Hidden Baby Triplets Mr. Shane
"Ayah! Tolong jangan, Ayah. Jangan jual aku. Ayaaaaah!"
Seberapa besar pun Nabella berteriak dan memohon, Ayahnya tetap pergi tanpa peduli pada masa depannya akan hancur di club malam itu.
Gadis berusia delapan belas tahun itu, masih berharap pada Cakra- sang Ayah untuk kembali membawa dirinya pergi dari ruangan wanita yang akrab di sapa Mami Sella, pemilik club malam yang suka melelang gadis gadis polos nan perawan sepertinya kepada pria hidung belang langganannya di club.
Namun, harapannya pupus setelah beberapa lama meronta-ronta di antara dua bodyguard Mami Sella yang mencekal nya, pintu ruang kerja itu tetap tertutup rapat setelah kepergian Ayah nya yang selama ini ia hormati dan banggakan.
Tak terduga, Ayah nya menjual dirinya demi uang. Miris sekali hidupnya. Sebagai seorang anak, Nabella tidak habis pikir, kenapa sang Ayah tega padanya? Hatinya terasa hancur berkeping-keping saat itu juga. Dan satu lagi pertanyaan Nabella dalam benaknya, apakah Mala- Ibunya itu ikut andil dari kemalangan nasibnya malam ini?
"Uang dari mana sebanyak itu, Yah?"
Ah, Nabella jadi mengingat sepotong pembicaraan Ibu dan Ayahnya tadi pagi yang membahas tentang uang. Pasti, Ibunya pun tau tentang dirinya yang dijual sebagai jalan pintas mendapatkan uang bukan?
Kecewa berat? Tentu saja.
"Lepaskan aku!" Nabella meronta ronta.
Alih-alih terlepas, Mami Sella justru dengan cepat mencengkram dagu nya.
"Ssstt ... jangan berisik, Cantik." Meskipun bisikan, tapi sangat mengerikan di telinga Nabella. Gadis berambut sebahu itu reflek memejamkan mata sesaat Mami Sella menghembuskan asap rokok ke wajahnya. Nabella juga sampai terbatuk-batuk.
"Aku tidak mau di sini! Aku mau pergi. Tolong, lepaskan aku. Hiks... hiks..." Saking kalutnya, Nabella sampai menangis di antara permohonan sedihnya. Berharap sekali, Mami Sella mau mengasihi nya sesama perempuan.
"Lepaskan? Oh, tidak bisa, Sayang. Kau kan lihat sendiri dengan sepasang mata indah mu, bahwa Ayah mu tadi sudah mengambil sisa pembayaran uang banyak dari ku. Dengan wajah cantikmu, Mami akan memiliki keuntungan luar biasa malam ini." Mami Sella berdecak kagum mendapat boneka hidup cantik seperti Nabella ini.
Bentuk wajah Nabella, bisa menjadi primadona nya di club. Tanpa merayu pun, mata lelaki pemburu kenikmatan pasti sudah tergoda sendiri dengan fisiknya yang terbilang cukup sempurna. Intinya, Mami Sella seperti mendapat rejeki nomplok.
"Aku __ Aww..." Nabella berujung mengadu sakit saat Mami Sella menekan kedua pipinya.
"Hari pertama, kau memang akan keberatan, Sayang. Tapi selanjutnya, kau akan menikmati dan bahkan bisa ketagihan. Percaya sama Mami. Uang dan kemewahan lainnya, bisa kau dapatkan begitu mudah hanya dengan buka paha lebar lebar untuk calon Tuan mu nanti!"
Nabella sangat jijik mendengar kata-kata ambigu Mami Sella. Dengan berani, Nabella meludahi wajah Mami Sella.
"Kurang ajar!" Hampir saja, sebuah tamparan mendarat keras di pipi Nabella. Namun, Mami Sella menahan tangan nya demi tidak mencederai wajah Nabella yang merupakan aset besar nya yang beberapa menit lagi akan ia lelang malam ini juga.
Sebagai ganti kekesalannya, Mami Sella menjambak rambut Nabella membuat gadis itu terpekik sakit dengan pipi terlihat dibanjiri air mata.
"Kalau kau masih ingin hidup, maka bersikap manis lah. Atau, wajah mu yang cantik ini akan saya buat tidak berguna lagi!" Ancam Mami Sella bersungguh-sungguh seraya memutar ujung pisau nya secara pelan pelan di pipi mulus Nabella.
Tentu saja, Nabella takut di lukai. Mungkin, menurut patuh untuk saat ini tidak ada salahnya. Kalau ada waktu kondusif, ia bisa bersiasat kabur.
