keluarga kecil Sandra yang pada awalnya harmonis harus hancur karena kehadiran orang ketiga yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Lisa yang pada awalnya di pekerjakan oleh Sandra dengan niat membantu perekonomian lisa karena suaminya telah meninggal, tetapi justru kebaikan itu malah menjadi awal petaka untuk rumah tangga nya. lisa tanpa rasa malu menggoda suami Sandra yang bernama Dirga mereka diam-diam menjalin hubungan terlarang di belakang Sandra, pengkhianatan yang Dirga lakukan itu ternyata tidak di landasi kesadaran penuh Dirga karena ternyata Dirga terkena mantra pelet lisa.
bagaimana cara sandra menyadarkan kembali suaminya yang sudah terkena oleh mantra pelet lisa?
akankah rumah tangga Sandra bisa utuh kembali?
ikuti kisah perjalanan Sandra dalam mempertahankan rumah tangganya hanya di Noveltoon....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon niya_23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Mas, aku ngidam pengen beli gelang emas nih mumpung kita lagi mall, kamu mau kan beliin aku gelangnya biar aku tambah cantik, “ rayu Nita tanpa rasa malu kepada Dirga yang belum sah menjadi suaminya itu.
“I--ya sayang boleh, “ jawab Dirga ia tidak bisa menolak permintaan Lisa karena tersihir oleh mantra Lisa.
“Makasih sayang,” Lisa dengan senang hati langsung memilih perhiasan emas yang disukainya sementara Dirga mematung di sampingnya.
Setelah puas dengan berjalan-jalan di mall dan menguras habis isi dompet Dirga mereka berdua kembali ke apartemen Dirga, disana Lia mulai membicarakan kembali perihal pernikahan yang di dambakan nya.
“Mas, jadi kapan pastinya kamu nikahi aku? Aku udah capek mas, nutupin perutku yang mulai buncit ini dari orang lain, belum lagi mual, muntah ku yang suka jadi pertanyaan anak-anak. Aku bingung Mas, harus ngasih alasan apalagi ke mereka. Aku minta kamu cepetan yah nikahi aku, atau secara siri dulu pun aku gak apa-apa Mas yang penting anak ini punya status yang jelas,” ungkap Lisa sambil menggelayuti Dirga yang sedang duduk di sofa karena kelelahan.
“Iya sayang kamu sabar yah secepatnya aku akan menikahi kamu secara sah dengan atau tanpa izin Sandra,” Jawab Dirga.
Beneran yah Mas aku pegang ucapan kamu, kalau kamu bohong aku tidak akan tinggal diam akan aku datangi rumah Sandra dan aku akan memintanya secara langsung, “ gertak Lisa.
“Iya sayang kamu yang sabar yah,” jawab Dirga sambil mengelus rambut Lisa yang sudah buncit itu.
“Mas, hari ini kamu mau pulang ke rumah Sandra, “ tanya Lisa manja sambil ia bersandar di bahu suami sahabat nya itu.
“Iya sayang aku harus pulang kesana sudah berhari-hari aku tidak pulang, kasian Sandra dan Fitra pasti sedang menungguku, “ Jawaban Dirga membuat dada Lisa panas seketika, ternyata nama Sandra masih tertanam dalam di hati Dirga, pelet yang ia pakai ternyata belum cukup untuk menghapus rasa cinta Dirga kepada istri nya itu.
“Kamu kasihan kepada Sandra tapi tidak kepada ku Mas, yang sedang mengandung anakmu ini aku juga butuh Mas perhatian lebih dari kamu bukan hanya Sandra saja lagipula untuk apa kamu mempertahankan Sandra lagi Mas bukankah sudah ada aku! Sebaiknya kamu ceraikan saja Sandra agar kita bisa bebas dan bisa terus bersama Mas,” Emosi Lisa meledak kecemburuan kepada Sandra sudah menggelapkan hatinya.
“Nggak bisa Lis, aku tidak bisa begitu saja untuk menceraikan Sandra kalau dia sakit hati bisa saja dia melaporkan ku ke kantor atas tindak perzinahan, kamu tahu sendiri kalau itu terjadi aku bisa kehilangan pekerjaanku. Kamu mau begitu aku jadi pengangguran iya!” Lisa terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan Dirga. o
“I---iiya Mas aku mengerti, “ Jawab Lisa singkat dan ketus.
“Mangkanya aku minta kamu bersabar oke, sekarang sudah malam aku anter kamu pulang yah kasian anak-anak kamu menunggu di rumah, “
“Baik Mas, aku akan bersabar tapi sebelum kita pulang aku ambilkan kamu minum dulu yah Mas,” lagi dan lagi Lisa kemudian pergi ke dapur untuk mengambil segelas minum untuk Dirga dan tidak lupa membubuhkan dengan mantra peletnya.
“Ini Mas minumannya kamu abisin yah, “ Pinta Lisa sambil tersenyum.
