NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05

Hari berganti hari, semua berjalan seperti yang seharusnya. Tak terasa satu minggu sudah berlalu. Nathan masih menetap di rumah sang Oma yang berada di kota kecil di kaki gunung itu.

Satu minggu berlalu, di tempat persembunyiannya. Nathan masih terus memantau kasus tabrak lari yang menyeret dirinya. Barang bukti berupa mobil sudah ia lenyapkan. Ia juga sudah kabur jauh dari kota metropolitan itu dengan harapan ia bisa lepas dari tanggung jawabnya.

Hingga saat ini belum ada kabar lagi mengenai kelanjutan kasus tabrak lari itu. Glen juga sudah pergi dari kota besar tersebut. Pemuda itu bahkan lebih memilih hijrah keluar negeri. Yang lebih jauh. Biar aman katanya.

Entah bagaimana kelanjutan kasus itu. Apakah polisi masih terus mengusut kasus itu atau tidak, Nathan tidak tahu. Yang penting, untuk saat ini akan jauh lebih baik jika ia tetap tinggal di rumah Oma Sasmita. Hitung hitung bersembunyi sekaligus liburan.

Ya, walaupun sebenarnya Nathan juga kurang betah berlama lama tinggal di tempat itu. Tempat itu terlalu sepi untuk Nathan yang mencintai hingar bingar dunia malam. Tidak ada klub, diskotik, ataupun sejenisnya yang bisa dia jadikan sebagai tempat hiburan sambil menunggu pagi.

Nathan merasa bosan. Ia harus menjadi anak baik selama tinggal di rumah sang Oma. Bahkan untuk alkohol pun ia harus diam diam minta tolong Didi untuk mencarikannya. Ia tak mau jika sampai Oma Sasmita mengetahui bahwa ia adalah pecandu minuman haram itu. Bisa di kasih wejangan tujuh hari tujuh malam ia. Oma Sasmita memang tidak suka dengan hal hal semacam itu. Ia masih memegang teguh adat dan tradisi ketimuran. Sehingga berlaku baik, menjunjung tinggi etika, sopan santun, dan tata krama, adalah hal yang wajib untuk dipatuhi oleh siapapun yang tinggal di rumahnya.

Pagi ini, saat jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi.

Tok...tok...tok...

"Nathan! Bangun, Le! Sudah pagi! Ayo sarapan!" Suara itu terdengar dari balik pintu kamar Nathan yang terkunci rapat.

Klek...klek...

Oma Sasmita menggerakkan gagang pintu itu seolah hendak membukanya namun tidak bisa.

"Kebiasaan! Pintu pakai dikunci segala! Koyo karo sopo wae! (Kayak sama siapa aja!) " Ucap Oma Sasmita.

Wanita sepuh itu kemudian kembali mengetuk daun pintu tersebut.

Tok...tok...tok...

"Le, Nathan! Bangun, Le! Sudah pagi loh ini!" Ucap Oma Sasmita terdengar begitu lembut dan bersahaja.

Nathan yang masih terlelap di dalam kamarnya itu pun nampak menggeliat mendengar suara lembut sang Oma. Perlahan, laki-laki itu mulai membuka matanya. Mencoba mengumpulkan ingatannya yang masih berjalan-jalan entah ke mana. Kepalanya terasa sedikit pusing. Mungkin efek alkohol yang ia tenggak semalam.

Nathan nampak memejamkan matanya. Matanya masih terasa begitu berat untuk terbuka.

Tok...tok...tok...

"Nathan! Bangun! Ayo, sarapan dulu!"

"Eemmhhh..." Nathan mencoba membuka matanya.

"Iya, Oma! Mandi dulu!" Jawab Nathan dengan malasnya.

"Cepat, ya! Oma tunggu di meja makan!" Ucap wanita itu dari balik pintu kamar yang tertutup.

"Hmmmm...." Jawab Nathan malas.

Sang nenek berlalu pergi menuju meja makan. Sedangkan Nathan kini mulai menggeliat. Matanya perlahan mulai terbuka. Ia mengedarkan pandangannya. Menatap segala penjuru ruangan seolah hendak mengumpulkan semangatnya yang masih tercecer di tempat tidur.

