NovelToon NovelToon
Kemana Takdir Membawaku

Kemana Takdir Membawaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Keluarga / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Irfansyah

Lidya dinda adalah seorang wanita yang mandiri, sedari kecil dia sudah banyak merasakan kepahitan hidup. Di usia yg baru menginjak remaja, dia mulai merasakan beban berat dalam hidupnya, dimulai dari bapak dan ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan, kemudian dia yang harus menghidupi kedua adiknya, kini dia tak melanjutkan lagi sekolahnya, dia pun harus membanting tulang untuk meneruskan hidupnya dan kedua adiknya, dia mencari nafkah untuk bisa menyekolahkan adik - adiknya. Bagaimana kisah hidup Lidya selanjutnya? di baca terus update bab terbarunya ya guys. Selamat membaca, tolong kasih like dan beri saran maupun kritik yang membangun ya, saya akan menerima semuanya dengan senang hati. Semoga sehat selalu, terima kasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Irfansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5.

Lidya pun langsung naik lift menuju lantai empat, saat Alfian memintanya untuk menemui Mami G.

"Permisi kak, tadi kata Pak Alfian saya disuruh menemui Mami, apa saya bisa masuk?" Tanya Lidya kepada Nana, sang asisten Mami G

"Iya boleh, masuk aja, mami memang sedang menunggumu di dalam." Sahut Nana.

"Terima kasih kak." Ucap Lidya.

"Permisi mami..." Sapa Lidya.

"Eh...Lidya, silakan duduk." Sahut Angel.

"Apa kabar Lidya?" Tanya Angel.

"Saya baik mami." Jawab Lidya.

"Ehm...bagaimana pekerjaanmu? Apa kamu betah di restoran?" Tanya Angel.

"Ya...saya betah mam." Jawab Lidya dan Angel pun mengangguk.

"Apakah gajimu cukup buatmu dan adik - adikmu?" Tanya Angel lagi.

"Ya, di cukup - cukupkan mam, hehe..." Jawab Lidya.

"Sebenarnya aku memintamu kesini karena ingin menawarkan pekerjaan dengan gaji dua kali lipat dari gaji restoran dan kamu bisa mendapatkan bonus dari pelanggan" Ujar Angel.

"Oh ya...pekerjaannya apa mam?" Tanya Lidya.

"Bekerja di panti pijat." Jawab Angel.

"Bekerja di panti pijat, pasti bisa membuatmu memenuhi semua keinginanmu dan adik - adikmu." Lanjut Angel.

"Ehm...apa mami bisa memberi saya waktu untuk berfikir?" Tanya Lidya yang masih bimbang antara tetap di restoran atau menerima tawaran dari Angel.

"Boleh...silakan kamu berfikir dulu, dan beritahu secepatnya jawabanmu." Ujar Angel.

"Ya, baik mam" Sahut Lidya.

"Oke, silakan kembali bekerja." Titah Angel.

"Baik mam, saya kembali ke restoran dulu." Sahut Lidya.

Lidya pun kembali ke restoran, saat Lidya masuk, dia di panggil oleh Alfian yang kebetulan sedang berada di meja kasir.

"Lidya, kamu sudah menemui Mami?" Tanya Alfian.

"Sudah pak." Jawab Lidya.

"Kamu ikut ke ruangan saya sebentar ya." Ajak Alfian dan Lidya pun menurutinya.

"Apa saja yang mami katakan padamu?" Tanya Alfian saat mereka sudah berada di dalam ruangan Alfian.

"Tadi mami menawarkan pekerjaan lain yang gajinya bisa dua kali lipat dari sini dan juga bisa mendapatkan bonus banyak pak." Tutur Lidya.

"Lalu, apakah kamu menerima tawaran itu?" Tanya Alfian.

"Saya masih minta waktu untuk berfikir pak." Jawab Lidya.

