NovelToon NovelToon
Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Dijual, dibeli, dikurung selama hamil.

Dan saat melahirkan, salah satu dari bayi kembar tiganya, direnggut paksa oleh orang yang tidak dikenal Nabella.

Lolos dari maut, 6 tahun kemudian, Nabella kembali ke kota kelahirannya untuk mencari anaknya.

Saat di stasiun, tanpa Nabella sadari kalau Edgar-anak pertamanya dan Lucas-anak keduanya yang dibesarkan dipihak Shane-sang Daddy, tertukar tanpa disengaja.

Kesalahpahaman itulah yang membawa si kembar sedikit mengetahui kenyataan tentang Ayah dan ibu kandung mereka sesungguhnya.

Lantas, berhasilkah si kembar menyatukan Nabella dan Shane di antara kelicikan Zoya, sang ibu tiri yang memegang rahasia besar.

Lalu, bagaimana reaksi Shane jika mengetahui anaknya bukan satu, melainkan tiga sekaligus? Apakah pria yang punya trauma terhadap wanita itu, tega merebut semua hak asuh anaknya dari tangan Nabella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Enam tahun kemudian.

"Bye-bye, Twins. Jaga baik-baik Mommy kalian ya. Nanti kalau Paman ada waktu senggang, pasti akan menyusul kalian di sana." Agam mengacak-acak halus rambut dua bocah di depannya.

"Bye-bye juga Paman Agam. Ish, ish, jangan menangis, Paman. Kami ini bukan mau pergi selamanya. Cuma menemani Mommy ikut kompetisi."

"Hahahaha..."

Elzan, anak ketiga dari Nabella terbahak-bahak mendengar godaan Edgar-kakak kembar nya pada Agam yang dikenalnya sebagai kakak mommy mereka.

"Ingusnya sampai netes, Paman," tambah Edgar lalu kembali terbahak bahak bersama Elzan.

"Ish..." Agam mencubit gemas pipi Edgar. "Makin besar, keisengan mu pun kian menjadi jadi."

"Sudah ... sudah." Nabella yang sedari tadi memperhatikan, melerai dengan nada lembut. "Kita bisa ketinggalan kereta. Agam, kami pergi ya." Nabella memberi pelukan hangat yang dibalas penuh kasih juga oleh Agam.

Bibir pria itu tiba-tiba cemberut akut setelah pelukan mereka merenggang. "Harusnya keponakan ku di tinggal saja bersama kami," katanya merajuk.

Nabella tersenyum manis tapi palsu.

Dalam hatinya ia merasa tidak enak memberi tahukan kepada orang yang sangat berjasa dalam kehidupannya ini.

Di rumah, istri Agam yang tengah hamil merasa tersaingi atas kehadiran nya dan kedua anaknya.

Nabella yang tahu diri, harus mengalah pergi dari rumah itu secara halus. Karena masuk finalis kompetisi pembuatan desain sepatu merk terkenal di ibu kota, membuat Nabella mempunyai alasan untuk keluar dari keluarga Agam yang baik.

Selain itu, Nabella juga berniat mencari anak satu nya yang dari bayi telah direnggut oleh seseorang yang sama sekali tidak dikenalnya.

Entah akan dimulai dari mana pencariannya di tengah kota metropolitan itu, ia pun bingung. Masalah tersebut urusan belakangan, terpenting keniatannya terlebih dahulu.

"Di rumah pasti akan sepi," tambah Agam masih dengan mimik ngambeknya. Si kecil sampai tertawa tawa geli melihat nya. Badan kekar tinggi semampai, sangat tidak cocok pria dewasa seperti Pamannya ini merajuk.

"Ayolah, beberapa bulan lagi kau akan memiliki bayi. Jangan seperti anak kecil." Nabella sekali lagi memeluk Agam. Ia punya jasa nyawa kepada pria itu. "Ayo anak-anak, kereta akan segera berangkat. Bye-bye, Agam."

"Bye-bye, Paman." Si kembar kompak melambaikan tangan ke Agam. Lalu menarik masing masing koper kecilnya mengikuti langkah Nabella. Sangat sangat mandiri tanpa merepotkan sang Mommy.

Karena penampilan menarik mereka yang kembar, banyak pasang-pasang mata yang tertuju antusias ke arah Edgar dan Elzan.