"Ba-baik," jawab Nabella tergagap.
Mami tersenyum jumawa. "Bagus," kata nya. Lalu melirik kedua anak buahnya yang sedari tadi mencekal Nabella. "Bawa dia ke ruangan make up. Suruh si banci Beni me-makeover penampilannya."
Meskipun hatinya berat, Nabella terpaksa berjalan setengah di geret sampai memasuki bilik yang di sudutnya terdapat baju-baju seksi nan glamor tergantung dengan pemilik ruangan yang bergaya gemulai menyambut kedatangan nya.
"Uhlalaa, ada boneka cuantik."
Nabella menggerakkan kepalanya cepat saat banci bernama Beni itu hendak menyentuh wajahnya.
"Kalian berdua tunggu apa lagi? Mau Eike dandani juga?"
Dua bodyguard yang sedari tadi memegang Nabella langsung melepaskan tangan nya di lengan Nabella lalu pergi dari pada si banci membuat mereka menjadi bahan eksperimen.
"Hem ... kira kira, baju seperti apa yang cocok padamu?"
Nabella risih saat tubuhnya di tatap dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh banci berotot kekar ini.
Saat Beni sibuk memilih milih baju di gantungan kostum itu, Nabella beringsut ke arah pintu, ingin kabur.
Belum juga berhasil meraih gagang pintu, Beni sudah melayangkan pisau dan berhasil tertancap ke daun pintu. Banci berbadan atletis itu bukan sembarangan benci pada umumnya membuat Nabella putus asa.
***
Nabella yang sudah didandani secantik dan seseksi mungkin, saat ini sedang digeret masuk ke tengah-tengah kerumununan pengunjung club oleh dua bodyguard Mami Sella.
Ditatap lapar sedimikian mungkin membuat seluruh tubuh Nabella bergetar takut. Gadis yang tidak berdaya itu hanya bisa menunduk sedalam mungkin dengan bulir-bulir keringat dingin menghiasi kening.
"Gadis cantik yang masih suci ini, kira-kira siapa yang akan beruntung memiliknya? Mami buka harga senilai 200 juta." Tanpa basa-basi, Mami Sella langsung memulai acara lelangnya yang memang sudah terjadwal jika malam minggu seperti saat ini.
"250 juta!"
"300!"
"400 juta!"
Mami Sella bersorak riang dalam hati mendengar para eksekutif wahid pemilik hormon testosteron liar di depannya, pada excited memperebutkan Nabella yang memang terlihat cantik menggoda. Sementara di sisi meja lain, saat ini ada seorang pria sedang mengambil foto Nabella secara diam-diam lalu mengirimnya ke seseorang. Sejurus kemudian, dia mengambil jarak dari acara pelelangan karena cukup berisik untuk menelepon.
"Bagaimana, Nona Zoya, dengan foto yang saya kirim?"
"Cantik sih. Masalahnya, dia benar-benar gadis yang masih suci tidak? Saya tidak mau jika dia sudah bekas lelaki banyak yang kemungkinan memiliki penyakit."
"Mami Sella tidak pernah membohongi pelanggannya, Nona."
"Baiklah. Dapatkan gadis itu demi kelancaran hidup saya. Berapa pun harganya."
"Baik, Nona. Saya akan masuk lagi sebelum terlambat."
Buru-buru pria itu bergabung ke acara pelelangan yang saat ini Mami Sella menghitung mundur harga Nabella di nominal 700 juta.
"Satu M!"
Mami Sella tercengang mendengar tawaran yang paling tinggi itu dari pria berkemeja abu abu dengan pipi memiliki bekas luka sayatan. Sangat mengerikan di mata Naballe.
"Satu M? Harga yang sangat fantastis, Tuan Hen. Andalah pemilik gadis ini."
Mami Sella mencekal lengan Nabella lalu menariknya ke arah Tuan tersebut yang pun langsung dicekal oleh pria itu.
"Ini cek senilai 600 juta, sisanya akan saya transfer."
"Saya percaya pada Anda, Tuan Hen. Selamat bersenang-senang." Dengan hati gembira, Mami Sella meraih kertas berharga tersebut.
Menit berikutnya, Nabella sudah di tarik keluar dari club.
Tepat di parkiran, Nabella yang ingin kabur, menunduk untuk menggigit keras tangan pria berwajah sangar itu.
"Bangsat!"
Bugh...
Alih-alih di lepas, tengkuk Nabella justru dipukul sampai tidak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ana
mampir nih aku
2024-05-14
1