NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Genius

Pengasuh Tuan Muda Genius

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:64.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Ajeng harus pergi dari desa untuk menyembuhkan hatinya yang terluka, sebab calon suaminya harus menikahi sang sepupu karena Elis sudah hamil duluan.

Bibiknya memberi pekerjaan untuk menjadi pengasuh seorang bocah 6 tahun dari keluarga kaya raya di Jakarta.

Ajeng iya iya saja, tidak tahu jika dia adalah pengasuh ke 100 dari bocah licik itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - Kamu Harus Sabar

"Sen," panggil Ajeng.

"Apa?" sahut bocah itu, akhirnya mau juga dipanggil Sen, setelah perdebatan cukup panjang dan setelah baju mereka berdua sama-sama kotor.

Ajeng bahkan sangat yakin, baju Sean nanti tidak akan bisa dipakai lagi, karena saat ini Sean memakai baju berwarna putih.

"Sean sayang sama Malvin?" tanya Ajeng.

"Iya, cuma dia teman main ku."

"Harusnya kalau sayang Malvin-nya dilepas, biar dia hidup di alam bebas. Malvin pasti merindukan sesama kodok."

"Memangnya kalau sayang harus melepaskan seperti itu?" tanya Sean pula, raut wajahnya berubah jadi serius.

Ajeng bahkan sampai bingung sendiri. Ucapan Sean seperti bukan lagi membahas tentang kodok, yang yang lain dan entah Ajeng tidak tahu.

Sementara bocah tampan itu tersenyum getir. Apa yang diucapkan oleh Ajeng kali ini sama persis seperti apa yang diucapkan oleh kedua orang tuanya ketika memberi dia alasan kenapa harus berpisah.

Karena mama dan papa sangat menyayangi Sean, karena itulah kami berpisah.

Cih! alasan macam apa itu. Geram Sean, namun tentu saja hanya dia ucapkan di dalam hati. kepedihannya atas perpisahan kedua orang tua selama ini hanya dia pendam sendiri dan hanya meluapkan pada orang lain dengan cara kenakalannya.

Tanpa ada kata lagi, Sean bangkit lebih dulu dan keluar dari kubangan itu. Dia pun tetap membawa Malvin untuk ikut bersamanya.

"Sen, tunggu mbak Ajeng!"

Sean tidak mau dengar.

"Sen!"

Bocah itu tetap berjalan dengan cepat, tak peduli dengan tubuhnya yang kotor, Sean tetap masuk ke dalam rumah.

Malam hari setelah makan malam.

Sean langsung masuk ke dalam kamarnya. Ajeng menemani, dia akan bersama Sean sampai bocah itu tertidur.

Ajeng melihat jadwal sekolah Sean di atas meja belajar. Dia menyiapkan semua kebutuhan sang anak asuh.

Saat Ajeng melirik Sean yang kini duduk di atas ranjang, bocah itu nampak melihat ke arah pintu.

3 kali Ajeng melirik dan tetap mendapati Sean melihat pintu itu.

Seolah sedang menunggu seseorang.

"Kelinci yang cerdik," ucap Ajeng, coba membuyarkan lamunan Sean dengan membaca judul buku dongeng di tangannya.

Ajeng tidak akan bertanya kenapa Sean melihat ke arah pintu, Ajeng akan melakukan segala cara agar Sean melupakan semua kesedihannya.

"Pada suatu hari_"

"Mbak Ajeng! aku kan tidak minta dibacakan dongeng, kenapa membaca buku itu!"

"Mbak Ajeng nggak baca dongeng buat Sen kok, Mbak Ajeng baca buat diri sendiri."

Sean mendelik, "Tapi aku terganggu!"

"Iya iya maaf, jadi Sen maunya apa?"

"Mbak Ajeng keluar dari kamar ku!"

Ajeng tersenyum kecil, dia mengangguk.

"Baiklah, mbak Ajeng akan keluar."

Saat itu juga Ajeng berjalan menuju pintu, dia buka pintu itu lebar-lebar lalu keluar.

Tapi Ajeng tidak benar-benar pergi, dia berdiri di samping pintu itu dan Sean masih mempu melihatnya.

Sean jadi semakin marah. Dengan raut wajah penuh kekesalan dia pun turun dari atas ranjang dan segera menutup pintu itu dengan kuat.

BRAK!!

"Astagfirulahalazim," ucap Ajeng seraya menyentuh daddanya yang berdegup karena terkejut.

Dia sampai tak bisa berkata-kata, tapi sedih sekali ketika mendapati perlakuan Sean yang seperti ini.

Ajeng bahkan seperti ingin menangis.

"Sabar Jeng, Sabar, istighfar," ucap Ajeng lagi, bicara pada dirinya sendiri agar tetap tenang.

"Iya, kamu harus sabar," ucap Ryan, sampai berhasil membuat Ajeng kembali terkejut.

"Pak Ryan_"

"Om."

1
werdi kaboel
papanya diajari oleh Sean
werdi kaboel
kompak dong
werdi kaboel
horeee... horeee.. keinginan Sean memang mbak Ajeng
werdi kaboel
baru tau apa rasanya jatuh cinta
werdi kaboel
Ryan sudah punya kekasih masih ingin dekati Ajeng.
werdi kaboel
jujur aja Reza
werdi kaboel
dekati dari pada keduluan adiknya
werdi kaboel
serba salah
werdi kaboel
wong desa lihat harga mahal tercengang
Ahliya Lubis
udah tamat ya🥱🥱
werdi kaboel
hahaha... di prank dua duanya sama Sean.
werdi kaboel
papa Reza bikin hati Ajeng dug dugan aja. lebih lembut gitu sama wanita
werdi kaboel
dasar akalnya ada ada aja,
werdi kaboel
hahaha... dikerjain sama anak genius
werdi kaboel
Sean membutuhkan papanya , moga Reza mengerti keinginan anaknya
Yanah Nurlatifah
aduh lama banget aku juga bisa pingsan kalau beneran
Yanah Nurlatifah
ayolah ni lama alur ceritanya😂
werdi kaboel
teganya, Ajeng dilempar bgt dimana hatinya kasar sekali
Yanah Nurlatifah
ah lama ngelodingnya akhirnya ga tau akhir ceritanya😭
werdi kaboel
Ajeng sabar yaa moga2 nanti Sean berubah pikirannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!