NovelToon NovelToon
Ijabah Cinta

Ijabah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reza Ramadhan

[ OST. NADZIRA SAFA - ARAH BERSAMAMU ]

Kejadian menyedihkan di alami seorang Adiyaksa yang harus kehilangan istrinya, meninggalkan sebuah kesedihan mendalam.

Hari - hari yang kelam membuat Adiyaksa terjerumus dalam kesedihan & Keputusasaan

Dengan bantuan orang tua sekaligus mertua dari Adiyaksa, Adiyaksa pun dibawa ke pondok pesantren untuk mengobati luka batinnya.

Dan di sana dia bertemu dengan Safa, anak pemilik pondok pesantren. Rasa kagum dan bahagia pun turut menyertai hati Adiyaksa.

Bagaimanakah lika - liku perjalanan hidup Adiyaksa hingga menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reza Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05

"Brrrm.."

Mobil yang di kendarai Adiyaksa kini berhenti tepat di depan rumahnya. Adiyaksa maupun Yulianti merasa terkejut karena di depan rumah sudah berjejer mobil - mobil yang terparkir rapi.

Merasa penasaran, Adiyaksa, Yulianti dan juga Damar pun bergegas masuk ke dalam rumah. Terlihat tenda - tenda dan juga pernak - pernik pernikahan sudah terpasang di halaman rumah Adiyaksa.

Tampak Bapak Cokroaminoto dan juga Ibu Laras tengah berbicara serius dengan seorang lelaki memakai kemeja merah dan dua orang perempuan bergaun putih saat Adiyaksa, Yulianti dan juga Damar sudah berada di teras.

"Assalamu Alaikum."

Tiga orang yang serius berbicara itu lantas menghentikan pembicaraan mereka. Ibu Laras memasang wajah sumringah ketika melihat siapa yang datang ke rumah.

"Wa Alaikum Salam. Eh, nak, Kemari lah."

Ibu Laras mengajak Adiyaksa, Yulianti dan Damar mendekat. Terlihat wajah Adiyaksa dan Yulianti saling menatap penuh kebingungan karena hadirnya ketiga tamu yang kini ada di hadapan mereka.

Ibu Laras yang melihat kebingungan mereka lantas memperkenalkan ketiga orang itu yang ternyata adalah penata rias dan juga penata busana untuk pengantin.

"Mereka ini adalah penata rias dan juga busana untuk pengantin, di karenakan waktu berlalu begitu cepat maka kalian harus bersiap - siaplah mulai dari sekarang untuk merias diri kalian sebelum akad nikah di gelar." Tutur Ibu Laras dengan menyunggingkan senyuman.

Adiyaksa dan Yulianti saling memperkenalkan diri pada ketiga orang tersebut lantas mengajak mereka ke kamar masing - masing untuk mengganti busana pengantin mereka.

Sedangkan Damar ikut Ibu Laras menuju ke kamar Damar untuk mengganti pakaiannya. Damar terlihat kebingungan ketika di dalam kamar terdapat jas kecil berwarna hitam.

"Nah, sekarang eyang akan ganti baju kamu dengan jas hitam ini, ya." Ujar Ibu Laras sembari melepas baju Damar dan mengais jas hitam kecil.

Damar yang masih terlihat kebingungan lantas bertanya dengan polosnya."Kenapa aku harus ganti dengan baju hitam ini, eyang."

Ibu Laras yang mendengar ucapan dari Damar pun seketika tersenyum hingga terlihat sederet gigi putih perempuan itu. "Kau tahu, hari ini hari apa?"

Damar yang belum mengerti pun lantas menggelengkan kepala. Ibu Laras yang melihat reaksi dari cucunya itu lantas menjelaskan dengan hati - hati.

"Sekarang adalah hari spesial untuk ayahmu dan juga dirimu karena sebentar lagi kau akan mempunyai seorang ibu." Tutur Ibu Laras dengan lembut.

"Bukannya ibuku sudah ada di surga."

Ucapan dari Damar membuat hati Ibu Laras gemetar, bagaimana tidak, sejak usia satu tahun, Damar sudah di tinggal oleh sang ibu untuk menemui sang pencipta.

Dan sejak saat itu yang Damar tahu, sang Ibu yaitu Adinda Tri Hapsari sudah berada di surga. Terlihat Ibu Laras bingung harus berkata bagaimana untuk menjelaskan apa yang terjadi hari ini.

"Ibumu memang ada di surga, nak." Sebuah ucapan yang datang dari depan pintu kamar membuat Ibu Laras dan Damar kini mendongak.

Di sana sudah ada Adiyaksa yang kini terlihat tampan dengan memakai kemeja putih. Lelaki itu tersenyum sembari menghampiri Darma yang lantas memakaikan kemeja di tubuh Damar.

"Memang benar ibumu sudah berada di surga dan beliau akan menjaga kamu di sini." Adiyaksa memegang dada Damar seolah berkata ibunya akan menjaga Damar di dalam lubuk hatinya.

"Lalu sekarang, Damar akan mempunyai seorang Ibu yang akan merawat, menemani dan juga mendidik kamu hingga besar nanti."

Damar yang pelan - pelan memahami apa yang di katakan oleh Adiyaksa kini mengangguk sembari tersenyum kembali. "Jadi, aku punya Ibu lagi, Ayah."

"Iya, sayang. Jadi, ayo kita jemput Ibu kamu, Ibu kamu mungkin sudah berada di bawah."

