NovelToon NovelToon
Pesona Pria Seratus Juta

Pesona Pria Seratus Juta

Status: tamat
Genre:Tamat / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Harem
Popularitas:5M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Farrel adalah seorang playboy kelas kakap, sudah banyak wanita yang dia kencani dari berbagai macam profesi. Baginya wanita hanya mainan saja, yang akan dia tinggalkan setelah merasa bosan. Tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta.

Dia adalah seorang pria dengan sejuta pesona. Siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya.

Namun, malam itu dia salah masuk ke dalam kamar hotel membuat dia melakukan kesalahan fatal dengan seorang wanita yang tidak dia kenali. Wanita itu meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, agar Farrel tutup mulut.

Farrel sangat terkejut ketika mengetahui kenyataan bahwa wanita itu ternyata adalah istri dari saudara sepupunya. Apakah dia harus bertanggung jawab karena telah merenggut kesuciannya ataukah mencari wanita lain sebagai tambatan hati? Padahal ada banyak wanita yang mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

[Aku tunggu kamu di hotel xxxx nomor 107.]

Tania menghela nafas dengan panjang ketika membaca pesan dari Pak Rangga. Pak Rangga adalah seorang sutradara film, Tania memang seorang model, dia memiliki keinginan untuk bisa bermain film, sehingga dia berkenalan dengan seorang sutradara film bernama Pak Rangga.

Mungkin karena Tania belum pernah sekalipun bergelut di dunia perfilman, sehingga aktingnya sangat diragukan. Karena itulah Pak Rangga menawarkan sebuah jalan pintas untuknya, asalkan Tania mau melayani naf-su bira-hinya dengan sepenuh hati.

Tania adalah seorang wanita yang menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Sehingga mau tidak mau dia harus melayani pria beristri itu.

Sekarang ini Tania sedang berada di depan pintu kamar hotel nomor 107, dia pun segera mengetuk pintu kamar hotel tersebut.

Tok!

Tok!

Tok!

Seorang pria berusia 50 tahun pun bergegas membuka pintu, pria itu tersenyum lebar memandangi lekuk tubuhnya Tania dari ujung kaki ke ujung kepala dengan tatapan penuh hasrat.

Pak Rangga segera menarik lengan Tania, membawanya masuk ke dalam kamar, "Ayolah manis, aku sudah tidak tahan."

Pak Rangga menghentakkan tubuh Tania ke dinding, mencium bibir wanita itu dengan sangat brutal. Dan menggesek-gesekkan milik mereka berdua.

Tania segera melepaskan ciumannya, dia ingin memastikan dulu tentang apa yang sudah dijanjikan oleh pria tua itu. "Tapi Pak Rangga janji kan akan memastikan aku bisa debut?"

"Tentu saja, aku janji. Sangat mudah untukku membuat kamu bisa debut. Asalkan kamu harus melayani aku dengan sepenuh hati," ucap Pak Rangga sambil memasukkan tangannya ke dalam rok mini yang dikenakan oleh Tania, kemudian tangannya menelusup masuk ke kain segitiga milik wanita itu, memainkan jemarinya dengan liar pada milik wanita itu.

Tania sebenarnya sangat merasa jijik karena harus bercinta dengan seorang pria yang sudah bau tanah itu. Tapi demi karirnya, dia harus mengesampingkan rasa jijik itu.

Pak Rangga segera membuka celananya sendiri, dia memperlihatkan sesuatu yang sudah seperti bubur lolos itu. "Hisaplah, manis!"

Tania pun berjongkok, dia segera melakukan karaokean.

"Arggghh terus sayang!" Pak Rangga menjambak rambut Tania, hisapan wanita itu membuatnya merem melek.

Pak Rangga sudah tidak tahan, dia segera melepaskan pakaiannya, begitu pula dengan pakaian Tania.

Tak lama kemudian mereka pun akhirnya melakukan jungkat-jungkit di atas ranjang. Tania sama sekali tidak memikirkan perasaan Edho yang selama ini sudah sangat setia kepadanya. Wanita itu sedang berpacu kuda di atas pinggul Pak Rangga.

Pria tua itu memegang pinggang Tania yang sedang bergerak diatas pinggulnya, "Oh terus bergerak, Manis!"

Kemudian Pak Rangga menyambar buah semangka milik Tania. Tania pura-pura harus terlihat sangat menikmatinya, walaupun sebenarnya dia sama sekali tidak menikmatinya, mungkin karena harus bercinta dengan seorang pria yang sudah bau tanah.

...****************...

"Farrel memberikan aku tas, hanya sebagai bentuk hadiah karena sudah menjadi guru pembimbingnya. Kalau kamu tidak mengizinkan aku untuk memakainya, aku tidak akan memakainya." Renata mencoba untuk menjelaskan tentang tas pemberian dari Farrel kepada Edho. Dia takut suaminya salah paham.

Walaupun Renata sadar bahwa sebenarnya dia dan Farrel pernah tidur bersama, itu karena dia sedang dalam keadaan mabuk dan mengira bahwa Farrel adalah Edho. Renata sama sekali tidak pernah berniat untuk mengkhianati pernikahannya.

Saat ini Renata dan Edho sedang berada di dalam mobil. Edho tak langsung menjawab penjelasan dari Renata, dia masih fokus mengendarai mobilnya. Kemudian dia pun berkata, "Terserah kamu saja, kalau kamu mau memakainya, pakai saja. Kamu tidak perlu menjelaskannya kepadaku, karena aku sangat tahu kamu bukanlah tipenya Farrel. Farrel walaupun seorang playboy tapi dia sangat pemilih, dia sangat menyukai wanita yang cantik dan berkelas."

