintas menuju sekolah jack. Lalu telpon ibu tara hidup, Ibu tara melihat HP nya, itu tepon dari jack. "Ayo cari tempat sembunyi, jack menelpon ibu" ucap ibu tara. Mereka mencari tempat sembunyi dan ibu tara mengangkat telponnya. "IBU APA KAU AKAN MENJEMPUTKU?" tanya jack "Aku segera datang sayang" jawab ibu tara "IBU AKU TAKUT, MEREKA SUDAH TIDAK ADA DI RUANGAN INI. APA AKU KELUAR SAJA?" tanya jack dari kejauhan. "Jangan, tetaplah disana. Jika itu tempat teraman yang ada. Yang tidak bisa ditemukan zombie" ucap ibunya. "BAIKLAH IBU, TAPI AKU SANGAT LELAH" ucap jack lagi "Kami segera datang. Ibu dan kakakmu sudah berada tidak jauh dari sekolahmu." Ucap ibu tara "Tara?" tanya jack. "Iya. Tunggulah disana sebentar lagi" lanjut ibu tara. Mereka mengakhiri telponnya dan melanjutkan perjalanan mereka.

_____

PAK WILLIAM

Pak william pergi sambil mengendarai mobil tadi. Saat ditengah perjalanan ia merasa daerah itu sangat sunyi dan rumah warga semuanya mati. Ia pun menghentikan mobilnya, mematikan mesin mobilnya dan menunduk. Ia mencoba melihat kesekitar, tidak ada kehidupan sedikitpun. sangat sunyi. Lalu setelah satu jam lebih ia menunggu, ia melihat ada yang jalan di ujung jalan. Ia pikir itu manusia tetapi setelah lebih dekat bejalan, ternyata itu sekumpulan zombie. Ia pun terus menunduk bersembunyi. Sampai akhirnya zombie itu berjalan melewati mobilnya. Pak william terus menahan nafasnya, setelah zombie itu lewat ia pindah ke kursi belakang dan mengamati zombie itu. "kemana mereka akan pergi" ucapnya.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!