Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.
Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.
Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.
Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.
Tidak ada lagi bisnis besar.
Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.
Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.
Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.
-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.
-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Di dalam ruangan sederhana namun elegan itu, dimana hanya ada beberapa perabotan umum disertai dengan dinding belakang yang terbuat dari sebuah kaca yang keras dan kuat, menampilkan pemandangan kota yang indah dan besar.
Di sebuah kursi dengan meja di depannya, seorang pria terlihat duduk dengan rambut hitam dan satu luka di garis miring jidatnya.
Rambut pria itu sudah mulai beruban di beberapa bagian tempat, wajahnya juga memiliki semakin banyak kerutan.
Matanya memancarkan kepercayaan dirinya yang tinggi dan penuh dengan kedewasaan.
Memikirkan betapa energiknya Richard dahulu, Ronan merasa bahwa Richard yang sekarang mungkin saja adalah orang yang berbeda.
“Lama tak bertemu tuan muda, saya senang karena Anda akhirnya bangun dari koma. Maaf karena saya tidak menyambut Anda yang baru saja bangun.“
Ramah dan ceria, begitulah Richard dahulu, namun sekarang, Richard terlihat sangat tenang dengan nada suara yang netral dan tak bermusuhan maupun bersahabat sama sekali.
'Apa yang terjadi padanya..?'
Ronan bertanya-tanya di dalam hatinya.
“Tidak masalah. Lagipula Anda juga sangat sibuk dengan urusan pengembangan Real Estate.“
Tentu saja Ronan tau bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi saat dia sedang koma, tapi saat ini Ronan hanya bisa bersikap pasif.
“Terimakasih atas pengertiannya tuan muda.“
Ronan sekali lagi merasakannya, meski nada suara Richard sangat netral dan tenang, tapi terdapat getaran kesedihan di dalam suaranya.
Ronan melirik matanya, terdapat kantung mata hitam yang sangat pekat. Sepertinya dia bekerja terlalu keras dan kelelahan hingga kekurangan tidur.
'Tidak mungkin.. dia terlihat terlalu lelah, tidak mungkin sebuah pekerjaan membuatnya selelah itu..'
Memang benar, meski menjadi seorang CEO sangat melelahkan, tapi Ronan tau bahwa seorang CEO tidak mungkin mencapai kekalahan yang sama dengan Richard.
Saat ini Richard terlihat lelah secara fisik tapi tidak hanya disana, Richard juga sangat lelah dalam mentalnya.
“Richard.“
Ronan menyebut namanya, tanpa menyebut jabatannya atau apapun.
Richard terlihat tenang, dia terlihat tidak masalah sama sekali dengan fakta bahwa Ronan menyebut namanya dengan santai.
Hanya ada beberapa orang yang bisa memanggilnya sesantai itu di dunia ini, Ronan adalah salah satunya.
“Ya, tuan muda.“
Raut wajah Ronan serius dan dingin, di dalam kepalanya, Ronan memikirkan banyak hal tentang apa yang kemungkinan terjadi pada Richard dan apa yang harus dia lakukan dan bagaimana dia harus menguji nya.
Diam sejenak Ronan kemudian menundukkan kepalanya kemudian menghela nafas kasar dan berkata:
“Richard. Kamu lebih suka pahlawan atau penjahat?“
Richard sedikit melebar matanya saat mendengar ucapan Ronan tapi kemudian dia menyempitkan matanya dengan sedih lalu menjawab:
“Jika memungkinkan, saya lebih suka menjadi orang biasa yang tidak terlibat sama sekali.“
Mendengar itu senyuman kecil muncul di wajah Ronan.
Saat kecil, Ronan sangat suka bermain dengan Richard apalagi bermain penjahat dan pahlawan.
Saat itu Ronan pernah menanyakan pertanyaan yang sama dan sekarang, Richard juga menjawab dengan jawaban yang sama.
Richard itu cerdas jadi dia langsung mengerti mengapa Ronan menanyakan pertanyaan itu disaat saat seperti ini.
Alasan dibalik jawaban Richard sendiri sederhana.
'Richard hanya ingin hidup dengan tenang tanpa terlibat dalam aksi pahlawan dan aksi penjahat, hidup tenang dengan keluarganya.'
Singkatnya, Richard saat ini menyatakan bahwa dia tidak ingin berada di pihak manapun dan tetap berada di pihak netral antara Ronan dan Albert.
Tapi apakah itu mungkin?
Richard jauh lebih tau bahwa hal itu tidak mungkin.
