NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Trisya selama ini tinggal di Luar Negri. Dia harus kembali pulang ke Indonesia atas perintah ibunya. Ibunya khawatir dengan perusahaan yang dikuasai ibu tirinya. Hal itu membuat Trisya mau tidak mau harus bergerak cepat untuk mengambil alih Perusahaan.

Tetapi ternyata memasuki Perusahaan tidak mudah bagi Trisya. Trisya harus memulai semua dari nol dan bahkan untuk mendapatkan ahli waris perusahaan mengharuskan dia untuk menikah.
Trisya dihadapkan dengan laki-laki kepercayaan dari kakeknya yang memiliki jabatan cukup tinggi di Perusahaan. Pria yang bernama Devan yang selalu membanggakan atas pencapaian segala usaha kerja keras dari nol.

Siapa sangka mereka berdua dari latar belakang yang berbeda dan sifat yang berbeda disatukan dalam pernikahan. Devan yang percaya diri meni Trisya yang dia anggap hanya gadis biasa.

Bagaimana kehidupan Pernikahan Trisya dan Devan dengan konflik status sosial yang tidak setara? apakah itu berpengaruh dengan pernikahan mereka?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3. Pria Aneh.

"Apa yang aku lihat?" pria itu bertanya kembali.

"Matamu," sahut Trisya.

Pria menghela nafas.

"Jangan terlalu berpikir aneh Nona. Anda hanya diam saja pada tempat Anda setelah menabrak saya," ucap pria itu dengan kesal.

"Aku berjalan pada langkahku dan juga pada arah ku dan kau saja yang berjalan terlalu buru-buru sekali dan akhirnya menabrakku. Dalam hal ini aku yang dirugikan dan seharusnya aku yang marah!" ucap Trisya.

Setelah pria itu mengutip semua dokumen tersebut langsung berdiri dengan menghela nafas berat.

"Jadi sekarang kau menyalahkanku dan tidak mengakui kesalahanmu?" tanya pria itu

"Memang aku sama sekali tidak bersalah dan apa yang harus aku akui," ucapnya dengan percaya diri sembari mengangkat kedua bahu.

"Tuan Devan!" tiba-tiba seorang pria menghampiri pria yang ternyata bernama Devan.

"Tuan, para karyawan baru yang akan bekerja hari ini sudah menunggu. Tuan, harus kembali mengetes wawasan mereka," ucap pria itu memberikan laporan.

"Baiklah!" sahut Devan.

"Nona. Aku adalah orang yang sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menghadapi wanita seperti Anda. Jadi aku mengingatkan lain kali untuk Nona harus berhati-hati. Karena jika tidak kau akan mengulangi kesalahanmu lagi!" tegas Devan yang langsung pergi dari hadapan Trisya.

"Apa dia sedang menggurui ku. Hello dia tidak tahu saja siapa aku. Aku adalah calon pewaris dari perusahaan Royal dan siapa dirinya," cicit Trisya dengan kesal dan tampak wajahnya begitu sewot.

Dia memang adalah tipe kalau orang yang paling tidak suka menerima kritikan dan bagaimana tidak kesal.

Trisya yang kembali melanjutkan langkahnya memasuki Perusahaan itu. Perusahaan yang benar-benar luas itu dengan banyaknya orang-orang yang bekerja di sana mondar-mandir lewat sana sini.

"Apa harus aku mendatangi ruang interview lagi. Apa-apaan Kakek yang benar-benar menyuruhku untuk memulai semua dari nol. Mau bagaimanapun aku akan diterima. Jadi untuk apa juga aku harus melewati acara interview segala!" Ocehnya dengan kesal.

Sampai akhirnya Trisya tiba di depan ruangan interview dan ada beberapa karyawan baru yang sama seperti dirinya akan masuk hari ini dan terlebih dahulu harus melewati proses interview terakhir. Beberapa karyawan itu yang duduk menunggu giliran dan begitu Trisya datang mereka semua langsung melihat sinis ke arah Trisya.

"Dia sangat niat sekali bekerja di hari pertama dengan pakaian seperti itu. Kalau aku mending uangnya ditabung daripada harus membeli barang-barang palsu," salah satu wanita langsung bergosip dengan temannya dan walau mereka berbicara berbisik-bisik. Tetapi suara itu dapat di dengar Trisya yang sudah duduk menunggu antrian.

"Kamu benar! zaman sekarang banyak sekali orang-orang yang hanya bekerja sebagai karyawan dengan gaji di bawah UMR tapi sudah berpenampilan seolah-olah seperti Bos. Huhhh apa uangnya tidak sayang,"sahut yang satunya lagi.

"Apa-apaan mereka. Jadi mereka sekarang menceritaiku dan mengatakan jika apa yang aku pakai adalah palsu. Dasar tidak pernah melihat barang-barang mewah. Jadi menganggap apa yang aku pakai imitasi. Kalian juga belum tahu sama sekali. Jika aku calon pewaris!" umpatnya di dalam hati dengan penuh kekesalan yang mendapatkan cibiran seperti itu.

Sama seperti apa yang dikatakan Lena sebelumnya. Jika penampilan dia yang sangat wow dan pasti akan mencuri perhatian yang membuat dia akan mendapatkan masalah. Tetapi kembali lagi Trisya adalah orang yang sangat percaya diri.

Akhirnya setelah beberapa menit menunggu giliran Trisya yang dipanggil masuk ke dalam.

"Trisya Adelia Pasha!" namanya langsung disebutkan saat dirinya baru saja melangkah yang ingin menduduki kursi yang di depannya ada seorang pria yang sibuk membolak-balikkan datanya.

"Benar!" jawabnya dengan sangat santai dan menarik kursi lalu duduk tanpa disuruh untuk duduk.

