NovelToon NovelToon
Aku Masih Mencintai Mu

Aku Masih Mencintai Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Putriiiiiiiiiii

Kehidupan ini terlalu menyakitkan, cinta yang telah Aluna perjuangkan terpaksa harus ia relakan berakhir tak bahagia bersama Rain.

Lalu bagaimana bisa seorang Aluna yang telah terpuruk dengan keadaan harus terus berjuang agar tetap hidup, bak semua komedi dirinya di paksa melupakan semuanya

"Biarkan aku pergi" Lirih Rain

---

"Rain, maafkan aku, aku terpaksa pergi, dan melanggar janjiku" Lirih Aluna

---

Ibaratkan terjebak di alam mimpi, Aluna kecil terbangun dengan keringat yang sudah melekat di bajunya

"Siapa kakak tadi ya?" ujar si toddler sambil menatap mamanya yang masih tertidur

Apakah ini kesempatan berikutnya bagi Aluna? apakah Rain juga telah lahir di kehidupan berikut nya meskipun keduanya tak lagi saling mengenal maupun memiliki perasaan yang sama, bagaimana kisahnya? yuk saksikan bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriiiiiiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM

....

Rain menggendong tubuh aluna menuju ICU, kini dirinya menjadi tatapan semua karyawan rumah sakit, tentu saja, dokter Rain adalah sosok dingin yah bak kulkas berjalan, namun sekarang tak lagi, mereka bisa melihat dengan jelas kesedihan di wajah pria itu

brak

"cepat siapkan ruang operasi!!"

"ba-baik dok"

"berhenti" tegur seseorang yang merupakan teman rain

"ada apa?!"

"biar aku yang menanganinya, jangan kamu, dia wanita yang kamu cintai kan? akan sulit bagi kamu jika kamu sendiri yang menanganinya" ujar nya kemudian di iringi dengan rain yang menunduk

"bersihkan dirimu, persiapkan saja darah, kamu taukan golongan darah nya?"

"i-iya"

tak lama ruang operasi tertutup, Rio mendekati rain yang benar-benar terpukul dengan situasi sekarang

"rain ganti baju lu, liat! lu berlumuran darah"

rain menatap rio, ia kemudian menghela nafas untuk menenangkan dirinya yang di landa kekhawatiran akan aluna

"Ba-bagaimana aku mengatakan ini pada tante Aiya"

"aluna pasti baik baik aja, do'ain, jangan kabari tante aiya, dia bisa syok"

"ta-tapi"

"jika aluna meminta nanti barulah kita panggil tante aiya"

rain mengangguk kemudian segera mencari semua bahan yang akan di butuhkan selama operasi aluna, seperti darah dan lain lain sebagainya

meskipun masih memakai jasnya yang berlumuran darah, rain tak mempermasalahkan itu, selama semua kebutuhan aluna terpenuhi maka semuanya tak masalah

setelah rain merasa cukup dengan persiapan tersebut, ia segera meminta perawat menyiapkan ruangan VVIP untuk aluna nanti

sedangkan aluna, kini dirinya memakai alat bantu selama proses operasi, namun otaknya kembali menampilkan reka adegan di kehidupan sebelum nya

"aluna!!'

" rain?"

"kamu ngapain di sini?"

"nggak ada, aku cuma...."

"jangan tinggalin aku ya?" lirih rain memegang tangan aluna

"tapi...."

"aku sudah berjanji, akan membahagiakan kamu di kehidupan berikut nya, jadi tolong jangan pergi ya?" lirih rain

"ta-tapi.... kamu sekarang mencintai orang lain"

rain memukul kening aluna hingga membuat nya mendapatkan tatapan tajam dari aluna

"dengar baik baik! aku bertanggungjawab atas dirinya hingga kasusnya selesai, tapi kamu... kamu tanggungjawab ku seumur hidup alun"

"ck, munafik"

"oh ya? lihatlah, jika aku mencintai nya sudah di pastikan kasusnya tak perlu di ungkit, aku akan melindungi nya tapi aku berusaha giat agar ka-"

"iya! itu bukti cinta tau" sinis aluna

"bukti cinta? kamu nggak lihat cinta ku?"

"apa? mana? hah?!"