Kemeja putih dipadu celana hitam dengan topi miring ke belakang membuat kedua anak Nabella terlihat modis, tampan, lucu nan menggemaskan. Orang-orang rasanya ingin mencubit pipi putih tersebut namun merasa enggan juga.

"Wah, anak nya kembar ya?"

Di dalam kereta lintas kota itu, ada seorang perempuan hamil yang menyapa Nabella.

Nabella balas tersenyum. Ini bukan hal asing untuk Nabella, setiap bepergian si kembar yang memiliki aura menggemaskan nan tampan memang banyak yang melirik.

"Adik-adik, Bibi lagi hamil loh. Boleh tidak kalian mengelus perut Bibi? Mana tau bisa setampan dan bisa kembar juga seperti kalian."

Edgar dan Elzan seketika menatap sang Mommy yang segera di beri anggukan setuju oleh Nabella.

"Bibi, jangan mau punya anak kembar kayak kami. Nanti bisa pusing, iya kan, Mom?"

Nabella melirik malu ke ibu yang duduk di samping nya lalu mendelik memperingati Edgar yang duduk berseberangan dengannya. Ia tahu maksud Edgar karena kemarin sering menasehati jika kedua anak nya mulai berebutan barang atau apapun.

"Hehehe, tapi itu seru." Si Ibu hamil seakan akan paham.

"Dede bayi, di dalam sana yang sehat ya. Kakak do'akan, gede nya seperti kami yang selalu nakal."

"Ish..." Tok.

Kepala Elzan yang tadinya berbisik bisik ke perut si Ibu hamil, di ketok gemas oleh Edgar.

"Doa mu itu jelek."

"Hahahaha..." alih-alih marah, si ibu hamil justru terkekeh-kekeh melihat tingkah menggemaskan si kembar.

Berbeda dengan Nabella yang tiba-tiba teringat putra lainnya.

Bagaimana kabar anak nya di sana?Apakah diperlakukan dengan baik atau sebaliknya?

Tiada hari tanpa memikirkan anaknya itu.

Sumpah demi apapun, ia akan membalas orang-orang yang mempermainkannya waktu itu.

***

"Paman supir, mau jemput Daddy ya? Aku boleh ikut tidak?"

Di pelataran rumah besar keluarga Jeff, seorang pria kecil memegang tangan sang supir yang akan membuka pintu mobil.

Dia adalah Lucas Jeff, anak kedua Nabella.

Dari dalam mobil, Liam - sang asisten Shane yang kebetulan tidak ikut dalam perjalanan bisnis kali ini, turun dari mobil.

"Tuan kecil, kemari."

Anak itu menurut.

"Paman Liam, saya boleh ikut?"

"Tentu! Bedanya, kali ini kami bukan ke Bandara. Daddy mu terpaksa menggunakan kereta karena penerbangan dibatalkan efek cuaca buruk. Ayo, Boy, naik mobil."

"Yeaah..." Lucas bersorak bahagia mendapat izin. Setidaknya ia tidak boring di rumah terus karena akan cuci mata melihat pemandangan dan hal hal baru mendengar stasiun kereta yang seumur umur belum pernah menginjaknya.

Liam memberi angka tiga sebagai kode pada beberapa orang bodyguard rumah, tanda harus ikut karena ditugaskan menjaga keamanan Lucas yang begitu berarti bagi Shane.

Tiga dari enam bodyguard itu mengangguk paham.

Hingga dua mobil keluar bergantian dari gerbang menjulang tinggi tersebut.

***

Penumpang kereta berbagai kelas di gerbong, bergantian turun karena tujuan akhir mereka telah sampai.

"Tuan kecil, Paman akan menunggu Daddy mu di dekat pintu keluar. Di sana sangat berdesakan, kau di sini saja bersama bodyguard ya?"

Lucas mengangguk patuh pada Liam.

Beberapa menit kepergian Liam, anak itu tahu-tahu nya menghilang dari pengawasan bodyguard. Ketiga nya panik seketika. Awalnya, Lucas cuma bermain berputar mengelilingi bodyguard itu. Namun saat kebetulan ada orang bergerembolan yang lewat, Lucas memanfaatkan nya untuk kabur. Bocah itu ingin mengunyi rasa sayang sang Daddy. Bagaimana reaksi sang Daddy jika tahu kalau ia hilang? Secara, kata Zoya selalu, kalau Shane itu tidak menyayangi nya. Apalagi ditambah sikap Daddy nya yang dingin dan jarang berbicara pada siapapun membuat pikiran kecilnya mudah terhasut.