Cukup lama pemuda itu termenung di atas kasurnya. Laki-laki berusia dua puluh lima tahun itu kemudian bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan melewati beberapa plastik bekas miras yang nampak tercecer di lantai itu menuju kamar mandi.

Ya, itu adalah plastik bekas minuman beralkohol yang ia a konsumsi semalam. Didi sengaja menuangkan minuman minuman itu ke dalam plastik agar Oma Sasmita tak curiga. Tak mungkin kan, ia membawa minuman keras dalam kemasan botol ke rumah itu? Mau disembunyikan di mana botolnya? Bisa murka Oma Sasmita jika tahu ada minuman beralkohol di dalam lingkungan rumahnya.

Nathan berjalan menuju kamar mandi tanpa memperdulikan plastik yang berserakan itu. Biasanya, Didi akan datang untuk membersihkan kamarnya saat ia sedang sarapan. Didi juga yang akan membuang semua plastik plastik itu. Bisa dibilang, Didi adalah tangan kanan Nathan selama laki-laki itu berada di rumah Oma Sasmita. Ia yang selalu Nathan perintah membelikan ini itu. Tentunya dengan sedikit uang tutup mulut.

......

Selang beberapa menit kemudian. Nathan selesai dengan aktivitas membersihkan dirinya. Pemuda tampan berparas bule itu kemudian berjalan menuju meja makan. Tempat di mana sang Oma sudah menunggunya di sana.

"Pagi, Oma!" Sapa Nathan sembari memberi kecupan hangat di kening wanita tua itu.

"Pagi, Cah Bagus! Ayo, sarapan dulu!" Ajak Oma Sasmita.

Nathan menurut. Ditariknya sebuah kursi di sana kemudian membalik piring di hadapannya.

Nathan terdiam. Menu sarapan pagi ini agak berbeda. Menunya lebih banyak. Lebih bervariatif. Dan juga terlihat lebih lezat.

"Kenapa?" Tanya Oma Sasmita.

"Menunya agak beda ya, Oma. Banyak banget!" Ucap Nathan.

Oma Sasmita tersenyum. "Mbok Yuni sama Rengganis sudah masuk kerja. Makanya menunya banyak!"

"Mbok...siapa?" Tanya Nathan.

"Mbok Yuni! Pembantunya Oma. Yang tempo hari Oma ceritakan sama kamu itu, loh!" Ucap Oma sambil menyendokkan nasi ke dalam piring Nathan. "Dia sama anak perempuannya sudah masuk kerja. Mereka yang telaten masak banyak begini. Kalau orang yang kemarin gantiin mereka itu, nggak telaten! Masakannya juga nggak seenak masakan Rengganis sama Mbok Yuni! Kamu harus cobain semua masakan ini pokoknya! Oma jamin, kamu pasti suka!"

Nathan tak menjawab. Ia hanya menarik satu sudut bibirnya mendengar sang Oma memuji muji pembantunya itu.

Piring di hadapannya sudah penuh dengan nasi dan lauk pauk. Laki laki itu kemudian mulai menggerakkan tangannya. Menyendok nasi di sana dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Hmmm...benar kata Oma! Masakan pembantu Oma memang jauh lebih enak dari masakan yang biasa ia makan selama berada di rumah ini.

"Gimana? Enak, kan?" Tanya Oma Sasmita.

Nathan tersenyum, lalu mengangguk sembari mengunyah makanan dalam mulutnya.

Oma tersenyum. Namun sepersekian detik kemudian ia nampak membuang nafas kasar dan menampilkan wajah sedihnya.

"Masakan Rengganis memang enak. Oma seneng sekali sama dia. Selain pinter masak, dia anaknya juga rajin. Tapi sayang, dia baru saja ditimpa masalah," ucap Oma.

Nathan diam mendengarkan sembari asyik menikmati santap paginya.

"Calon suaminya baru saja meninggal karena kecelakaan seminggu yang lalu. Padahal rencana pernikahan mereka sudah sangat dekat. Semua sudah matang. Bahkan undangan sudah disebar. Beberapa hari lagi harusnya mereka menikah. Tapi semua gagal karena calon pengantin prianya terlebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa," ucap Oma Sasmita nampak berduka.

Nathan nampak memelankan kunyahannya mendengar cerita sang Oma.