"Kalau menurut saya, lebih baik kamu tetap disini, carilah pengalaman selama dua atau tiga tahun, sekalian kamu menabung, agar nanti kamu bisa punya usaha sendiri dan itu lebih baik untukmu." Ujar Alfian.

"Apalagi gajimu juga sudah naik kan, lagian kalau kamu terima tawaran mami untuk kerja di panti pijat, kamu hanya punya keahlian pijat tanpa punya keahlian lainnya. Tapi, kalau memang kamu tetap mau di panti pijat, nanti saja setelah usiamu cukup." ujar Alfian lagi.

"Iya pak, saya akan terima saran dari bapak, saya akan tetap disini, saya harus dapat pembelajaran dan pengalaman yang banyak disini." Ucap Lidya.

"Good...kalau gitu, silakan lanjutkan pekerjaanmu dan cepat lah beritahu keputusanmu kepada mami, agar dia gak menunggu lama." Titah Alfian.

"Baik pak, terima kasih atas sarannya." Sahut Lidya yang kemudian beranjak dari ruangan Alfian.

Keesokan harinya, barulah Lidya memberi jawaban atas keputusannya kepada Sophie.

Dan Sophie pun menerima keputusan Utami tersebut.

******

Tak terasa, dua tahun pun berlalu. Kini Lidya sudah berusia 17 tahun dan memiliki tabungan yang cukup untuk membuka usaha, kebutuhan adik - adiknya pun bisa terpenuhi selama dia bekerja di restoran.

Sampai saat ini, Lidya belum memikirkan untuk memiliki kekasih, sampai pada suatu saat, dia bertemu dengan seorang pria tampan yang makan di restoran. Pria itu sebelumnya pergi ke fitness center dan setelah itu barulah dia masuk ke dalam restoran.

Dia pun memesan makanan yang ada di daftar menu, tapi saat makanannya tiba, kemudian dia memakannya, tiba - tiba dia memanggil salah satu waiters dan bertanya kepadanya siapa yang memasak makanan yang dia pesan, dia ingin bertemu dengan chef tersebut.

Kemudian waiter tersebut mengatakan bahwa akan memberitahu kepada chef di restoran itu.

"Lidya, chef Beni mana?" Tanya waiter itu.

"Chef Beni izin nggak masuk hari ini kak" Jawab Lidya.

"Lalu, siapa yang membuat hidangan untuk meja nomor lima?" Tanya waiter tersebut.

"Kalau meja lima, yang membuatkannya saya kak." Jawab Utami sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Nah kebetulan, kalau gitu apa kamu bisa menemui orang itu, karena katanya mau ketemu dengan chef yang memasak pesanannya." Ujar waiter tersebut yang bernama Agus.

"Ooh iya, saya akan ke depan, menemui pelanggan itu kak." Sahut Lidya.

"Permisi Pak, apakah benar anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya Lidya saat sudah berada di meja nomor lima.

Pria tampan itu pun mendongakkan kepalanya dan seketika langsung terpesona menatap wajah cantik Lidya, dia pun tertegun sejenak, kemudian tersadar saat Lidya mengulang pertanyaannya.

"Maaf pak, apa anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya Lidya lagi.

"Eh...ooh iya benar, apa kamu chef yang memasak makanan yang saya pesan ini?" Tanya Alex Ferdinand Kalman Aubert, itulah nama pria tersebut.

"Ya, benar pak, saya yang memasak makanan yang anda pesan, apa ada masalah dengan masakan saya?" Tanya Lidya penasaran.

"Ooh...tidak, tidak ada masalah dengan masakanmu, malahan masakanmu ini sangat enak, saya suka...saya hanya ingin memintamu untuk memasak di acara keluarga saya tiga hari lagi, apakah kamu bisa?" Tanya Alex yang memang tiga hari lagi akan mengadakan jamuan makan malam keluarga di rumahnya, karena dia berhasil mendapatkan proyek besar.