****
Sandra yang sudah sampai di rumah terlebih dahulu ia langsung menemui anak semata wayangnya yang sedang berada di kamar.
“Assalamu'alaikum,” sapa Sandra sambil mengetuk kamar anaknya itu yang sedang duduk di meja belajarnya.
“Waalaikumsalam jawab Fitra cuek tetapi sedikit melirik kepada ibunya itu,” Lalu melanjutkan membaca bukunya.
“Kamu lagi apa Nak,” tanya Sandra yang kemudian masuk ke kamar anaknya itu.
“Baca buku, “ jawab Fitra singkat
“Kamu sudah makan,” tanya Sandra lagi
“Sudah,” Lagi-lagi jawaban Fitra singkat.
“Ya sudah kamu terusin lagi baca buku nya Ibu mau ke kamar istirahat,” balas Sandra yang kemudian berjalan menuju pintu.
“kalau Ibu tidak bahagia bersama Ayah tidak usah memaksakan diri lepaskan saja, “ ucap Fitra kepada Sandra sebelum ia pergi dari kamarnya.
Sandra sejenak menghentikan langkahnya tanpa berbalik karena tak kuasa menahan air matanya walaupun terkesan cuek tapi Fitra tahu segalanya ia tidak ingin ibunya terus menderita.
“Iya, “ jawab Sandra cepat seraya menghapus air matanya lalu keluar dari kamar Fitra.
Baru saja ia keluar dari kamar Fitra tiba-tiba saja pintu depan terbuka sandra cukup terkejut ia tidak menyangka kalau Dirga masih ingat akan dirinya dan Fitra.
“San, Mas pulang, “ kata Dirga yang sedikit segan.
“Iya Mas,” jawab Sandra singkat ia sudah tidak berselera lagi akan kedatangan suaminya itu lalu sandra pun pergi ke kamarnya yang kemudian di ekori Dirga.
“Kamu kenapa san gak suka kalo mas pulang!” Bentak Dirga.
“Mas! Jangan teriak-teriak nanti Fitra dengar aku gak mau di sedih mendengar pertengkaran kita,” kata Sandra pelan.
“Kamu hanya peduli kepada anakmu tapi tidak peduli padaku San, “ protes Dirga.
“Itu semua akibat perbuatanmu Mas! Hati ku ini sedang hancur karena penghianatan mu dengan wanita jalang tidak tahu diri itu apa kamu mengharapkan sambutan hangat dari ku setialah apa yang sudah kamu lakukan terhadapku hah! Coba kamu pikir sendiri Mas!” dengkus Sandra.
“Apa kamu bilang wanita jalang! Kurang ajar kamu jangan coba-coba kamu menghina dia aku tidak Terima!! teriak Dirga.
“Oh jadi sekarang kamu lebih membela dia Mas, sekalipun sedang bersama ku? Apa cinta mu sudah lebih besar terhadapnya dari pada aku Mas!” Air mata sandra mulai menetes di pipinya.
Dirga yang mendengar hal itu hanya terdiam ia tidak bisa berkata-kata lagi di hadapan Sandra ia merasa bingung akan perasaan nya sendiri.
“Bbb--bukan maksudku seperti itu Sab aku hanya tidak suka kamu berbicara kasar seperti itu, seperti bukan Sandra yang aku kenal,” kilah Dirga.
“Sudahlah Mas aku tidak mau lagi berdebat denganmu malam ini aku akan tidur di kamar tamu silahkan kamu tidur disini, “ ucap sandra kemudian berlalu meninggalkan Dirga.
“Tunggu Sandra, Apa ini!” Dirga melihat sebuah amplop coklat besar yang tergeletak diatas meja rias Sandra. “apa ini San?” tanya Dirga yang kemudian membuka amplop besar di tangannya.
“Apa ini kamu akan mengajukan surat cerai terhadap ku!” Dirga tersentak seolah tak percaya apa yang tengah di lihatnya.
“Iya benar aku akan menggugat cerai kamu Mas!” Tegas Sandra. Ia ingin mengetahui respon suami nya itu.
“Jangan macam-macam kamu San, sampai kapan pun aku tidak akan menceraikan kamu, apa kamu tidak bisa menerima jika aku poligami San aku tidak bisa meninggalkan kamu dan Lisa kamu ngerti dong San, bahkan dalam agama kita pun diperbolehkan bukan untuk berpoligami aku minta ijin baik-baik kepadamu San, “
“Mas, kamu benar-benar egois dan tidak masuk akal mana ada wanita yang mau dipoligami Mas, terlebih lagi kalian sudah berzinah di belakangku!! Kamu ini mas seperti orang yang bukan aku kenal dulu pikiranmu sekarang agak kurang waras, “
Dirga tiba-tiba mematung ia seperti orang yang sedang kebingungan.
“Apa benar suamiku ini sudah terkena pelet oleh lisa, “ ucapnya kepada diri sendiri.
