Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C18 : PENYERANGAN
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
Keesokan harinya. Mereka berkumpul di sebuah markas kepolisian Abu Dhabi untuk membahas misi mereka. Di sana sudah terdapat empat orang dengan keadaan di ikat dan wajah babak belur. Mereka berempat di yakini sebagai kaki tangan Jeff dalam melakukan misi penyelundupan narkoba, penjualan miras oplosan, bahkan sampai penjual obat-obatan terlarang. Jeff di kenal sebagai pria yang cukup kejam pada mereka yang tak mau tunduk dengannya. Berbeda dengan sistem kepemerintahan Dubai, di mana semua masyarakatnya di jadikan budak. Di Abu Dhabi justru masyarakatnya bebas mau melakukan apa saja, tetapi dengan catatan mereka harus tunduk dengan Jeff. Bagi mereka yang menentang Jeff akan di bantai habis bersama dengan keluarganya. Dan berita kematian mereka akan di palsukan hingga tidak ada keadilan bagi mereka.
"Katakan di mana flashdisk itu?" Tanya Veyna.
"Ka-kami tidak tau bu, " jawaban itu membuat Veyna kesal dan dengan gelap hati langsung menembak mereka semua satu persatu hingga tewas.
"Kenapa anda membunuhnya nyonya?"
"Mereka tidak berguna. Kematian pantas untuk mereka sebagai hukuman karena sudah berpihak pada yang salah, " tak lama kemudian. Salah satu anggota kepolisian yang mendapatkan informasi bocoran mengenai Jeff datang dengan wajah panik.
"Pak. Bu. Gawat. Jeff dan anggotanya akan melakukan penyerang pada hotel utama Abu Dhabi. Mereka mendapatkan bocoran tentang keberadaan kalian, "
"Dimana mereka sekarang?"
"Mereka sedang dalam perjalanan menuju hotel itu. Dan saya dengar mereka akan melakukan pengeboman di sana, "
"Kak kita harus cepat. Di sana banyak orang yang tidak bersalah akan menjadi korban, "
"Kau benar Jay. Kalau begitu kita harus cepat ke hotel sebelum mereka datang. Dan aku minta kerja samanya dari kepolisian untuk mengevakuasi orang-orang di dalam hotel, " mereka semua sepakat dan langsung bergegas melakukan tugas masing-masing. Para polisi itu menggunakan jalan pintas agar sampai lebih dulu.
"Umar. Kau bawa Rayla dan lakukan tugas kalian dengan benar, " Umar dan Rayla pergi ke suatu tempat yang aman untuk melakukan tugas mereka. Sementara Jay dan yang lainnya bergegas masuk ke kamar hotel mereka untuk mengambil senjata dan juga menggunakan baju pengaman. Para polisi juga sudah selesai mengevakuasi orang-orang dalam hotel ke tempat yang lebih aman.
"Cepat ambil posisi kalian, " ucap Jay. Altan dan yang lainnya bergegas pergi ke posisi mereka masing-masing untuk bersiap-siap. Tak berselang lama Jeff dan anak buahnya sudah datang di hotel itu. Mereka langsung berlarian masuk ke dalam hotel tersebut. Jeff dan anak buahnya di buat kebingungan saat melihat suasana di hotel cukup sepi. Jeff yakin bahwa mereka sudah tau kalau Jeff akan datang.
"TEMPAT INI SUDAH DI KEPUNG. KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA KALIAN SEKARANG! " Teriak Jeff. Tidak ada yang menjawab Jeff. Ia kesal dan meminta anak buahnya untuk segera meletakkan bom itu. Jay dan rekannya langsung bergerak diam-diam untuk mengikuti anak buah Jeff yang ingin meletakkan bom-bom tersebut. Semua anak buah Jeff yang ingin meletakkan bom itu berhasil di lumpuhkan oleh mereka tanpa adanya suara sama sekali. Jay mengambil bom-bom itu dan di berikan pada kakaknya Veyna.
"Kau yakin sudah semua?"
"Aku rasa sudah kak, "
"Baiklah. Kau urus mereka. Biar kakak yang mengurus bom ini, "
"Baik kak, " Veyna pun pergi untuk mengurus ke empat bom tersebut.