"akan aku tunjukkan setelah kamu siuman"

"nggak akan, aku mau tidur lama! kamu jahat" sinis aluna

"yaudah, aku juga akan tidur lama"

"apa sih! jangan ikut ikut" sinis aluna

"kamu juga ikut kan saat aku harus menyerah dulu?" bisik rain

"ya ya ya, kenapa? aku melakukan itu ka...."

aluna terdiam, ia menatap rain yang menunggu nya melanjutkan pembicaraan nya namun ia khawatir justru akan menjadi boomerang baginya

"ak-aku.... itu karena aku mau! udah takdir"

"jadi aku juga melakukan itu sayang" lembut rain

tak ada seorang pun yang akan mengganggu mereka, tentu saja, itu karena alam bawah sadar aluna sedang mengingatkan hubungan aluna dan rain meskipun hanya sebatas ingatan kini

"cepat bangun! aku akan mewujudkan impian kita" goda rain

"dulu kamu nggak suka ngengoda aku, kok sekarang suka?"

"eehmm dulu aku akan pergi, makanya aku tak mau menciptakan kenangan banyak agar saat kamu mengingat ku kamu nggak rindu tapi ternyata..... kamu juga pergi bersamaku" kekeh rain

"rain" lirih aluna

cup

aluna menggerakkan jemarinya hingga membuat rain sedikit panik, namun perkembangan motorik aluna pasca operasi adalah perkembangan yang bagus

si trio kembar dan tiga sahabat aluna di buat was was, sudah dua jam operasi aluna berhasil namun aluna tak kunjung membuka mata nya

namun tak lama aluna membuka matanya dan menatap rain yang duduk di sebelah nya

"rain" lirih aluna

"aku kembali, aku mencintaimu" lirih rain

grep

"hiks maafin aku, maaf" tangis aluna secara tiba-tiba

"semua sudah berbeda sekarang, aku lahir dengan sehat, bahkan aku juga hidup bahagia bersama papa sekarang" lembut rain mengusap punggung aluna

"hiks aku..... aku minta maaf, aku melupakan semuanya hiks ak-"

"kamu bertahan sekarang pun adalah sebuah kebahagiaan bagiku aluna" lirih rain

"maaf ya?" lembut aluna mengusap pipi rain

"ehm, maaf, di kehidupan ini aku memberimu kesan yang sangat menyakitkan di awal pertemuan kita" sendu rain

"nggak masalah, aku mencintaimu, apa kamu aja menjawab dengan penolakan lagi?" sinis aluna

"hahahahha tidak akan lagi sayang, sudah masanya kamu menerima cinta ku yang dulu terpendam"

"apa sih mereka" sinis rio yang tak mengerti situasi keduanya sekarang

"aaakhhh" gumam aluna

"ayo baring!!" ujar rain segera membantu aluna untuk kembali baring

semuanya menatap keduanya, kemarin mereka berdua bak air dan minyak yang tak bisa bersatu, sekarang mereka bak sepasang kertas yang melekat karena lem

"sayang.... mama ku nggak tau kan?"

"iya, tante aiya nggak tau, itu permintaan rio"

"kamu.... meskipun sepuluh tahun lebih tua dari aku, tetap ganteng" kekeh aluna mengusap pipi rain

"aku bersyukur aku lebih tua dari kamu, seandainya seusia maka akan berbeda lagi"

"berbeda? berbeda apanya?"

"semuanya"

Aluna tersenyum mendapatkan apa yang ia impikan selama ini, bak sebuah takdir yang dulu ia lepas begitu saja kini telah kembali dan harus ia lanjutkan hingga mendapatkan akhir yang bahagia

anggap saja sebuah jeda untuk penderitaan keduanya, kemudian kembali bertemu hingga ingatan yang kembali terangkai ketika kejadian yang sama menimpa

"aku mencintaimu" ujar Aluna

"aku.... juga mencintaimu" lembut rain

rio menatap keduanya penuh kebingungan, bagaimana mungkin mereka membahas hal yang tak pernah terjadi itu

sedangkan tiga sahabat aluna hanya bisa terdiam sambil berusaha mencerna maksud mereka berdua yang benar-benar tak masuk akal bahkan bagaimana pun itu

"mereka ingat nggak ya?" batin Aluna

"gimana kalau mereka juga ingat? pasti bahagia melihat rain sudah sesehat ini,ia bahkan tumbuh bersama mereka"

Aluna yang larut dalam monolog dirinya sendiri membuat mereka kaget karena Aluna tersenyum gemas kemudian terkekeh, hanya rain yang mengerti iapun bahkan ikut terkekeh

"aneh banget sumpah" gumam lio

. ...

bersambung

1
Laurena Imelya
kak bisa tidak membuat cerita jimrose lagi
Laurena Imelya: gk papa kak
Bluesky: maaf ya, author tdk bisa membuat cerita seperti dulunya jadi silahkan nikmati cerita yang baru dengan versi novel 🙌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!