Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Kemarahan Gina
“kamu jangan bandingkan aku dengan mantan istrimu yang bo**h itu mas, aku nggak suka” Teriak Gina dengan nafas tersengal sengal menahan marah.
“jangan sebut karina bo**h didepanku Gina, Karina wanita baik dia wanita yang tau caranya menghargai suaminya” balas Dipta yang sangat menyesalkan perkataan yang dikeluarkan Gina tadi.
“kamu masih mau balikan sama dia mas, atau jangan jangan kamu mencintai wanita miskin itu” tuding Gina yang tidak terima kalau Dipta memuji Karina didepannya.
Dipta mencoba menahan emosinya saat ini, dia menarik nafas panjang lalu melepaskannya pelan pelan, Dipta tidak mau lepas kendali saat ini karena yang dihadapinya Gina yang lagi hanil besar.
“kenapa diam mas, benarkan apa yang aku bilang kamu mencintai wanita miskin itu, apa nggak salah kamu mas, bukannya kamu tidak menginginkan dia” cibir Gina mengingatkan Dipta dengan apa yang pernah diucapkannya saat menikahi Gina.
“cukup Gina, mas tidak mau berdebat lagi” potong Dipta yang tidak mau berdebat lagi
“oke kalau kamu tidak mau berdebat lagi, segera urus surat cerai, jadwalnya sudah ada tinggal sidang” Gina menunjuk kearah amplop yang ada didekat Dipta.dia menatap sinis kearah Dipta yang langsung terdiam melihat amplop tersebut.
“kasih tau perempuan itu, kalau dia harus datang kepersidangan perceraian kalian” jelas Gina yang makin membuat Dipta tambah pusing.
Setelah itu Gina pergi keluar kamar meninggalkan Dipta yang dalam kebingungan. Gina bukannya tidak tau kalau saat ini Dipta lagi berusaha mencari Karina, entah apa maksud Dipta mencari Karina, Gina sangat penasaran kenapa sampai saat ini Dipta begitu berat mengurus perceraian dengan Karina.
FLASH BACK OF
Melihat sikap Dipta setelah kedatangan Karina kekediaman Darmawan membuat Gina bertanya tanya apa yang ada dalam pikiran Dipta, dia seolah seperti orang bingung ditambah lagi dipta terlalu lama mengurus surat cerainya, Menimbulkan kecurigaan Gina kalau Dipta sebenarnya sudah mencitai Karina tapi Dipta tidak menyadarinya.
Gina tidak mau hal itu terjadi, dia akan membuat Dipta melaksanakan janjinya saat mereka menikah dulu, Gina tidak mau pernikahan nya yang belum diakui negara sekarang dia masih nikah siri.
Gina malu dengan teman temannya, mereka sudah tau kalau dia seorang pelakor dan dinikahin secara siri oleh Dipta, apalagi berita Gina dan Dipta sudah menyebar dikalangan masyarakat banyak, kehebohan terjadi di teman temannya, banyak yang menudingnya jahat karena menikah dengan suami orang.
Dirinya yang selama ini dikenal baik, seorang model professional sekarang hancur karena ini semua, sudah terlanjur malu Gina tidak mau mundur dia harus mendapatkan pengakuan negara di dalam pernikahannya dengan menjadi istri sah Dipta.
Banyak yang mencemooh tentang kehidupan Gina sekarang, dan Gina sangat malu ditambah lagi dengan sikap Dipta akhir akhir ini sedikit acuh padanya.
“mah aku mau urus surat cerai mas Dipta ke pengadilan agama karena sampai sekarang mas dipta masih belum mengurusnya” cerita Gina pada Nyonya laras.
“kamu urus aja Gina, kalau Diptanya belum sempat, kasian cucu mama kalau lahir, Akte lahirnya tidak memakai nama ayahnya ” Jawab Nyonya Laras, saat itu mereka lagi duduk di taman belakang kediaman Darmawan.
“iya mah, besok Gina akan urus semuanya, terima kasih mah sudah setuju dengan rencana Gina” Ucap Gina pada mertuanya itu.
Dengan persetujuan keluarga Dipta terutama mamanya Gina nekat mengurus sendiri surat itu.
***
Dipta didalam kamar menatap sendu surat dari pengadilan agama yang diberikan Gina tadi padanya, Dipta sangat gusar saat ini dia dilema putusan apa yang harus diambilnya sekarang, Dipta merutuki kebodohannya sendiri sekarang dia menuai hasil dari perbuatannya.