"Ehm...nanti akan saya tanyakan dulu ke bagian manager dan chef kami di sini." Sahut Lidya.

"Oke, kalau begitu berikan nomor ponselmu." Ucap Alex sembari mengeluarkan ponsel dari sakunya.

Setelah Utami menyebutkan nomor ponselnya, Alex pun langsung melakukan missed call ke nomor ponsel Utami.

"Save nomor ponsel saya, belakangnya 38..ooh ya, kenalin nama saya Alex Ferdinand Kalman Aubert." Ucap Alex sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Oh iya pak, saya Lidya." Ujar Lidya menyambut uluran tangan Alex sembari memperkenalkan namanya.

*******

Tiga hari kemudian,

Tepat jam 8 pagi, Lidya telah sampai di depan  sebuah mansion mewah. Dia menggunakan taxi online dan lokasi yang di share oleh Asisten Alex memang benar - benar di mansion mewah ini. Sebelumnya Lidya sudah meminta izin kepada Alfian dan Chef Beni bahwa dia di undang untuk memasak di sebuah jamuan acara makan malam dan Alfian maupun Chef Beni mengizinkannya.

Lidya pun menekan bel yang ada di depan pagar tinggi mansion tersebut.

Kemudian nampak seorang security membuka pintu kecil dan bertanya perihal keperluan Lidya datang ke sana.

"Maaf pak, saya Lidya, tiga hari yang lalu saya di minta oleh Pak Alex untuk memasak disini, karena ada jamuan makan malam keluarga." Ujar Lidya memberitahu maksud dan kedatangannya ke mansion itu.

"Ooh...ya, Pak Radit sudah memberitahu saya bahwa ada chef yang akan datang pagi ini, kalau begitu, silakan masuk lewat pintu ini saja." Ujar Security tersebut.

Lidya pun masuk dan melangkah dengan santai sembari melihat keindahan dan kemegahan mansion tersebut. Sebuah taman bunga cantik pun tak terlepas dari pandangannya.

Dia berharap, jika suatu saat bisa tinggal di sebuah mansion seperti ini.

"Aduuh...Lidya...jangan mengkhayal terlalu tinggi, seumur hidupmu bekerja pun, kamu gak akan bisa punya mansion semegah dan semewah ini, jadi hari ini nikmatilah berada di mansion mewah ini, walaupun kamu hanya berkutat di dapurnya saja." Gumam Lidya pada dirinya sendiri.

Lidya tak menyadari bahwa ada seorang pria dari lantai tiga yang terus menatapnya.

Pria itu begitu intens menatap Lidya dari kejauhan.

Ting tong...

Ting tong...

Seorang asisten rumah tangga membukakan pintu.

"Permisi Bu, saya Lidya, saya chef yang di undang oleh Pak Alex untuk memasak jamuan makan malam." Sapa Lidya ramah.

"Ooh...ayo masuk non, Bibi sudah membeli semua bahan - bahannya, nanti ada beberapa orang yang membantu non Utami di dapur." Ucap Bibi Ina, asisten rumah tangga yang senior di mansion tersebut.

Saat baru sampai di dapur, Utami sangat terpukau melihat interior dapurnya. Dapurnya bagaikan di sebuah restoran, dapurnya sangat bersih, semua perabotan tertata dengan sangat rapi, peralatan dapurnya mengalahkan restoran dan hotel bintang lima.

"Waaooww...keren banget dapur orang kaya." Batin Lidya yang terkagum - kagum.

Tak lama berada di dapur, Alex pun menghampirinya.

"Hai Lidya...terima kasih karena kamu mau datang untuk memasak disini." Ucap Alex.

"Eh...Pak Alex, iya pak...semoga masakan saya nantinya tidak mengecewakan anda dan semua keluarga yang hadir." Ujar Lidya.

1
Liem Raliem
cinta seturu hanya untuk Lidya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!