Secara tidak langsung Edho sedang merendahkan Renata, dia hanya ingin Renata sadar diri tentang siapa dirinya. Agar wanita itu bisa berjaga jarak dari Farrel.

Renata lebih baik memilih diam, jika berdebat dengan Edho. Edho adalah seorang pria yang egois, tidak akan mau mengalah.

"Oh iya, hari ini kita harus bersinggah dulu ke rumah orang tua aku. Mama dan papa ingin kita makan malam disana."

Sebenarnya Renata merasa lelah, setelah bekerja seharian di perusahaan sebagai seorang asisten, kemudian dia harus menjadi guru pembimbing Farrel. Tapi dia sama sekali tidak merasa keberatan untuk bertemu dengan ayah dan ibu mertuanya, "Kalau begitu antar aku ke toko kue dulu, aku ingin membelikan makanan kesukaan mama dan papa kamu."

"Hm, ya sudah."

...****************...

"Saya membawakan kue brownies kesukaan mama dan papa," ucap Renata sambil meletakkan kue brownies di atas meja makan.

"Terimakasih Renata, kamu sangat tahu sekali kesukaan papa," ucap Tuan Heru, sang ayah mertua.

Sementara Bu Ami, dia hanya diam. Sepertinya biasanya dia selalu memperlihatkan rasa tidak sukanya kepada Renata. Mungkin karena dia sangat berharap Edho menikah dengan wanita yang sepadan.

Bu Ami pun memperhatikan penampilan menantunya itu. Dia berdecak, karena Renata selalu memakai pakaian yang menurutnya sangat murahan dan bukan dari branded ternama. "Renata, seharusnya kamu menggunakan uang pemberian dari suamimu dengan sebaik mungkin. Bagaimana kamu bisa terlihat berkelas kalau setiap hari memakai pakaian murahan? Jangan mempermalukan keluarga kami!"

"Mama, kita lagi makan lho!" sanggah Tuan Heru.

Sementara Edho, dia lebih memilih menikmati makan malamnya. Dia memang seperti itu, setiap kali ibunya menghina Renata, dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membela istrinya.

"Mama hanya ingin Renata bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan kita yang berkecukupan. Bahkan sampai papa harus membiayai kuliahnya dan..."

Tuan Heru memotong perkataan istrinya, "Kita bisa hidup enak begini karena Aldi. Seandainya Aldi tidak berbaik hati memberikan sebagian warisan untukku. Mungkin kita akan menjadi gembel."

Tuan Heru sadar betul bahwa dia hanyalah kakak tirinya Tuan Aldi. Ayahnya Tuan Aldi adalah pendiri perusahaan Gibson Group. Sebenarnya seluruh aset kekayaan keluarga Gibson adalah milik Tuan Aldi. Tapi karena Tuan Aldi sudah menganggap Tuan Heru sebagai kakak kandungnya, dia memberikan saham perusahaan kepada sang kakak tiri, sebesar 10 persen. Dan tetap saja pemegang saham terbesar mutlak milik Tuan Aldi sendiri sebesar 70 persen, sisanya dipegang oleh pemegang saham yang lainnya.

Karena itulah kekayaan Tuan Heru tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Tuan Aldi.

"Maafkan saya, Ma." Renata terpaksa harus meminta maaf, dia tidak mungkin berbicara berterus-terang bahwa Edho tidak pernah menafkahinya, mereka tidak akan percaya.

Tuan Heru mulai berbicara yang serius kepada Renata, "Papa sudah sangat tua, papa ingin sekali memiliki cucu dari kalian. Karena itulah papa harap kamu secepatnya hamil, Renata."

Renata dan Edho menjadi salah tingkah mendengar perkataan Tuan Heru. Edho salah tingkah karena tidak pernah sekalipun menyentuh Renata, dia berpikir bagaimana mungkin Renata bisa hamil kalau dia belum pernah tidur dengan sang istri?

Sementara Renata berpikir, bagaimana bisa dia hamil anak dari Edho? Edho sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Dan jika seandainya dia hamil pun mungkin bukanlah anak dari Edho. Renata pun menggelengkan kepalanya, jangan sampai dia hamil anak Farrel.

Tuan Heru pun menambahkan perkataannya, "Papa janji akan mewariskan semua harta kekayaan papa, dan 10 persen saham di Gibson Group untukmu, kalau seandainya kamu sudah memiliki anak dari Renata, Edho."

Edho terkejut mendengarnya, haruskah dia melakukan malam pertama dengan Renata agar segera memiliki anak, sehingga dia mendapatkan warisan? Tapi bagaimana dengan Tania? Tapi rasanya sangat menjijikkan jika dia harus tidur dengan wanita miskin itu.

1
Anonymous
keren
Imapurnama
Luar biasa
Araaa
hoo
laelatul qomar
Luar biasa
ai
dahlah emosi bgt sma edho, info santet online 😭
ai
wah ora sopan sama sekali😏
ai
yang semangat dong yang semangat rell, jangan kalah sama si edho
S yaquila
tapi msa iya umur 40 ganjenn🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤣
S yaquila
ya iyalah farell yg jd ceo.. lah lu,bapak lu cuma sodara tiri/angkat,saham jg cuma 10%🤦🏻‍♀️ kok ngayal jdi CEO🤣🤣🤣🤣
Desak Putu Ayu Srinadi
Menikmati Moment yg dibuang oleh Sepupumu Farel.. bukan mencuri
Ety hans hans
Biasa
Regi Imanuela
makasih tip es batunya thor 😆😆😋
Uun Handayani
Luar biasa
Uun Handayani
Biasa
Riza Riza
Luar biasa
Oka Derza
lu aja yg bego Do
Xyzz Naila
Lumayan
Xyzz Naila
Kecewa
Atoen Bumz Bums
sumpah farel manjur y
Gladys Aira
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!