Tapi sejauh ini, Ronan hanya bisa membuat kesimpulan, karena itulah Ronan memutuskan untuk bertanya lebih jauh.
“Orang biasa ya..? Bagaimana menurutmu ketika sang pahlawan dan penjahat bertarung tapi kamu yang berusaha untuk tidak terlibat malah dijebak oleh penjahat dan tidak punya pilihan lain untuk bertarung berdampingan dengannya untuk mengalahkan pahlawan?“
Richard merenung, dia diam sama sekali tidak berniat untuk menjawab.
Ronan sendiri langsung mengerutkan keningnya dan mengangguk paham.
“Apakah penjahat memegang kelemahanmu?“
Richard menggelengkan kepalanya.
“Apakah kamu aman?“
Richard menganggukkan kepalanya.
“Bagaimana dengan keluargamu?“
Richard sekali lagi menganggukkan kepalanya, menyatakan bahwa keluarganya aman.
“Jadi begitu..“
Ronan akhirnya mengerti.
“Apakah Anda sudah puas dengan bermain-mainnya tuan muda?“
Mendengar ucapan Richard yang menjadi dingin dan penuh dengan permusuhan, Ronan menatapnya.
Kemudian Ronan memejamkan matanya sejenak lalu menjawab:
“Hm.. sungguh itu membuatku nostalgia Richard.“
Saat itu wajah Richard terlihat menjadi tidak bersahabat.
“Jadi sudah cukup bukan? Ini akan menjadi yang terakhir kalian Anda menyebut saya 'Richard' selanjutnya Anda harus sopan dengan saya! Sekarang pergi dari sini! Penjaga! Antar dia pergi!“
Seorang penjaga muncul dan segera menahan Ronan dan memaksanya meninggalkan ruangan itu.
Ronan dengan patuh keluar dari ruangan itu dan tidak menunggu lama segera Ronan keluar dari gedung besar dan tinggi itu.
'Tujuanku sudah tercapai.'
Saat kecil, Ronan sangat suka bermain pahlawan dan penjahat tapi karena Ronan sangat cerdas, dia mulai membuat beberapa narasi tentang pahlawan dan penjahat dengan otaknya yang sangat cerdas.
Ada satu adegan dimana seorang pahlawan mencoba membantu seorang pria yang terlihat sangat kelelahan secara mental dan fisik tapi mengatakan bahwa dia baik baik saja.
Saat itu Ronan mengatur agar pahlawan itu berkata 'Jika kamu setuju gelengkan kepalamu dan jika kamu tidak setuju maka anggukkan kepalamu'
Alhasil pahlawan mulai mengatakan apakah pria itu aman? Pria itu menganggukkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak setuju.
Pahlawan menanyakan apakah keluarganya dalam bahaya? Pria itu menggelengkan kepalanya menandakan bahwa dia setuju.
Hal itu di lakukan karena pria itu diatur agar pria tersebut akan mati jika mengatakan kebenarannya hingga pada akhirnya Ronan juga mengatur pahlawan cerdas yang mampu memanfaatkan celah dari sesuatu yang mengenai pria itu.
Begitulah narasi yang dia buat dan dia perankan bersama dengan Richard di masa lalu, siapa sangka bahwa dia akan menggunakan narasi kekanakan itu untuk sesuatu yang serius seperti ini?
Ronan merasa ingin tertawa.
Alasan mengapa Richard menjadi marah sebelumnya juga… semuanya adalah akting.
'Jadi Albert sudah melakukan sesuatu padanya ya?'
Ronan merasa dingin di hatinya, Albert benar benar melakukan banyak hal demi memantapkan posisinya.
Dan sekarang, demi mendapatkan Richard dipihaknya, mau tak mau Ronan harus mencari informasi tentang apa yang terjadi pada keluarga Richard dan membantunya.
Melihat sikap Richard barusan juga menjelaskan bahwa tiap aksi dan pembicaraan yang Richard lakukan jelas dapat diketahui oleh Albert dengan cara tertentu hingga akhirnya dia tidak bisa mengungkapkannya secara terkemuka.
Karena itulah Richard harus melakukan sesuatu yang tidak terlihat dan menyampaikan informasi nya dengan aman.
Ronan masuk ke dalam mobilnya dan mengecek saku bajunya, terdapat secarik kertas disana.
Secarik kertas itu diberikan oleh seorang penjaga yang menyeretnya keluar.
Ronan tersenyum tipis.
***
alurnya t3pat