"Kakak, " panggil Jay.
"Ada apa Jay?"
"Jaga dirimu kak, "
"Kau juga, " Jay dan Veyna pun berpisah melakukan tugas masing-masing. Jeff yang curiga anak buahnya tak kunjung datang langsung meminta semua anak buahnya untuk berpencar mencari keberadaan Jay dan kawan-kawannya.
"Al. Kau bawa Naashir dan Athaar ke lantai atas, " Altan langsung mengajak kedua rekannya untuk naik ke lantai atas. Saat semua musuh sudah dekat, Jay dan Zafer ketahuan. Saat hendak bersiap menembak, tiba-tiba seluruh anak buah Jeff lebih dulu menodongkan pistol ke arah mereka berdua. Jay dan Zafer tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka terpaksa menjatuhkan senjata dan langsung menyerahkan diri.
"Bos. Kami menemukan 2 orang, " ujar anak buah Jeff sambil membawa Jay dan Zafer kehadapan Jeff. Melihat mereka berdua Jeff malah tertawa dengan angkuhnya.
"Jadi kalian yang ingin menentang ku?"
"Kalian bisa apa? Lihat dia. Tubuh sekecil itu ingin menentang ribuan anak buah Jeff?" Jeff tertawa begitu juga dengan semua anak buah Jeff yang ikut menertawakan mereka berdua. Jay dan Zafer di paksa berlutut dan meletakkan kedua tangan mereka di belakang kepala.
"Aku ingin menjadi pria yang baik. Jadi untuk itu, aku bebaskan kalian tapi dengan syarat. Kalian harus merangkak seperti anjing dan memohon ampunan ku, " ucap Jeff.
"Tidak baik bagi seekor anjing memperbudak anjing kecil, " sahut Zafer. Mendengar ucapan Zafer, Jeff terdiam sedikit tersinggung. Namun dia tetap harus memperlihatkan bahwa dirinya tidak akan tersinggung hanya karena anak kecil.
"Kau ini bicara apa nak? Hentikan omong kosong ini dan lakukan apa yang ku perintahkan, "
"Kau yang harusnya menghentikan semua tindakan kriminal mu, " ucap Jay.
"Kau ini siapa. Berani-beraninya meminta ku untuk menghentikan hobiku sendiri. Tidak ada yang bisa menghentikan hobiku kecuali ajal ku, "
"Kalau begitu ajal mu sudah tiba, " ucap Jay yang kemudian di susul oleh tembakan dari Altan, Naashir, dan juga Athaar. Jay dan Zafer juga langsung menyerang anak buah yang berada di samping mereka. Mereka berdua juga langsung mengambil senjata milik anak buah Jeff lalu menembaki satu persatu anak buah Jeff. Melihat itu Jeff merasa kesal, dan berusaha berlindung dari balik beberapa anak buahnya. Salah satu anak buah Jeff melemparkan granat ke arah Naashir dan Athaar yang membuat mereka terpaksa melompat dari lantai dua. Walau sedikit cedera, mereka tetap bangkit untuk kembali memberikan penyerangan.
"Ah gawat. Mereka semakin banyak, " gumam Altan. Ia tidak mau tinggal diam. Dia turun ke bawah dan kini menggunakan belati milik ayahnya yang sudah di wariskan ke pada dirinya. Satu persatu tewas di tusuk oleh Altan menggunakan belati tersebut. Pertarungan itu hampir sepenuhnya di menangkan oleh Jay dan timnya. Namun itu semua tak berselang lama, ketika Altan dengan cerobohnya langsung menyerang Jeff. Altan lupa dengan apa yang di katakan oleh Gohar bahwa kemampuan Altan masih di bawah standar Jeff. Namun karena situasi dan emosi membuat Altan lupa dan melakukan kesalahan. Jeff langsung menendang tangan Altan hingga menjatuhkan belati tersebut. Jeff langsung menyilangkan kedua tangan Altan di belakang dan mengancam Jay, jika tidak menghentikan aksinya maka Altan akan dia habisi.