NovelToon NovelToon
Air Mata Yang Kering

Air Mata Yang Kering

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Istri ideal
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: shakila kanza

Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang, namun di kemas dalam versi yang berbeda sesuai pandangan author dan ada tambahan dari cerita yang lain.

Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.

Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.

Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.

Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???

Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???

yuk simak cerita lebih lengkapnya.
Tentang akhir ceritanya adalah harapan Author pribadi ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meja Makan

Subuh sudah berlalu, Mutia sibuk di Kamar bawah menata pakaiannya ke dalam lemari. Setelah usai semua pakaian di tata di keluar kamar dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan anak-anaknya karena sebentar lagi akan berangkat sekolah.

Mutia menyiapkan susu coklat untuk si bungsu dan menyiapkan jus Apel untuk si kakak dan si kembar, tak lupa dia menyeduh kopi susu untuk suami yang sudah menyakitinya, meski hati berontak untuk membuatnya tapi dia tetap membuatnya.

Setelah semua makanan yang di masak selesai dia menata meja makan. Mutia sarapan terlebih dahulu agar tak bertemu Haris.

Intan turun sambil membawa tas di susul Zea dan Zia yang masih saja selalu ribut masalah pakaian, di belakang ada Kean yang belum selesai mengancingkan seragamnya.

Mutia menghampiri Kean dan merapikan pakaian putra bungsunya itu sambil mencium pipinya.

"Kak... Bunda siap-siap dulu ya, kalian sarapan dulu..." Ucap Mutia.

"Bunda ndak ikut sarapan?" Tanya Intan.

"Bunda udah tadi ..." Jawab Mutia lalu masuk ke kamar.

"Bunda kenapa sih Kak?" Tanya Zia.

"Auk...." Jawab Intan malas, namun dalam hati bertanya-tanya kenapa Bundanya tidur di Kamar bawah.

Haris turun langsung menuju meja makan berharap Mutia di sana, namun ternyata tidak ada.

"Kak Bunda mana?" Tanya Haris.

"Mandi Yah..." Jawab Intan sambil mengambil lauk.

"Yah... Ayah berantem lagi sama Bunda?" Tanya Kean polos.

"Uhuk... " Haris tersedak saat minum karena terkejut dengan pertanyaan Si bungsu.

Intan dan si kembar memandang Ayahnya tajam meminta pertanggung jawaban seolah ada sesuatu antara Ayah dan Bundanya.

"Yah..." Intan menatap Haris penuh ancaman.

"Ayah ada rapat pagi ini... kalian hati-hati nanti berangkat sekolahnya." Katanya buru-buru berdiri dan mengambil kunci mobilnya.

Anak-anak semakin yakin bila ada sesuatu di kedua orang tuanya itu. Mereka menyelesaikan makan lalu bersiap-siap berangkat sekolah. Zea dan Zia bareng Intan naik mobil sementara Kean nanti di antar Bundanya.

Mutia keluar dari kamar membereskan meja makan, lalu menaruhnya di wastafel. Dari belakang Intan datang menatap Bundanya dalam, rupanya barusan dia masuk ke kamar bawah tempat Bundanya tidur dan melihat lemari penuh pakaian Bundanya itu.

"Bun..." Kata Intan sambil duduk di kursi.

"Kenapa Bunda pindah kamar di bawah tidak sama Ayah di atas?" Tanya Intan.

"Bunda kalau di atas capek naik turun mberesin rumah belum lagi kalau masak Kak... " Bohong Mutia.

"Bunda Udah tua Kak, Kamu juga udah sebesar itu, tak terasa ya... " Mutia mengalihkan pembicaraan.

"Jangan bohong Bun... Ayah kumat lagi ya???" Intan mulai tersungut menahan emosinya.

"Heran... Apa sih kurangnya Bunda??? Kenapa Ayah dari dulu ndak berubah!!!" Intan mulai marah.

"Kak... nanti adek-adekmu dengar... jangan teriak-triak gitu..." Mutia menenangkan Intan meski matanya sudah berkaca-kaca.

Mutia paham betul sikap Intan yang keras dan tempramen itu jika sudah menyangkut sikap Ayahnya itu. Karena Intan sudah besar dan masih ingat kala Bundanya dan si kembar masih kecil keluar dari rumah gara-gara Ayahnya selingkuh dan memilih selingkuhanya di banding mereka.

Ingatan sikap buruk Ayahnya yang dulu selalu terputar di kepalanya, membuat dia tidak punya rasa takut pada Ayahnya dan mengeraskan hatinya.

"Bunda tidak apa-apa Kak..." Kata Mutia memeluk Intan.

"Jangan Bunda pendam sendiri rasa sakit itu. Intan ndak Mau kalau Bunda sakit." Kata Intan parau.

"Bunda kuat Kak... Udah gih... tu di tungguin Zea sama Zia." Kata Mutia.

Dan benar saja suara cemreng si kembar sudah terdengar memanggil Kakaknya.

"Kakkkkk Buruannnn." Triak mereka bareng.

1
Sri Suhartati
Lumayan
Sri Suhartati
Kecewa
gempi
h
Nengsih Farihan
Luar biasa
Tatan Utari
Bahagianya, semoga Sakinah Mawaddah Warohmah, cerita nya bagus banget/Heart//Heart//Heart/
Tatan Utari
Aku sedih, ini cerita nya mirip dgn kehidupan ku/Sob//Sob//Sob/
Nengsih Farihan
Luar biasa
Mardiana Puji
sku suka bab ini. walaupun mudah untuk memaafkan tp sulit untuk melupakan . aku suka sikap fari mutia
Bu kholisatun nimah
aku kok 😭😭😭....
Sri Muji
Luar biasa
Ria Paramitha
kebanyakan lagi lagu nya nih othor ...
Ria Paramitha
jangan kebanyakan lagi Thor..
Berliy Athena
Kalo laki-laki sudah berselingkuh dan diberikan kesempatan ke 2
tapi menyiakan kesempatan ke 2 itu
maka itu tidak akan pernah bisa berubah!..
Delvina 66
masallooohhh..tlng kaka arsya jangan d ksh ninggall dong kshan mutianya
Ria Paramitha
ada typo ya Thor...?
Ria Paramitha
kunci nya bersyukur saat di beri nikmat dan bersabar saat di beri ujian..
Wayan Sucani
Pasti sakit bgt tu Haris
Wayan Sucani
Semoga selalu bahagia
Delvina 66
kaannntaaappp...seneennggg dan puasss liat haris terpurukkk...kasiannnn deh lo harisss
Wayan Sucani
Semangat wahai wanita kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!