Adiyaksa lantas mengajak Ibu Laras dan juga Damar untuk turun ke bawah. Tampak di sana sudah ada beberapa orang yang mengelilingi tempat akad nikah yang kini sudah di hadiri oleh seorang penghulu.

Beberapa orang tampak takjub ketika melihat Adiyaksa dan juga Damar kini berpakaian rapi. Samar - samar terdengar pujian dari beberapa orang yang hadir di acara tersebut.

Orang tua dari Yulianti yaitu Pak Sapto dan Ibu Dewi juga sudah berada di tengah - tengah para tamu yang hadir. Mereka sudah dari beberapa jam yang lalu datang ke rumah Cokroaminoto dan di sambut hangat oleh pemilik rumah.

Ibu Laras dan Damar lantas duduk bercampur dengan para ibu - ibu dan juga Ibu Dewi yang hadir. Mereka tampak senang dengan kehadiran Damar yang menggemaskan.

Sementara Adiyaksa yang kini duduk didepan penghulu pun sedikit merasakan was - was karena sampai detik itu juga Yulianti belum juga keluar dari kamar.

"Krietttt..."

Pintu kamar terbuka, beberapa pasang mata kini tertuju pada Yulianti yang kini sudah cantik dengan memakai gaun pengantin. Tampak orang - orang terkagum atas penampilan dari Yulianti.

Dengan bantuan sang perias, perempuan itu dituntun menghampiri dan duduk di samping Adiyaksa yang memasang wajah takjub ketika melihat penampilan Yulianti yang cantik.

Pak Sapto selaku ayah dari Yulianti kini menghampiri dan duduk di sebelah Pak Penghulu. Degup jantung berdebar - debar kini menguasai orang - orang yang berada di sana.

Mereka sama sekali tak sabar ingin sekali mendengar Adiyaksa mengucapkan kabul dan pernikahan pun sah bagi Adiyaksa dan juga Yulianti.

Pak Sapto segera mengulurkan tangan yang di sambut oleh Adiyaksa. Pak Sapto lantas mengatakan ijab kabul dan di sambut oleh Adiyaksa dengan kalimat kabulnya.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Ucap Pak Penghulu seraya memandang orang - orang yang hadir di sana.

Semuanya berteriak. "Sah.... "

Dengan demikian, Yulianti kini sudah menjadi istri dari Adiyaksa dan juga Ibu dari Damar.

Semua orang yang hadir tampak ikut terharu akan prosesi akad nikah itu terlebih Damar yang kini menghampiri dan kini keluarga Adiyaksa pun lengkap kembali.

...🕌🕌🕌...

Acara pernikahan Adiyaksa dan Yulianti kini berlanjut di malam hari. Acara yang di adakan di sebuah hotel itu mengundang hampir ratusan yang hadir di acara pesta pernikahan tersebut.

Beberapa pernak pernik dan juga hiasan khas pernikahan penuh manik - manik dan juga bertabur berlian itu sangat meriah.

Beberapa penyanyi tampak hadir mempersembahkan sebuah lagu untuk sang pengantin. Orang - orang yang hadir kini berdecak kagum ketika melihat paras keluarga Adiyaksa yang sangat sumringah menyambut para tamu yang hadir.

"Selamat sekali lagi untuk pernikahan dirimu ya, Nak. Ucap salah satu tamu yang hadir. " Semoga pernikahan dirimu ini akan langgeng hingga maut memisahkan kalian."

"Terima kasih atas doanya."

Terlihat pula orang tua Adiyaksa dan juga Yulianti yang juga menyambut para tamu. Mereka berbincang - bincang dengan para tamu undangan.

"Selamat ya, Ibu dan Bapak atas pernikahan putra dan putri bapak." Ucap seorang lelaki berbaju batik dan bertubuh tambun.

"Terima kasih dan terima kasih juga karena sudah hadir di acara pesta pernikahan putra dan putri kami." ibu Laras pun menyahut dengan sumringah.

...🕌🕌🕌...

Tanpa terasa hari sudah larut malam, terdengar suara menguap dari si kecil Damar yang membuat orang - orang di sana tertawa dan merasa kasihan padanya.

Baik Pak Sapto maupun Pak Cokroaminoto segera menutup acara pesta pernikahan tersebut. Mereka juga mengutus Adiyaksa dan juga Yulianti untuk segera membawa Damar pulang ke rumah Pak Cokroaminoto.

Dengan menaiki mobil berbeda, mereka segera menuju ke rumah Cokroaminoto. Pak Sapto dan juga Ibu Dewi memilih untuk kembali ke rumah mereka dan akan kembali keesokan harinya.

Perjalanan di tengah malam hari itu terlihat lancar karena suasana jalan di malam hari itu sangat sepi hingga tiba - tiba sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dengan kencang dan...

"Brak...... "

...Bersambung....

1
Andi Budiman
pembuka yang menarik
Sinchan1103: terima kasih 🙏🙏
total 1 replies
LISA
Sedih bgt..baru nikah istrinya udh dipanggil Tuhan
LISA
Aq mampir Kak
Sinchan1103: terima kasih... 🙏🙏🙏
total 1 replies
Rowan
Pokoknya ini cerita wajib banget dibaca sama semua orang!❤️
Matilda
Jangan bikin penggemarmu menderita terus thor 😭
Kiritsugu Emiya
Pokoknya karya ini singkatnya kereeeeen banget! Makasih author sudah membuat karya yang luar biasa😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!