Bergegas dia mengganti pakaiannya, dia ingin keluar dari kediaman saat ini, kepalanya mau pecah rasanya kalau hanya diam dikamar. Setelah rapi dia berjalan keluar kamar menuju depan rumah.
“mau kemana mas Dipta?” Tanya Gina yang saat ini duduk diruangan keluarga bersama yang lainnya. Dipta hanya diam terus berjalan tidak menjawab pertanyaan Gina, Gina mengejar Dipta yang hampir sampai dipintu utama.
“mas, kamu mau mencari mantan istri yang sudah kamu talak “ tuding Gina sambil menarik lengan suaminya. Dipta seketika menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap kearah istrinya yang saat ini berdiri dengan tatapan marah.
“bisa nggak kalau menyebut karina dengan baik, dia punya nama Gina” Tukas Dipta, lama lama dipta jadi kesel mendengar Gina menyebut Karina dengan tidak baik.
“kamu bela terus aja Wanita miskin itu mas” Gina selalu merendahkan karina didepan Dipta.
“cckkk bikin pusing kalau bicara lama lama sama kamu Gin” Tegas Dipta melanjutkan jalannya menuju mobilnya, Gina yang nggak terima dicuekin suaminya berlari mengejar Dipta keluar tanpa mengindahkan perutnya yang besar.
“Gina kamu jangan lari lari begitu nanti jatuh, kamu sedang hamil besar” Teriak Nyonya Laras melihat Gina yang berusaha mengejar Dipta yang akan pergi meninggalkan kediaman Darmawan.
Tidak lama berselang dari Nyonya laras bicara tiba tiba Gina menjerit karena hampir terpeleset sendal yang dia pakai, Dipta yang hampir sampai didepan mobilnya langsung menoleh kearah suara teriakan Gina. Dia langsung berlari kencang kearah Gina yang hampir jatuh kelantai, untung Dipta cepat meraih tubuh istrinya dan memeluk erat.
Gina yang dipeluk oleh Dipta menangis kencang karena dia juga kaget hampir jatuh, dia tidak bisa membayangkan kalau tadi dia jatuh kelantai bisa pendarahan dengan kandungannya.
“kamu ceroboh sekali Gina, kenapa mesti lari lari begini” ucap Dipta lembut pada Gina yang saat ini menangis histeris apalagi Nyonya Laras ikut memarahi Dipta yang pergi tanpa pamit sama istrinya.
“sudahlah ma, jangan bikin suasana makin runyam, ini kecerobohan Gina yang tidak hati hati menjaga kandungannya”. Tegas Dipta yang kesal melihat sikap mamanya yang selalu membela Gina.
Dipta tau selama kehamilannya Gina suka tidak memperhatikan kandungannya, apalagi kalau sedang marah atau lagi cemburu melihat Dipta dengan Karina dia akan berusaha dengan berbagai cara agar Dipta selalu disampingnya, dia akan menggunakan kehamilannya untuk mengancam Dipta.
Itulah sebabb nya Dipta beberapa bulan terakhir ini begitu abai dengan Karina karena ulah Gina yang manja dan selalu minta diperhatikan.
Gina kalau marah dia akan pergi dengan temannya minum minum dengan alasan dia pusing karena Dipta lagi dirumah Karina, pernah dipta memergoki Gina sedang mabok padahal dia sedang hamil muda, Gina menggunakan kehamilan nya sebagai senjata untuk mengikat Dipta, dia tidak peduli dengan kandungannya Gina Cuma peduli dengan Dipta yang harus ada disampingnya.
Dipta membawa Gina masuk kedalam kamar mereka untuk istirahat dan dia pun menukar pakaiannya lagi tidak jadi pergi dia diancam oleh Gina akan membuat hal yang lebih lagi seandainya Dipta tetap pergi keluar rumah malam ini.
Malam itu mereka tidur saling diam, Dipta diam termenung menghadap langit langit kamarnya dia tidak habis pikir menghadapi sifat nekat Gina yang membahayakan anaknya itu.
‘gw harus bersabar sampai anak ini lahir’ akhirnya Dipta memutuskan untuk bersabar sampai anaknya lahir kedunia ini.
kan ini yg kmu&keluargamu kehendaki..shock berjamaah💃💃👍