"Cari, cari buruan. Bisa dicincang kita sama Tuan Shane."

Ketiganya berpencar.

Di sisi si kembar, keduanya berdiri di depan toilet wanita. Menunggu Nabella yang kebelet katanya.

Melihat salah satu gerai eskrim yang menyediakan lolipop selebaran telapak tangan orang dewasa, mata Elzan berbinar penuh minat.

"Edgar, kau punya uang?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari gerai menggiurkan lidahnya yang sedikit jauh dari depan toilet.

Edgar merogoh sakunya. "Punya. Kau mau eskrim?"

"Bukan, tapi lolipop itu. Aku baru pertama kali melihatnya."

"Tunggu sampai Mommy keluar saja."

"Ayolah, Ed, air liur ku sudah menetes." Elzan menyapu bibir nya dengan ujung lidah. Ia tidak sabar merasakan manis permen yang menggugah selera. "Ayolah, Kakak," rayunya merengek sembari mentoel-toel bahu kecil Edgar.

"Eum, baiklah. Tunggu di sini. Jaga baik-baik koper kita."

"Oke." Elzan tersenyum lebar sampai matanya menyipit.

Saat selesai membeli, Edgar berniat menghampiri Elzan yang menunduk membetulkan tali sepatu di sana.

Namun ... hap, tiga bodyguard Lucas tiba tiba meringiskus nya dari arah berbeda.

"Eh, lepaskan. Tol__ hmpt." Edgar yang panik, hendak berteriak 'tolong' namun segera dibekap.

"Tuan kecil, jangan kabur. Kasihanilah kami. Daddy mu akan marah besar jika kami lalai."

Daddy?

Mendengar kata sakral itu membuat Edgar yang memang merindukan sosok Ayah, terhipnotis nan tertegun di tempat. Ia tidak meronta akhirnya. Apalagi melihat penampilan tiga bodyguard ini yang rapi berjas. Bukan seperti orang jahat, pikir nya.

"Ka-kalian salah orang." Edgar tersadar dari cengonya dan segera meluruskan kesalahpahaman itu.

"Tuan kecil jangan bercanda. Lihatlah, kami punya foto mu."

Salah satu bodyguard memperlihatkan layar telepon nya yang memang sedari tadi menanyakan orang-orang tentang pencarian nya.

Kok mukanya sama persis dengan foto di handphone itu? Dari mana Paman ini mendapatkannya?

Edgar yang shock tanpa sadar menyentuh pipinya, terhipnotis seketika oleh wajah Lucas. Benaknya berkata, ia dan Elzan adalah Twins, namun wajah mereka tidaklah mirip ketiplek seperti rupa Lucas dan dirinya.

Edgar bahkan masih mematung saat salah satu bodyguard itu menggendongnya pergi dan makin menjauh dari posisi Elzan yang telah menunggu.

1
Ana
semoga zoya secepatnya dapat hukuman, kasihan nabella 🥺jalan satu-satunya ya kalian menikah biar bisa bersama si triple selamanya
Ana
ih zoya ini ya jahat banget
Ana
jelaslah ibu kandung 😁
Ana
next
Ana
jangan percaya nabella meskipun shane sombongnya minta ampun tapi dia juga korban kelicikan zoya
Ana
hihihi 😁😁😁berarti dia nyaman tuh
Ana
munafik kamu shane
Ana
ck ngeselin banget sih
Aisyah Luqman
dapat notif langsung baca ...
lanjutttttt
Ana
🤣🤣🤣🤣🤣mereka tuh cocok loh sebenarnya, cuma ya sama-sama keras kepala, apalagi shane sombongnya kelewat batas
Aisyah Luqman
lanjut
Ana
semoga secepatnya zoya tertangkap
Ana
🤣🤣🤣🤣semoga kamu betah shane
Aisyah Luqman
kemarin kok g up ... ???
d tungguin loh ... kirain mo d doble hri ini 😁
Siapa Aku?: Hehehe, maaf klw ga bisa double up, Kak.
total 1 replies
Aisyah Luqman
yaahhhhh... habissssss
lagi dong .....
Ana
yuklah triple satukan kedua orang tua kalian 😁😁😁
Ana
,😂😂😂😂😂
Ana
nah bener tuh😂
Ana
kan mommy kandung mereka yang melahirkan mereka jelas dong mereka nurut 😁😁😁
Ana
hahaha 😂😂😂kacian deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!