"Kasihan anak itu. Dia sangat mencintai pacarnya. Pernikahan sudah sangat dia idam idamkan. Tapi semua gagal dalam sekejap mata."

"Oma kira, Rengganis akan izin ndak kerja lebih lama. Mungkin dia butuh waktu untuk menyendiri. Tapi ternyata ndak gitu. Dia bahkan sudah masuk kerja hari ini. Mbok Yuni bilang, Rengganis ndak mau terus terusan berduka. Dia butuh kesibukan untuk menghilangkan kesedihannya," ucap Oma Sasmita.

Nathan tak bereaksi. Ia hanya menarik satu sudut bibirnya mendengar cerita sang Oma. Toh juga bukan urusannya.

Santap pagi pun berlanjut. Sepasang nenek dan cucu itu pun asyik menikmati sarapan mereka sembari berbincang bincang kesana kemari.

......

Kurang lebih dua puluh menit berselang. Nathan sudah selesai dengan santap paginya. Laki laki itu kemudian memilih untuk kembali ke kamarnya.

Nathan pun berjalan menuju kamar yang tertutup pintunya. Tangannya kemudian tergerak meraih gagang pintu saat sudah sampai di sana.

Ceklek.....

.

.

.

.

Deeeggghhh....

"Siapa, lo?!"

1
Arina Ramadhani
q telat menemukan novelmu ini thor...ngebut bacanya nih...semnagat thooor💪💪
Radya Arynda
semangaaat caaantik.....💪💪💪💪
Evi Alvian
Lanjutkan trus thour gpp kalo jarang up mungkin karena punya baby jadi gak sempet nulis..so bisanya nyuri" waktu yg tepat buat nulis
Wanita Tanpa Mahkota 👑
Halo teman teman semua. mohon maaf kalau sekarang sangat jarang up. karena memang author juga sedikit sibuk di real life karena punya baby. dan lagi, berhubung baru hiatus jadi pendapatan dan pembaca author di NOVELTOON kurang memuaskan.

mohon maaf untuk judul satu ini kalau jarang banget up. tapi akan tetap di lanjut kok sampai end.

kalau memang teman teman males nunggu update an bab, boleh dibaca nanti kalau udah end. tapi kalau mau menunggu juga g apa apa.

mohon maaf ya teman teman atas ketidak nyamanan nya. sekarang author lagi nyari" tempat menulis yang mungkin lebih layak.

sekali lagi mohon maaf atas ketidak nyamanan nya🙏🏻
Desyi Alawiyah: Aku tungguin kok, kak Al


Semangat yah nulisnya? Yang penting jangan pindah ke aplikasi lain, disini aja 🙏
total 1 replies
Evi Alvian
Lama baru di up thour...yang semangat donk upnya💪💪
Desyi Alawiyah
kak Author ayo up lagi, semangat yah kak 🤗

masih penasaran, apa bener orang yang ditabrak Nathan adalah Bagas, kekasihnya Rengganis? 😏
Desyi Alawiyah
tapi kamu harus hati-hati Nathan, Glen udah bilang ke ke Kinan tentang alasan kamu pindah ke kampungnya Rengganis. Takutnya, ini berdampak buruk pada hubungan kamu dan Rengganis 😩
Radya Arynda
ya alloh cantik,,,akhir nya up juga,,tak tunggu2 lho up nya,,,,semangaaat💪💪💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak, semangat 💪
Desyi Alawiyah
Oma Sasmita pasti
Desyi Alawiyah
yah, Nathan, nanti patah hati dong, kan barusan dia nyatain cinta ke Rengganis 🤭
Evi Alvian
Kenapa Nathan gak ngomong aja ya ke Rengganis kalo Kinan jadi wanita malam

Lanjutttt thour💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat,,,,sabar rengani,,semogah tidak pingsan...😂😂😂😂
Evi Alvian
Kayaknya gak lama lagi bakalan tau nih pekerjaan adeknya Rengganis yang sebenarnya itu apa..dan pastinya bersamaan dengan kaburnya Nathan karena dikejar polisi
Radya Arynda
semogah mulut ember temen nya natha ngak ke ceplosan,,,dasar laki2 gila selakang sekali di kasih apem gosok nyerocos
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!