"Apa pengalaman pekerjaan kamu dan di sini tidak dituliskan!" pria itu mengangkat kepalanya dan mereka berdua cukup sama-sama kaget yang ternyata pria itu adalah Devan yang tadi mereka baru saja bertemu dan sempat berdebat.

"Kau!" pekik Trisya.

Devan mendengus dengan tersenyum miring yang membuat Trisya heran.

"Jadi saya sekarang sudah tahu alasannya. Kenapa kamu tadi sengaja menabrak saya. Kamu pasti sudah mengetahui jika saya adalah manajer keuangan dan karena itu kamu sengaja mencari perhatian dari saya agar saya memberikan penilaian yang baik untuk interview terakhir ini," ucap Devan dengan percaya diri yang membuat Trisya mengerutkan dahinya

Ternyata ada yang lebih percaya diri daripada dirinya dan lihatlah pria itu sejak tadi tidak berhenti tersenyum dan memang sih jika tersenyum dia sangat tampan sekali.

"Nona menghadapi wanita seperti anda? Saya sudah sering sekali dan saya sama sekali tidak perlu heran dengan hal itu," ucap nya lagi.

"Astaga apa-apa ini. Aku sama sekali tidak sengaja menabrak mu. Jadi jangan terlalu percaya diri!" kesal Trisya.

Devan yang kembali tersenyum dengan geleng-geleng kepala.

"Katakan saja apa pengalaman pekerjaan kamu?" tanya Devan yang kembali pada intinya.

"Aku tidak memiliki pengalaman pekerjaan apapun!" jawab Trisya dengan apa adanya dan tanpa kebohongan.

"Baiklah! mungkin kamu sudah melewati berbagai banyak seleksi yang membuat kamu bisa diterima di Perusahaan. Saya juga sama sekali tidak akan mempersulit kamu. Kamu juga sudah berusaha untuk mencuri perhatian saya dengan cara lain dan saya tidak akan menyia-nyiakan usaha kamu. Jadi kamu diterima bekerja di Perusahaan ini dan selamat bergabung untuk hari ini," ucap pria itu dengan begitu santai.

Bukannya Trisya senang atau bahagia harus melompat-lompat mendengar kabar tersebut. Dia justru sampai tidak bisa berkata-kata melihat kepercayaan diri seorang pria di depannya itu.

"Selamat bergabung Nona di perusahaan ini. Lain kali jangan sengaja mencuri perhatian saya," ucap nya dengan mengulurkan tangan.

"Astaga!" ucap Trisya dengan menghela nafas yang mau tidak mau menyambut uluran tangan tersebut, walau terlihat dari wajahnya tampak begitu kesal.

"Baiklah! kalau begitu sekarang aku permisi!" Trisya yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan bisa-bisa dia gila jika dihadapkan dengan Devan.

"Wanita sekarang memang sangat pandai. Mereka mengandalkan kecantikan untuk mencuri perhatian agar bisa mendapatkan apa yang mereka mau," gumam Devan dengan geleng-geleng kepala

**

Arkhhh..

Trisya tampak prustasi yang berdiri di depan cermin yang mengacak rambutnya. Dia benar-benar seperti orang gila dengan nafas naik turun.

"Apa-apaan ini? baru satu hari saja dan belum sampai 3 jam aku berada di Perusahaan ini dan aku sudah menemukan orang-orang yang aneh. Orang-orang yang memiliki mulut pedas yang sembarangan mengatakan apa yang aku pakai hanya palsu dan laki-laki itu. Jangan mentang-mentang dia Manager keuangan lalu dia dengan seenaknya mengatakan hal seperti itu. Dia pikir siapa dirinya!" umpat Trisya yang lama-lama bisa serangan jantung.

"Tatapan matanya sungguh sangat menjijikkan dan seolah-olah aku seperti menyukai dirinya dan padahal aku sama sekali tidak tertarik, bahkan tidak melirik dia sama sekali. Pria itu benar-benar!" Trisya terus mengatur nafas dan mencuci wajahnya untuk menenangkan dirinya.

Dia sangat membutuhkan ketenangan hati untuk saat ini. Ini suasana baru untuknya harian suasana ini dia pikir mudah dan ternyata hal ini sangat sulit dan tidak ada di dalam bayangannya.

Bersambung.....

1
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
Lena bersedih boleh tapi kmu juga harus ikhlas dan jangan biarkan pelakor itu merasa senang.

mungkin nenek sudah tenang karena perusahaan itu sudah di pegang oleh Trisya, karena itu dia tenang meninggalkan dunia ini
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
ayo Dev kamu harus tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa dibanggakan dan kamu menikahi Trisya bukan karena hartanya
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
akan banyak kejutan yg akan kamu dapatin dev,,jadi kamu harus kuat
Anto D Cotto
menarik
Khafiza Achmad
devaaaan lho narsis abis🤣🤣🤣🤣
Joan Indri
Sampai di sini, aq sudah tidak bisa menahan tawa, Devan oh Devan 😄
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀: hilang tingkat kepedean Devan🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
yg ada nanti kamu lebih nyaman dg kluarga Devan ,jika diliat mreka ramah semua
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
bagaimana jika Devan tau kalo Trisya adalah calon pewaris perusahaan royale 🤭
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
ayo Trisya dg Devan gpp demi perusahaan jangan sampe nenek lampir yg menguasai
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
Mona kamu itu cuma istri kedua dan istri pertama masih hidup walaupun dia koma.dan perusahaan itu milik Liana jadi gk usah ikut campur
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
pertemuan pertama yg begitu bikin kesel 😅
sama² punya tingkat kepedean yg sangat luar biasa tinggi
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
aku mampir lagi di novel terbarumu onel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!