Mengkisahkan Seorang wanita yang akan menikah dengan seorang duda karena Faktor Ekonomi yang membuat ia menerima di nikahi dengan Seorang Pria yang meminta nya untuk melahirkan Seorang putra untuk nya.
Laki-laki duda yang selalu bersikap dingin pada nya. meski tak ingin menikah dan menjadi mesin anak untuk pria seperti itu, Wanita itu tetap mau di nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 - Keras Kepala
Saat malam tiba.
Jasson kembali ke rumah, Nyonya Anas yang melihat nya kembali sendiri pun menghampiri nya.
"Jasson, dimana istri mu?." Tanya Nyonya Anas.
"Dia belum kembali?." Tanya Jasson.
"Dia kan pergi bersama mu, Mama pikir kamu mengajak nya ke kantor mu, untuk menunggu mu pulang kantor."Ucap Nyonya Anas.
"Aku tak mungkin melakukan nya." Jawab Jasson datar.
Jasson lalu berbalik pergi tanpa mengatakan apa pun lagi, Nyonya Anas menghela nafas melihat sikap Jasson pada Alyssa yang tidak ada perubahan.
•••
"Vin, kirimkan alamat Alyssa pada ku?." Jasson menghubungi Alvin, karena ia tidak tahu di mana Rumah Alyssa berada.
"Tadi kau biarkan dia pergi sendiri, sekarang kau mencari nya. dasar kau ini." Ucap Alvin.
"Cepat lah kirim, aku tunggu." kata Jasson dengan suara yang tegas, lalu mematikan sambungan telefon nya.
"Sudah ku katakan jangan merepotkan ku, kenapa masih saja kau merepotkan ku." Gumam Jasson.
Setelah mendapatkan pesan dari Alvin, Jasson pun menuju ke arah sana.
•••
Sementara di rumah Alyssa. ia masih menunggu Nando pulang, karena ia juga merindukan nya, namun Nando bekerja lembur dan membuat ia mulai agak khawatir, bagaimana saat nanti dia pulang malam-malam, Nyonya Anas akan memarahi nya.
tapi yang saat di pikirkan adalah sang adik. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Alyssa dengan semangat membuka pintu itu mengira Nando telah kembali.
"Kau sudah pulang?." Tanya Alyssa, namun ia terpaku saat yang ada di depan pintu bukan lah adik nya, melain kan Jasson.
"Jasson."
"Ayo pulang!." Jasson menarik tangan Alyssa dengan kasar.
"Lepaskan, aku masih ingin disini." Ucap Alyssa.
"Aku sudah katakan jangan Merepotkan ku, kenapa kau tak bisa pulang sendiri tanpa harus aku datang menjemput mu."Ucap Jasson dengan tatapan dingin pada Alyssa.
"Aku tidak meminta mu untuk menjemput ku, aku bisa pulang sendiri nanti." jawab Alyssa.
"Kau masih keras kepala?."
"Aku tidak keras kepala, tapi aku sudah katakan tidak akan merepotkan mu, aku bisa pulang sendiri." Jawab Alyssa.
Jasson membuang nafas kesal, membuang wajah nya dengan kesal terhadap Alyssa. Alyssa menatap nya, ia tak peduli dengan sikap Jasson pada nya.
"Baik lah, kalau kau masih ingin disini, tapi kalau sesuatu terjadi pada mu, jangan salah kan aku." Ucap Jasson. Alyssa terdiam, ia tak membalas perkataan Jasson.
Jasson pun dengan kesal masuk kembali ke mobil dan menjalan kan nya. ia memukul stir mobil dengan keras, karena ia di pertemukan dengan Alyssa yang membuat nya kesal.
Alyssa kembali masuk, ia masih mau menunggu Nando kembali. Emely yang mendengar dari kamar nya Suara Jasson melihat kedua nya begitu sedang tidak baik.
"Apa mereka bertengkar, makanya kakak disini seharian?." Batin nya. namun semua pertanyaan itu ia simpan di dalam hati nya, ia sudah cukup dewasa untuk mengerti tidak ikut campur urusan keluarga sang kakak.
Tak berselang lama, Nando pun kembali pulang, ia melihat Alyssa dan tersenyum tipis.
"Kau disini?." Tanya Nando.
"Iya, aku memasakkan untuk mu."
Nando melihat sekeliling. Hanya ada sang kakak.
"Kakak menginap disini?" Tanya Nando, Alyssa mengelengkan kepala nya.
"Lalu, kamu datang sendiri?, siapa yang mengantarmu pulang nanti?" Tanya Nando lagi.
"Iya, kau tenang saja, Nanti Jasson akan datang menjemput ku."Ucap Alyssa. mendengar hal itu, Nando pun merasa lebih lega.
Alyssa menemani sang adik makan, hingga jam sudah menunjukan pukul 9 malam.
"Aku seperti harus pulang." Ucap Alyssa beranjak berdiri.
"Kakak ipar sudah datang?." Tanya Nando.
"Em, sudah, dia menunggu ku di ujung gang, aku tinggal ya Nando, jangan bekerja terlalu keras, ingat lah, Ada Emely di rumah sendirian, kasihan dia."Ucap Alyssa.
"Iya, aku mengerti." Jawab Nando.
Nando akan berdiri mengantar sang kakak ke depan, Tapi Alyssa menahan nya, aku bisa keluar sendiri, kau lanjutkan makanan mu."Ucap Alyssa tak ingin Nando tahu kalau ia pulang sendirian.